JEJAK PISARANA
TANAH KAYONG
(24-03-2014)
Pisarana Kecil
|
Sebelumnya tak
pernah sedikit pun terlintas dalam benak akan berada di Tanah Kayong, Tanah Bangsa Melayu Kalimantan Barat. Berada jauh
dari Ibukota Pontianak, menyusuri
ratusan mil anak sungai yang membelah daratan, kota kecil Teluk Batang menjadi titik awal untuk memulai masa depan yang
sebenarnya.
Pisarana Kecil terlahir dari kisah cinta seorang Pelaut Ternate berdarah Sangihe Talaud di Sulawesi Utara kepada Mawar Merah Anak Adat Negeri Saparua di Uli
Lease Maluku. Menghabiskan masa kecil di atas Kota Berbatu Karang, Pisarana
Kecil ditenun oleh kerasnya kehidupan menjadi lelaki tangguh
yang siap menggantikan jejak Sang Pelaut
Tua di kemudian hari nanti.
Akhirnya masa
itupun tiba, lima tahun lamanya mengarungi luasnya lautan menerjang kerasnya
gelombang, Pisarana Muda diajarkan
bahwa betapa sulitnya jalan menemui kehidupan. Jalan-jalan terjal itu dilalui
dengan penuh semangat meskipun tak mudah, lelah menapakan kaki melintasi
jalanan terjal, Pisarana Muda tak
langsung menyerah di ujung lautan. Menggantungkan harapan baru setinggi langit
di Tanah Para Dewata untuk menemui
kehidupan yang lain.
Lima tahun kedua
yang penuh cucuran keringat, mengumpulkan keping-keping kehidupan di bawah
terik matahari dalam genggaman para dewata namun Upu Aman Lanite Yesus Kristus tetap jaga dan pelihara. Hingga
pada akhirnya wajahpun harus tertunduk lesu, penuh air mata, merasakan dukacita
yang mendalam, semangat yang tak kenal menyerah sempat padam karena kepergian
selamanya Ama dan Ina menghadap Sang Ilahi.
Pada kesempatan
yang lain mencoba beranikan diri bertaruh nyawa di Tanah Papua yang konon katanya Surga
Kecil Jatuh Ke Bumi. Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan
dijalani apalah daya tak mampu untuk bertahan. Tempaan dan keganasan Belantara Rimba Papua melewati batas
kemampuan, Pisarana Muda pun menyerah
di separuh perjalanan.
Kembali pulang,
Kembali pulang, tetapi dengan satu tekad Kabaresi, untuk tetap merajut
kehidupan yang terkoyak dan tak menentu ini menjadi berguna bagi orang banyak
di suatu waktu nanti. Yang Maha Kuasa
pun sudah memperhitungkan segalanya, ada harga ada pengorbanan yang harus
dibayar, dan matahari timur itu pun terbit biaskan sinarnya terangi jalan.
Ungkapan syukur pun
dipanjatkan setinggi langit kepada Upu
Aman Lanite Yesus Kristus atas keajaiban-keajaiban besar dalam
kehidupan yang sudah dipersiapkan bagi Pisarana
Muda, dan beta pun harus tabaos dengan lantang. Berkatilah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar