Kamis, 09 Mei 2019

Schaghen, Keluarga dan Fort Duurstede


Cerita singkat tentang figur yang “terlupakan”
(bagian 6 - selesai)

Oleh Kutu Busu



  1. Kematian mendadak yang “aneh”

Nicolaas Schaghen van Wijk Duurstede meninggal saat masih menjabat pada tanggal 7 Juli 1696 jam 12 siang1.
Kematian sang Gubernur secara mendadak dan “aneh” dilukiskan oleh Valentyn2.......Ao 1696, den 3 Juli, s’morgens  zynde dingsdag, was de Heer Schaghen nog inde Raad van Justitie, en donderdags daar aan nog in de Malaytse Kerk geweest, om na een graf van zyn Ed: tezien, van ‘t welke zyn Ed zeide, dat de kelder wat grooter zyn moest, alzo ‘er in ‘t korte een bykomen konde.
‘s avonds den vyfden kreeg zyn Ed een schielyck overval, en is den sevenden, na dat een dag of twee als in een dieper slaap, en zo buiten verstand gelegen had, en na een bestier van ruim vyf jaaren overleden...
.........pada 3 Juli 1696 di hari rabu pagi, Yang Mulia Schaghen masih berkunjung ke Raad van Justitie dan pada kamisnya masih menginspeksi pembangunan/renovasi  gereja Melayu serta sempat memeriksa pembangunan makam untuk diri dan keluarganya (kebiasaan yang lumrah di masa itu – catatan tambahan). Yang Mulia sempat “bercanda” bahwa makam itu seharusnya diperluas, karena tidak lama lagi, seseorang akan dimakamkan disitu.... pada hari ke-5 (tanggal 5 juli, hari jumaat), Yang Mulia terkena kelumpuhan secara mendadak dan dan pada hari ke-7 (tanggal 7 Juli) setelah 2 hari terbaring kaku tanpa penyebab yang pasti, Yang Mulia meninggal dunia setelah 5 tahun lebih memerintah.

J.B.J. van Doren yang mengutip Valentyn sedikit “mendramatisir” peristiwa kematian Schaghen dan menulis demikian3 :.................Hij gelastt, dat de kelder wat grooter moest zijn, alzoo er binnen kort een lijk zoude bij komen, uit welk gezegde te veronderstellen was, dat Zed een zeeker vor gevoel voor zijn sterven had...........Yang Mulia memerintahkan agar makam itu diperluas, karena tidak lama lagi suatu jenazah akan ditempatkan disitu....dari kejadian itu, bisa dikatakan bahwa Yang Mulia telah berfirasat akan kematiannya sendiri............

Arsip gereja tertanggal 16 Juli 1696 yang berisikan berita dari Dewan Gereja Ambon kepada Dewan Gereja Batavia, juga menyampaikan berita kematian sang gubernur. Arsip gereja ini, lebih “lengkap” dalam kronologis peristiwa dan “melengkapi” sumber-sumber yang lain.
Arsip gereja itu menulis4 ..............De mededeeling, soo van ’t nieuws als ’t verd’re waarom we versogt hadden, verpligt ons tot dankbaarheid, vallende van hier tegenwoordig niet anders te berigten als ’t schielijk overlijden van den Edele Heer Mr Nicolaus Schaghen, gewesen gouverneur deser provincie, welke op donderdag den vijfden deser, ’s avonds de klok half seven uuren, soo als sijn overval Edelheyt na ’t gebed stond te gaan, in ’t hoofd een groote duyseling, en oogen seker van verduystering, en daarop van blindheid gevoelende, niet lang daarna in een lethargus, die met sterke hertkloppingen verselt was, viel, en alsoo den sevende dito op de middag, op of even voor twalef uuren, stierf, werdende voorts sijn Edelheyts lijk, met de vereiste statelijkheid, den negende dito daaraan, den schoot der aarde aanbevolen, in verwagting van een saalige opstanding, die hem en ons d’Algenoegsaame ter bestipter tijd genadelijk be lieve te verlenen.

(..........tidak seperti kematian mendadak mantan Gubernur, Yang Mulia Nicolaas Schaghen....pada hari kamis sore tanggal 5, sekitar jam setengah enam sore itu, Yang Mulia akan berdiri untuk pulang setelah selesai berdoa/beribadah, secara mendadak kepalanya terasa pusing, pandangan mengabur dan terasa buta, tidak lama kemudian dalam kondisi letargi, yang dipercepat oleh palpitasi yang hebat, Yang Mulia terjatuh............hingga pada hari ketujuh (tanggal 7) kira-kira jam 12 siang...akhirnya Yang Mulia wafat.......dan sesuai tata cara yang disyaratkan, Ia dimakamkan pada tanggal 9 bulan itu, dengan upacara resmi serta tembakan salvo kehormatan dan penghormatan dari kami semua.......)

F.H. de Vos dalam artikel singkatnya, mungkin setelah membaca dan memahami lebih jauh sumber-sumber ini.....”menyimpulkan” penyebab kematian Nicolaas Schaghen... juga menceritakan hal “aneh” dalam peristiwa kematian Nicolaas Schaghen5.....a curious incident in life of the Governor of Malacca was that he inspected the building of a vault for his burial on the morning of the 3 Juli 1696 and said that is was to much too small and that soon there would be an occupant for itu. On the 5th he was seized with a sudden stroke of paralysis and died on the 7th......... sebuah peristiwa aneh terjadi dalam hidup Gubernur  Malaka itu, saat ia memeriksa pembangunan kubah makam untuk dirinya di pagi tanggal 3 Juli 1696..... dan mengatakan bahwa kubah makam itu terlampau kecil  “karena” tidak lama lagi ada penghuni yang akan menempati ruangan itu...... pada tanggal 5 Juli, Ia tiba-tiba terkena serangan stroke paralisis dan meninggal pada tanggal 7 Juli.............

Catatan tambahan :
a.        Arsip gereja menyebut 2 istilah medis dalam kronologis peristiwa kematian Nicolaas Schaghen yaitu Letargi dan Palpitasi.
Letargi6 adalah adalah suatu keadaan di mana terjadi penurunan kesadaran dan pemusatan perhatian serta kesiagaan. Kondisi ini juga seringkali dipakai untuk menggambarkan saat seseorang tertidur lelap, dapat dibangunkan sebentar namun kesadaran yang ada tidak penuh, dan berakhir dengan tertidur kembali. Pada saat mengalami letargi, penderita mungkin akan mengalami kebingungnan yang disertai dengan mengigau, tetapi masih mempunyai sedikit kemampuan untuk berkomunikasi.
Palpitasi7 adalah kondisi yang muncul ketika jantung terasa berdebar dan berdetak lebih cepat daripada biasanya.

b.       F. H. de Vos menyebut bahwa Nicolaas Schaghen terkena stroke paralisis.
Stroke paralisis8 adalah kelumpuhan yang berwujud ketidakmampuan otot atau sekelompok otot untuk bergerak/berfungsi secara otomatis

Setelah meninggal pada tanggal 7 Juli sekitar jam 12 siang, Nicolaas Schaghen dimakamkan pada tanggal 9 Juli 16969 dengan upacara kehormatan dalam statusnya sebagai seorang pejabat10.
Menurut Valentyn11, yang kemudian dikutip oleh van Doren12 dan van den Bosch13, bahwa untuk menghormati wafatnya Nicolaas Schaghen, pihak Gubernemen membuat koin emas (gouden peningen).

Sesuai sumber dari Valentyn, koin emas itu tertulis sebagai berikut :

Goude Peningen Nicolaas Schaghen


Ter
gedagtenis  van
Den Edle Heer Mr
Nicolaas Schaghen
Raad Ext van India
Gouverneur in Amboina
 overleden den 7 Juli 1696.
Oudt 52 jaren,
 2 maanden en
22 dagen



Dalam kenangan......
Yang Mulia Mr Nicolaas Schaghen
Ekstraordinair Raad van Indie
Gubernur (Provintie) Ambon
Wafat pada 7 Juli 1696
(dalam) Usia 52 Tahun 2 Bulan 22 Hari

Seperti terlihat pada inskripsi yang tertulis di koin emas itu, Nicolaas Schaghen meninggal dalam usia 52 tahun, 2 bulan dan 22 hari.
Usia Nicolaas Schaghen ini benar karena jika dihitung dari tanggal lahirnya (15 Mei 1644) hingga tanggal kematiannya (7 Juli 1696) maka usianya adalah 52 tahun 2 bulan 22 hari.
1 hari setelah pemakamannya, secunde Cornelis Stull secara resmi menggantikan Nicolaas Schaghen sebagai Pejabat Gubernur. Cornelis Stull menjabat hingga 2 April 1697 dan secara resmi menyerahkan jabatannya kepada Gubernur definitif  Willem Oem van Wijngaarden (1697 – 1701).


  1. Penutup

Seperti inskripsi pada lambang keluarga Nicolaas Schaghen yang tertulis Nascimur et Morimur14.... kita dilahirkan dan (akhirnya) mati.......... seperti itulah kita manusia.....!!!
Nicolaas Schaghen, seorang figur yang “jarang” dipublikasikan dalam narasi sejarah benteng Duurstede di Saparua.
Menurut M. Dankersloot-de Vrij15, Schaghen kemungkinan adalah lulusan fakultas hukum Universitas Utrecht, jika merujuk pada gelarnya Mr (Meester in de rechten) dan mulai berpikir ke dunia timur (Nusantara) sejak usia 17 tahun.

Berdinas di Batavia sejak Februari 1683, menduduki beberapa posisi penting karena jaringan pertemanan, terkena kasus, tersingkir, bertikai dengan beberapa figur penting, membangun monumen-monumen “indah”  dan akhirnya  hidupnya berujung pada maut yang datang menyergap dan membawanya kembali pada sang penciptanya............

Hanya 13 tahun berdinas di VOC, suatu rentang waktu yang tak lama dibanding beberapa sahabat karibnya..... mungkin begitulah “takdir” manusia..... kita lahir, bergulat dalam pasang surut pengalaman hidup, menciptakan monumen-monumen pengalaman dan pada akhirnya hilang seperti awan tipis.............. mungkin seperti itulah Nicolaas Schaghen.......ia telah pulang 3 abad lalu..............dan monumen hidupnya masih tertinggal buat dilihat, dikunjungi, dinikmati dan mungkin jadi tempat untuk memamerkan narsis manusia........wilayah pamer buat kita yang mungkin saja belum memahami teks-teks dari masa lalu....teks-teks yang menjahit masa kini.......mungkin begitulah takdir monumen hidup itu..........monumen yang bernama................DUURSTEDE !!!!

---- SELESAI ----



c.       Lampiran

Birokrasi Gouvernment VOC Ambon Periode 1691 – 1696
 (Masa Pemerintahan Nicolaas Schaghen)

Selama 5 tahun masa pemerintahan Nicolaas Schaghen sebagai Gubernur VOC Ambon, terjadi beberapa mutasi pada birokrasinya. Di bawah ini adalah daftar birokrasi Gubernemen VOC Ambon selama masa kekuasaan Nicolaas Schaghen.
Daftar ini diolah dari sumber Francois Valentyn, Gerrit J Knaap, W.Ph Colhaas, Hendrik E Niemeijer, dan berbagai sumber lainnya.

  1. Gouverneur                 : Nicolaas Schaghen (19 Mei 1691 – 7 Juli 1696)
  2. Secunde                       :
1)      Johannes Moris (Februari 1691 – September 1692)
2)      Matheus Schenkenberg (September 1692 – Juni 1694)
3)      Pieter Roselaar (Juni 1694 – Juni 1695)
4)      Cornelis Stull (Juni 1695 – Maret 1701)
  1. Kapten Kastil Victoria :
1)      Pieter Schafer (Juni 1684 – 26 November 1693)
2)      Caspar Tabaart (November 1693 – November 1704)
  1. Secre Raad en Politie  :
1)      Cornelis Beernink (1691 – 1692)
2)      Jan du Ryn (1692 – 1696)
3)      Ernst Kniping (1696 – 1701)
  1. Secre Raad Justitie       :
1)      Jan du Ryn (1691 – 1692)
2)      Johannes de Visscher (1692 – Juni 1693)
3)      Ernst Kniping (1693 – 1696)
4)      Joost van Costenobel (1696 – 1698)
  1. Secre Landraad                        :
1)      Dirk Rauscher (1688 – 1693)
2)      Martinus van Sprankhuizen (1693 – 1697)
  1. Fiscal                           :
1)      Pieter de Bocq (Mei 1691 – 1692)
2)      Cornelis Beernink (1692 – 1693)
3)      Pieter de Bocq (Mei 1693 – 1696)
4)      Johan van Hoorn (1696 – 1701)
  1. Soldijboekhouder        :
1)      Anthoni Snaats (1690 – September 1692)
2)      Pieter van der Poort (September 1692 – Juni 1693)
3)      Johannes de Visscher (Juni 1693 – 1694)
4)      Salomon Storm (1694 – 1695)
5)      Jacob Cloek (1695 – 1697)
  1. Winkelier                    :
1)      Pieter van der Poort (1691 - September 1692 )
2)      Salomon Storm (September 1692 – 1694)
3)      Johannes Brakel (1694 – 1695)
4)      Salomon Storm (1695 – 1697)
  1. Secre van Huwelijken Zaaken            :
1)      Martinus van Sprankhuizen (1691 – 1692)
2)      Jan de Molier (1692 – 1693)
3)      Johannes Suydster (1693 – 1698)
  1. Cassier                         :
1)      Salomon Storm (1690 – 1692)
2)      Johannes van Brakel (1692 – 1 September 1695)
3)      Joost van Costenobel (1 September 1695 – 1 Juli 1696)
4)      Johannes van Brakel (1 Juli 1696 – 1698)
  1. Dispensiers                  :
1)      Johan van Dam (1691 – 1692)
2)      Jan van Rees (1692 – 1698)


II. Para Opperhoofd

A.     Honimoa               :
1)      Francois van Schure (Feb 1689 - Juni 1691)
2)      Isaac de Visscher (Juni 1691 – Mei 1692)
3)      Pieter de Bocq (Mei 1692 – 1693)
4)      Isaac de Visscher (1693 – 27 Juli 1696)
B.      Haroeko                :
1)      Isaac de Visscher (1690 – Juni 1691)
2)      Huig Pieterszoon Koek (Juni 1691 – September 1692)
3)      Anthoni Snaats (September 1692 – September 1694)
4)      Joost van Costenobel (September 1694 – 1695)
5)      Johannes de Visscher (Juni 1695 – Januari 1698)
C.     Hitoe                     :
1)      Pieter Roselaar (Februari 1691 – Juni 1694)
2)      Paulus Augustinus Rumphius (Juni 1694 – 1695)
3)      Pieter de Vos (1695 – 1701)
D.     Larike                    :
1)                 Paulus Augustinus Rumphius (1690 – Juni 1694)
2)                 Johannes de Visscher (Juni 1694 – 1695)
3)                 Paulus Augustinus Rumphius (1695 – 1702)
E.      Boeroe                   :
1)      Ernst Kniping (1691 – 1693)
2)      Dirk Rauscher (1693 – Desember 1706)

III. Para Pendeta (Predikanten)

  1. Cornelius van Brussel (April 1687 – September 1691)
  2. Francois Valentyn (April 1686 – Mei 1694)
  3. Petrus van der Vorm (Juli 1689 – Mei 1698)
  4. Hendrik Willem Gordon (Maret 1691 – Awal 1693)
  5. Andreas.Lambertus. Loderus (April 1691 – Mei 1692)
  6. Johannes Stampioen (Maret 1692 – Mei 1693)
  7. Abrahamus Feylingius (Maret 1692 – Juni 1694)
  8. Petrus Bierman (April 1693 – Oktober 1698)
  9. Hermanus Colde de Horn (April 1693 – Mei 1702)
  10. Cornelius Couterier (April 1694 – Juni 1694)
  11. Chr. Fred Nucella (Januari 1694 – Juli 1703)
  12. Nicolaus Hodenpijl (April 1694 – Awal Oktober 1698)
  13. Lodevicus de Mey (Mei 1696 – April 1700)

IV. Opperchirurgijn

a)      Di Kastil Victoria
  1. Matthys Molkman  (1683 – 1692)
  2. Adrian Boekhout (1692 – 1693)
  3. Bartholomeus Coek (1693 – 1694)
  4. Lodewyk van Barthem (1694 – 1694)

b)      Di Siekenhuis/Hospital
1.      Adrian Boekhout (1682 – 1692)
2.      Henrik de Wind (1692 – 1700)

c)      OnderChirurgijn
1.      Andries Bineman


Catatan Kaki
  1. GM Gub Jend VOC Willem van Outhoorn tanggal 19 Januari 1697, K.A. 1463 folio 17 – 368, terkhusus folio 20v (GM deel 5, halaman 779)
§  Brief van de Kerkenraad van Ambon aan de Kerkenraad van Batavia. Ambon, 16 juli 1696. ANRI, Archief Kerkenraad Batavia 137, fol. 293-294 ( dimuat oleh Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel  bag 2, Hal 124, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015)
2.        Valentyn, Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, eerste boek, vyfde hoofdstuk, hal 259)
  1. Doren, J.B.J. De Moluksche Landvoogden van het jaar 1605 tot 1818, J.D. Sybrandi, Amsterdam, 1868, Halaman 112
  2. Brief van de Kerkenraad van Ambon aan de Kerkenraad van Batavia. Ambon, 16 juli 1696. ANRI, Archief Kerkenraad Batavia 137, fol. 293-294 ( dimuat oleh Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel  bag 2, Hal 124, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015)
5.        De Vos, F.H. Notes and Queries (in Journal of the Dutch Unio Burger of Ceylon, vol 3, 1910, hal 73)
  1. https://id.wikipedia.org/wiki/Letargi
  1. https://id.wikipedia.org/wiki/palpitasi
  2. https://www.stroke.org/we-can-help/survivors/stroke-recovery/post-stroke-conditions/physical/paralysis/
  3. Catatan Kaki no 4
§  Ludeking, E.W.A. Lijst der Gouverneurs van Amboina zoo ten tijde der Portugezen als onder de Nederlansche heerschappij, met aanteekeningen, loopende tot het jaar 1817, (dimuat dalam Tijdschrift voor Indische Taal, Land en Volkenkunde, 4e serie, deel V, s’Gravenhage, Martinus Nijhoff, 1864, Halaman 534)
10.     Catatan Kaki no 4
11.       Valentyn, Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, eerste boek, vyfde hoofdstuk, hal 259)
  1. Doren, J.B.J. De Moluksche Landvoogden van het jaar 1605 tot 1818, J.D. Sybrandi, Amsterdam, 1868, Halaman 112
13.      Bosch, van den R.P. Ceylon, tijdens het Nederlandsch bestuur onder de Oost Indie Compagnie, van 1656 tot en met 1796 (dimuat dalam de Wapenheraut Maandblad gewijd aan.......1e jaargang, S’Gravenhage, 1897, ( hal 53))
  1. De Bere, Lach P. F.L.C, Gedenktekeenen en grafschriften in Indie (in Maandblad van het Genealogisch-Heraldiek Genootschap de Nederlandsche Leeuw, no 9 jaargang XXI, 1903,hal 182)
15.      Dankersloot-de Vrij, Marijke. Plattegrond der Vesting Duurstede


Tidak ada komentar:

Posting Komentar