NEGERI SAPAROEA-TIOUW (SAPTI)
Saparoea-Tiouw adalah dua
negeri kembar yang mendiami jantung pulau Saparua. Berada di pesisir teluk
Saparua bagian selatan, berbatasan langsung timur dan barat. Istilah di Maluku
bilang : “Negeri cuma baku batas tiris
deng tiris atau dengan kata lain hampir tidak terlihat batas kedua negeri”.
Saparoea-Tiouw menjadi “Role Model”,
contoh dua negeri yang selalu hidup rukun dan damai bagi negeri-negeri lain di
Maluku, yang seringkali berkonflik atau bersengketa masalah perbatasan negeri atau perihal
sepele. Negeri Saparua-Tiouw
sejatinya adalah dua negeri/desa yang berbeda satu sama lain, baik urusan
pemerintahan negeri maupun strata adat seperti kepemimpinan/raja, soa/rumatau,
baileu negeri, dan lain sebagainya. Namun kedua negeri ini ada dalam 1 komando
layaknya negeri Mamala-Morella (Amalatu Hausihu), negeri Hila-Kaitetu (Hitu) di jasirah Leihitu, negeri Galala-Hatiwe Kecil (Gatik) di jasirah Baguala pulau
Ambon, negeri Iha-Kulur (Amaiha Ulupia) di jasirah Huamual, negeri
Amahai-Soahuku (Amasoa) di pulau Seram, negeri Haruku-Sameth (Hasa) di pulau
Haruku dan negeri Sila-Leinitu (Silalei) di pulau Nusalut.
Mungkin saja atas dasar
perhubungan seperti inilah organisasi-organisasi keagamaan di antaranya GPM
(Gereja Protestan Maluku) menggabungkan negeri-negeri tersebut kedalam satu
perikatan meskipun ada hal-hal yang berbeda. Negeri Saparoea-Tiouw tergabung dalam satu Jemaat GPM SAPTI dengan GEREJA ZEBA'OT yang berarti
TENTARA TUHAN sebagai gereja pusat dan juga menjadi patok/tapal batas bagi
kedua negeri. Berikut ini adalah sejarah
singkat dan asal-usul kedua negeri :
|
Negeri | Rumatau | Soa | Teon Negeri | Pelabuhan | Asal Usul | Pela Gandong |
SAPAROEA (Pisarana Hatusiri Amalatu)
4 Rumatau/Soa Asli
a.
Titaley (Pelatu) : Soa Perintah Negeri/Raja
b.
Anakotta (Manupalo) : Soa Kapitan
c. Simatauw (Latuwaelaiti) : Soa Kewang Negeri (penjaga
hutan-lautan) dan Marinyo (pemberitahu)
d.
Ririnama (Namasina) : Soa Malessy (wakil kapitan dan penjaga baileu)
e. Soa
ke-5 (?/Borgor/Orang Dagang) : Soa ini dimaksudkan
untuk rumatau/marga/faam pendatang dari negeri lain yang sudah menetap beberapa
generasi. Biasanya memiliki ikatan kekerabatan karena perkawinan dengan
keturunan perempuan dari 4 soa asali sehingga mendapatkan LELEPELO/TULUNG
DATI/PETUANAN di Negeri Saparoea.
Pelabuhan (Labuang)
f.
Hatusiri/Muka
Kota (batu karang) : Petuanan milik soa Pelatu
(Titaley)
g. Waihenahia (?) : Petuanan milik soa Pelatu (Titaley), berbatasan
langsung dengan negeri Sirisori Amalatu
h.
Lohono (abu untuk perempuan) : Petuanan milik soa Pelatu (Titaley)
i. Waimoela (air permulaan) : Petuanan milik soa ... ? (Waimoela adalah
sumur/parigi negeri, satu sumur lagi berada di Tiang Belakang/Soa Baru)
j. Soalanda/Soa
Walanda (soa belanda) : Petuanan milik soa Pelatu (Titaley) menjadi
lokasi permukiman warga keturunan Belanda, berada di tengah kota
k.
Soa
Baru/Tiang Belakang (?) : Petuanan milik soa
... ?
l. Waimaerua (dua mata air/air nona) : Petuanan milik soa Manupalo
(Anakotta)
m. Waimatahena (air di pintu negeri) : Petuanan milik soa Manupalo
(Anakotta)
n.
Morilo (benteng perlindungan) : Petuanan milik soa Manupalo (Anakotta)
o. Tuha (?) : Petuanan milik soa Manupalo (Anakotta) adalah tempat/air mandi untuk lelaki 4 soa
p.
Titakuil (?) : Petuanan milik soa ... ?
q.
Sapa
Rua Lesi (Saparua kecil/permulaan) : Petuanan milik soa Latuwaelaiti (Simatauw)
r.
Saru (?) : Petuanan milik soa Latuwaelaiti (Simatauw)
s.
Tintalo (kaki gunung) : Petuanan milik soa Latuwaelaiti (Simatauw)
t.
Loponyo (?) : Petuanan milik soa ... ?
u.
Ruwo (?) : Petuanan milik soa ...?
v.
Rila (negeri lama) : Petuanan milik soa Namasina (Ririnama)
w. Launa (tanah rata) : Petuanan milik soa Namasina (Ririnama)
Asal
Usul Negeri
4 soa adalah rumatau/marga/faam yang berasal dari negeri Soahuku, pulau Seram. 4 soa datang mencari wilayah baru untuk tempat berdiam di pulau
Saparua, mereka datang pada sekitar abad 14 (1436) meninggalkan 1 soa atau saudara
mereka di negeri Soahuku yaitu SOA SUUN/RUMATAU RUHUPESSY lalu kemudian
membentuk permukiman/amano/hena di pegunungan dengan nama SAPA
RUA LESI (Saparua kecil/permulaan). Setiap soa memiliki labuang/pelabuhan
sendiri tetapi mereka tergabung dalam satu amano/hena yang besar dengan sebutan
PISARANA HATUSIRI AMALATU. Pada sekitar tahun 1533 bangsa portugis yang pertama kali meminta
4 soa (Titaley, Anakotta, Simatauw dan Ririnama) untuk turun dari pegunungan ke
pesisir pantai dan membentuk negeri baru, atas kesepakatan bersama mereka lalu
turun dari negeri lama. Dengan demikian, jauh sebelum ada instruksi dari
Gubernur Belanda di Amboina pada sekitar tahun 1640 untuk menurunkan
orang-orang pribumi dari pegunungan ke daerah pesisir, penduduk negeri Saparua
(4 soa) sudah terlebih dahulu mendiami pemukiman/negeri baru di pesisir pantai
seperti yang ada sekarang.
Pela Gandong
Negeri
Soahuku (Lilipori Kalapessy) di pulau Seram
TIOUW (Lounusa Hatalepu Amapati)
4 Soa/Hata Asli
a. Soa Patikakelissa (Pattiwael) : Soa
Perintah/Patih Negeri
b. Soa Haubawa (Patawala, Limaheluw dan
Tehubijuluw)
Patawala : Tuan Tanah
Limaheluw : (?)
Tehubijuluw : (?)
c. Soa Namasina (Kaitjily, Matahelumual,
Lokopessy dan Samallo)
Kaitjily : (?)
Matahelumual : (?)
Lokopessy : (?)
Samallo : (?)
d. Soa Leilisa (Pietersz Tiouw dan
Putuhena)
Pietersz : (?)
Putuhena :
(?)
e. Cat : Matarumah “Riupassa”
masuk soa apa (?)
Pelabuhan (Labuang)
a.
Amaoni (?)
b.
Atital (?)
c.
Hatuamang (?)
d.
Hatukao (?)
e.
Latalo (?)
f.
Laitol (?)
g.
Miloho (?)
h.
Maulo (?)
i.
Riul (?)
j.
Rupai (?)
k.
Salakota (Salah Tempat)
l.
Sarutol (?)
m. Siwanail (?)
n.
Saklat (?)
o.
Waisisil (Air Tombak)
p.
Waitala (?)
q.
Waipa (?)
r.
Woru (?)
Asal Usul Negeri
Menurut sejarah tuturan negeri Tiouw,
leluhur mereka berasal dari berbagai tempat, datang secara terpisah-pisah ke pulau Saparua lalu kemudian membentuk negeri Tiouw. Ada cerita moyang Patawala
dan Talakua yang turun memakai gosepa dari Nunusaku (pulau Seram) menyusuri
sungai/batang air Tala lalu tiba di pantai Sirsahoni negeri Porto
(sekarang). Talakua menempati gunung di petuanan yang diberi nama Poruto,
sedangkan Patawala berjalan terus mencari tempat berdiam hingga menemukan suatu
petuanan/wilayah yang kemudian menjadi cikal bakal negeri Tiouw dan berdiam di
situ. Kemudian ada moyang Riupassa yang datang dari negeri Sameth (pulau
Haruku), rombongan lain dipimpin oleh moyang Matahelumual dari Jasirah Huamual
(pulau Seram) juga ikut datang bergabung, serta moyang-moyang negeri Tiouw dari
berbagai tempat lainnya. Mereka lalu membuat permukiman/amano/hena di gunung karang yang dinamakan AMANUKUIL. Setelah turun dari negeri lama, untuk
menentukan lokasi pemukiman yang baru mereka sempat berpindah beberapa kali.
Tempat yang pertama yaitu suatu petuanan yang sekarang dikenal dengan nama Air
Pancoran, mereka membangun pemukiman di situ dan tinggal untuk beberapa lama
tetapi karena lokasinya kurang cocok atau kurang strategis mereka kemudian berpindah
tempat lagi, tempat itu lalu dinamakan SALAKOTA. Barulah kemudian mereka turun
ke pesisir pantai dan membentuk negeri baru dengan nama Tiouw yang
bersebelahan dengan negeri Saparoea. Negeri Tiouw memakai Teon LOUNUSA HATALEPU
AMAPATI.
Pela Gandong (Genealogis)
Negeri Mamala (Pausela Amalatu) di Pulau Ambon
Pela (Tempat Sirih)
Negeri Asilulu (Pesia Amalatu Nusa Telu) di Pulau Ambon
Pusat Negeri Tiouw |
Waisisil - Negeri Tiouw |
bagus ceritax....
BalasHapusiyah ceritx bgs sekali
BalasHapus