A. Kata Pengantar
Artikel yang kami sajikan ini adalah sebuah tulisan yang dimuat dalam surat kabar Pemberita Makassar, terbitan Sabtu, 16 Februari 1924, no 40, tahun ke 20. Tulisan sebanyak 5 kolom ini ditulis oleh mungkin seorang “simpatisan” atau anggota organisasi Sarekat Ambon di negeri Saparua, dengan nama samaran Honimoa.
Jika kita membaca tulisan ini ada hal yang menarik, meski terlihat jelas bahwa ini merupakan versi one side hand (satu sisi). Hal yang menarik adalah kita bisa mengetahui situasi dinamika sosial masyarakat Lease, khususnya di negeri Saparua pada dekade kedua abad ke-20 atau tahun 1920-an. Misalnya, tentang ramainya perayaan memasuki tahun baru, penyebutan tentang alat musik seperti biola dan gramafon yang ternyata telah dikenal di masa itu di negeri Saparua, penamaan wilayah-wilayah tertentu ciri khas orang Saparua, seperti “lorong pandita”, izin untuk menyelenggarakan kegiatan keramaian, birokrasi pemerintahan lokal seperti kepala soa, wijkmeester, inlands leraar (guru pribumi), adjunct jaksa, jaksa, sipir, agen polisi (politie agent), juga tentang “pernak pernik” kehidupan masyarakat misalnya, tentang celana pendek dan baju kaus mata jala, pekerjaan tukang batu, mandor dan lain-lain.
Secara garis besar, isi tulisan adalah berupa kejadian yang terjadi pada malam tanggal 2 Januari 1924 pada perayaan tahun baru di tahun itu. Sekelompok orang yang disebut sebagai “sarikat bajingan” melakukan perusakan di rumah, tempat perayaan itu berlangsung. Ini merupakan gambaran umum tentang perlawanan dan penolakan 1 kelompok kepada kelompok lain yaitu kelompok konservatif dan kelompok revolusioner yang merupakan anggota dan simpatisan organisasi Sarekat Ambon dan Ina Tuni sejak tahun 1920.
potongan tulisan/berita |
Kami merasa bahwa tulisan atau berita yang dimuat dalam surat kabar ini penting untuk kita mengetahui dinamika masyarakat pulau Saparua di masa itu. Apa yang terjadi dimasa itu, membentuk karakteristik masyarakat kita dimasa kini. Hal demikian yang menjadi pertimbangan kami menyajikan tulisan ini. Kami menyajikan isi tulisan tanpa mengubah ejaan yang digunakan pada tahun tersebut, yaitu masih berbentuk ejaan lama. Kami hanya memberikan catatan kaki atau catatan penjelasan tentang figur-figur yang disebutkan atau kata-kata “unik” yang digunakan di masa itu, serta beberapa gambar ilustrasi.
Akhir kata, semoga tulisan atau berita ini bisa bermanfaat untuk kita memahami masa lalu kita sendiri, dan memperluas pemahaman kesejarahan kita sendiri.
B. Isi Berita :
Barang siapa berasal dari negeri Saparoea, senistjaja tertjengan bahwa disana ada seboeah kampoeng jang bernama “kampoeng batoe”, demikian poela “lorong peloengkoe”. Djangan kaget, tahoen baharoe seriboe sembilan ratoes doe poeleh empat, telah memhawa nama baharoe jang soengoeh memakan tempat :
Pada hari Rebo malam tanggal 2 Januari j.b.l1 maka saudara Alex Pietersz dan istrinja2 telah menjilahkan kira2 40 orang perampoen lelaki jang ada sanak saudara dan handai taulannja, tambahan peola banjak diantaranja terdapatlah sekotoe2 dari perhimpoenan jang dikasihinja ja’ni Sarikat Ambon3 dan Ina Toeni4, datang kerumahnja di wijk Lr. B5. Maksoednja memboeat keramaian selamat masoek tahoen baroe.
Dalam keramaian ini soedahlah diboenjikan gramaphoon dengan lagoe jang merdoe2. Menoeroet adat kebiasa’an, maka jang seorang bergoerau2lah dengan kawannja, sedang koei26 dan air teh poen tiada poetoes2 diedarkan orang.
Didjalan raja nampaklah banjak penontone perampoean laki2, lagipoen beberapa politie agent7.
Tiba2 kira2 poekoel setengah sembilan malam itoe, maka roemah keramaian itoe moelai dilempar orang dari loear dengan batoe keatas atapnja (bagian atas). Laloe kata Alex terseboet : “Lempar djoea, toch tiada mengapa!”. Kemoedian dari djalan raja kedengaranlah soeara ramai berteriak dengan njaring : “Ajoh, masoek….poekoel bikin mati! Kalau osorang (kamoe) keloear didjalan raja ini, kita orang (kami) poekoel bikin mati!”
Diantara soeara2 itoe terkenallah soeara dari Paulus Titaleij no 2, Nicodemus Limahelu, Dominggoes Tatipikawan, Tiofilus Hiariej dan Benjamin Anakotta.
Mendengar hal jang demikian itoe, maka tedoehlah semoea orang djamoean. Gramaphoon berhenti dimainkan. Tetapi tiada seorangpoen antara djago2 Sarikat badjingan itoe masoek.
Maka dari djalan raja, beriwajatlah soeatoe riwajat perkelahian oleh Paulus Titaleij terseboet kedalam, boleh terhitoeng setengah djam lamanja dalam tiga kali berganti2. Roepa2 penghodjatan dan kehina’an dimoentahkannja pada S.A. dan I.T. serta dengan pemimpin2nja, tetapi dari perkata’an sebanjak itoe ada jang berboenji begini: “ Tagal8 perhimpoenan S.A. dan I.T., sampai Hakim hati sakit dan bikin soesah kita orang. Sekarang Hakim tiada balas voor ose orang lagi, djadi kita orang kaoem sendiri melawan ose orang kaoem”.
Sementara dia ini berkata2 sementara itoepoen atap roemah tiada berhenti delempar dengan batoe besar2 dari sana sini.
Kira2 poekoel 9 malam, maka tiba2 lampoe gantoeng besar diserambi moeka roemah keramaian itoe, jang sedang bertjahaja, dilempar orang dengan batoe besar, laloe petjah, mati tjahajanja dan djatoeh. Leloe berteriaklah Alex terseboet jang njaris kena lemparan itoe, katanja: “Disana – sebelah timoer - di Hendrik Patty9 punja roemah, dibawah djendela, ada dia itoe jang lempar ini lampoe”. Maka datanglah Henderjeta Patty10 – saudara perempoean dari Hendrik Patty – dari dalam kamar kedjendela itoe jang sedang terboeka, katanja dengan soeara besar : “Kita orang perempoean maoe tahoe apa!”. Laloe djawab Benjamin Anakotta, jang ada berdiri dalam gelap dibawah djendela kamar itoe berteriak kepadanja katanja : “Toetoep moeloet, toetoep itoe djendela! Sekarang Hendrik Patty soedah serahkan ini kintal voor beta koeasa. Djangankan kena lampoe, manoesia mati djoega lebih baik”. Laloe Benjamin terseboet sendiri melempar poela kedalam serambi itoe, jang soedah gelap, beroentoeng kena dinding dan batu sebesar jang dilemparnja itoe hantjoer penggal2, tiada kena orang.
Boekankah njatalah soedah bahwa lampoe itoe dilempar oleh Benjamin terseboet?
Setelah itoe bersegera2lah orang djamoean masoek kedalam, ada poela jang poelang ke-roemahnja masing2.
Adapoen djaoehnja roemah Alex dengan tempat berdirinja Benjamin itoe kira2 6 meter.
Orang Saparua, sekitar tahun 1925 |
---------------------------------------------------------------------------------
Sebeloem lampoe diserambi moeka itoe dilempar petjah, maka doea orang soeroeh pergi bertemoe Adjunct Djaksa11 jang baharoe berhenti berfiets12 didjalan raja, memberitahoekan sekalian hal ihwal jang telah kedjadian seraja memohon pertolongan politie. Tengah perbitjara’an, batoepoen dilempar keatap roemahnja sdr. Alex teroes ditoendjoekan kepada padoeka toean adjunct djaksa itoe, tetapi apa djadi?. Toean itoe berdjandji pertolongan politie laloe berangkat berfiets poela.
Pada ketika itoe nampaklah Adj. wijkmeester Lr.B13, dan kepala soa Anakotta14. Kedoea pegawai politie ini berdiri sadja menonton! Sedjoeroes kemoedian liwatlah toean J. Sitaniapessij15 inl. leraar ke “lorong pendita” (tengadah roemah Alex). Nico Limahelu, ronda sadja pigi datang dengan tjelana pendek dan badjoe kaus mata djala, seakan-akan koetjing hendak menerkam tikoes.
======================================================
Beberapa orang poela tatkala berdjalang, ditengah djalan bertemoe adj. djaksa serta memberitahoekan hal jang kedjadian itoe poela, apalagi lampoe jang dilempar, akan tetapi tiada ia datang memeriksai dan memberi pertolongan.
Empat orang lain (S.A. dan I.T.) berdjalan poelang sedjalan lorong pendita, maka satoe laki2 dipoekoel oleh Nicodemus Limahelu dan satoe perempoean poela dipoekoel oleh Mathjis Reasoa16. – Dari inilah maka lorong ini sekarang mendjadi seboetan orang “lorong peloengkoe”.
Enam orang perampoean (semoeanja I.T.) ditengah perdjalanan poelang bertemoelah dengan toean J. Sitaniapessij inl. leraar, sesama Njoranja17 ada berdiri dekat pintoe pagar dimoeka roemahnja, kebetoelan mereka itoe tiada poetoes2 dilempar dengan batoe2 dari dalam kintal, toean Sitaniapessij dan kintal kepala soa Anakotta jang berdekatan disitoe dan dari dalam doesoen kelapanja bekas kepala soa E. Anakotta18, djadi dari oetara dan selatan. Sebab ramailah lemparan itoe, maka timboellah tangisan jang sedih dari doea orang antaranja. Oleh sebab itoe tiada berapa lama kemoediannja berkatalah toean Sitaniapessij kepada seorang perempoean (boekan jang menangis) bahwa “polang sahaja”. Sampai dimoeka pasar ada dilempar2 lagi, tapi orangnja tiada Nampak, tetapi sjoekoer padamoe ja Allah Chalikoe’raman seorangpoen tiada dikena ataoe loeka - Alhamdoe’lliah !!!
Toedjoeh orang lagi (S.A. dan I.T.) dibantoe oleh toean P. Tanalepy – (jang sedang verlof 19 dari Makassar) telah pergi berhadapan toean Djaksa20, maksoednja akan meminta pertolongan politie soepaja kawan2nja sisa jang masih ada diroemah sudara Alex itoe, sebab takoet dipoekoel atau dilempar dengan batoe oleh pendjahat2 dari sarikat badjingan itoe. Doea oranglah jang angkat bitjara, seorang laki2 dan seorang perempoean. Mereka ini poela soedah mengadoekan sekalian kedjadian terseboet diatas. Daripada djawab toean ini jang penoeh banjak perkata’an, adjaib sekali diantaranja ada terseboet begini atau hampir sama begini : “Itoe kasta soedah djadi bagaimana, lebih baik diaorang soedah bermain dengan sendjata atau dengan kaki tangan sekali, maar djangan dengan batoe begitoe”.
Maka toean Djaksa soedah soeroeh seorang diantara mereka itoe pergi tjahari politi agent, dan telah didapat di pesta dansa dari sianoe di wijk Lr. D, laloe dipanggilnja berhadap toean Djaksa dan tiada lama sesoedahnja, maka pergilah politie agent itoe (Zeth Sahusilawane21) keroemah Alex terseboet mengambil kawan2 jang sisa itoe, dihentarnja poelang masing2 keroemahnja dengan selamat sentosa.
Pada malam itoe djoega masjhoerlah chabar ini kemana2 dalam negeri Saparoea, sehingga dinamakan oranglah “kampoeng batoe” dan “lorong peloengkoe”.
Demikianlah hikajatnja.
Maka batoe2 pelimparan itoe telah dikoempoelkan, penoeh satoe blik22 minjak tanah.
Sebeloem beta menoetoep karangan ini maka diloeloekan apalah kiranja beta memberi beberapa pertimbangan, moedah2an menerbitkan faedah besar maoe kaoemkoe Ambon terlebihpoen pada Pemerintah jang Berwadjib.
Orang Saparua, sekitar tahun 1929 |
I. Tentang pekerjaan politie
Moelai dari boelan September 1923 waktoe pendoedoek Lease digerakan oleh ini, gemeenteraad Bandar Saparoea (voorzitternja p.t23 Controleur Saparoea24) boeat tandakan rekest pada oesir propagandist S.A. toean A.J. Patty dan mempertiadakan S.A., maka dimana ada pergerakan S.A. dan I.T. biasanja didjagai oleh politie agent berkawan2. Soedah ada boektinja :
a. Diroemah dari Alex Pietersz di wijk Lr. B, soedah diadakanja soeatoe kebaktian dirinja, dimana banjak leden25 dari S.A. dan I.T. toeroet hadir, sebab hari lahir istrinja, maksoednja hendak memoeliakan Maha Besar Toehan Allah dan meminta doa. Gemeenteraad Bandar Saparoea telah ambil poetoesan soepaja boeat kebaktian sebegini tiada oesah berizin dari pada politie. Kebaktian ini dilakoekan pada malam. Tatkala orang djamoean soedah hadir, maka pada poka226, randalah27 dimoeka roemah sdr Alex itoe satoe troep28 orang2 wijk itoe dibawah pimpinan Jonathan Matulessy dan Dominggoes Tatipikalawan pergi datang, dengan tipa2 dan bernjanji roepa2 njanjian, gadoeh dan riboet boekan kepalang, sedang didjikoe “lorong pendita” berdirilah beberapa politie agent. Sebab keriboetan ini menegahkan29 kebaktian, maka pergilah sdr. A. Pietersz sesama istrinja kepada wijkmeester Lr.B, toean A.A. Siegers30, mohon pertolongan, apalagi toean Siegers ada penatoeah, soepaja keriboetan itoe boleh diperhentikan, tetapi djawab toean wijkmeester itoe, bahwa keramaian itoe telah djadi menoeroet izinnja lebih doeloe. Kedoea laki istri ini datang keroemah toean J. Sitaniapessij, inl. leraar, mohon pertolongannja selakoe satoe gembala djamaat, tetapi toean itoe ta’ada, diserahkannja sahadja pada Njora. Kira2 tiga djam kemoedian beloem djoega tedoeh, seorang lid S.A., djoega lid Gemeenteraad Saparoea pergi mohon pertolongan toean Djaksa dan toean J.R. Siegers31, voorzitter komisi-keramaian dalam gemeente. Dari voorzitter ini ia dapat njata bahwa keramaian itoe soedah djadi diloear izin jang sah. Seorangpoen tiada berkoeasa kasih izin sebegitoe melainkan voorzitter terseboet atas nama komisi. Tetapi wijkmeester Lr B, djoega lid Gemeenteraad?.........toean Djaksa berjanji pertolongan dan sedjam kemoedian api porna kapoer keramaian itoe semangkin hari semangkin padamlah.
b. Kebaktian S.A. dan I.T. seperti diatas diroemah saudara B. Noija32, lid33 Ambonraad, dikawali betoel2 oleh pegawai2 politie, masoek keloear kintal roemahnja.
c. Pada pesta basompah dari anaknja R.Polhaupessij (lid S.A) jang dikoenjoengi oleh banjak anggota S.A. dan I.T. maka seorang politie agent Doeminggos Lawalatta34 namanja telah masoek pesta terseboet, sedang tiada dapat oendangan. Waktoe soedah djaoeh malam maka dengan perkasa masoeklah ia kedalam kamar minoeman, hendak memeriksa kalaoe2 ada koolwater. Laloe dengan soekanja sendiri disoengsangnja satoe flesch jang berisi jenever dan diminoemnja. Sehabis itoe katalah ia bahwa toean Controleur jang soeroeh dia boeat periksa. Dipoekoelnja orang dalam pesta sehingga satoe toekang biola keloear darah dari moeloetnja sedang lebih doeloe dipadamkannja lampoe disitoe dan dihinakannja Ina Toeni. Boekankah tjelaka soenggoeh, kalau isi pesta itoe toebroek padanja? Semoea sabar……….manakah S.A. dan I.T. djahat??. Pada bahagian ini loepalah koetoelis bahwa pesta ini dari hari moelai malam soedah dikoenjoengi didjalan raja oleh politie agent, menteri politie dan reserseur.
Lain daripada itoe menoeroet pendapatan kami, dimata2 djalan ramai telah ditaroeh kawal, oepama disoedoet lorong pendita, tengada roemah A. Pietersz itoe.
Lagipoela senantiasa politie itoe bikin ronda keliling2 negeri. Apakah pelemparan batoe itoe tiada diketahoei oleh politie?. O, keamanan dimana orangmoe? Betoelkah seperti chabar itoe bahwa pada malam itoe beberapa politie djoega mengoempoel batoe didalam roemah Henderik Patty dan mengadjak pendjahat djahat itoe melempar?
Penjara di Saparua, sekitar tahun 1898 |
Mengapa toean adj. Djaksa tiada beroesah pertolongan pada rajat jang diantjam itoe? Boekankah doea kali soedah diberitahoekan orang kepada toean? Boekankah sepatoetnja toean menjelidiki dan memeriksai pergerakan boesoek itoe dengan kebidjaksaan toean pada malam itoe djoega? Betapa bertjelakan masi rajat.
Wahai, toean Djaksa ! Boekankah orang2 jang telah berlepas diri dari tjelaka, telah memberitahoekan pertindisan dan keberatannja kepada toean? Sampai sekarang hal itoe tiada kedengaran apa2. Mengapa begitoe toean Inl. off. van Justitie? O Keperiksaan jang benar, o keadilan dimanatah roepamoe??
Patoetkah sedang melihat kepolisian diatas, wadjib dilahirkan djoega pertanjaan pada adj.wijkmeester Lr B dan wijkmeesternja jang berdekatan roemah dengan A. Pietersz, serta djoega bagi djou kepala soa Anakotta, jang ada pegawai2 politie?
II. Tentang “Sarikat Badjingan”
S.A. dan I.T. dikatakan orang disini sarikat djahat, mengandoeng kedoerhaka’an. Toendjoeklah boektinja! Tetapi orang tiada tahoe bahwa diloear kedoea sarikat ini ada poela sarikat djahat, “sarikat badjingan” namanja. Daripada perboeatannja kami menetahoei maksoednja, jaitoe; melempar dengan batoe2 menghodjat dengan perkata’an kedji dan tjemar, memoekoel orang didalam gelap2, pendeknja : membinasakan samanja manoesia. Adakah hal ini beloem diketahoei oleh Pemerintah? Bagaimana rapport2nja politie. Tiliklah kepada pemoeka2 sarekat badjingan itoe. Siapakah mereka itoe? Mari kita periksa satoe2nja.
1. Paulus Titaleij no235, doeloe djadt rechercheur, ada berkeloearga dengan toean Djaksa36, toean Bestuur Assistant “Titaleij”37 dan dengan menteri politie P. Sahetapy38. Ia soedah dilepaskan dari rechercheur sebab memoekoel satoe perempoean Haria di pasar sini. Sekarang berkoeli pada toean p.t. Controleur Saparoea boeat metsel got2. Dia djoega lid gemeenteraad dan Candidaat goeroe indjil dari perhimpoenan “Ora et Labora”39 disini
2. Nicodemus Limahelu40, aspirant mandor besar dari Kongsi Tiong Hoa. Bangsawan A.V.H.41
3. Dominggoes Tatipikalawan42, seorang jang terkenal radjin sekali hampir tiap hari datang ke kantor politie. Sekarang ia berkoeli pada p.t. Controleur Saparoea boeat repareeren peroesahan goebernemen, jang roesak, sebab ia pandai kajoe.
4. Tiofilus Hiarie43, berfamilie dengan toean Cipier44, djoega berkoeli sebagai toekang batoe pada p.t. Controleur Saparoea seperti Paulus Titaleij diatas.
5. Benjamin Anakotta45, berfamilie dengan politie agent Anakotta46…………..
Baik sekali perhoebangan tetapi djelek perboeatan !
Betoelkah seperti kata teriaknja Paulus Titaleij itoe? “Tagal perhimpoenan S.A. dan I.T. sampai Hakim sakit hati dan bikin soesah kitorang”? Soedahkah engkau mendapat boekti bahwa sesoeatoe kesoesahanmoe jang berhoeboeng dengan Hakim, itoe asalnja dari karena sakit hati Hakim pada S.A. dan I.T.? Bolehkah kau seboetkan , meski satoe djoea!.
“Sekarang Hakim tiada balas voor ose orang lagi, djadi kita orang kaoem sendiri melawan ose orang kaoem”. Djadi saudara selamanja dapat jakin bahwa doeloe, Hakim soedah balas? Dari manakah koeasa perlawanan jang saudara telah sikoeta itoe?
Adakah Hakim dan Pemerintah loeloeskan perseboetan ini? Beta bersaksi sendiri “sekali-kali tidak”!
Teluk Saparua, sekitar tahun 1929 |
III. Tentang Kepala Agama Masehi
Diatas, terbatjalah bahwa tatkala enam perempoean (semoeanja I.T.) poelang, pelemparan masih kedjadian djoega dimoeka pintoe roemah toean Inl.leraar Sitaniapessij dimana Toean ini serta Njoranja tengah berdiri disitoe. Mengapa Toean dan Njora tiada keloearkan barang nasihat pada pendjahat-pendjahat itoe, kendati toean tiada melihat roepanja? Adakah toean tiada sajang pegawai2 keperempoeanan jang teraniaja dan meratap tangis tersedih-sedih itoe?. Adakah kebintjian S.A. dan I.T. masih beroerat akar lagi didalam soemsoem djiwa Toean?
Djikalau pemimpin berperi demikian, bagaimana nanti dengan pengiring?
Diatas mimbar ditoentoet orang pengasihan, diloear geredja ditoenjoekannja kebentjian. Didalam geredja ditoentoet mengasihi saina manoesia seperti sendirimoe, didjalan raja membentji seteroe.
Pembatja, soedahkah kautahoe hikajat peroempaan “seorang simaroni jang moerah hati” jang diadjarkan oleh Goeroe Besar Isa dalam Alkitab? Batjalah Loekas 10 : 30 – 37. Dalam hikajat ini, Toehan Isa toendjoek peri bagaimana kepala-kepala Jehoedi hidoep diloear pengasihan kepada samanja manoesia jang bertjelaka. Hikajat ini telah beroemoer hampir doea riboe tahoen, tetapi kebenarannja masih ada didalam agama Masehi sendiri. Lihatlah diatas dan saksikanlah !
Daripada boea kami mengenal pohon. Pada achirnja penoelis berharap, moega-moega kaoem Saparoea jang ada berasing diloear tanahnja, nasihatkanlah saudara-saudaramoe soepaja bertobatlah ia daripada kelakoean belial itoe.
Kepada Pemerintah, kami serahkan semoea perkara ini boeat “rust en orde”47 djoea adanja.
Honimoa
===============================================================
Rumah Controleur Saparua, sekitar tahun 1898 |
Kita merasa sangat tida senang sebab dalam tempat kedjadian kita ada terdjadi hal2 jang demikian, adalah laksana sama halnja dengan orang jang belom beradab dan jang masih djaoeh sekali dalam kesopanan. Boeat sementara kita belom bisa mengambil tindakan lebih djaoeh sebab tatkala hal ini kita minta keterangan dari toean controleur Saparoea P. Reinking, beliau soedah sangkalkan kedjadiannja perkara ini. Sebab jang demikian kita lepas sebentar kehoeloe kedalam oeroesan toean controleur terseboet berhoeboeng dengan apa jang tertoelis diatas, perkara mana belom pernah djadi menoeroet oedjarnja. Akan tetapi hal ini toch dilambat-lambatkan dari pada memberi oeroesan jang adil, kita tentoe sekali akan bertindak lebih djaoeh. Ingatlah tiap2 perkara jang soenggoeh kedjadiannja njata dan benar, tetapi belom ataoe tida soeka dioeroes, biar berapa tahoen selangnja kemoedian, tida pernah dihitoeng “habis”. Tetapkanlah hatimoe saudara Honimoa pada memberi keterangan dengan keberanian hati apabila perkara ini terpaksa mendjadi pandjang.
Redaksi
=== selesai ===
Lampiran 1
Daftar Politie Agent di Saparua tahun 1929
1. Petrus Sahetapy = Mantri Polisi
2. Jacob Pattipeilohy = Reserse
3. S. Pasanea = Reserse
4. Ch. Warela = Politie Agent kelas 2
5. Marcus Patawala = Idem
6. Hendrik Anakotta = Idem
7. B. Louhenapessy = Idem
8. Zeth Sahusilawane = Idem (Sejak Mei 1929, naik menjadi Politie Agent Kelas 1)
9. Johannis Tousalwa = Idem
10. J. Leiwerissa = Mantri Politie
11. Salangkap Maruapey = Politie Agent kelas 2 (sejak Maret 1929)
Catatan Kaki
1. j.b.l. maksudnya adalah jang boelan laloe (yang bulan lalu). Penyingkatan seperti ini umum dipergunakan dalam kalimat dimasa kolonial.
2. Alex Pietersz yang dimaksud adalah Alexander Pietersz, komisaris Sarekat Ambon untuk wilayah Saparua. Mungkin Alexander Pietersz yang dimaksud adalah figur Alexander Pietersz yang lahir pada 9 November 1858, putra dari Rachel Pietersz, atau figur yang lahir pada 1878. Kami belum mengetahui identitas istrinya, tetapi mungkin istrinya bernama Petronela Sopaheluwakan yang menikah pada 4 November 1900.
§ Resident van Ambon (Van Sandick) aan Procureur Generaal, 29 Februari 1924. No 142/Geheim. Afschrift. 234x/1924. Geh. vb. 20 Mei 1924 lr. R6 (dimuat oleh Ch. F. van Fraasen dalam Bronnen Betreffende de Miden Molukken 1900 -1942, deel II, Instituut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997, hal 415 – 422, khusus hal 416, catatan kaki no 4)
§ M.D. Etmans, Bevolking van Saparoea, 1821 – 1946, hal 49, 177
3. S.A. adalah Sarekat Ambon, sebuah organisasi yang didirikan di Semarang pada tanggal 9 Juni 1920 oleh Alexander Jacob Patty bersama S Limaheluw, I Ruhupessy, A.E. Tarumaselly, C.A. Pattinasarany, E. Hitijahubessy, P. Huwae, A. Ririhena dan P.J. Pical.
§ Verzoek tot erkening van Hoofd Bestuur Sarekat Ambon aan Gouverneuer Generaal (Van Limburg Stirum), 28 Juni 1920. Mr. 1033x/1923. Geh. vb. 20 Mei 1924 lr. R6 (dimuat oleh Ch. F. van Fraasen dalam Bronnen Betreffende de Miden Molukken 1900 -1942, deel II, Instituut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997, hal 124 – 125)
4. I.T. adalah Ina Toeni atau Ina Tuni, sebuah organisasi “sayap” kaum perempuan/wanita dari organisasi Sarekat Ambon. Untuk wilayah Saparua, organisasi Ina Tuni dipimpin oleh Dolfina Huliselan di negeri Nolloth.
§ Resident van Ambon (Van Sandick) aan Procureur Generaal, 29 Februari 1924. No 142/Geheim. Afschrift. 234x/1924. Geh. vb. 20 Mei 1924 lr. R6 (dimuat oleh Ch. F. van Fraasen dalam Bronnen Betreffende de Miden Molukken 1900 -1942, deel II, Instituut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997, hal 415 – 422, khusus hal 416, catatan kaki no 4)
5. Pada masa kolonial, khususnya pada awal abad ke-20, negeri Saparoea dan negeri Tiouw dibagi menjadi 6 wijk atau “lingkungan”, wijk Letter (huruf) A berlokasi di negeri Tiouw, sedang wijk letter/huruf B hingga F berlokasi di negeri Saparoea.
6. Koei2 maksudnya adalah kue-kue atau penganan.
7. Politie agent adalah bagian dari Polisi Pangreh Praja (Bestuur Politie) selain Mantri Polisi. Pada akhir abad ke-19, pemerintah “membentuk” kesatuan polisi yang terbagi menjadi 4 “kesatuan” yaitu Polisi Umum, Polisi Kota (Staadtpolitie), Polisi Bersenjata (Gewepende politie) dan Polisi Pangreh Praja (Bestuur Politie). Polisi Pangreh Praja berbeda dengan agen polisi dari Polisi Kota dan Polisi Lapangan, karena mereka tidak mendapat pendidikan khusus tentang kepolisian, serta tidak terikat oleh ikatan dinas dan peraturan kepolisian.
§ Mariake Bloembergen, Polisi Zaman Hindia Belanda : Dari Kepedulian dan Ketakutan (Edisi Bahasa Indonesia), Penerbit Buku Kompas, 2011,
- M. Oudang, Perkembangan Kepolisian di Indonesia, Mahabarata, Djakarta, 1952
8. Kata Tagal bermakna Karena atau Akibat
9. Hendrik Patty bernama lengkap Matheus
Hendrik Patty, lahir pada 14 Maret 1873, putra dari Johannis Patty dan Johana
Lokopessy. Matheus Hendrik Patty menikah pada 2 Juni 1904 (Pra nikah pada 21 Maret 1904) dengan Hanna Lokopessy (lahir Saparua, 24 Mei 1871), putri dari Zelkeos Lokopessy dan Rachel Mahulette. Anak-anak dari Matheus Hendrik Patty dan Hanna Lokopessy adalah Paunina Johana Patty (lahir 24 Juli 1897), Rachel Agustina Patty (lahir 29 Juli 1900) dan Cornelia Patty (lahir 21 Desember 1903).
10. Hendrijetta atau Henderjeta Patty lahir pada 7 Juni 1874, putra dari Johannis Patty dan Johana Lokopessy.
11. Adjunct Djaksa adalah jaksa pembantu. Pada tahun 1924, adjunct jaksa di landraad Saparua adalah F. Sangadji (sejak 23 Juli 1923 ), Z. Tahapary dan Mohamad Taib Sangadji
§ Regeerings-Almanak voor Nederlandsch Indie, 1924, tweede gedelte, landsdrukkerij-Batavia, hal 134
§ Regeerings-Almanak voor Nederlandsch Indie, 1925, tweede gedelte, landsdrukkerij-Batavia, hal 137
12. Berfiets maksudnya adalah bersepeda
13. Kami belum mengetahui identitas dari adj. wijkmeester Letter B.
14. Kepala Soa Anakotta pada tahun 1924,
kemungkinan adalah J. Anakotta. Pada arsip tahun 1930/1931, figur J. Anakotta
disebut sebagai Kepala Soa di negeri Saparua. Mungkin figur J. Anakotta ini
adalah Josephus Anakotta, yang pada tahun 1946 mendapat bintang perunggu atas
pengabdian dan kesetiaannya dari pemerintah kolonial. Menikah dengan Petronella Manuhutu.
15. J. Sitaniapessy yang disebut sebagai Inl.leraar (guru agama pribumi) adalah mungkin bernama Julianus Sitaniapessy, lahir pada tahun 1881. Figur ini pernah menjadi anggota schutterij van Saparoea, dan juga menjadi anggota Ambonraad pada 1921 – 1938.
§ Ch. F. van Fraasen dalam Bronnen Betreffende de Miden Molukken 1900 -1942, deel II, Instituut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997, hal 310, 371 (catatan kaki no 2), 372 (catatan kaki no 4)
§ Regeerings-Almanak voor Nederlandsch Indie, 1923, tweede gedelte, landsdrukkerij-Batavia, hal 792
§ Regeerings-Almanak voor Nederlandsch Indie, 1924, tweede gedelte, landsdrukkerij-Batavia, hal 777
16. Mathijs Reasoa, mungkin adalah figur
yang lahir pada tahun 1903.Menikah dengan Sophia Pattiwael pada 7 Maret 1928.
17. Njora adalah sebutan bagi istri dari
seorang pejabat publik di masa colonial khususnya kepada orang pribumi.
Misalnya istri raja dipanggil nyora raja. Kami belum mengetahui identitas dari
istri J. Sitaniapessy ini, namun mungkin bernama Elizabeth Ledia Noija, yang menikah pada 24 Februari 1920
18. E. Anakotta yang disebut sebagai bekas kepala soa ini bernama Eliza Anakotta, putra dari Adriaan Dominggus Anakotta dan Johana Tahalele. Lahir pada 7 April 1853, dan meninggal pada 19 April 1933. Ia menikah dengan Magdalena Picaurija. Eliza Anakotta disebut sebagai kepala soa di negeri Saparua pada arsip tahun 1904.
19. Verlof adalah kata dalam bahasa Belanda yang bermakna berlibur.
20. Djaksa di landraad Saparua pada tahun
1924 ini adalah Laurens. Benjamin Tuhepary (sejak 16 Maret 1916 – 15 Oktober 1936).
Ia lahir pada tahun 1888. Menikah dengan Johana Jomima Thijssen pada 2 Januari 1919. Johana Jomima Thijssen adalah putri dari Frans Thijssen dan Jacoba Engel, lahir pada 23 April 1896
§ Regeerings-Almanak voor Nederlandsch Indie, 1924, tweede gedelte, landsdrukkerij-Batavia, hal 134
§ Regeerings-Almanak voor Nederlandsch Indie, 1925, tweede gedelte, landsdrukkerij-Batavia, hal 137
21. Zeth Sahusilawane pada arsip bulan Januari – April 1929 disebut sebagai Politie agent kelas 2, sejak Mei 1929 ia naik pangkat menjadi Politie agent kelas 1. Lahir pada tahun 1879.
22. Blik (dalam percakapan masyarakat Ambon, kadang disebut blek atau balek) yaitu kaleng.
23. p.t adalah singkatan dari kata padoeka toean atau paduka tuan
24. Controleur van Saparoea pada tahun 1924 adalah P. Reinking (1922 – 1925)
§ Ch. F. van Fraasen en P. Jobse, Bronnen Betreffende de Miden Molukken 1900 -1942, deel IV, Instituut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997, hal 49
25. Leden bermakna anggota atau “pengikut”
26. Kata Poka2 dalam perbincangan masyarakat Ambon bermakna belum larut malam, kira-kira antara pukul 19.00 – 20.00 malam
27. Randalah pada kalimat ini maksudnya adalah ronda atau baronda
28. Troep adalah kata dalam bahasa Belanda yang bermakna pasukan atau rombongan
29. Menegahkan pada kalimat ini maksudnya adalah menganggu
30. A.A. Siegers, Wijkmeester Letter B, mungkin
adalah Abraham Augustinus Siegers atau Albertus Abraham Siegers. Abraham
Augustinus Siegers lahir pada 17 Agustus 1865, putra dari Frederik Siegers dan
Jochbet Titaleij. Sedangkan Albertus Abraham Siegers lahir pada tahun 1878. A.A. Siegers masih disebutkan sebagai Wijkmeester Lr B di Saparua hingga tahun 1933. Abraham Augustinus Siegers menikah dengan Benjamina Manusama
31. J.R. Siegers adalah Jordan Reinhardt Siegers lahir pada tahun 1864
32. B. Noya yang dimaksud sebagai anggota Ambonraad adalah B.A. Noya. Ia menjadi anggota Ambonraad pada periode 1923 – 1924
§ Regeerings-Almanak voor Nederlandsch Indie, 1924, tweede gedelte, landsdrukkerij-Batavia, hal 777
33. Lid bermakna Anggota
34. Dominggoes Lawalata ini yang mungkin
disebutkan pada arsip tahun 1930 sebagai Oppaser Djaksa. Pada arsip tahun 1929
yang menyajikan daftar politie agent, tidak terdapat lagi nama Dominggus
Lawalata sebagai politie agent, mungkin 1-2 tahun sebelumnya ia telah diberhentikan. Ia menikah dengan Henderina Tatipikalawan pada 12 Oktober 1910
35. Paulus Titaleij no 2 maksudnya adalah
pembedaan yang dilakukan karena pada masa itu, ada 2 figur bernama sama Paulus
Titaleij. Paulus Titaleij no 2 ini, adalah Paulus Titaleij yang lahir
pada 29 Agustus 1878, putra dari Johannis Titaleij dan Fransina Aijal. Menikah dengan Sara Sahetapij pada 5 Agustus 1914. Sarah Sahetapij adalah putri dari Jacob Sahetapij dan Elizabeth Engel, lahir pada 28 Juli 1890
36. Hubungan antara Paulus Titaleij dan Adjunct Djaksa (Laurens Benjamin Tuheparij) yang dimaksud dalam tulisan ini karena hubungan pernikahan. Ipar dari L.B. Tuheparij yang bernama Anthonij Thijssen menikah dengan Sara Sartje Limaheluw, dan saudara dari Sara Sartje Limaheluw yang bernama Eduard Limaheluw menikah dengan Ludia Christina Titaleij, yang merupakan kerabat dari Paulus Titaleij.
37. Assisten Bestuur “Titaleij” yang dimaksud adalah Johan Robbert Titalei, putra dari Lambert Titaleij dan Sophia Maria Ferdinandus. J.R. Titaleij menjadi Assisten Bestuur di Saparoea pada 1922 – 1924. Ia juga menjadi Radja van Saparoea pada masa ini. J.R. Titaleij juga pernah menjadi adjunct djaksa di landraat Saparua pada periode 1897 – 1907. Hubungan keluarga antara Paulus Titaleij dan J.R. Titaleij yang dimaksud dalam tulisan ini karena mereka berasal dari keluarga besar Radja van Saparoea.
38. Mantri Politie, P. Sahetapij yang
dimaksud adalah Petrus Sahetapij. Ia lahir pada 3 Januari 1880, putra dari Jacob Sahetapij dan Elizabeth Engel, menikah dengan Costansa Joseph pada 11 Maret 1914. Hubungan Paulus Titaleij dengan Petrus Sahetapij karena istri dari Paulus Titaleij yaitu Sarah Sahetapij adalah adik perempuan dari Petrus Sahetapij.
39. Ora et Labora yang dimaksud adalah suatu perkumpulan penginjilan yang berada di Saparua.
40. Nicodemus Limahelu (1862) mungkin adalah figur yang lahir pada tahun 1862 dan menikah dengan Maria Pattiwael
41. A.V.H. atau Amsterdamse Vereniging Handelaar, atau Perkumpulan Dagang Amsterdam adalah suatu perusahaan dibidang agrikultur yang mulai beroperasi sejak 1 Januari 1879 di Amsterdam. Perusahaan ini kemudian berekspansi ke Hindia Belanda (Indonesia).
§ https://nl.wikipedia.org/wiki/HVA_International_(Handelsvereniging_Amsterdam)
42. Dominggus Tatipikalawan adalah
figur yang lahir pada 6 September 1889, putra dari Daniel Tatipikalawan dan Fransina Pietersz. Ia menikah dengan Anjela Aijal pada 6 September 1914
43. Tiofilus Hiariej mungkin adalah figur
yang lahir pada 22 September 1897, putra dari Penina Hiariej. Tiofilus atau Theopilus Hiariej menikah dengan Elizabeth Margarita Aponno pada 27 Agustus 1919
44. Cipier atau sipir (penjaga penjara) pada tahun 1924 ini adalah Albert Johan Smit (lahir tahun 1873). Pada arsip tahun 1930, figur A.J. Smit disebut sebagai Cipier atau Sipir. Figur ini sejak tahun 1913 - 1923 menjadi Deurwaarder di Landraad Saparoea. Menikah dengan Jacoba Pietersz pada 21 Mei 1913. Kami belum mengetahui secara pasti bagaimana hubungan keluarga antara Tiofilus Hiariej dan Albert Johan Smit.
45. Benjamin Anakotta adalah putra dari Anthone Anakotta dan Martha Tutuarima. Lahir pada tanggal 23 Mei 1900.
46. Politie agent Anakotta yang dimaksud adalah Hendrik Anakotta, putra dari Anthone Anakotta dan Martha Tutuarima, lahir pada tanggal 23 Juli 1893. Pada arsip tahun 1829, Hendrik Anakotta disebut Politie Agent kelas 2. Hendrik Anakotta adalah kakak kandung dari Benjamin Anakotta.
47. Rust en Orde bermakna Ketenangan dan Ketertiban
Tidak ada komentar:
Posting Komentar