Jumat, 17 Mei 2019

Krisis dan Kegagalan


Perang dan Pemberontakan di Kepulauan Ambon, 1636-1637
(bag 2)
Oleh
Gerrit. J. Knaap

Sementara itu, Kimelaha Kakiali dan Raja Wakal, Tamalesi masih tetap ditahan di Batavia. Kayoan, saingan “berat” Kakiali dan Perdana Tanahitumesing yang juga calon pejabat sementara pengganti Kakiali, menuju Batavia bersama beberapa orang penting Hitu dalam upaya membebaskan Kakiali. Kayoan melakukan hal itu, karena ia menyadari bahwa pembebasan Kakiali adalah satu-satunya cara agar keutuhan dan “kedamaian” di Hitu bisa tercipta kembali. Saat ia kembali ke Ambon pada awal tahun 1636 itu, ia kembali dicalonkan sebagai Kapitan Hitu, dan kali ini didukung oleh Gubernur Jend VOC di Batavia. Kejutan yang lain adalah pencalonan Latu Lisalaik, yang merupakan orang kaija Bulang menjadi Perdana Nusatapi, menggantikan Barus yang adalah saudaranya sendiri. Latu Lisalaik sendiri tidak senang dengan pencalonan ini dan secara tegas menolaknya. Dalam kesempatan pembicaraan dengan “otoritas lokal” VOC di daerah itu, ia menyatakan bahwa Gub Jend VOC tidak punya hak berbuat seperti itu atau “mencampuri” urusan pemerintahan negeri Hitu, sama seperti ia sendiri, tidak punya hak mencalonkan Gub VOC Ambon untuk menjadi Raja Hitu.
Menjelang akhir tahun 1636, Latu Lisalaik memimpin delegasi yang kedua kembali menuju Batavia, untuk membebaskan Kakiali. 

Krisis dan Kegagalan



Perang dan Pemberontakan di Kepulauan Ambon, 1636-1637


(bag 1)
Oleh
Gerrit. J. Knaap


Gerrit. J. Knaap

Kamis, 09 Mei 2019

Schaghen, Keluarga dan Fort Duurstede


Cerita singkat tentang figur yang “terlupakan”
(bagian 4)

Oleh Kutu Busu


Bagaimana kisah Nicolaas Schaghen saat menjadi Gubernemen van Ambon, apa saja yang dilakukan, pembangunan fort Duurstede, hingga kematian mendadaknya..........................???


Mungkin pada akhir 1690, Nicolaas Schaghen ditunjuk oleh Hoge Regering menjadi Gubernur VOC Ambon. Penunjukan ini mungkin “peranan” dari Willem van Outhoorn, yang pernah menjadi atasannya. Pada tahun 16831, Nicolaas Schaghen pernah berdinas di Raad van Justitie (Vice President)  saat Presidennya adalah Willem van Outhoorn (1682 – 16892). Pada tahun 1689, van Outhoorn ditunjuk menjadi Direktur Jenderal Perdagangan VOC,  menggantikan Anthonio Hurdt. Setahun menjabat di posisi itu, pada 17 Desember 16903, ia ditunjuk menjadi Gub Jend VOC menggantikan menggantikan Joannes/Johannes Camphuys.  Meski telah ditunjuk pada Desember 1690, namun serah terima jabatan baru resmi dilakukan pada 24 September 16914


Willem van Outhoorn sendiri lahir di Larike, Pulau Ambon pada 4 Mei 1635, putra dari Cornelis Willemsz van Outhoorn5, bekas Opperhoofd VOC Larike (1633 – 16416), dan Gubernur VOC Banda (1647 – 16537).

Selain “peranan” dari Willem van Outhoorn, penunjukan Nicolaas Schahgen mungkin juga upaya “penyingkiran” lawan –lawan politik Joannes Camphuys.
Teman-teman baik Schaghen, Anthonio Hurdt dan Maarten Pit telah meninggal beberapa waktu sebelumnya.
Anthonie Hurdt meninggal pada 8 Desember 16898 dan Maarten Pit pada 21 Mei 16909. Mungkin dengan meninggalnya kedua teman baiknya, ditambah pernah bermasalah pada tahun 1687 itu, maka Nicolaas Schaghen “disingkirkan” ke Ambon. 

Pamela McVay dalam artikel berjudul Private Trade and Elite Privilege. The Trial of Nicolaas Schaghen, Director of Bengal10 memberikan catatan kaki no 42 pada artikel itu dan menulis demikian :
The reader may find that ‘Governor of Ambon’ seems a higher title than ‘Director of Bengal’. In fact, the position was a demotion, but most importantly, Ambon was territory controlled entirely by the Company and offered little scope for private trade. It was a less profitable and therefore less desirable position.


McVay menyebut bahwa jabatan Gubernur VOC Ambon mungkin “berkelas” dari Direktur VOC Bengal, namun faktanya posisi itu sebenarnya adalah “masuk kotak”. Wilayah Ambon sepenuhnya dalam kontrol ketat VOC dan situasi demikian membuat lalu lintas buat perdagangan ilegal sulit dilakukan. Itu berarti tidak menguntungkan dan posisi/jabatan di wilayah itu tidak diinginkan.
Kerry Ward dalam bukunya11 sembari mengutip McVay, menulis : setelah Nicolaas Schaghen melunasi ganti rugi, ia “dikirim” ke wilayah “kering” (a less profitable) di Ambon.

Nicolaas Schaghen berangkat dari Batavia menggunakan kapal Hendrik Maurits pada tanggal 4 Januari 1691, dan tiba pada 8 Maret 1691 di Ambon12. Juga bersamanya, ada Abraham Patras, seorang asisten yang bertugas di Gubernemen Ambon. Ia bertugas sebagai Assisten selama 4 tahun, baru pada tahun 1695 (1695 – 1698), ia dipercayakan oleh Schaghen sebagai Secre van de Chinese boedel mester, kemudian menjadi Secre van kleijn en huwelijken zaaken (1698 – 1700), Secre Raad van Justite (1700 – 1703). Abraham Patras inilah yang nantinya menjadi Gubernur Jend VOC (1735 – 1737)
Meski telah tiba pada awal Maret itu, namun baru pada pertengahan Mei serah terima jabatan itu dilaksanakan secara resmi dengan Dirk de Haas13. Dirk de Haas kembali ke Batavia dengan kapal Hendrik Maurits dan tiba pada 21 Juli 169114.
Valentyn melukiskan “profil” Nicolaas Schaghen dalam bukunya itu, disebutkan bahwa Schaghen .........zyn komst 50 jaaren oud, fluks en moedig van gang, levendig van gesicht en een Heeren van veel verstand...........seorang yang berusia 50 tahun, ramping, tinggi dan “ceria”15.
Sedangkan istrinya, Sara Aleta van Genegen adalah..........een zeer fraeje, vrolyke en verstandige Mevrouwe.... wanita yang paling “hangat” dan pandai bergaul dengan wanita-wanita Belanda di Ambon16


Kuartrain Nicolaas Schaghen untuk Rumphius


Saat Schaghen tiba di Ambon, telah terjadi pergantian Secunde, Secunde sebelumnya Henrik Crudop yang meninggal pada 8 Februari 169117, digantikan oleh Johanis Moris, bekas Opperhoofd Hitu (1689 – 169118) serta bekas Opperhofd Honimoa/Saparua (1681 – 168919).
Baru sebulan Schaghen memerintah, bawahannya Francois van Schure yang juga Opperhoofd van Honimoa/Saparua meninggal pada 05/15 Juni 169120.
Posisi Francois van Schure digantikan oleh Isaac de Visscher pada September 169121, bekas Opperhoofd van Haroeko (Sept 1690 – Sept 1691).

Francois Valentyn sedikit “memuji” apa yang dilakukan oleh Schaghen dalam 5 tahun pemerintahannya itu. Apa yang ditulis oleh Valentyn, bisa dianggap benar, karena Valentyn bertugas di Ambon dalam periode ini.
Valentyn menulis demikian22 :

Schaghen dan istrinya adalah pasangan yang sangat ceria, membawa kehidupan yang sama sekali berbeda di Ambon. Ia juga telah berkontribusi sangat banyak untuk mengembalikan keceriaan kehidupan masyarakat yang selama ini tidak puas.
Ia adalah seorang yang suka membangun dan merawat jalan setapak, jalan raya, jembatan dan sebagainya. Ia juga suka menanam banyak pohon di semua tempat untuk memperindah lingkungan, sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh Gubernur de Haas, jadi andaikata Schaghen adalah pengganti dari Gubernur Padtbrugge, kota Ambon akan ditata lebih indah dan berbeda.
Untuk pertama kalinya, Schaghen membangun jembatan yang kuat di Mardika dan Halong sehingga dapat berkeliling disepanjang kota dengan kereta, sesuatu rekreasi yang menyenangkan.
Ia juga memperluas/melebarkan jalan dari Rodenberg (Batu Merah) yang bisa dilewati dari Halong menuju ke Waitomo (wilayah sekitar Mapolda Maluku sekarang) dan Olifant (Batu Gajah). Ia juga membuat taman dan kandang kuda  dibelakang rumahnya dengan sangat indah...............ia juga membuat beranda sepanjang 100 kaki (kira-kira 30M) dan menghiasinya dengan tanaman-tanaman hijau yang indah, misalnya labu panjang sehingga mirip dengan Saucois de Boulogne (taman indah di kota Boulogne Billancourt kota Paris pada abad 16)...
 
Terkadang beberapa hari, Schaghen pergi sendirian tanpa membawa istri dan anak-anaknya, 
terkadang pergi ke Laha atau Baguala (Passo) atau ke Hative Kecil di tanah milik Tuan Engel (Joachem Engel, seorang Burger23)
 untuk berkumpul bersama teman-temannya sambil bersenang-senang. 
Dimasa pemerintahannya, dalam tahun ini dan tahun-tahun berikutnya, ada juga masalah persengketaan pohon cengkih diantara penduduk,
 namun semuanya bisa diselesaikan dengan baik sebagai bagian dari  pelayanan masyarakat yang memuaskan. 
Pada masa ini, rumah sakit yang masih ada diperbaharui sehingga menjadi sebuah “karya” yang patut dihargai. 
Seperti yang kami (maksudnya Valentyn) laporkan sebelumnya bahwa pada masa ini, 
tidak ada perang sama sekali tetapi sebaliknya, situasi sangat aman, sehingga Gubernur Schaghen berkonsentrasi dan mengisi hari-harinya dengan kerja yang penting, 
misalnya membuat Undang-undang dan Peraturan serta mengumumkan kepada para penduduk, namun ada juga beberapa yang perlu diperbaharui. 
Ia menghabiskan tahun-tahun terakhir pemerintahannya dengan hal-hal seperti ini. 
misalnya perubahan/revisi peraturan, peringatan, tata cara dan pengumuman dari masa sebelumnya, 
seperti revisi aturan tentang pelarangan perkelahian yang berakibat kematian menurut aturan pertanggal 7 Juli 1631 (di masa Gubernur Gijsels), 
pertanggal 16 November 1644 (di masa Gubernur de Vlaming van Outshoorn) dan pertanggal 21 Desember 1683 (di masa Gubernur Padtbrugge)
 serta peraturan lain yang sejenis itu. 
Salah satu karya terakhir Gubernur Schaghen adalah renovasi Gereja Melayu yang sebelumnya
 hanya berukuran panjang 90 kaki diperpanjang hingga 100 kaki (30 M) lebar 60 kaki (25 M), 
balkon di kedua sisi selebar 15 kaki (3 M) dan bagian tengah gereja selebar 30 kaki (6 M). 
Gereja ini dibangun pada tahun 1695 namun tidak diselesaikannya karena Gubernur Schaghen meninggal, 
dan diselesaikan pada tahun 1697 di masa Tuan Stull (Pejabat Gubernur).
 
 
 


Meski dipuji Valentyn, faktanya Schaghen “bertikai” dengan beberapa figur bawahannya.
 
 a)      Henrik Willem Gordon (1664 – 171624)
 Seorang pendeta dari Classis van Hoorn, tiba di Batavia pada 8 Januari 1691,
  tiba di Ambon dan bertugas sejak 12 Maret 1691 hingga akhir 1692/awal 1693.
 Schaghen menuduh pendeta ini “menggelapkan” dana gereja di Haruku 
 
b)     Isaac de Visscher (1661 – 169625)
 Isaac de Visscher berdinas di Gubernemen VOC Ambon, 
saat menjadi Vaandrig sekaligus Opperhoofd van Boeroe (1681 – 1681), 
Secr. Raad van Justitie van Ambon (1682 – Maret 1682), 
Secr Raad van Politie van Ambon (1682 – 1684), Soldijboekhouder (1684 – 1685), 
Opperhoofd van Larike (1685 – Sept 1690), Opperhoofd van Haroekoe (Sept 1690 – Sept 1691),
 Opperhoofd van Honimoa/Saparua (Sept 1691 – Mei 1692, 1693 – Juli 1696).
 Pada Mei 1692, Schaghen “memulangkan” de Visscher ke Batavia untuk 
menghadapi persidangan Raad van Justite Batavia tentang 
masalah pengawasan pohon-pohon cengkih di Honimoa dalam skala besar. 
 
 c)      Matheus Schenkenberg (1607 – 170926) 




Dalam 5 tahun pemerintahan Nicolaas Schaghen, 
ia terbukti membangun/merenovasi beberapa bangunan yang “monumental” pada masa itu. 
 

a.       Wacht Huis van de Mistise Burger27

Bangunan sejenis rumah “pemantau” atau “mabes” untuk para kapitan kaum mestiso/burger, menurut Valentyn bangunan ini dilakukan peletakan batu pertama pada 29 Oktober 1691 oleh Jan Paul Schaghen dan Gebrand Schaghen, putra-putra Nicolaas Schaghen (J.P. Schaghen berusia 7 tahun lebih, sedangkan G. Schaghen berusia 4 tahun lebih pada peristiwa ini)




Het Nieuw Ziekenhuis (Rumah sakit baru)



b.      Zieken Huis/Hospitalaer Huis tahun 169428

Bangunan ini merupakan bangunan pengganti dari Oud Ziekenhuis (rumah sakit lama) yang dibangun oleh Gubernur Arnold de Vlaming van Oudshoorn pada tahun 1648, rumah sakit ini hancur karena gempa bumi pada 17 Februari 1674, kemudian direnovasi oleh Gubernur Robbert de Vicq pada tahun 1679.

Pada tahun 1694, Nicolaas Schaghen memutuskan untuk mendirikan bangunan baru sebagai penggantinya di lokasi yang tidak jauh dari lokasi bangunan lama. Bangunan lama ini kemudian digunakan untuk kantor Raad van Justitie, Raad van Weeskamer, Commissarissen der Huwelijkzaken dan Raad van Landraad, sebagian ruangan lain digunakan sebagai rumah tempat tinggal Opperchirurgijn (dokter bedah militer).


Nieuw Ziekenhuis (rumah sakit baru) Terletak di Waytomo rivier straat (jalan kali waitimo) serta arah tenggara dari Mardyker straat (jalan mardika), lebarnya 150 kaki (42,3 meter), berbentuk persegi panjang, dinding bangunan tingginya 14 kaki (4 meter), disebelah tenggara rumah sakit terdapat areal pekuburan.
Di lokasi bangunan baru ini, juga dibangun rumah untuk dokter dan pegawai rumah sakit.
Inskripsi pada dinding bangunan tertulis dalam bahasa latin :


SUMPTIBUS NOBILISS. SOCIETATIS,
BATAVORUM.
SUPREMI. CONSESSUS. INDICI
DECRETO
AD. PIOS. USUS. EXTRUI. CURAVIT
NICOLAUS SCHAGHEN.
GUB. AMB.

Dat is:
De Heer Nicolaus Schaghen , Ambons
Landvoogd', beest dit {Huys) op kosten der
E. Maatschappy tot een Godvrugtig gebruik
doen Bouwen


Het Oud Ziekenhuis (Rumah sakit lama)



c.       Gereja Melayu tahun 169529
Awalnya gereja ini adalah gereja yang dibangun pada masa Portugis oleh Father Bernadino Ferari dari kaum Jesuit30. Menurut Knaap gereja awal ini bernama St Paul31, namun menurut Huberts Jacobs namanya St James dan St Thomas (2 gereja yang dijadikan 1 saja32).
Saat Portugis terusir dari Ambon Februari 1605, gereja ini disebutkan dalam laporan Steven van der Haghen, meski ia tidak menyebutkan namanya secara eksplisit33, kemudian gereja tersebut menjadi Gereja Protestan Calvinis. Pada akhir tahun 1620an gereja ini runtuh akibat badai. Tahun 1658, gereja ini hancur karena kebakaran, tahun-tahun berikutnya VOC membangun gereja ini dengan struktur kayu/bangunan kayu.
Pada tahun 1695, Nicolaas Schaghen merenovasi gereja ini,  namun tidak selesai karena ia meninggal mendadak, dan dirampungkan oleh pejabat Gubernur Cornelis Stull pada tahun 1696.
Gereja Melayu yang sebelumnya hanya berukuran panjang 90 kaki diperpanjang hingga 100 kaki (30 M) lebar 60 kaki (25 M), balkon di kedua sisi selebar 15 kaki (3 M) dan bagian tengah gereja selebar 30 kaki (6 M).
Bagian bawah dari tembok gedung gereja terbuat dari batu dan sisanya dari kayu yang merupakan sumbangan penduduk negeri-negeri di Leitimor. Dalam gereja baru tersebut terdapat sebuah mimbar yang terbuat dari kayu pilihan (kayu langoa dan eboni). Di hadapannya terdapat kursi-kursi khusus untuk para pejabat seperti gubernur, oppercoopman (kepala urusan administrasi), capitein dan anggota-anggota dewan pemerintahan (politike raad) dan untuk anggota-anggota jemaat disediakan bangku-bangku yang juga terbuat dari kayu langoa.
Terdapat di sebelah barat antara jalan Chinesestraat (kini bernama jalan A.J. Patty), letak gereja Melayu berada tepat di gedung PUSKUD

 
De Nieuw Malaise Kerk (hasil renovasi tahun 1782)

d.      Fort Duurstede tahun 1692
( dibahas tersendiri pada bagian ke-5 dari serial artikel ini)




Selain membangun beberapa bangunan monumental, Nicolaas Schaghen juga merevisi ordonansi/aturan.  Schaghen merevisi ordonansi para Gubernur van Ambon sebelumnya seperti ordonansi milik Gubernur Anthoni Hurdt, Robertus Padtbrugge, Gerard Demmer, Dirk de Haas, Arnold de Vlaming van Oudsthoorn, Jacob Hustaart, Willem van der Beek, Robbert de Vicq, Pieter Marville, Jan van Ottens, Johan van Dam, Anthonie van den Heuvel, Artus Gijsels. Ordonansi revisi ini ditandatangani pada 28 Juli 169334



Seperti yang disebutkan oleh Valentyn, bahwa tahun-tahun terakhir Schaghen diisi oleh kerja untuk “menata” Gubernemen hingga ia mendadak meninggal pada 7 Juli 1696. Karya terakhir dari Nicolaas Schaghen adalah renovasi gereja Melayu pada tahun 1695, namun Schaghen tak bisa melihat karya terakhirnya itu, karena mendadak meninggal.... renovasi ini diselesaikan oleh Cornelis Stull, pejabat pengganti. 





A.     Varia (Tambahan Informasi)

1)       Wapenschild Nicolaas Schaghen (Lambang Keluarga)35

Menurut P.F.L.C. Lach de Berre, lambang keluarga Nicolaas Schaghen ini berupa “desain” 2 ekor burung elang yang kepalanya berpaling ke arah kanan. 1 ekor burung elang besar “seperti” memegang perisai berwarna merah  yang didalamnya terdapat gambar 1 ekor burung elang kecil.
Ada tulisan berbahasa Latin didalam wapenschild ini, di sebelah atas tertulis : NASCIMUR ET MORIMUR.... KITA LAHIR DAN AKHIRNYA MATI.......di sebelah bawah tertulis IMORTALITATI .... KEABADIAN 
Wapenschild Familie Nicolaas Schaghen





2)      Gaji dan Tunjangan Nicolaas Schaghen36
Gaji Nicolaas Schaghen sebagai Gubernur van Ambon adalah 200 f perbulan, ditambah kostgeld (uang meja), 75 f dan uang “dapur” sebesar  60 f perbulan. Juga memperoleh provisi dari akvitas ekonomi di Gubernemen

3)      Pemilik Budak37
Schaghen diketahui memiliki banyak budak, dalam sumber Knaap disebutkan bahwa Nicolaas Schaghen memiliki budak sebanyak 92 orang

4)     Pencipta Kuartrain untuk Georg Everhard Rumphius38
Menurut E.M. Beekman, pada ulangtahun Rumphuis yang ke-68 (1695), sebuah lukisan wajah Rumphius dibuat oleh Putranya Paulus Agustinus Rumphius (1664 – 1706) dan pada lukisan itu tertulis kuatrain bahasa latin yang dibuat oleh Nicolaas Schaghen.
Kuatrain tersebut tertulis seperti ini :
Effigies
Georgii Everhardii Rumphii, Hanoviensis Aetat LXVII
Cacus Habens Oculos tam gnavae mentis acutos
Ut nemo melius delegat aut videat
Rumphius hie vultu est Germanus origines, totus
Belga fide et calamo : caetera dicet opus
                                       ex tempore posuit
                                                                  N.S. Gub.Amb


 
Georg Everhardus Rumphius (1627 - 1702)

5)      Pernikahan kaum elit di Gubernemen van Amboina

Beberapa anak buah Gubernur Nicolaas Schaghen, pada kenyataannya menikah dengan figur-figur penting atau atau menikah dengan figur yang memiliki keterkaitan.

a.       Matheus Schenkenberg sang Secunde (September 1692 – Juni 1694) menikah dengan Lea Huysman, putri dari Maarten Huysman yang juga teman Nicolaas Schaghen. Ibu Matheus Schenkenberg, Henriette Chasteleijn adalah saudara perempuan dari Magdalena Chasteleijn, istri dari Maarten Huysman.
b.      Ernst Kniping, Secretary Raad van Justitie (1696 – 1701) menikah dengan Maria Dirks, putri mereka Gehesia Kniping menikah dengan Abraham Patras, figur yang datang bersama Nicolaas Schaghen untuk menjadi Gubernur van Ambon. Abraham Patras kemudian bertugas di Gubernemen van Ambon dan menjadi Assisten
c.       Salomon Storm, Soldijboekhouder (1694 – 1695), Cassier (1695 – 1697) menikah dengan Anna Elisabeth Roselaar, putri dari Pieter Roselaar, Secunde (1694 – 1695)
d.      Anthoni Snaats, Soldijboekhouder (1690 – 1692), Opperhoofd van Haroekoe (1692 – 1694) memiliki saudara perempuan bernama Cornelia Snaats menikah dengan (suami ke-3) Francois Valentyn, predikanten yang berdinas di Gubernemen Ambon (1686 – 1694)
e.       Pieter Agustinus Rumphius, putra dari Opperkoopman Georg Everhardus Rumphius menikah dengan Anna Molkman, putri dari Matthys/Matheus Molkman, Opperchirurgijn Kastil Victoria (1688 – 1692). Anna Molkman menikah lagi dengan Hendrik Leydecker, putra Cornelia Snaats dengan suami kedua atau Hendrik Leydecker adalah anak tiri dari Francois Valentyn  


6)     Para Gouverneur di wilayah lain
Di masa pemerintahan Nicolaas Schaghen sebagai Gubernur van Amboina (1691 – 1696), di beberapa wilayah kekuasaan VOC lainnya juga diperintah oleh figur-figur sebagai berikut :

1.        Gouvernment van Banda
§  Cornelis Stull (1691 – 1691)
§  Johannes Cops (1691 – 1694)
§  Balthasar Coijet (1694 – 1696)

2.       Gouvernment van Moluccas/Ternate
§  Pieter Buys (1690 – 1691)
§  Cornelys van der Duyn (1691 – 1692)
§  Salomon Le sage (1692 – 1696)

3.       Gouvernment van Ceylon
§  Laurens van Pyl (Desember 1679 – 1693)
§  Thomas van Rhee (10 Januari 1693 – 22 Februari 1697)
Ø  Kelahiran wijk Duurstede 16 Desember 1634, menikah dengan Henrietta van Kriekenbeek pada 1 Agustus 1661. Henrietta van Kriekenbeek lahir di wijk Duurstede, 1 Oktober 1640, meninggal di Colombo, 24 Oktober 1696.

4.      Gouvernment good the cape
§  Simon van der Stel (Juni 1691 – September 1697)
Ø  Putra keduanya, Adrian van der Stel menjadi Gubernur van Amboina (1706 – 1720)
5.       Gouvernment van Malaca
§  Thomas Slicher (1689 – 1691)
§  Gelmer van Voosburgh (1692 – 1696)
6.      Direktur van Surat
§  Gelmer van Voosburgh (1685 – 1692)
§  Louis de Keiser (1692 – 1692)
§  Adriaan van Omen (1692 – 1695)
§  Pieter Ketting (1695 – 1699)
7.       Direktur van Bengal
§  Arnoldus Muykens (1688 – 1696)
§  Pieter van Dischoek (1696 – 1701)
8.      Gouvernment van Coromandel Coast
§  Laurens Pit de jonge (1687 – 1698)
9.      Opperhoofd van Japan
§  Cornelis van Outhoorn (1691 – 1692)
§  Henrik van Buytenham (1692 – 1693)
§  Gerrit de Heere (1693 – 1694)
§  Hendrik Djikman (1694 – 1695)
§  Cornelis van Outhoorn (1695 – 1696)
§  Hendrik Djikman (1696 – 1697)
10.    Commandant van Malabar
§  Isaac van Dielen (1687 – 1693)
§  Alexander Wigman (1693 – 1694)
§  Adriaan van Omen (1694 – 1696)
11.     Direktur van Perzie (Irak)
§  Adrian Verdonk (1693 – 1695)
§  Alexander Berganje (1695 – 1697)

                              -------- bersambung -----

 



Catatan Kaki



1.         Valentyn, Francois, Oud en Nieuw Oost Indie, vierde deel...Beschryvinge van het Eyland Groot Djava ofte Java Major, Vyfde Boek, agtste hoofdstuk, Joannes van Braam, Dordrecht en Gerard onder der Linden, Amsterdam, 1726, Hal 385

2.        Ibid, Halaman 384

§  Kloot, M.A.Rhede van der. De Gouverneurs-Generaal en Commissarissen-Generaal van Nederlandsch Indie 1610-1888, Historisch Genealogisch Beschreven, S’Gravenhage, W.P. van Stockum en Zoon, 1891, halaman 71

3.        Kloot, M.A.Rhede van der. De Gouverneurs-Generaal en Commissarissen-Generaal van Nederlandsch Indie 1610-1888, Historisch Genealogisch Beschreven, S’Gravenhage, W.P. van Stockum en Zoon, 1891, halaman 71

4.       Ibid

5.        Ibid

6.       Valentyn, Francois, Oud en Nieuw Oost Indie, vierde deel...Beschryvinge van het Eyland Groot Djava ofte Java Major, Vyfde Boek, agtste hoofdstuk, Joannes van Braam, Dordrecht en Gerard onder der Linden, Amsterdam, 1726, Hal 384
7.        Gouverneurs-Generaal en Gouverneur van Ambon, Ternate en Banda Banda (dimuat  oleh Hendrik.E. Neimeijer, Th. Van den End dan G.J. Schutte dalam Bronnen Betreffende Kerk en School in de Gouvernemente Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC, 1605-1791,vierde deel, hal 32, Huygens ING (Knaw) Den Haag 2015)
8.       Molhuysen, P.C dan Blok, P.J, Nieuw Nederlandsch biografisch woordenboek. Deel 8. A.W.
Sijthoff, Leiden 1930
(Hal 891-892)
§  Generale Missiven Governors Generaal VOC, Joannes Camphuys tertanggal 30 Desember 1689  (dimuat oleh W.Ph. Coolhas dalam Generale Missiven Governors Generaal VOC, vyfde deel, hal 347)

9.       Generale Missiven Governors Generaal VOC, Joannes Camphuys tertanggal 10 Desember 1690  (dimuat oleh W.Ph. Coolhas dalam Generale Missiven Governors Generaal VOC, vyfde deel, hal 386)
§  www.geni.com>people>Maarten Pit
§  Register de Volgende wapens hangende binens Holandsche Kerk (in De Navorscher, zeventiende jaargang, C.M van Gogh, Amsterdam, 1867, ( Lett B. Aan de noordzijde, Hal 28)
10.     McVay, Pamela, Private Trade and Elite Privilege. The Trial of Nicolaas Schaghen, Director of Bengal
§  Artikel ini adalah adaptasi dari bab1 disertasinya yang berjudul : I Am the Devil's Own: Crime, Class, and Identity in the Seventeenth-Century Dutch East Indies’ (University of Illinois Champaign-Urbana 1995)
11.       Ward, Kerry. Networks of empire : Forced Migration in The Dutch East India Company, chapter3, hal 89, Cambridge University Press, New York, 2009
12.      Valentyn, Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, hal 250)
§  Maignien, Edmon, Abraham Patras, Gouverneur General de indes Neerlandaises et sa famille,............ Grenoble 1892, halaman 9
§  Bosch, van den R.P. Ceylon, tijdens het Nederlandsch bestuur onder de Oost Indie Compagnie, van 1656 tot en met 1796 (dimuat dalam de Wapenheraut Maandblad gewijd aan.......1e jaargang, S’Gravenhage, 1897, ( hal 53))
§  Generale Missiven Governors Generaal VOC, Joannes Camphuys tertanggal 26 Maret 1691  (dimuat oleh W.Ph. Coolhas dalam Generale Missiven Governors Generaal VOC, vyfde deel, hal 388)
§  Ludeking, E.A.W. Lijst van Gouverneurs van Ambon, Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde 14 (1864), pp. 534
§  Doren, van J.B.J. De Moluksche Laandvoogden van het jaar 1605 tot 1818, J.D.Sybrandi, Amsterdam, 1808 (hal 109)
13.      Generale Missiven Governors Generaal VOC, Willem van Outhoorn tertanggal 31 Januari 1692  (dimuat oleh W.Ph. Coolhas dalam Generale Missiven Governors Generaal VOC, vyfde deel, hal 439)
§  Valentyn, Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, hal 248)
§  Doren, van J.B.J. De Moluksche Laandvoogden van het jaar 1605 tot 1818, J.D.Sybrandi, Amsterdam, 1808 (hal 109)
§  Ludeking, E.A.W. Lijst van Gouverneurs van Ambon, Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde 14 (1864), pp. 534
( Coolhas dan Doren berbeda dalam menentukan tanggal serah terima Schaghen sebagai Gubernur, Coolhas menyebut tanggal 19 Mei 1691, namun Doren menulis pada halaman 108, bahwa Dirk de Haas kembali ke Batavia pada tanggal 6 Mei 1691, sedangkan Ludeking hanya menulis pada Mei 1691 de Haas kembali ke Batavia. Berdasarkan  arsip bernomor NA.1.04.02.1497 folio 5-33 tertanggal 14 Mei 1691, telah disebutkan Dirk de Haas sebagai Oudt Gouverneur – bekas Gubernur/Gubernur lama)
14.     Ibid
15.      Valentyn, Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, hal 249 -250)
§  De Vos, F.H. Notes and Queries (in Journal of the Dutch Unio Burger of Ceylo, vol 3, 1910, hal 73)
§  Bosch, van den R.P. Ceylon, tijdens het Nederlandsch bestuur onder de Oost Indie Compagnie, van 1656 tot en met 1796 (dimuat dalam de Wapenheraut Maandblad gewijd aan.......1e jaargang, S’Gravenhage, 1897, ( hal 53))
16.     Ibid
17.      Valentyn, Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, hal 22 dan 34)
18.     Generale Missiven Governors Generaal VOC, Willem van Othoorn  tertanggal 31 Januari 1692  (dimuat oleh W.Ph. Coolhas dalam Generale Missiven Governors Generaal VOC, vyfde deel, hal 439)
§  Catatan Kaki no 1 tentang Johanis Moris oleh W.Ph Coolhas (hal 439)
§  Valentyn, Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, hal 21- 22 dan 35)
19.     Valentyn, Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, hal 18- 21 dan 35)
20.    Valentyn, Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, hal 21- 22 dan 36)
§  GM Gub Jend Willem van Outhoorn tanggal 31 Januari 1692. Archief 1379 Folio 10-456 (dimuat oleh W.Ph. Coolhas dalam Generale Missiven Governors Generaal VOC, vyfde deel, hal 439)
§  Valentyn menyebut Francois van Schure meninggal pada 15 Juni 1691, sedangkan W.Ph. Coolhas menyebut tanggal 5 Juni 1691
21.      Valentyn, Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, hal 22 dan 38)
22.     Valentyn, Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, hal 249 -250)
§  Doren, van J.B.J. De Moluksche Laandvoogden van het jaar 1605 tot 1818, J.D.Sybrandi, Amsterdam, 1808 (hal 108 - 112)
23.     Mungkin yang dimaksud oleh Valentyn sebagai Heer Engel adalah Joachim/Jochem Engel, seorang Kapten Kaum Burger Ambon (1683 – 1684)
§  Brief van de Kerkenraad van Ambon aan De Kerkenraad van Batavia. Ambon, 24 september 1685. ANRI, Archief Kerkenraad Batavia 137, fol. 177-183. (dimuat  oleh Hendrik.E. Neimeijer, Th. Van den End dan G.J. Schutte dalam Bronnen Betreffende Kerk en School in de Gouvernemente Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC, 1605-1791,eerste deel, hal 558, catatan kaki no 1, Huygens ING (Knaw) Den Haag 2015)
§  Valentyn, Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, zevende hoofdstuk, hal 45)
§  Knaap, Gerrit J. A. City of Migrants : Kota Ambon at the end of the seventeenth century, Halaman 125
(Knaap dalam artikelnya ini, menulis bahwa dalam tahun 1694, Nicolaas Schaghen, Pieter Nuyts, Jochem Engel adalah beberapa orang yang memiliki jumlah budak lebih dari 40 orang budak. Ia menyebut Engel adalah pemilik budak yang sangat kaya)
24.    Alfabetisch lijst van Predikanten in Ambon, Ternate en Banda (dimuat  oleh Hendrik.E. Neimeijer, Th. Van den End dan G.J. Schutte dalam Bronnen Betreffende Kerk en School in de Gouvernemente Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC, 1605-1791,vierde deel, hal 50, Huygens ING (Knaw) Den Haag 2015)
§  Bruijn de, C.A. L van Troostenburg, Biographisch Woordenboek van Oost-Indische Predikanten, P.J. Milborn, Nijmegen, 1893 Hal 147 – 148
§  Aarnoutse, A.W., ‘De treurgeschiedenis van H.W. Gordon’, in Jakob ging zijns weegs.
Opstellen voor Jaap van Gelderen,
G. van Klinken e.a. (red.), Kampen 2006, 49-66
25.     GM Gub Jend Willem van Outhoorn tanggal 8 Februari 1696 ( GM Gouverneur General en Raden aan Heeren XVII, deel 5, hal 746)
§  Valentyn, Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 bag 2, tweede boek, zevende hoofdstuk (hal 24 dan hal 36)
27.     Valentyn, Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 1, eerste boek,  vierde hoofdstuk, hal 130)
28.    Ibid (halaman 130 – 132)
29.    Ibid (halaman 130)
§  Valentyn, Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, deerde boek, vyfde hoofdstuk, hal 259)
30.    Heuken, Adolf, S.J. Catholic Converts in the Moluccas, Minahasa and Sanghe-Talaud 1512 – 1680 (dimuat oleh Jan Aritonang dan Karel Steenbrink dalam : A History of Christianity in Indonesia, Brill, Leiden, 2008, Halaman 44)
§  S.J. Wessel, C. De Geschiedenis der RK Missie in Amboina, J.W. van Leeuwen, Nijmegen, 1926, Halaman 71
§  Surat Fr Bernadino Ferari to Fr Everard Mercurian, Ambon 12 Mei 1581 ( dimuat oleh Hubbert Jacobs dalam Documenta Malucensia volume 2 (1577 – 1606), Roma, 1980, halaman 97 – 106 dan catatan kaki no 9, halaman 100)
31.      Knaap, Gerrit J. A City of Migrants : Kota Ambon at the end of the seventeenth century, ( dimuat dalam Indonesia, no 51, April 1991, Halaman 105 – 128, terkhususnya  Halaman 108)
32.     Surat Fr Bernadino Ferari to Fr Everard Mercurian, Ambon 12 Mei 1581 ( dimuat oleh Hubbert Jacobs dalam Documenta Malucensia volume 2 (1577 – 1606), Roma, 1980, halaman 97 – 106 dan catatan kaki no 9, halaman 100)
33.     Van der Haghen, Steven. Beschrijvinge van ‘t Eylant, Stad en de Castelen van Ambona.......... (dimuat oleh P.A. Tiele : Documenten voor Geschiedenis der Nederlanders in het Oosten pada Bijdragen en Mededeelingen van het Historisch Genootschap, deel 6, Utrecht, 1883, terkhususnya dokumen 9, Halaman 363)
§  Knaap, Gerrit J. Memories van Overgave van Gouverneur van Ambon in de zeventiende en achttiende eeuw, Martinus Nijhoof, s’Gravenhage, 1987, halaman 7
§  Verslag van het optreden van admiraal Steven van der Haghen tegen de Portugezen en
Jezuïten na de verovering van Ambon. Z.p., 1605. (in
Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel eerste band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 8)
34.    Valentyn, Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, deerde boek, vyfde hoofdstuk, hal 251 - 258)
§  Kan, J.van. Uit de Rechtsgeschiedenis der Compagnie, A.C. Nix and Co, Bandoeng, 1935, Halaman 9 - 13
35.     De Bere, Lach P. F.L.C, Gedenktekeenen en grafschriften in Indie (in Maandblad van het Genealogisch-Heraldiek Genootschap de Nederlandsche Leeuw, no 9 jaargang XXI, 1903,hal 182)
36.    Knaap, Gerrit J. A City of Migrants : Kota Ambon at the end of the seventeenth century, ( dimuat dalam Indonesia, no 51, April 1991, Halaman 105 – 128, terkhususnya  Halaman 115 - 116)
37.     Ibid (halaman 125)
38.    Beekman, E.M. Paradijzen ven weleer : Koloniale literatuur uit Nederlands-Indie, 1600 – 1950, Promotheus, Amsterdam, 1998, Halaman 108
§  Veldkamp, J.F. Georgius Everhardus Rumphius (1627 – 1702), the blind seer of Ambon (dimuat dalam  Garden’s Bulletin Singapore No 63, 2011, Halaman 1-15, (untuk sumber gambar)