---- Jejak-jejak
sebuah “nama” dalam Arsip dan Sumber
serta Perbincangan dalam ruang waktu ----
(Bag
IIc)
Oleh
Adryn Anakotta
6) Brief Artus Gijsels tertanggal 27 April
16351
Pada
periode ini, Artus Gijsels adalah Komisaris untuk Gubernemen Ambon dan Banda.
Brief ini ditujukan kepada Gub Jend VOC Hendrick Brouwer
Pada
brief ini ia menyebut tentang Raja Ullath (Radja Oulat) dan “penjelasan” bahwa
Oulat berada di pulau Uliassers2
Fragment
brief tersebut adalah :
............................
Den Coninck van Saulouw segt men door Radja Oelat,
op Oulat in de
Uliassers woonachtich.....................
Uliassers woonachtich.....................
7) “Brief” Arend Gardenijs
tertanggal 25 Juli 16363
Arend
Gardenijs adalah Komisaris untuk Gubernemen Ambon pada periode ini.
Pada
brief/laporan ini ia menyebut Oma, Uliassers, Nosselauw4, juga
menyebut tentang Radja Oulath, Radja Pappera, Radja Touwaha, Patih Harmen
(Patih Herman – Sirisori), Patih Haria (Anthonij Haria), Honimoa5
Fragment
dari brief itu adalah :
.......................
Die van Oma, d'Uliassers, Nosselauw, de
hoofden van de Camer ende alle anderen...................in’t jongste van junij
ver scheen radja Oulath, radja
Pappera ende radja Touwaha, pattij Härmen ende Anthonij Haria,
diverse pattijs ende mindere hoofden met jacht Waterlandt commende van Honimoa
aen't casteel, eenelijck
8) Laporan (Brief) Gub Jend VOC Antonio van
Diemen tertanggal 30 November 16406
Laporan ini
ditujukan kepada Heeren XVII di Belanda.
Pada brief
ini, van Diemen merinci jumlah personel VOC di tiap fort/benteng mereka.
Daftar itu
sebagai berikut (penulis hanya menyajikan untuk daerah “lease”)
a) Op redoubt Oma eijlant Boangbessij : 11 coppen
b) Op Honomoa in eijlant Uliassers : 16 coppen7
Terjemahan :
Pada
redout/fort di negeri oma, pulau boangbessij : 11 serdadu/tentara
Pada redout
honomoa di pulau uliassers : 16
serdadu/tentara
Pada brief
ini terlihat van Diemen menulis kata Boangbessij sebagai nama “lain” dari pulau
Oma/Haruku.
J.E. Heeres
memberikan catatan kaki pada kata ini8: een derde
naam vor het eiland Haroekoe of Oma
(salah satu
nama dari 3 nama yang ditujukan untuk pulau Haruku atau pulau Oma)
Sepengetahuan penulis kata Boangbessij pertama kali
disebut dalam arsip VOC, yaitu pada Laporan Artus Gijsels tertanggal 21 Oktober
16359, dimana Gijsels menulisnya sebagai Boanbessie.
Penulis pun belum mengetahui sejarah asal usul nama
ini, serta mengapa nama ini diberikan sebagai “nama lain” dari Pulau Haruku
yang kita kenal sekarang.
9)
MOG Gerard Demmer tertanggal 3 September 164710
Gerard Demmer adalah Gubernur VOC Ambon yang ke-13 dan
memerintah pada 1642-1647. MOG ini “ditujukan” kepada Gubernur yang baru,
Arnold de Vlaming van Oudsthoorn (1647 – 1650)
Pada MOG ini, Demmer menyebut negeri muslim Iha dan
Mau di pulau Uliassers, eylant Boanbessi, Honomoa11
Fragment dari MOG itu sebagai berikut :
........... de groote
ende stercke negrie met d'ondergehoorige minder moorse dorpen van Iha ende
Mauw in d'Uliassers, de vier moorse negrijen op 't eylandt Boanbessi als
Hatuwa, Cabauw, Caylolo ende Oliliouw (Hulaliu – red)
...................... ende
alleene seer stercke ende volckrijcke plaets Iha ende Mauw in
d'Uliasser....................opt eylandt Boanbessij de vier moorse
negerijen Hatuha, Cabauw, Cailolo en Olilieuw ende in d'Uliassers: Iha, Mauw
met derselver cleyne aengehorige dorpen.................... onse vrunden ende
onderdanen op d'affgelegen eylanden Boanbessij, Uliasser, Noussalouw, etc.
Hebben................................... hebben tot dien eynde in d'Uliasser
op Honomoa bij de redoubt woonen.....................
J.E. Heeres dalam artikelnya12, yang
didalamnya “melampirkan” MOG Gerard Demmer secara lengkap, mendaftarkan
nama-nama “negeri” di gugusan lease.
Op ‘t eylandt Boanbessij : Oma, Harouco, Sammet,
Aboro, Cariou, Wasaou,Hatuaha, Cabauw, Cailolo, Oulilihou (Hulaliu – red)
Op ‘t eylandt Uliasser :
Oulat, Touaha, Titawacca, Appalilj, Honimoa, Ouw, Tituwalou, Paperou, Tiouw,
Haria, Boy, Iha, Mahou (Ihamahu – red), Nolo (Nolloth – red), Ourou, Matalet
(Matalete – red), Hatala, Sorisorj
Op ‘t eylandt Noussalaouw : Tutuway, Amet, Abobo,
Lainotou, Nalahaj, Sila, Coon Noulaan (Akoon – red)
Menurut MOG Arnold de Vlaming van Oudshoorn tertanggal
24 Mei 165613, Iha, Mahou (Ihamahu – red), Nolo (Nolloth – red),
Ourou, Matalet (Matalete – red), Hatala, Sorisorj ditambah Pia (Pla) adalah 8
soa yang merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Iha.
P. Buru, Ceram, Ambon dan Lease (1669) |
Ourou mungkin adalah Koelor yang kita kenal sekarang,
Sorisorj bukan negeri Sirisori yang sekarang. Sorisorj yang ini adalah nama soa
yang ada dalam wilayah kerajaan Iha. Sedangkan negeri Sirisori biasanya dirujuk
menggunakan nama Honimoa/Honomoa.
Lalu
bagaimana dengan sumber-sumber dari para zending yang periodenya hampir
bersamaan? Apa yang disampaikan oleh mereka tentang kawasan “lease”?
1) Verslag admiraal Steven van der Haghen tahun 1605
(Hendrik
E.Niemeijer, Th van den End dan M.G. Schute memasukan dokumen ini dalam buku
mereka, karena isinya “berkaitan” dengan deskripsi awal tentang kekristenan di
Gubernemen VOC Ambon).
Pada dokumen
ini, van der Haghen menyebut Russiloa (Nusalaut), Doulata (negeri Ullath)14.
Fragment
dari verslag van der Haghen sebagai berikut :
.......................... met hem brengende de gesanten ofte gecommitteerden van het
eylant Russiloa14 ende Doulata,15
gelijck hij lestmael met den coninck van Oma....................
Neimeijer dkk, memberikan catatan kaki
pada kata yang digaris bawahi (no 14 dan 15)
Russiloa : Nusalaut serta Doulata : Ulath
op het eiland Saparua
2) Brief
DS Sebastian Danckaerts tertanggal 4 Juni 161815
Berita/Laporan
ini ditujukan kepada DS (Dictus) atau pendeta Adriaan Hulsebos dan ditulis dari
Ambon. pada brief ini, Danckaerts menyebut Lyassers (penduduk pulau
Lyaser/Uliasser)16.
Fragment
dari brief itu :
....................... ende W.D. Duyrcant, die uut de Lyassers (om zijn
ontuchtich leven)......
3) Brief DS Johannes de Praet tertanggal 5 September 162517
Brief ini ditujukan kepada Chamber/Kamar
dagang Amsterdam dan ditulis di Ambon. pada brief ini de Praet menyebut eyland
Eleassers (Uliasser)18
Fragment
dari Brief itu :
.................. vernomen hebbende datter op sekeren eylanden, genaempt d’Eleassers,
seker sieckentrooster resideerde...........................
4) Akta Dewan
Gereja (Kerkenraad) Ambon bertarikh akhir tahun 162519
Pada akta dewan gereja ini, mereka menyebutkan
Ouleassers20, dan fragment dari akta tersebut :
Domine Rogier Hendericksen uut de eylanden Ouleassers geropen
sijnde om sijn ervarentheyt in de Maleytsche tale
5) Brief Dewan Gereja (Kerkenraad) Ambon tertanggal 10
September 162721
Pada brief ini, dewan gereja menyebut Ouliassers dan
Uliassers22, dan fragment dari brief itu :
In de eylanden Ouliassers en hebben wij noch niet connen
gaen...................... bij sooverre bij de E. broeders enighe persoonen om
in de Uliassers te stellen waeren
6)
Ordonasi (peraturan) untuk pengunjung (pengawas)
sekolah tertanggal 1 Agustus 162823
Ordonasi ini dibuat oleh Gubernur VOC Ambon, Philip
Lucaszoon (1628 – 1631), dan ditandatangani oleh dirinya sendiri
Pada ordonasi ini, disebutkan tentang eylandt Oma,
(negeri) Oma, Abora (Aboru), eylandt Nosselauw, (negeri) Titteway, Amette
(Ameth), eylant Uliasser, Hannemoyt, Oulatt (Ullath)24
Fragment dari ordonasi itu sebagai berikut :
Ende sijn namentlijck dese:
op ’t eylandt Amboyna: Hativa, Soya, Ema, Kilangh, Nacco, Hatela,
Oucconale, Baguale, Ottemoury, Soully, Way, Hattouw, Lilleboy, Alangh
op ’t eyland Oma: Oma, Abora
op ’t eylandt Nosselauw: Titteway, Amette
op ’t eylant Uliasser: Hannemoyt, Oulatt293
Neimeijer dkk memberikan catatan kaki pada kata Uliasser, Hannemoyt dan Oulatt (no 293)
Mereka
menulis demikian :
Liasser hier gebruikt voor het eiland Saparua, destijds Honimoa
geheten; Ulat is gelegen op de oostzijde, de plaats waar de eerste Nederlanders
gevestigd waren; ‘Hannemoyt’ kan staan voor de naam Honimoa. Aanvankelijk was
dat de naam van het strand nabij de negorij Saparua. Het eiland was volgens
Valentijn naar dat strand genoemd (Oud
en Nieuw Oost-Indiën II, 88). Mogelijk is daarna de naam van het dorp
Saparua voor het gehele eiland gebruikt. Het aanzien van deze plaats (voorheen
klein en ook op verschillende strandlocaties gelegen) nam aanzienlijk toe door
de bouw van
de vesting Duurstede ten oosten van het dorp
de vesting Duurstede ten oosten van het dorp
Terjemahan garis besarnya :
(kata) Uliasser/Liasser disini merujuk pada nama dari
pulau Saparua (sekarang), dimana terkadang disebut juga Honimoa. (negeri) Ulat
terletak pada sisi timur (dari pulau itu), adalah sebuah tempat yang merupakan
tempat pertama orang-orang Belanda beraktivitas (dalam konteks
zending/penginjilan – red).
Kata Hannemoyt merujuk pada nama Honimoa. Nama ini
sebenarnya nama sebuah lokasi (pantai) yang dekat (menuju) ke arah negeri
saparua. Menurut Valentyn, negeri Saparua berdekatan dengan lokasi (pantai) yang disebutkan ini
(pantai honimoa – red).
Nama dari negeri Saparua ini, diberikan untuk nama
pulau itu sekarang, dan di negeri itulah lokasi berdirinya benteng duurstede,
yang terletak pada sisi timur (dari negeri itu)
Catatan Kaki
1. A r t u s G ij s e
l s , Visitateur der kantoren van Ambon en Banda, aan den Gouv.-Gen. Hendrik
Brouwer, 27 April 1635 (1632 (dimuat oleh P.A.Tiele dalam Bouwstoffen voor geschiedenis der Nederlanders in den Maleischen Archipel, tweede deel, P.A. Tiele, Martinus Nijhoff, 1890, hal 269 -274)
Brouwer, 27 April 1635 (1632 (dimuat oleh P.A.Tiele dalam Bouwstoffen voor geschiedenis der Nederlanders in den Maleischen Archipel, tweede deel, P.A. Tiele, Martinus Nijhoff, 1890, hal 269 -274)
2. Idem (hal 272)
3. Cort Verhael Van
Den Jegenwoordigen Standt Ende Gelegentheyt ' Door Arend Gardenijs 25 Juli 1636
(in Knaap, Gerrit.J. Memorie van
Overgave van Gouverneur van Ambon in de zeventiende en achtiende eeuw, ‘S
Gravanhage, Martinus Nijhoff, 1987 Hal 141 – 154)
4. Idem (hal 144)
5. Idem (hal 147)
6. Anthonio van Diemen en Raad van Indie aan bewindhebbers der O.I.
Compagnie, 30 November 1640 (dimuat oleh J.E. Heeres, Bouwstoffen voor
geschiedenis der Nederlanders in den Maleischen Archipel, deerde deel, ,
Martinus Nijhoff, 1895, hal 1-12)
7. Idem (hal 8)
8. Idem (catatan kaki
no 3, hal 8)
9. Remonstrantie aen d'ed. Heer gouverneur generael ' door Artus
Gijsels 21 oktober 1635 (in Knaap,
Gerrit.J. Memorie van Overgave van Gouverneur van Ambon in de zeventiende en
achtiende eeuw, ‘S Gravanhage, Martinus Nijhoff, 1987, Hal
133)
10. 'Memorie ' Door Gerard Demmer 3 september 1647 (in Knaap,
Gerrit.J. Memorie van Overgave van Gouverneur van Ambon in de zeventiende en
achtiende eeuw, ‘S Gravanhage, Martinus Nijhoff, 1987, Hal
154 - 189)
11. Idem (hal 155, 161, 175)
12. Heeres, J.E. Ambon in 1647 (dimuat dalam Bijdragen tot de Taal,
Land en Volkenkunde van Nederlandsche Indie vol 47, 1897, hal 556-557 dan 562)
13. Memorie ' Door Arnold De Vlaming Van Oudshoorn 24 mei 1656 ((in Knaap, Gerrit.J. Memorie van
Overgave van Gouverneur van Ambon in de zeventiende en achtiende eeuw, ‘S
Gravanhage, Martinus Nijhoff, 1987, Hal 198)
14. Verslag van het optreden van admiraal Steven van der Haghen tegen
de Portugezen en
Jezuïten na de verovering van Ambon. Z.p., 1605. (in Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel eerste band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 5)
Jezuïten na de verovering van Ambon. Z.p., 1605. (in Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel eerste band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 5)
15. Brief van ds. Seb. Danckaerts aan ds. Adriaan Hulsebos. Ambon, 4 juni 1618
(in Niemeijer,
Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in
de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791),
Eerste deel eerste band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 28 -34 )
16. Idem (hal 29)
17. Brief van ds. Johannes de Praet aan de kamer amsterdam. Ambon, 5 september
1625 . (in Niemeijer,
Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in
de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791),
Eerste deel eerste band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 79 -82 )
18. Idem (hal 80)
19. Acta van de Kerkenraad van Ambon. Ambon, einde 1625 (in Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte,
G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en
Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel eerste band, HUYGENS ING
(KNAW), Den Haag, 2015, hal 82 -89 )
20. Idem (hal 82)
21. Brief van de Kerkenraad van Ambon aan de Kerkenraad van Batavia. Ambon, 10
september 1627 (in Niemeijer, Hendrik.E, End, Th
van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen
Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel eerste
band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 94 -97 )
22. Idem (hal 95)
23. Ordonnantie Voor De Schoolopzieners In Ambon. Ambon, 1 augustus 1628 (in Niemeijer,
Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in
de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791),
Eerste deel eerste band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 99 -102 )
24. Idem
(hal 100)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar