Kamis, 20 Agustus 2015

Hetu di atas Batu Karang



Saparua itu  beta deng ale
Jang cuma baku suara
Mar baku bage rasa
Saparua itu katorang
Biking bae akang deng hati
Bukan deng  janji-janji

Jang dengar tuan-tuan besar bersabda
Dorang cuma slaken saaaaa
Stori tali hulaleng pung sadaaap
Batu-batu karang... e, bilang par dorang
Jang sampe ana lidah takangkang
Janji tinggal janji, putar bale jalan t’rus

 Katorang t’ra butuh tuan-tuan berdasi
Katorang perlu orang-orang peduli
Katorang t’ra butuh banyak alasan
Katorang perlu banyak perbuatan
Saparua... e
Gunung tana deng lautan... e


Horomate
Titaley Alvaro

Rabu, 05 Agustus 2015

Botol manci, Nene jaganti, Tete momo_Mitos atau Fakta?


BOTOL MANCI

Dalam cerita rakyat Maluku “Botol Manci” mungkin bisa disamakan dengan “Kurcaci”1 dalam mitologi Nordik yang tinggal di gua-gua dan bawah tanah. Makhluk gaib ini bertubuh kecil dan memakai topi mirip “Santa Claus” seperti dalam “Tradisi menjelang Natal” serta memegang botol susu. Mungkin saja kata botol manci diadaptasi dari kata botol susu dan manci tersebut. Bentuk fisiknya diciri-cirikan seperti manusia namun berukuran lebih kecil dan pendek, ada yang masih bayi, ada yang tua berjanggut panjang. Mereka hidup di alam lain yang sewaktu-waktu dapat dilihat oleh mata manusia. Botol manci bagaikan sebuah “mitos, legenda, dongeng”, namun di balik mitos tersebut ada orang-orang tertentu dapat melihatnya dengan nyata. Adalah mereka yang terlahir dengan “sarong, sarung”2, menurut kepercayaan masyarakat Maluku konon mereka memiliki indera keenam yang dapat melihat dan merasakan keberadaan makhluk-makhluk gaib di dunia lain. Botol manci  sering muncul pada saat “mati-mati galap” (menjelang malam) hingga waktu malam, ditandai cahaya warna-warni, kelap-kelip seperti cahaya kunang-kunang yang menyala-nyala.

Peristiwa-peristiwa aneh yang sering terjadi seperti anak kecil yang hilang tanpa jejak berhari-hari selalu dikaitkan dengan ulah daripada botol manci, anak hilang tersebut disembunyikan oleh botol manci untuk dijadikan teman bermain. Biasanya baru ditemukan saat penduduk dan orang tuanya meminta bantuan dari “dukun kampung, orang pintar” maka atas petunjuk mereka anak hilang tersebut baru dapat ditemukan, ada yang kedapatan sedang bermain dengan botol manci, ada pula yang mendapat  piring emas karena petunjuk dari botol manci3. Diceritakan pula bahwa anak-anak yang pernah disembunyikan botol manci dalam proses pertumbuhan fisik akan mengalami masalah pada bentuk tubuhnya yang kemudian menjadi “cebol, kerdil” atau tidak akan tinggi lagi. Dunia medis dan kedokteran sudah menerangkan dengan jelas bahwa lahirnya orang-orang cebol, kerdil dan sebagainya diakibatkan karena faktor genetika atau persilangan “kromosom seks x dan y”4  yang tidak sempurna dari orang tuanya.
 
via http : //juliansoplanit.blogspot.com/image