Rabu, 12 Maret 2014

Teon Negeri

REKONSTRUKSI BAHASA KUNO SAPAROEA

Bagi masyarakat Maluku sudah pasti tidak asing lagi dengan kata “Teon Negeri” terlebih bagi masyarakat Maluku Lease. Seperti di pulau Seram ada teon : Lilipory Kalapessy (Negeri Souhuku), Lounusa Maatita (Negeri Amahai, Musitoa Amalatu (Negeri Tamilouw), dll. Di pulau Ambon ada teon : Amalatu Mamala (Negeri Mamala), Paukala Mandalise (Negeri Passo), Hatu Katuru Hena Amantelu (Negeri Hatu), dll. Di pulau Haruku ada teon : Pelasona Nanuroko (Negeri Haruku), Erihatu Samasuru (Negeri Wassu), dll. Di pulau Saparua ada teon : Noraito Amapati (Negeri Ihamahu), Beinusa Amalatu (Negeri Tuhaha), Uru Haite Sirlouw (Negeri Kulur), Beilohy Amalatu (Negeri Ullath), Louhata Amalatu (Negeri Sirisori Islam), Lisaboly Kakelissa (Negeri Ouw), Samahu Amalatu (Negeri Booi), Lounusa Hatalepu Amapati (Negeri Tiouw), Samasuru Amalatu (Negeri Porto), Leawaka Amapati (Negeri Haria), dll. Di pulau Nusalaut ada teon : Lesinusa Amalatu (Negeri Titawaai), Risapori Henalatu (Negeri Leinitu), dll.
Negeri Saparua juga mempunyai teon, teong atau teuno yaitu: “Pisarana Hatusiri Amalatu”

AGAMA yang menyatu dengan TRADISI
Teon Negeri adalah nama adat atau nama gelar yang diberikan kepada negeri-negeri adat di Maluku, bersama dengan “Baileu” (rumah adat) menjadi ciri khas dan identitas tersendiri bagi negeri adat tersebut. Pemberian nama teon biasanya berdasarkan “kejadian, perkara” yang terjadi pada saat pertama kali negeri tersebut dibentuk. Untuk Negeri Saparua pemberian nama teon berdasarkan kisah para leluhur 4 soa (Titaley, Anakotta, Simatauw dan Ririnama) berasal dari negeri Souhuku pulau Seram, yang menyeberangi lautan dengan menggunakan “gosepa, rakit” datang mencari wilayah baru sebagai tempat hunian di pulau Saparua.


Sebagian masyarakat negeri Saparua yang merupakan “orang negeri asli” sudah paham betul dengan arti kalimat “Pisarana Hatusiri Amalatu”. Namun bagi “orang awam, orang dagang” mungkin tidak tahu sehingga kami merasa perlu untuk menjelaskan hal ini. Dari beberapa situs bahasa kuno/bahasa tana terjemahan Inggris lebih menjelaskan arti kata per kata bukan satu kesatuan kalimat. Sehingga sangat sulit mencari arti kalimatnya dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, jika pengertian ini tidak dikaitkan dengan sejarah asal-usul negeri Saparua.

===========================================================
BAHASA TANA | TERJEMAHAN INGGRIS | TERJEMAHAN INDONESIA
===========================================================
 PISA                           a slippery                         licin, tidak tetap
 RANA                         lake, pond                        danau, kolam
===========================================================
 HATU                         stone, rock                       batu cadas, batu karang
 SIRI                           sear, burned                      membakar hangus
===========================================================
 AMA                          father, dad                         bapak, ayah
 LATU                         king, command                  raja, perintah
===========================================================

Berdasarkan terjemahan di atas maka kalimat “Pisarana Hatusiri Amalatu” dapat diartikan menurut pandangan setiap orang yang membaca serta meresponinya. Namun jika arti kata per kata dikaitkan dengan sejarah kedatangan para leluhur 4 Soa ke pulau Saparua maka kita menemukan benang merahnya. Kronologis sejarah berlatarkan TKP di pesisir pantai muka kota Saparua (daerah sekitar benteng Duurstede) yang menjadi lokasi pendaratan para leluhur bisa disejajarkan dengan arti kalimat “Pisarana Hatusiti Amalatu” tersebut. Sebagai berikut :
  • Kata PISA : berarti licin/tidak tetap/tidak diam di tempat. Saat menyeberangi lautan dari pulau Seram datang ke pulau Saparua, para leluhur 4 Soa menaiki gosepa, gosepa yang dimaksud di sini adalah susunan batang-batang bambu yang diikat dengan tali menjadi satu sehingga berbentuk seperti rakit/sampan. Bisa dibayangkan jika gosepa/rakit itu mengapung-apung di atas air/lautan, lantainya akan sangat licin karena air laut yang masuk dan keluar melalui celah-celahnya.
  • Kata RANA : berarti danau/kolam. Yang dimaksud mungkin adalah lautan/danau/kolam yang sangat luas. Ada kesenangan tersendiri saat  para leluhur 4 Soa tiba/menemukan daerah baru, lalu kemudian menepi, melompat turun dari atas gosepa/rakit dan melabuhkannya di pesisir pantai.
  • Kata HATU : berarti batu karang. Ketika para leluhur 4 Soa turun dari atas gosepa ke daratan dan mencari lokasi untuk berkemah sementara sebelum naik ke pegunungan SAPA RUA LESI. Mereka lalu naik ke atas batu karang, pijakan yang mereka pakai untuk menentukan lokasi berkemah yang baik. Pijakan/tempat tinggi di sekitar situ adalah batu-batu karang.
  • Kata SIRI : berarti membakar hangus. Di malam hari saat beristirahat/tidur malam mereka membuat wango-wango (api unggun) untuk menerangi  lokasi sekitar perkemahan dan juga berfungsi sebagai tanda/suar/klaim bagi orang-orang yang datang dari tempat lain, supaya mereka mengetahui bahwa sudah ada orang yang menempati wilayah itu. Membuat beberapa api unggun pastinya menghanguskan tempat itu.
  • Kata AMA : ditujukan kepada laki-laki dewasa/kapitan-kapitan 4 Soa (Titaley, Anakotta, Simatauw dan Ririnama).
  • Kata LATU : Pemberi perintah/pimpinan tertinggi atau yang memimpin perjalanan rombongan 4 Soa dari pulau Seram hingga tiba di pulau Saparua (Simatauw adalah saudara tertua dari ketiga saudara yang lain).
Dengan demikian pengertian dari teon, teong atau teuno negeri Saparua “Pisarana Hatusiri Amalatu” (mungkin) dapat diartikan seperti begini :

“...Kapitan-kapitan yang balumpa/melompat turun dari atas rakit/air lalu naik ke atas batu karang dan membuat perjanjian atau Kapitan-kapitan yang membuat perjanjian di atas batu karang...”

3 komentar:

  1. Banyak yang belum tau ttg hal ini Bro... B bangga jadi Anak Saparua (y)

    BalasHapus
  2. Perlu di klarifikasi menyoal teung negeri "Louhata Amalatu (Siri Sori Amalatu) bukan Siri Sori Islam.

    Kalau siri Sori Islam teungnya Louhata Amalatu.

    BalasHapus
  3. Klarifikasi utk teon Louhata Amalatu itu Siri Sori Serani ( Kristen) klau Teon nya Siri Sori Islam Louhata Amapati

    BalasHapus