- Orang Negeri Saparua dan Perang Pattimura -
Penulis: Adryn Anakotta
Editor : Ferdy Lalala
Pengantar
Pemberontakan Thomas Matulesij (dalam
perspektif Belanda) atau Perang Pattimura tahun 1817, tidak bisa
dilepas-pisahkan dari Saparua, baik pulau maupun “TKP pusatnya” yaitu Negeri
Saparua. Perang yang hampir mencapai 6 bulan itu, tidak saja merepotkan kaum
penjajah, karena belum lama mereka mengambil lagi Maluku dari tangan Inggris
(Maret 1817), tapi di sisi lain juga melibatkan banyak orang dari berbagai
kawasan di sekitar “locus delicity” atau lokasi kejadian. Kejadian yang
berlangsung hampir 2 abad lalu itu, terus menimbulkan banyak perdebatan dan
pertanyaan. Para pemimpin pemberontakan itu, kisah hidup mereka pun hanyalah
“sepotong-sepotong”. Kita hanya mengenal secara “sambil lalu”, Thomas
Matulesij, Sayat Parintah (Said), Anthonij Rhebok, Philip Latumahina, Christina
Martha Tiahahu dan beberapa orang lainnya. Hanya itu, agak aneh memang, tapi
begitulah faktanya. Selain itu, pemberontakan yang memakan waktu 6 bulan itu
pun tentunya melibatkan banyak orang namun kembali lagi kita tak disuguhi oleh
narasi seperti itu. Mungkin historiografi sejarah kita, hanya lebih “suka”
menonjolkan “pribadi” para pemimpinnya, rakyat kecil jarang untuk diangkat atau
disentuh.
Setiap pemimpin besar pastilah dikelilingi
oleh orang-orang terbaiknya, minimal ada “orang-orang tak dikenal” yang turut
membantunya. Begitu juga yang terjadi dalam Perang Pattimura.
Lewat artikel ini, penulis hanya berupaya
menyajikan hal-hal “sederhana” itu, hal-hal yang mungkin tak diketahui oleh
kita selama ini. “invisible man” itu memang tak secara eksplisit dinarasikan
dalam sejarah resmi kita, namun nama mereka tercatat dalam arsip-arsip kolonial
yang ada pada masa itu.
Seperti yang disebutkan di atas, peristiwa
itu telah “menarik minat” orang-orang di sekitar, dari berbagai daerah
di sekitar untuk turut terlibat. Mempertimbangkan, banyaknya data yang mungkin
saja terjadi, maka penulis hanya membatasi pada orang-orang asal negeri Saparua
yang turut terlibat dalam peristiwa itu. Tak ada alasan lain, hanya alasan
teknis saja, namun mungkin itu semua bisa “dilunasi” dengan lampiran yang
disertakan dalam artikel ini. Lampiran I, berupa nama-nama dari negeri lain,
terkhususnya dari pulau saparua yang turut terlibat. Lampiran II, berupa
nama-nama tentara Belanda yang tewas dalam operasi penumpasan pemberontakan
itu.
Para
Pejuang itu “INVISIBLE MAN”
Pelajaran sejarah yang kita dapatkan di
persekolahan, terkhususnya saat pemaparan tentang pemberontakan atau Perang
Pattimura, terbilang “singkat” dan meninggalkan banyak misteri. Singkat karena
kebanyakan narasinya bisa dihitung dengan jari dalam banyaknya jumlah halaman
untuk menjelaskan hal itu. Misteri, karena banyak menimbulkan pertanyaan yang sampai
saat ini, tak seluruhnya terbuka dan terjawab. Semua dari kita pun tahu, latar
perang Pattimura di tahun 1817 itu, adalah Pulau Saparua, khususnya negeri
Saparua. Latar itu sering berhubungan dengan pusat kekuasaan kolonial di masa
itu, yaitu Benteng Duurstede. Di Benteng itulah, berdiam seorang “kepala
pemerintahan”, yang di masa sebelumnya disebut hoofd atau opperhofd atau juga
kadang-kadang disebut posthouder1. Saat kekuasaan Inggris di Maluku yang
pertama (1796-1803)2, atau beberapa tahun sebelumnya, jabatan ini
disebut dengan nama residen3 yang mengepalai suatu karesidenan. Perubahan
ini berhubungan dengan peningkatan status Pulau Saparua/Honimoa dari camptoir4
menjadi karesidenan yang ditentukan oleh administrasi pemerintahan di bawah
kekuasaan Inggris.
Karena latar perang Pattimura itu mengambil
tempat di negeri Saparua, maka tentunya akan selalu berkaitan dengan
orang-orang negeri sebagai “tuan rumah”. Namun anehnya, dalam sejarah resmi
yang kita baca, atau kita pelajari, tak banyak yang diketahui tentang peranan,
jumlah orang dari pihak tuan rumah yang terlibat. Kita hanya disuguhi dengan
sebuah nama yaitu Anthonij/Anthonie Rhebok5, itu pun juga
pemaparannya sangat singkat. Dan akhirnya kita pun harus “menerima” itu semua
sebagai hal yang final.
Ternyata Anthonij Rhebok tidaklah
sendirian, ada banyak penduduk negeri saparua yang ikut terlibat atau mengambil
peranan dalam pemberontakan/Perang Pattimura.
I.
Tokoh
Protagonis
§ Melianus
(Melkianus) Jacob Titaleij, regent
(radja) van saparua6
Ia
adalah putra dari Pieter Titaleij, regent (radja) van saparua7
dengan seorang wanita yang diketahui bernama Cornelia Pattiselano8.
Tahun pemerintahannya tak diketahui dengan pasti, namun kemungkinan besar ia
menggantikan ayahnya, yang dalam tahun 1803 menjadi regent (radja) van saparua9.
Nama radja saparua ini muncul dalam daftar nama radja-radja pulau saparua dan
nusalaut yang turut menandatangani sebuah petisi, keluhan orang-orang saparua
kepada Belanda, tertanggal 29 Mei 181710. Namanya juga ada dalam
daftar Radja-Radja pulau Saparua, Nusalaut, Haruku dan beberapa negeri asal
Pulau Seram yang menandatangani apa yang kita kenal dengan nama “Proklamasi
Haria” pada tanggal 21 juli 181711. Ia kemudian dijatuhi vonis
pembuangan/pengasingan ke Pulau Jawa pada tahun 181812.
Ia diketahui meninggal pada tahun 1824.13
§ Pieter
Titaleij
Dalam
sebuah narasi perang Pattimura, ia hanya dikenal dengan nama seorang pemuda
Titaleij14 yang turut serta dalam pertemuan (rapat) di Hutan Pohon
kayu putih15, yang sekarang kita kenal sebagai hutan (gunung)
saniri. Tak banyak informasi tentang orang ini. Ia kemudian divonis
pembuangan/pengasingan ke Jawa Barat pada tahun 1818.16
§ Anthonie/Anthonij Salomon Rhebok
Ayahnya
bernama Johanes Rhebok17, seorang tentara yang tinggal di ambon antara
tahun 1817-181818. Nama ibu tak diketahui. Dalam beberapa sumber, ia
dikatakan mantan anggota korps 500 bersama Thomas Matulesij/Matulesia. Korps
ini adalah bentukan pemerintahan Inggris19. Saat Belanda mengambil
alih pemerintahan dari Inggris (1817)20, korps ini dibubarkan21,
anggotanya “dipensiunkan” dan kembali ke kampung mereka. Namanya bersama Philip
Latumahina disebut dalam kasus perkelahian yang diakibatkan karena mabuk sageru
(saguwer)22 dan melibatkan seorang burger lainnya bernama Daniel
Sorbach/Sorbeck23. Akibat kasus ini, ia bersama Philip Latumahina
dihukum cambuk oleh Residen Saparua, Johanes Rudolph van den Berg (Maret 1817 –
16 Mei 1817)24. Di tanggal 15 Mei, malam hari, ia diketahui bersama
Philip Latumahina, mengunjungi Benteng Duurstede, untuk “menasehati” sang
Residen25. Bahkan saat kepulangannya, ia diminta oleh Residen untuk
membawa surat residen ke Siri Sori untuk menenangkan masyarakat Siri Sori
karena Radja mereka26 masih ditahan di Ambon. Ia tak menyampaikan
surat itu, tapi menempelkannya pada sebuah tiang, di pasar negeri Saparua.27
Dalam
perang Pattimura, ia disebut sebagai ahli strategi perang. Ia ditangkap pada
tanggal 16 November 1817 dan dibawa ke Ambon. Ia kemudian divonis hukuman mati
dengan cara digantung. Berdasarkan surat keputusan bernomor 13128,
ia dieksekusi pada tanggal 16 Desember 1817.
§ Cornelis
Rhebok
Orang
ini adalah adik29 dari Anthonij/Anthonie Rhebok. Ia dicurigai
terlibat dalam pemberontakan 1817, dan dibawa ke Ambon.
§ Dirk
Rhebok
Sama
seperti Cornelis Rhebok, orang ini juga adalah adik30
Anthonij/Anthonie Rhebok. Ia dicurigai terlibat dalam pemberontakan 1817, dan
dibawa ke Ambon.
§ Philip
Latumahina
Beberapa
sumber menyebutnya asal Negeri Paperu, mungkin karena merujuk asal marganya
(faam), namun ia adalah burger yang menjadi penduduk saparua30. Ia
disebut-sebut pernah menjadi scriba31 (juru tulis) sang residen.
Sama seperti Anthonij Rhebok, namanya disebut dalam kasus perkelahian dan
kunjungan mereka ke Benteng Duurstede (lihat penjelasan tentang Anthonij
Rhebok). Berbeda dengan Anthonij yang pulang, ia tidur malam itu di benteng32.
Ia ditangkap dan kemudian divonis hukuman mati, berdasarkan surat keputusan
bernomor 12933, ia dieksekusi mati pada 16 Desember 1817.
§ Saptu
Simatau/Simatauw
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Namanya disebut sebagai bewoner van saparua
(penduduk negeri saparua)34. Ia divonis pembuangan/pengasingan ke
Jawa Timur pada tahun 1818.35
§ Pieter
Sijaranamual (Syaranamual)
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Namanya disebut sebagai bewoner van saparua
(penduduk negeri saparua)36. Ia divonis pembuangan/pengasingan ke
Jawa Timur pada tahun 1818.37
§ Bastian
Latumahina
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Namanya disebut sebagai bewoner van saparua
(penduduk negeri saparua)38. Ia divonis pembuangan/pengasingan ke
Jawa pada tahun 1818.39
§ Christian
Isaak
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Namanya disebut sebagai bewoner van saparua
(penduduk negeri saparua)40. Ia divonis pembuangan/pengasingan ke
Jawa Timur pada tahun 1818.41
§ Matheus Leijsarwa
(Leysarwa)
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Namanya disebut sebagai bewoner van saparua
(penduduk negeri saparua)42. Ia divonis pembuangan/pengasingan ke
Jawa Timur pada tahun 1818.43
§ David Loupatij
(Loupatty)
Tak banyak informasi tentang orang ini.
Namanya disebut sebagai bewoner van saparua (penduduk negeri saparua).44
§ Cornelis
Malaihollo
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Namanya disebut sebagai bewoner van saparua
(penduduk negeri saparua)45. Ia divonis pembuangan/pengasingan ke
Jawa Timur pada tahun 1818.46
§ Lucas
Manuhutu
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Namanya disebut sebagai bewoner van saparua
(penduduk negeri saparua)47. Ia divonis pembuangan/pengasingan ke
Jawa Timur pada tahun 1818.48
§ ????
Manuhutu
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Bahkan namanya tidak teridentifikasi, hanya
nama familinya (faam) dan disebut sebagai burger van saparua (penduduk negeri
saparua)49 dan pemilik budak50, yang bernama Tjelaka dan
Presen. Ia dicurigai terlibat dalam pemberontakan.51
§ Jacob
Metekohij (Metekohy)
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Namanya disebut sebagai bewoner van saparua
(penduduk negeri saparua)52. Berdasarkan hasil interogasi yang
dilakukan kepada Anthonie Patinaja53, ia disebut sebagai pembawa
baju perang milik Lucas Huliselan54, seorang kapitan asal negeri
Nolloth.
§ Simon
Metekohij
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Namanya disebut sebagai bewoner van saparua
(penduduk negeri saparua)55. Ia divonis pembuangan/pengasingan ke
Jawa Timur pada tahun 1818.56
§ Joris
Paijmahulla
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Namanya disebut sebagai bewoner van saparua
(penduduk negeri saparua)57. Ia divonis pembuangan/pengasingan ke
Jawa Timur pada tahun 1818.58
§ Christian
Pikarima Pattijrias
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Namanya disebut sebagai bewoner van saparua
(penduduk negeri saparua)59. Ia divonis pembuangan/pengasingan ke
Jawa Timur pada tahun 1818.60
§ Abraham Patinasaranij
(Pattinasarany)
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Namanya disebut sebagai bewoner van saparua
(penduduk negeri saparua)61. Ia divonis pembuangan/pengasingan ke
Jawa Timur pada tahun 1818.62
§ Jacob
Pattijmaseh (Pattymaseh)
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Namanya disebut sebagai bewoner van saparua
(penduduk negeri saparua)63. Ia divonis pembuangan/pengasingan ke
Jawa Timur pada tahun 1818.64
§ Anthonij
Sahetapij (Sahetapy)
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Namanya disebut sebagai bewoner van saparua
(penduduk negeri saparua).65
§ Mattheus
Sahuleka
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Namanya disebut sebagai bewoner van saparua
(penduduk negeri saparua)66. Ia divonis pembuangan/pengasingan ke
Jawa Timur pada tahun 1818.67
§ Lucas
Soijsa (Souisa)
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Namanya disebut sebagai bewoner van saparua
(penduduk negeri saparua)68. Ia divonis pembuangan/pengasingan ke
Jawa Timur pada tahun 1818.69
§ Kulabo
Sopamena
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Namanya disebut sebagai bewoner van saparua
(penduduk negeri saparua)70. Ia divonis pembuangan/pengasingan ke
Jawa Timur pada tahun 1818.71
§ Doa
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Namanya disebut sebagai bewoner van saparua
(penduduk negeri saparua)72. Ia divonis pembuangan/pengasingan ke
Jawa Timur pada tahun 1818.73
§ Wenno, Pieter
Tak
banyak informasi tentang orang ini. Namanya disebut sebagai bewoner van saparua
(penduduk negeri saparua)74. Ia divonis pembuangan/pengasingan ke
Jawa Timur pada tahun 1818.75
§ Elisabeth
Gassier
Tokoh
ini memang tidak terlibat secara fisik dalam pemberontakan, namun namanya
dimasukan oleh penulis, karena ia memiliki hubungan pribadi dengan sang
pemimpin pemberontakan, Thomas Matulesij/Matulesia. Ia sebenarnya adalah istri
dari Elisa Titaley76, seorang tentara asal negeri Saparua,
yang dikirim ke Jawa di tahun 181177. Wanita ini bekerja sebagai
pembantu rumah tangga di kediaman syahbandar pelabuhan ambon asal Inggris,
Joseph White78. Status hubungannya dengan Thomas Matulesij adalah
semenleven, hubungan bersama tanpa pernikahan.79
II.
Tokoh
“Antagonis”
§ Christina
Latupeirissa
Penduduk
negeri Saparua80, yang diketahui menikah dengan Sergeant (Sersan) Verhagen81, komandan
benteng Duurstede di tahun 181782. Dalam sebuah surat keputusan,
namanya disebut sebagai janda dari Sersan Verhagen83 untuk mendapatkan tunjangan.
§ Maria
Verhagen
Orang ini
adalah putri84 dari Sersan Verhagen dan Christina Latupeirissa. Ia
lahir sekitar tahun 180085. Ia diketahui pada malam tanggal 15 Mei
1817, diselamatkan oleh ayahnya dari dalam benteng dengan menggunakan tali dan
diturunkan di belakang benteng. Ia yang “mengasuh” Johanes (Jean) Lubert van
Den Berg di tempat persembunyiannya (hutan rila86). Ia terkadang
dalam beberapa sumber87 disebut sebagai putri dari Salomon
Pattiwael, yang “berjasa” menyelamatkan anak residen itu. Ia menikah 2 kali.
Yang pertama dengan seorang asal negeri Tiouw bernama Hanoch Kaitjili88.
Setelah suaminya meninggal di tahun 184089, ia kemudian menikah
dengan Johanes Hendrik de Haas90, seorang tentara tingkat/kelas 2
yang bertugas di kesatuan milisi tentara saparua91 yang bertugas
antara tahun 1840 – 185092. Mereka menikah antara tahun 1845-184893.
Maria Verhagen diketahui meninggal antara tahun 1882 – 189094.
Johanes Hendrik de Haas sendiri meninggal di tahun 186195.
Ø Lampiran
Tambahan I
Selain penduduk negeri saparua, yang
terlibat dalam perang/pemberontakan Thomas Matulesij, diketahui ada banyak yang
berasal dari penduduk negeri-negeri tetangga lainnya. Penduduk asal pulau
Haruku, Nusalaut, dan Seram juga turut terlibat. Pada artikel ini, penulis
hanya membatasi pada penduduk yang berasal dari pulau Saparua saja. Selain itu
perlu ditambahkan, bahwa daftar ini, berdasarkan pada hasil “investigasi” dan
hasil interogasi atau berkas pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak Belanda. Jadi
nama-nama yang tertera di bawah ini, adalah nama-nama yang muncul atas hasil
proses dimaksud. Nama-nama itupun ada dalam Surat Keputusan atas vonis yang
diberikan kepada mereka. ada yang langsung dieksekusi tapi ada yang hanya
dicurigai sehingga dibebaskan. Mungkin saja, ada begitu banyak yang terlibat,
namun nama-nama mereka tak diungkap oleh saksi-saksi dengan bermacam
pertimbangan. Jadi penulis menyusun nama-nama penduduk itu berdasarkan asal
negeri mereka agar terstruktur dan mudah diikuti.
a. Negorij
(negeri Tiouw)
1) Jacobus Pattiwael,
pattij van Tiouw (11 Des 1806 – 1817)96, divonis
hukuman mati dan dieksekusi pada 18 Februari 1818.97
2)
Thomas
Pattiwael, diasingkan ke Jawa pada tahun 1818.98
b. Negorij
Paperu
1) Pieter Latunama Lawalata, diasingkan
ke Jawa Timur pada tahun 1818, tahun 1823 dipindahkan ke Tjianjur (Cianjur) dan
pada tahun 1827, dibebaskan.99
c. Negorij
Booi
1) Matheus
Pattiasina, diasingkan ke Jawa Barat, pada tahun 1823 di pindahkan ke Tjianjur
(Cianjur) dan pada tahun 1827, dibebaskan.100
2) Urbanus
Sapulete,
diasingkan ke Jawa Timur pada tahun 1818,
tahun 1823 dipindahkan ke Tjianjur (Cianjur) dan pada tahun 1827, dibebaskan.101
3) Jan Soalatu, diasingkan
ke Jawa Timur pada tahun 1818, tahun 1823 di pindahkan ke Tjianjur (Cianjur)
dan pada tahun 1825, dibebaskan.102
d. Negorij Haria
1)
Jeremias
Tamaela Leihitu, kandidat kuat komisaris urusan perkawinan di karesidenan
saparua (1806)103 dan menjadi komisaris (25 Agst 1807 - ?)104. Patih van Haria karena diangkat oleh Thomas Matulesij (29 Mei 1817 - 20 Jul 1817).105
2)
Nicolaas Pattinasarany van Ameth.106
3)
Matheus Ruhulessin, tentara yang membelot
ke pihak pemberontak.107
4) Maspalie Soijsa, alias Mattheus, kelahiran
Haria. Terlibat dalam pemberontakan namun sejak 1817108, tidak
tinggal di Haria. Di tahun 1829, tinggal diperbatasan Porto dan Tiouw, divonis
pembuangan ke Jawa pada tahun 1829.109
5) Simon Soijsa, diasingkan ke Jawa Timur pada tahun 1818,
pada tahun 1823 dipindahkan ke Tjianjur (Cianjur) dan pada tahun 1827,
dibebaskan.110
6)
??? Soijsa.111
7)
Lucas Souhoka, seorang kepala soa di Haria.112
8)
Thobias Takaria.113
9) Joseph Marlessij Tamaèla114,
adik dari Laurens dan Pieter Tamaela. Antara 1817-1829, tinggal di hutan Haria
dan Porto. Terlibat juga dalam konspirasi pemberontakan 1829. Dieksekusi pada 02
Oktober 1829.
10) Laurens
Ririhena Tamaèla.115
11) Pattija
Tamaèla alias Pieter1.16
12) Pieter
Tamaèla alias Toriso.117
13) Marawael
Hattu, diasingkan ke Jawa Barat pada tahun 1818,
pada tahun 1823 di pindahkan ke Tjianjur (Cianjur) dan pada tahun 1827,
dibebaskan.118
14) Balthasar
Latupeirissa.119
15) Bastian
Latupeirissa, diasingkan ke Jawa pada
tahun 1818, pada tahun 1823 dipindahkan ke Tjianjur (Cianjur) dan pada tahun
1827, dibebaskan.120
16) Hermanus
Latupeirissa, diasingkan ke Jawa pada
tahun 1818, pada tahun 1823 dipindahkan ke Tjianjur (Cianjur) dan pada tahun
1827, dibebaskan, tahun 1829 kembali ke Haria.121
17) Maarten
Pattijmahu, Latupeirissa, keponakan Pieter Tamaela (Toriso).122
18) Pieter
Latupeirissa, ia terlibat juga dalam konspirasi pemberontakan 1829.123
19) Daniël
(of: David) Manuhutu, diasingkan ke
Jawa pada tahun 1818, pada tahun 1823 dipindahkan ke Tjianjur (Cianjur) dan
pada tahun 1827, dibebaskan.124
20) Isak Manuhutu van Haria, kelahiran 1794,
terlibat dalam pemberontakan 1817, antara 1817-1829, tinggal di perbatasan
Porto dan Pia. Terlibat juga pada konspirasi pemberontakan 1829. Tahun 1829,
divonis kerja paksa di Jawa.125
21) Abraham
Matulessij, diasingkan ke Jawa Timur
pada tahun 1818, pada tahun 1823 dipindahkan ke Tjianjur (Cianjur) dan pada
tahun 1827, dibebaskan.126
22) Johannes Matulessij, kakak dari Thomas
Matulesij diasingkan ke Banyuwangi
pada tahun 1818, pada tahun 1823 dipindahkan ke Tjianjur (Cianjur) dan pada
tahun 1827, dibebaskan127. Menikah dengan Nyawael Manuhutu.128
e. Negorij
Porto
1) Jeremias
Latuihamallo (Salemba), radja van Ullath yang dibuang ke Madras karena terlibat
pembunuhan Residen Saparua, asal Inggris Jhon Henry Slingsby (22 april 1799)129.
Ia kembali dan tinggal di Porto, ditunjuk menjadi Radja van Porto oleh Thomas
Matulesij selama pemberontakan130. Divonis pembuangan ke Semarang
pada tahun 1818.131
2)
Johannes
Radjawange
(Radjawanne).132
3) Lucas
Sahertian, diasingkan ke Jawa Timur pada tahun 1818,
pada tahun 1823 dipindahkan ke Tjianjur (Cianjur) dan pada tahun 1827,
dibebaskan, tahun 1829 kembali ke Porto.133
4)
Tetelepta, Johannes.134
5)
Wattimurij, Jacob.135
6) Aponno, Domingos Pelaporrij, diasingkan ke Jawa Timur pada tahun 1818,
pada tahun 1823 dipindahkan ke Tjianjur (Cianjur) dan pada tahun 1824,
dibebaskan.136
f. Negorij
Tuhaha
1)
Kapitan Aipassa.137
g. Negorij
Ihamahu
1) Kapitan Lucas
(Aron) Lisapaly, kapitan Ihamahu, dieksekusi pada 11 Februari 1818.138
2) Anthonij
Patinaja, seorang kepala soa, dihukum kerja paksa selama 25 tahun.139
3)
Josef
Pattihija, pembawa baju perang kapitan Lucas (Aron) Lisapaly.140
4)
Isaac Malessij, pembawa baju perang kapitan Lucas (Aron)
Lisapaly.141
h. Negorij Nolloth
1) Kapitan Lucas
Huliselan alias Lucas (Wattimena) Silano, dieksekusi tanggal 1 Feb 1818.142
2)
Marlatu
Manuputtij, pembawa baju perang Kapitan Lucas
Huliselan.143
i. Negorij
Hatawaka (Itawaka)
1) Lucas Siahaya, kelahiran 1797 di Itawaka,
kapitan dari itawaka, kakak Yusuf Marapattij Siahaya, dan
adik dari Peter dan
Elia Siahaya. Terlibat dalam
pemberontakan 1817, dan konspirasi pemberontakan 1829, tinggal di Tuhaha pada
tahun 1829. Di hukum kerja paksa di Jawa dan tinggal di Karawang tahun 1849.144
j. Negorij
Siri Sori Serani
1) Melchior
Kesaulij (Kesaulya), sepupu radja van Siri Sori, Johanes Salomon Kesaulij145.
Ia di tunjuk oleh Thomas Matulessy menjadi radja van Siri Sori146.
Saudara perempuannya, Naomi Kesaulij menikah dengan patih van Abubu, Johanes Manusama147.
Ia dieksekusi pada 16 Desember 1817.148
2) Saptu/Klawu/Kulabu Pelupessy, diasingkan ke Jawa Timur tahun 1818, pada
tahun 1823 dipindahkan ke Tjianjur (Cianjur) dan pada tahun 1827, dibebaskan.149
3) Anthonie Marsama Sapulete, kelahiran 1779
di Siri Sori Serani. Merupakan adik bungsu dari Anthonie Latupauw Sapulete dan
Latuakan alias Marcus Sapulete, ayah dari Matheus Sapulete dan Marcus Tapisela
Sapulete. Terlibat dalam pembunuhan residen Inggris, Jhon Henry Slingsby (1799)
namun bebas, terlibat dalam pemberontakan Pattimura (1817), namun bebas, di tahun
1829 terlibat juga dalam konspirasi pemberontakan 1829, hidup di hutan Tuhaha.
Dieksekusi mati pada 02 Oktober 1829.150
4)
Matheus Sapulete, kelahiran 1793 di Siri
Sori Serani. Anak dari Anthonie Marsama Sapulette. Terlibat dalam pemberontakan
Pattimura, namun lolos karena hidup di hutan Tuhaha, diduga terlibat dalam
konspirasi pemberontakan 1829.151
5) Pieter Paliama, kelahiran 1795 di Siri Sori
Serani, putra dari Anthonie Sumatu alias Marawael Stamanie Paliama dan kakak
dari Harmanus Taniasar Paliama. Sejak oktober 1828 melarikan diri ke Pia.
Terlibat dalam konspirasi pemberontakan 1829, dijatuhi kerja paksa di Jawa.
1849 diketahui berada di Karawang.152
k. Negorij
Siri Sori Islam
1)
Sarasa Sanaky,
radja van Siri Sori Islam.153
2)
Sayat Parintah
(Said Perintah).154
l. Negorij Ullath
1)
Anthonie Sapulete, dihukum pada tahun 1818.155
2) Johannes Siwabessy, diasingkan ke Jawa Timur tahun 1818, pada
tahun 1823 dipindahkan ke Tjianjur (Cianjur) dan pada tahun 1827, dibebaskan.156
3)
Christian Tumahu, diasingkan ke Jawa Timur tahun 1818.157
4)
Radjap, dibuang ke Jawa Timur.158
m. Negorij Ouw
1) Frans Titaleij,
diasingkan ke Jawa Timur tahun 1818, pada tahun 1823 dipindahkan ke Tjianjur
(Cianjur) dan pada tahun 1827, dibebaskan.159
2) Laurens Pelupessy alias Patty Mara diasingkan ke Jawa Barat, pada tahun 1823
dipindahkan ke Tjianjur (Cianjur) dan pada tahun 1824, dibebaskan.160
3)
Jonas/Johan Sapteno diasingkan ke Jawa
Barat.161
4) Pieter Sinanu, alias Haubakar, kapitan dari Ouw diasingkan ke Jawa Barat tahun 1818, pada
tahun 1823 dipindahkan ke Tjianjur (Cianjur) dan pada tahun 1824, dibebaskan.162
5)
Jan Titaleij,
diasingkan ke Jawa Timur tahun 1818, pada tahun 1823 di pindahkan ke Tjianjur
(Cianjur).163
6)
Joseph Pietersz Nikijuluw, anak164
dari Pieter Pietersz Nikijuluw, radja van Ouw ((1803 – 1817)165.
Awalnya dijatuhi hukuman mati, tapi diasingkan ke Semarang tahun 1818,
1821-1822 dipindahkan ke Jawa Barat. Tahun 1822 dibebaskan. Tahun 1829 telah
berada kembali di Ambon.166
Ø Lampiran
Tambahan II
Namanya perang, pasti akan menimbulkan
banyak korban, dari kedua belah pihak. Dalam daftar ini, akan ditampilkan pula nama
korban dari pihak Belanda yaitu para tentara yang ikut serta dalam operasi
penumpasan pemberontakan. Para korban dari kaum pribumi tidak ditampilkan
karena tak ada sumbernya. Nama para korban yang ditampilkan ini, penulis bagi
berdasarkan tanggal kematian mereka.
v Tanggal 20 Mei 1817167
Operasi
penumpasan I ini dikomandani oleh Mayor Pieter Jacobus Beetjes. Operasi ini
gagal total karena hampir sebagian besar pasukannya terbunuh oleh pasukan
Thomas Matulesij dkk. Peristiwa ini dikenal dengan nama peristiwa Waisisil. Inilah
nama-nama pasukan Belanda yang tewas di tanggal itu, tepatnya di pantai
Waisisil.
1)
Mayor Pieter
Jacobus Beetjes, kelahiran Semarang, tahun 1780. Orang tuanya bernama Pieter
Beetjes dengan seorang wanita pribumi. Ia adalah lulusan sekolah akademi artileri
mariner di semarang (1797 – ?). Ia menikah dengan Elizabeth Geetruida van
Steenbergen van Banda, putri dari Adrianus Johanes van Steenbergen dan wanita
pribumi bernama Rosie.
2)
Kapiten David
Staleman, kelahiran 17 Mei 1786 di Brielle. Ia adalah anak dari Jacob Staleman
dan Geetruij van Vliet.
3)
Leuitnant
tingkat 2, Philip Adam de Jong kelahiran 01 Maret 1795 di St Oedenrade, putra
dari notaris Gerard de Jong dan Allegonda Schouw.
4)
Jacob Hendrik
Frans Munter, kelahiran 06 Februari 1791 di Amsterdam
5) Gilles Nieland Scheidius, kelahiran 08 Januari
1783 di Zutphen putra dari Dokter Carl Theodor Scheidt en Maria Emelia
Palairait. Ia terluka pada peristiwa ini, kemudian meninggal di kapal perang
Evertsen dalam perjalanan pada 29 Mei 1817.
6) Jean Henri van Lith de Jeude kelahiran 20 September
1796 di Dordrecht. Putra dari Hendrik van Lith de Jeude dan Susanna Cornelia
van Eelde.
7)
Gabriël Pieter Rijk, kelahiran 24 Maret
1793 di Amsterdam, putra dari Andreas Rijk dan Anna Hulk.
8)
Dirk Anemaet kelahiran 22 September 1792
di Zevenbergen, putra dari Jacob Anemaet
dan Helena Paling.
9)
Abdul Mana, seorang
luitnan asal Jawa. Ia menjadi tentara di tahun 1810, kemudian direkrut pada
Januari 1817 menjadi tentara Hindia Belanda untuk kawasan Madura. Per 21 April
1817, ia ditempatkan di Ambon.
10) Christiaan
Bach, kelahiran 1780 di Eversbach, Württemberg.
11) Jan
Bakker kelahiran 1791 di
Maassluis. Sejak 02 Desember 1814, ia menjadi matros tingkat 2, dan
berdinas di kapal perang Evertsen sejak 17 Desember 1814 – 20 Mei 1817.
12) Dirk
Barendse kelahiran 1796 di Amsterdam. Sejak 12 april 1815 ia
menjadi matros tingkat 3 dan berdinas di kapal perang Nassau sejak 12 April
1815 – 20 Mei 1817.
13)
Xaver Basch, kelahiran 1789 di München. Sejak 07 November 1815 ia menjadi
matros tingkat 3 dan berdinas di kapal perang de Tromp (27 Nov 1815 – 29 Feb
1816), dan kapal perang Nassau (01 Maret
1816 – 20 Mei 1817).
14)
Hendrik Bijnaalt, kelahiran 1794 di
Roterdam. Sejak 14 Januari 1815 ia menjadi matros tingkat 3 dan berdinas di
kapal perang van der Werff (14 Jan 1815 – 25 Sept 1815), kapal perang de Tromp
(18 Des 1815 – 29 Feb 1816), kapal perang Nassau (01 Maret 1816 – 20 Mei 1817).
15)
Johan Bleijer, kelahiran 1790 di
Tottenheim, Colmar. Sejak 26 September 1815 ia menjadi matros tingkat 3 dan
berdinas di kapal perang Nassau (26 Sept 1815 – 20 Mei 1817).
16)
Jan Bosch kelahiran 08 April 1795 di
Harderwijk, berlayar sejak 29 Oktober 1815 pada kapal yang dikomandani oleh
Admiraal de Ruyter.
17)
Johan Frederik Bossel, kelahiran Stendal utara
Magdeburg. Menjadi matros kelas 3 sejak 29 September 1815 dan berdinas di kapal
perang Nassau (12 Okt 1815 – 20 Mei 1817).
18)
Jan Brodrie, kelahiran Nijmegen tahun 1789.
Sejak 02 Desember 1814 Menjadi matros kelas 3 dan berdinas di kapal perang de
Tromp (11 – 31 Maret 1816), dan kapal perang Nassau (01 Apr 1816 – 20 Mei 1817).
19)
Johan Dietsch, kelahiran 1787 di Berlijn. Sejak
29 September 1815 ia menjadi matros kelas 3 dan berdinas di kapal perang Nassau
(12 Okt 1815 – 20 Mei 1817).
20) Cornelis
Dregmans, kelahiran Terneuzen. Sejak 22 April 1814 menjadi matros kelas 2. Ia
berdinas di kapal perang yang dikomandani oleh Admiraal de Ruyter (01 Nov 1814
– 22 Jun 1815) dan kapal perang Nassau (05 Jan 1816 – 20 Mei 1817).
21)
Jacob
Duijm, kelahiran 1778 di Zaandam. Sejak 02
Desember 1814 menjadi matros kelas 2 dan berdinas di kapal perang Evertsen (20 Des
1814 – 20 Mei 1817).
22) Johan
Jacob Duuring, kelahiran 1784 di kepulauan Föhr. Sejak 13 April 1815 menjadi
matros kelas 1 dan berdinas di kapal perang Nassau (13 Apr 1815 – 20 Mei 1817).
23) Karel Erker, kelahiran 1792 di Kapelle bij
Trier. Sejak 24 April 1815 menjadi matros kelas 2 dan berdinas di kapal perang
Nassau (24 Apr 1815 – 20 Mei 1817).
24) Jacob Everts, kelahiran 1794 di Amsterdam.
Sejak 25 April 1815 menjadi matros kelas 2 dan berdinas di kapal perang Nassau (26
Apr 1815 – 20 Mei 1817).
25) Gotlief Göhel, kelahiran 1785 di Hannover.
Sejak 21 September 1815 menjadi matros
kelas 2 dan berdinas di kapal perang Nassau (21 Sept 1815 – 20 Mei 1817).
26) Jan Guerin, kelahiran 1780 di Culemborg.
Berdinas di kapal perang Zeeland (23 Sept 1814 – 21 Apr 1815), dan di kapal
perang evertsen (01 Nov 1815 – 20 Mei 1817).
27) Joseph Hektos, kelahiran 1793 di Warschau.
Sejak 06 April 1815 menjadi matros kelas 3 dan berdinas di kapal perang
evertsen (06 Apr 1815 – 20 Mei 1817).
28) Daniel Hoogstraten, kelahiran 1794 di
Zierikzee berdinas di kapal perang Nassau (01 Des 1816 – 20 Mei 1817).
29) Jan
Hoogwerf, kelahiran 1787 di Oud-Beijerland. Sejak 04 Desember 1814 menjadi
matros kelas 2 dan berdinas di kapal perang evertsen (29 Des 1814 – 20 Mei 1817).
30) Jan Hulsman, kelahiran Amsterdam. Ia
berdinas di kapal perang Nassau (01 Maret 1816 – 20 Mei 1817).
31)
Simon de Jong, kelahiran 1782 di
Middelburg, berdinas kapal perang Nassau (23 Sept 1815 – 20 Mei 1817).
32) Simon
Kalf, kelahiran 1788 di Hoorn. Sejak 16 Agustus 1815 menjadi matros kelas 3 dan
berdinas di kapal perang Nassau (18 Sept 1815 – 20 Mei 1817).
33) Henrich Kroon, kelahiran 1786 di Neere,
Hannover. Sejak 02 Oktober 1815 menjadi
matros kelas 3 dan berdinas di kapal perang Nassau (12 Okt 1815 – 20 Mei 1817).
34) Marcus Hartog Krommeer, kelahiran 1783 di
‘s-Gravenhage. Berdinas di kapal perang Amsterdam (25 Jun 1815 – 31 Jan 1816),
dan kapal perang Nassau (01 Feb 1816 –
20 Mei 1817).
35) Adrianus de Lange, kelahiran 1790 di
Utrecht, matroos yang berdinas di kapal perang Nassau (28 Nov 1815 – 20 Mei
1817).
36) Izak Moses de Leeuw, kelahiran 1792 di
Amsterdam. Berdinas di kapal perang Evertsen (22 Des 1814 – 20 Mei 1817).
37) Hendrik van Leeuwen, kelahiran 1787 te Vinkeveen.
Sejak 02 Desember 1814 menjadi matros kelas 2 dan berdinas di kapal perang
Evertsen (22 Des 1814 –20 Mei 1817).
38) Jan van Leeuwen, kelahiran Rotterdam dan
sejak 18 Desember 1815 menjadi matros kelas 2 di kapal Nassau (18 Des 1815 – 20
Mei 1817).
39) Huibert van Leeuwen, 1791 di Nieuwe Wetering.
Mariner yang berdinas di kapal Evertsen (11 Apr 1815 – 20 mei 1817).
40) Nicolaas Lemat, kelahiran 1797 di Utrecht
dan sejak 30 Maret 1815 menjadi matros kelas 3 di kapal Evertsen (01 Mei 1815 –
20 Mei 1817).
41)
Rhijnhold Limberg, kelahiran 1778 di
Stokholm dan sejak 14 Desember 1814 menjadi matros kelas 3 di kapal Evertsen
(28 Des 1814 – 20 Mei 1817).
42) Gotlieb Lutz, kelahiran 1793 di
’s-Gravenhage dan sejak 06 Desember 1814
menjadi matros kelas 3 di kapal Evertsen (22 Des 1814 – 20 Mei 1817).
43) Willem van der Meer, kelahiran 1782 di
’s-Gravenhage dan sejak 02 Desember 1814 menjadi matros kelas 3 di kapal
Evertsen (22 Des 1814 – 20 Mei 1817).
44) Martinus Mulder, kelahiran 1779 di
’s-Gravenhage dan sejak 28 Desember 1814 menjadi matros kelas 2. Berdinas di kapal Nassau (01 Des 1816 – 20 Mei 1817).
Ia menikah dengan Wilhelmina de Koning di Haarlem.
45) Wilhelm Mulder, kelahiran 1783 di Ehrfurt, Pruisen.
Berdinas di kapal Nassau (04 Sept 1815 – 20 Mei 1817).
46) Gerrit Olivier, kelahiran 1783 di Amsterdam.
Sejak 9 Oktober 1815 menjadi matros kelas 3. Pernah berdinas di kapal Tromp (30
Okt 1815 – 31 Maret 1816), dan kapal
Nassau (01 Apr 1816 – 20 Mei 1817).
47) Gerard Adriaan Otter, dibaptis pada 06
November 1796 di Hoorn dan merupakan putra dari Cornelis Otter en Johanna
Elisabeth de Vries. Sejak 03 Desember 1814 menjadi matros kelas 3 dan berdinas
di kapal Evertsen (22 Des 1814 – 20 Mei 1817).
48) Johan Melcher Paul, kelahiran 1785 di
Weinheim, Mannheim. Sejak 21 September 1815 menjadi matros kelas 2 dan berdinas
di kapal Nassau (21 Sept 1815 – 20 Mei 1817).
49) Barend
Pietersen, kelahiran 1788 di Emden. Sejak 18 Mei 1815 menjadi matros kelas 1
dan berdinas di kapal Nassau (18 Mei 1815 – 20 Mei 1817).
50) Daniel
Polderman, kelahiran 1796 te Gorinchem. Sejak 11 Desember 1814 menjadi matros
kelas 3 dan bertugas di kapal Maze (22 Des 1814 – 30 Sept 1815), ia naik
pangkat menjadi kelas 2 dan bertugas di kapal Evertsen (09 Okt 1815 – 20 Mei
1817).
51)
Johanes
Portier, kelahiran 1795 di Zwammerdam. Sejak 12 Desember 1814 ia menjadi matros
kelas 3 dan berdinas di kapal Evertsen (23 Des 1814 – 20 Mei 1817).
52) Pieter Roos, kelahiran 1790 di Hoorn. Sejak
02 Desember 1814 menjadi matros kelas 2
dan berdinas di kapal Evertsen (01 Jan 1815 – 20 Mei 1817).
53)Jan Schellinger, kelahiran 1787 di
Amsterdam. Sejak 07 Desember 1814 menjadi matros kelas 2 dan berdinas di kapal Evertsen
(20 Des 1814 – 20 Mei 1817).
54) Jan Suer, kelahiran 1786 te Amsterdam 03 Agustus
1815 menjadi matros kelas 3 dan berdinas di kapal Evertsen (24 Agst 1815 – 20 Mei
1817).
55) Willem Tielkens, lahir 1791 di Haarlem. Sejak
16 Desember 1814 menjadi matros kelas 2,
berdinas di kapal Evertsen (29 Des 1814
– 20 Mei 1817).
56) Josephus Lambertus Vermij, kelahiran 1789
di Dordrech, sejak 08 Desember 1814 menjadi
matros kelas 2 dan berdinas di kapal Evertsen (28 Des 1814 – 20 Mei
1817).
57) Hermanus Vervooren alias Gilles van
Duffelen, kelahiran Gorinchem. Matros kelas 3 yang berdinas di kapal Nassau (18
Des 1815 – 20 Mei 1817).
58) Gijs Vuller, dibaptis tanggal 13 Juli 1792
di Amsterdam, putra dari Jan Vuller dan Johanna Oosterum. Sejak 19 Oktober 1814
ia menjadi matroos 3e klasse dan berdinas
di kapal Evertsen (26 Nov 1814 – 20 Mei
1817).
59) Hendrik de Vries, kelahiran 1796 di Lingen,
marinier di kapal de Evertsen (11 Apr 1815 – 20 Mei 1817).
60) Jan van der Waal, kelahiran 1788 di Schiedam,
seorang matros yang berdinas di kapal Evertsen (28 Des 1814 – 20 Mei 1817).
61)
Fredrik
Wiedes, kelahiran 1786 di Schwerin. Sejak 15 Desember 1814 ia menjadi matros
kelas 2 yang berdinas di kapal Evertsen (01 Jan 1815 – 20 Sept 1817).
62) Pieter van Wiekera, dibaptis pada 23
September 1795 di Amsterdam, putra dari
Pieter Wiekera dan Adriana Neletta Oosterlaak. Sejak 07 Desember 1814 ia
menjadi matros kelas 3, dan berdinas di kapal
Evertsen (20 Des 1814 – 20 Mei 1817).
63) Marcus Andries de Wolff, kelahiran 1787 di Medemblik.
Sejak 02 Desember 1814 menjadi matros kelas 2, yang bertugas di kapal Evertsen
(17 Des 1814 – 20 Mei 1817).
64) Dirk van Zelm, kelahiran 1795 di ‘s-Gravenhage, seorang
matros yang bertugas di kapal Evertsen (28 Des 1814 – 20 Mei 1817).
65) Johannes Jans Zuiderveld, kelahiran 1795 di Woudsend. Sejak 07 Desember
1814 menjadi matros kelas 2, yang bertugas di kapal Evertsen (29 Des 1814 – 20 Mei 1817).
66) Johannes Anthonij Bakker, kelahiran 1793 di
Enkhuizen. Seorang sergeant mariniers yang berdinas di kapal Evertsen (11 Apr
1815 – 20 Mei 1817).
67) Sjem Ares, kelahiran juni 1797 di Rome
seorang marinier yang bertugas di kapal Evertsen (04 Mei 1815 – 20 Mei 1817).
68) Willem Alberts,
kelahiran 04 Januari 1796 di Smilde.
69) Willem Bakker, kelahiran 15 Agustus 1789 di
Amsterdam, seorang marinier yang bertugas di kapal Evertsen (04 Mei 1815 – 20 Mei 1817).
70) Jan Bedeker, kelahiran
07
Januari 1795 di Haarlem.
71)
Johannes Beijer, kelahiran 1796 di
Rotterdam, seorang marinier yang bertugas di kapal Amsterdam (27 Mei 1815 – 31
Jan 1817), dan bertugas di kapal Nassau (01 Feb – 20 Mei 1817).
72) Godefroij Blank,
kelahiran 08 Maret 1793 di Koningsbergen.
73) Klas Jans
Bloem, kelahiran 02 Februari 1794 di Blankenham, Friesland.
74) Gerrit Jan de
Boer, kelahiran 04 Mei 1782 di Leeuwarden.
75) Jelle Pieters Boom, kelahiran 05 Desember
17?? di Stavoren, mariner yang bertugas di kapal Nassau (01 Des 1816 – 20 Mei
1817).
76) Dirk Hendrik Bos,
kelahiran 21 Mei 1795 di Zevenhuizen.
77) Pieter Buitenweg,
kelahiran 1782 di Gorinchem.
78) Wouters van den
Burg, kelahiran
08 Februari 1796 di Apeldoorn.
79) Pieter Joseph Carbonelle, kelahiran 1780 di
Nieuwkerk, Tholen. Seorang marinier pada kapal
Amsterdam (24 Mei 1815 – 31 Jan 1817), dan kapal Nassau (01 Feb – 20 Mei
1817).
80) Benjamin Ditrichs, kelahiran 15 Mei 1782 di
Bankenstein bij Koningsbergen Pruisen, kopral mariner di kapal Evertsen (11 Apr
1815 – 20 Mei 1817).
81)
Cornelis Duijtsch, kelahiran 1785 di
Amersfoort. Seorang mariner di kapal Evertsen (11 Apr 1815 – 20 Mei 1817).
82) Cornelis Dump, kelahiran 29 Januari 1794 di
Amsterdam, putra dari Johannes Dump dan Jannetje Daalmeijer. Kopral mariniers
di kapal Amsterdam (05 Agst 1815 – 31
Jan 1817), dan mariner di kapal Nassau (01 Feb – 20 Mei 1817).
83) Gradus Ebben, kelahiran
31
Mei 1794 di Bingum, Oost-Friesland.
84) Gerardus van Eijteren, kelahiran 10 November
1784 di Gorkum. Marinier di kapal Evertsen (04 Mei 1815 – 20 Mei 1817).
85) Jacobus Frans Frest,
kelahiran 27 Desember 1794 di Oost-Vlaanderen.
86) Meijer Abraham Gobels,
kelahiran 02 Februari 1793 di Amsterdam.
87) Godlieb Graabsch,
kelahiran 24 April 1786 di Breslau.
88) Jacob Guldewagen, kelahiran 1789 di
Schagen, marinier pada kapal Evertsen
(11 Apr 1815 – 20 Mei 1817).
89) Johannes
Hendrik Hellerman, kelahiran 05 Januari 1794 di Amsterdam.
90) Arend Albers
Jager, kelahiran 07 September 1781.
91)
Joseph Jesoi, kelahiran 02 Agustus 1785 di
Spanje, marinier di kapal Evertsen (04 Mei 1815 – 20 Mei 1817).
92) Melis Berend de
Jong, kelahiran 07 Juni 1794 in Friesland.
93) Adrianus Koene,
kelahiran 1791 di Nijland.
94) Arie Kramer, kelahiran
02
Februari 1797 di ‘s-Gravenhage.
95) Teunis Klopper, dibaptis pada 09 Februari
1794 di Hoorn, putra dari Pieter Jansz. Klopper dan Pietertje Dirks Klomp
seorang marinier di kapal Admiraal de Ruyter (22 Apr 1815 – 30 Nov 1816), dan
kapal Nassau (01 Des 1816 – 20 Mei 1817).
96) Jan
Joseph Lerweitte, kelahiran 17 Juni 1791 di Spa, seorang marinier pada kapal
Amsterdam (15 Mei 1815 – 31 Jan 1817), dan kapal Nassau (01 Feb – 20 Mei 1817).
97) Dirk van Lent,
kelahiran 16 Januari 1794 di Kesteren.
98) Pieter van der Linden, 16 Juni 1797 te
Leiden.
99) Klaas van Loon, dibaptis pada 10 Juni 1787 di Amsterdam, putra dari Peeter van Loon dan Stijntje van der Woude, seorang
marinier pada kapal Amsterdam (03 Jul
1815 – 31 Jan 1817), dan kapal Nassau (01 Feb – 20 Mei 1817).
100) Jan Jacob Luitje, kelahiran 03 Januari 1795
te Siddeburen.
101) Jan Maas,
dibaptis pada 26 Maret 1783 di
Amsterdam, putri dari Matthijs Maas dan Antonetta Hoppe, seorang mariner yang bertugas
di kapal Evertsen (11 Apr 1815 –20 Mei 1817).
102) Gerrit van
Nederhorst, kelahiran 12 Oktober 1791 di Amsterdam, seorang marinier pada kapal
Amsterdam (06 Des 1814 – 31 Jan 1817), dan kapal Nassau (01 Feb – 20 Mei 1817).
103) Steven van den Oever, kelahiran 15 September 1798 di Utrecht.
104) Jan Paulus,
kelahiran 1787 di Amsterdam, seorang mariner yang bertuga di kapal Evertsen (11 Apr 1815 – 20 Mei 1817).
105) Anthonij Pieters, kelahiran
06 Desember 1791 di Amsterdam.
106) Jan van
der Pijl, kelahiran 01 Desember 1782 di Maastricht, marinier yang bertugas di
kapal Amsterdam (16 Jul 1815 –31 Jan 1817) dan di kapal Nassau (01 Feb – 20 Mei
1817).
107) Mines
Johannes Postma, kelahiran 03 Maret 1782 di Oldeboorn, Friesland, seorang
marinier yang bertugas di kapal Evertsen (11 Apr 1815 – 20 Mei 1817).
108) Jan Schoen,
kelahiran 31 Oktober 1780 di Hoorn, seorang marinier di kapal Amsterdam (05
Agst 1815 – 31 Jan 1817), dan Evertsen
(20 Feb – 20 Mei 1817).
109) Barend
Scholten, kelahiran 1788 di Amsterdam, sersan marinir yang bertugas di kapal
Amsterdam (05 Agst 1815 – 31 Jan 1817), dan
Evertsen (20 Feb 1817 – 20 Mei 1817).
110) Johan Schwartz,
kelahiran 05 Februari 1783 di Meijerij van ‘s‑Hertogenbosch’.
111) Arie Cornelis
Zoetevisch, kelahiran 1784 di Hillegersberg, marinier pada kapal Evertsen (11
Apr 1815 – 20 Mei 1817).
112) E.S. de
Haas, seorang letnan 2 dari kesatuan tentara di Saparua.
113) Jan Dirk
van ‘t Laar, kelahiran 1782 di Deventer, marinier yang bertugas di kapal Admiraal
de Ruyter (22 Apr 1815 – 30 Nov 1816), dan kapal Nassau (01 Des 1816 – 20 Mei
1817).
114) Johannes
Jacobus Lelij (atau Jacobus Johannes/Johannes Paulus), dibaptis pada 09
November 1794 di Amsterdam, marinier di kapal Amsterdam (23 Jun 1815 – 31 Jan
1817), dan kapal Nassau (01 Feb – 20 Mei
1817).
115) Sören Back,
kelahiran 1794 di Oldenburg, Denmark, 25 September 1815
di Rotterdam bij marine aangenomen als matroos 2e klasse, matroos di kapal de
Nassau (25 Sept 1815 – 20 Mei 1817).
v Tanggal
21 Juli 1817168
1) François Redelborg, kelahiran 1780 di Brussel, marinier di kapal Amsterdam (05 Agust 1815 – 31 Jan 1817),
dan kapal Maria Reijgersbergen (01 Feb – 21 Juli 1817).
v Tanggal 7 Agustus 1817169
1) Fransiscus Hendrikus van Guericke,
kelahiran 21 Januari 1792 di Nijmegen, putra dari Mayor Jenderal David Guericke (1748 – 1816)
dan Catharina Moorrees (1763 – 1823). Letnan 2 laut yang berdinas di kapal
Maria Reijgersbergen (8 Okt 1814 – 07 Agst 1817).
v Tanggal 29 Agustus 1817170
1) Jan Bakker, kelahiran 1781
di De Rijp, Noord-Holland. Sejak 02 Oktober 1814, ia menjadi matros tingkat 3,
dan berdinas di kapal perang Maria Reysbergen sejak 01 Desember 1814 – 29 Agustus
1817.
2) Hermanus Brinkamp alias Willem Stromeijer,
kelahiran 1791 di Spellen bij Wezel, matros kelas 1 di kapal Maria
Reijgersbergen (30 Apr 1816 – 29 Agst 1817).
3) Jan Smit, kelahiran 1789 di Leiden. Sejak 07
Desember 1814 menjadi matroos 2e klasse
(kelas 2), matroos di kapal Maria Reijgersbergen (01 Jan 1815 – 29 Agst 1817).
v Tanggal 09 November 1817171
1) Charles Bruno, kelahiran ± 1794 di New York, 03 November
1815 menjadi matroos kelas 3, matroos di
kapal Nassau (28 Nov 1815 – 09 Nov 1817).
2) Cornelis Frissart, kelahiran 18 Januari 1795 di Rotterdam, putra
dari Cornelis Frissart dan Johanna Catharina de Haan van Katholieke Huize, 01 Juli
1816 berpangkat luitenant 2 infantri di ketentaraan Hindia Belanda, 01 Juni
1817 luitenant 1 infantri pada bataljon 21, tertembak di Saparua 09 November
1817 dan meninggal pada malam hari tanggal 09 atau 10 November 1817.
v Tanggal 10 November 1817172
1) Samuel Sampson, kelahiran 1791 di Hannover,
matroos di kapal Iris (14 Feb 1815 – 31 Des 1816), matroos kelas 2 di kapal Iris dan kapal Maria Reijgersbergen
(17 Feb 1817 – 10 Nov 1817), meninggal di Porto.
v Tanggal 11 November 1817173
1) Pieter Richemont, kelahiran 22 Desember 1794 di Amsterdam,
putra dari Guillaume Henry Richemont dan Catarina Jongbloet. Pada 21 September
1815 diangkat menjadi luitenant tingkat
I pada kesatuan infanterie di ketentaraan Nederlands-Indisch.
v Tanggal 16 November 1817174
1) Matthijs Geffen, kelahiran 1796 di Zutphen,
09 Desember 1814 di Gouda menjadi matros
kelas 3, bertugas di kapal Braband (29 Des 1814 – 22 Sept 1816), dan
kapal Prins Frederik (23 Sept 1816 – 16 Nov 1817).
Penutup
Hampir 2 abad terlah berlalu sejak
peristiwa itu, dan peristiwa itu pun selalu dikenang setiap tahun lewat
berbagai acara, dan mungkin saja akan “diagungkan” lewat monument-monumen
berbiaya mahal. Kita yang telah hidup di abad ini, di dalam suasana bebas dan
“bernafas” dengan nyaman, mungkin saja hanya selintas mengenang mereka atau
mungkin hanya sekedar menciptakan ingatan yang gampang lupa.
Artikel ini merupakan upaya untuk melawan
lupa sekaligus menyajikan hal “baru” bahwa ada orang lain bahwa ada
“manusia-manusia tanpa nama” yang selama ini tak diingat. Bahwa mereka juga
turut berjuang, meski harganya bukan berupa gelar pahlawan di masa depan. Ya
itulah anak-anak zaman yang mencoba memberontak untuk mencari “oksigen” dalam
sistim kehidupan yang lebih layak buat mereka dan generasi penerus mereka.
Di sisi lain, jika dicermati secara baik banyak
figur yang sepertinya mengalami “dislokasi” maksudnya dalam pemahaman kita,
orang ini “seharusnya” berasal atau menempati negeri ini, bukan tempat/negeri
lain, berdasarkan nama family/keluarga yang dilandasi oleh perspektif kita akan
asal usul/sejarah family itu (orang asli). Namun faktanya kita disuguhi oleh
banyak “anomali” seperti itu. Hal ini menimbulkan asumsi bahwa saparua di masa
itu telah menjadi kawasan “metropolis” tempat berkumpul orang dari berbagai
tempat. Mungkin pergerakan atau “persinggungan” dan interaksi dalam lalu lintas
pergaulan begitu masif di era itu atau ratusan tahun sebelumnya. Mungkin hal
ini perlu mendapat perhatian dari orang-orang yang berkompeten, untuk mengkaji
ini lebih mendalam. Semoga!
Catatan Kaki :
1. Kepala pos dagang, biasanya di jabati oleh
pedagang baik onderkopman (pedagang yunior) atau opperkopman (pedagang senior)
2. M.C. Ricklefs, Bruce Lockhart, Alberth Lau,
Portia Reyes, Maitrii Aung-Thwin : A New History of Southeast Asia, Palgrave
Macmillan atau Sejarah Asia Tenggara (edisi terjemahan), Penerbit Komunitas
Bambu, 2013
D.G.E. Hall : Historians of Southeast Asia,
London Oxford University 1964
3. Karesidenan bisa perkirakan setingkat
“kabupaten” di masa sekarang
4. Camptoir berasal dari bahasa Perancis yang
berarti kantor… atau dalm bahasa belanda kantoor. Dalam konteks ini berarti
kantor yang berupa ruangan yang di fungsikan sebagai kantor perdagangan di
suatu daerah.
Wikipedia : arti camptoir
5. I.O.
Nanulaitta, Kapitan Pattimura (Jakarta 1985)
6. Door
Thomas Matulessij opgestelde punten van beklag over het herstelde Nederlands
bestuur, Saparua, 29 mei 1817
Overgenomen
uit P.H. van der Kemp, Het Nederlandsch-Indisch bestuur in het midden van
1817 ('s-Gravenhage 1915) 29 – 32
Hoofden
der opstandige negorijen aan kapitein-ter-zee J. Groot en overige officieren
aan boord der schepen voor de kust van Saparua,
Hatowano (Nolot), 20 juli 1817.
No.
14 la B. Afschrift van translaat. ARNAS, Ambon 566
7. Eerste commissaris tot de overname en
retablissering van 's Compagnies bezittingen in de Molukken (Cranssen) aan gouverneur-generaal
(Siberg) en raden van Indië, Batavia, 20 december 1803
Afschrift. NA, collectie Van Alphen
2.21.004.19, 302.
Benoeming van soa-hoofden en andere
functionarissen in de negorijen door de gouverneur van Ambon (Wieling),
Ambon, november 1803.
Afschrift. ARNAS, Ambon
730/a.
8. Assistent-resident van Saparua en Haruku
(Van der Eb) aan waarnemend gouverneur der Molukken (Moorrees), Saparua, 3
maart 1829.
No. 13 geheim. Origineel.
ARNAS, Ambon 445; afschrift in NA, Koloniën 2.10.01, 721, vb. 24 december 1829
no. 100.
9. Benoeming van soa-hoofden en
andere functionarissen in de negorijen door de gouverneur van Ambon (Wieling),
Ambon, november 1803.
10. Door Thomas Matulessij opgestelde punten
van beklag over het herstelde Nederlands bestuur, Saparua, 29 mei 1817
11. Hoofden der opstandige negorijen aan
kapitein-ter-zee J. Groot en overige officieren aan boord der schepen voor de
kust van Saparua, Hatowano (Nolot), 20 juli 1817
12 – 13 Verbaal handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen)
buiten Rade 10 februari 1825 no. 7, Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën
2.10.01, 2480.
14.
I.O. Nanulaitta, Kapitan Pattimura (Jakarta 1985)
15.
Verslag van onderwijzer van Porto (Risakotta) over de opstand van 1817,
Porto, 13 november 1817.
Afschrift.
NA, collectie Van Alphen 2.21.004.19, 315.
C.J.G.L, van Den Berg van Saparoea : Herinneringen mijneur jeugd, 1942
16.
Besluit schout-bij-nacht commissaris-generaal Buijskes 18 februari 1818 no.
213, Ambon.
Afschrift. NA: collectie
Buijskes 1.01.47.05, 4; collectie Schneither 2.21.007.57, 128.
Verbaal
handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) 29 oktober 1818
no. 3,
Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën
2.10.01, 2444.
17. Eerste commissaris ter overname der
Molukken (Engelhard) aan commissaris-generaal Elout, Ambon, 28 mei en 4
juni 1817.
Afschrift, eigenhandig
gecorrigeerd. NA, collectie Van Alphen 2.21.004.19, 315
18. ibid
19
– 24 P.J.M. Noldus :
The Pattimura Revolt of 1817, its causes,
course and consequences, A Thesis of master of arts history in University
Canterbury, 1984
25
– 27 P.J.M. Noldus :
The Pattimura Revolt of 1817, its causes,
course and consequences, AThesis of master of arts history in University
Canterbury, 1984
C.J.G.L, van Den Berg van Saparoea : Herinneringen mijneur jeugd, 1942
28. Besluit schout-bij-nacht
commissaris-generaal Buijskes 13 december 1817 no. 131, Ambon.
Afschrift. NA: collectie Buijskes
1.01.47.05, 4; collectie Schneither 2.21.007.57, 128.
29
– 30 Eerste commissaris ter overname
der Molukken (Engelhard) aan commissaris-generaal Elout, Ambon, 28 mei en 4
juni 1817.
Afschrift, eigenhandig
gecorrigeerd. NA, collectie Van Alphen 2.21.004.19, 315
31
– 32 P.J.M.
Noldus : The Pattimura Revolt of 1817,
its causes, course and consequences, AThesis of master of arts history in
University Canterbury, 1984
C.J.G.L, van Den Berg van Saparoea : Herinneringen mijneur jeugd, 1942
33.
Besluit
schout-bij-nacht commissaris-generaal Buijskes 13 december 1817 no. 129, Ambon.
Afschrift. NA:
collectie Buijskes 1.01.47.05, 4; collectie Schneither 2.21.007.57, 128.
34. Besluit
schout-bij-nacht commissaris-generaal Buijskes 18 februari 1818 no. 214, Ambon.
Afschrift. NA: collectie Buijskes
1.01.47.05, 4; collectie Schneither 2.21.007.57, 128.
35 – 48 Verbaal handelingen en besluiten
gouverneur-generaal (Van der Capellen) 29 oktober 1818 no. 3, Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën 2.10.01,
2444.
Verbaal
handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) 29 oktober 1818
no. 3, Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën
2.10.01, 2444.
49
– 51 Besluit schout-bij-nacht commissaris-generaal Buijskes 15 januari 1818
no. 172, Ambon.
Afschrift. NA: collectie
Buijskes 1.01.47.05, 4; collectie Schneither 2.21.007.57, 128.
52. Besluit schout-bij-nacht
commissaris-generaal Buijskes 18 februari 1818 no. 213, Ambon.
Afschrift. NA: collectie Buijskes
1.01.47.05, 4; collectie Schneither 2.21.007.57, 128.
53
– 54 Vonnis van de raad van justitie
te Ambon jegens Anthonie Pattinaja, Ambon, 25 november 1818.
Origineel. ARNAS, Ambon
133/1.
Tweede
verhoor van A. Pattinaja door gecommitteerde leden van de raad van justitie en
de fiscaal,
Ambon, 27 oktober 1818 (Bijlage
C)
55-
64 Besluit schout-bij-nacht commissaris-generaal Buijskes 15 januari 1818
no. 172, Ambon.
Afschrift. NA: collectie
Buijskes 1.01.47.05, 4; collectie Schneither 2.21.007.57, 128.
Verbaal
handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) 29 oktober 1818
no. 3, Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën
2.10.01, 2444.
65.
Vonnis van de raad van justitie te Ambon jegens Anthonie Pattinaja,
Ambon, 25 november 1818.
Origineel. ARNAS, Ambon 133/1.
Tweede
verhoor van A. Pattinaja door gecommitteerde leden van de raad van justitie en
de fiscaal,
Ambon, 27 oktober 1818 (Bijlage
C)
66
– 75 Verbaal handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen)
29 oktober 1818 no. 3, Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën 2.10.01,
2444.
Verbaal
handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) 29 oktober 1818
no. 3, Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën
2.10.01, 2444.
76
– 77 J.B.J. van Doren, Thomas
Matulesia, het hoofd der opstandelingen op het eiland Honimoa, na de overname
van het bestuur der Molukken door den landvoogd Jacobus Albertus van Middelkoop
in 1817 (Amsterdam 1857) 15
P.H. van der Kemp, ‘Het
herstel van het Nederlandsch gezag in de Molukken in 1817’, BKI 65
(1911) 584;
I.O. Nanulaitta, Kapitan Pattimura
(Jakarta 1985) 18, 65.
78
– 79 Rapport over de stand van zaken in de Molukken van tweede commissaris
voor de overname der Molukken, tevens gouverneur der Molukken (Van Middelkoop),
aan schout-bij-nacht en commissaris-generaal Buijskes, Ambon, 4 oktober
1817.
Afschrift. NA, collectie Schneither
2.21.007.57, 128.
80
– 81 Verbaal handelingen en besluiten
gouverneur-generaal (Van der Capellen) buiten Rade 10 februari 1825 no. 7,
Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën
2.10.01, 2480.
82. Eerste commissaris ter overname van de
Molukken (Engelhard) aan gouverneur van Makassar (Tielenius Kruijthoff),
Ambon, 9 en 19 juni 1817.
Afschrift. NA, collectie Van Alphen
2.21.004.19, 315.
Extract uit brief van N. Engelhard aan zijn
zwager J. Siberg te Batavia, Ambon, 3 juni 1817.
Particulier.
Afschrift. NA, collectie Goldberg 2.21.006.51, 153.
N. Engelhard aan zijn zwager W.A. Senn van
Basel te Batavia,
Ambon, 20 mei 1817.
Particulier. Minuut,
deels met eigenhandige correcties en deels eigenhandig geschreven. NA, collectie Van Alphen 2.21.004.19, 315.
83. Verbaal handelingen en besluiten
gouverneur-generaal (Van der Capellen) buiten Rade 10 februari 1825 no. 7,
Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën 2.10.01,
2480.
84 – 87 C.J.G.L, van Den Berg van Saparoea : Herinneringen mijneur jeugd, 1942
C.J.G.L van Den
Berg van Saparoea : Op het tragedie 1817,
1946
88 – 89 Journaal door 2e
luitenant-ter-zee H.P.N. 't Hooft gehouden aan boord van het linieschip de Admiraal
Evertsen, 1 december 1816 – 21 april 1819
90
– 95 Besluit
gouverneur-generaal (Duymaer van Twist) 6 augustus 1851 no. 30, Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën
2.10.02, 7124.
96. Benoeming van regent voor de negorij Tiouw
door gouverneur van Ambon (Cranssen), Saparua, 11 december 1806.
Afschrift. ARNAS, Ambon 730/a.
97.
Besluit schout-bij-nacht commissaris-generaal Buijskes 7 februari 1818 no.
196, Ambon.
Afschrift. NA: collectie Buijskes
1.01.47.05, 4; collectie Schneither 2.21.007.57, 128.
98. Verbaal handelingen en besluiten
gouverneur-generaal (Van der Capellen) in Rade 24 december 1825 no. 11, Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën 2.10.01, 2791.
99. Besluit schout-bij-nacht
commissaris-generaal Buijskes 7 februari 1818 no. 196, Ambon.
Afschrift.
NA: collectie Buijskes 1.01.47.05, 4; collectie Schneither 2.21.007.57, 128.
Verbaal handelingen en besluiten
gouverneur-generaal (Van der Capellen) 29 oktober 1818 no. 3, Batavia.
Afschrift.
NA, Koloniën 2.10.01, 2444.
Verbaal handelingen en besluiten
gouverneur-generaal (Van der Capellen) in Rade 24 december 1825 no. 11,
Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën 2.10.01, 2791.
100
– 101 Verbaal handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der
Capellen) in Rade 24 december 1825 no. 11, Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën 2.10.01, 2791.
102. Verbaal handelingen en besluiten
gouverneur-generaal (Van der Capellen) 29 oktober 1818 no. 3, Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën 2.10.01, 2444
Verbaal
handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) buiten Rade 24
november 1824 no. 11,
Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën
2.10.01, 2479.
103. Aanwijzing van kandidaten voor de post
van commissaris van huwelijkse zaken in de residentie Saparua door gouverneur
van Ambon (Cranssen), Saparua, 12 december 1806.
Afschrift. ARNAS, Ambon
730/a.
104. Benoeming
van commissaris van huwelijkse zaken in de residenties Haruku en Saparua door
gouverneur van Ambon (Cranssen), Ambon, 24 augustus 1807.
Afschrift. ARNAS, Ambon
730/a.
105. Door Thomas Matulessij opgestelde punten
van beklag over het herstelde Nederlands bestuur, Saparua, 29 mei 1817
106.
Resident van Saparua (Schmidt de Haart) aan gouverneur der Molukken
(generaal- majoor De Kock), Saparua, 5 augustus 1818.
Origineel. ARNAS, Ambon
133/1.
107. Verslag
van onderwijzer van Porto (Risakotta) over de opstand van 1817, Porto, 13 november
1817.
Afschrift. NA, collectie
Van Alphen 2.21.004.19, 315.
108
– 109 Proces-verbaal van de
rechtszitting der grote landraad te Ambon in de zaak der samenzwering te
Saparua, Ambon, 25-26 en 28 september 1829.
110.
Verbaal handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) in
Rade 24 december 1825 no. 11, Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën 2.10.01, 2791.
111 – 113 Verslag van onderwijzer van
Porto (Risakotta) over de opstand van 1817, Porto, 13 november 1817.
Afschrift.
NA, collectie Van Alphen 2.21.004.19, 315
114 – 118 Rapport van de commissaris speciaal
voor de Molukken (Merkus) aan luitenant-gouverneur-generaal (De Kock), Ambon, 5 oktober 1829.
No. 17. Afschrift. NA,
Koloniën 2.10.01, 753, vb. 17 juni 1930 no. 2.
119. Resident van Saparua (Schmidt de Haart)
aan gouverneur der Molukken (generaal- majoor De Kock), Saparua, 5 augustus
1818.
Origineel. ARNAS, Ambon
133/1.
120
– 121Verbaal handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der
Capellen) in Rade 24 december 1825 no. 11, Batavia.
Afschrift.
NA, Koloniën 2.10.01, 2791.
122.
Proces-verbaal van de rechtszitting der grote landraad te Ambon in de zaak
der samenzwering te Saparua, Ambon, 25-26 en 28 september 1829
123.
Proces-verbaal van de rechtszitting der grote landraad te Ambon in de zaak
der samenzwering te Saparua, Ambon, 25-26 en 28 september 1829.
124.
Verbaal handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) in
Rade 24 december 1825 no. 11, Batavia.
Afschrift.
NA, Koloniën 2.10.01, 2791.
125.
Proces-verbaal van de rechtszitting der grote landraad te Ambon in de zaak
der samenzwering te Saparua, Ambon, 25-26 en 28 september 1829.
126.
Verbaal handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) in
Rade 24 december 1825 no. 11, Batavia.
Afschrift.
NA, Koloniën 2.10.01, 2791.
127
– 128 Verbaal handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der
Capellen) 29 oktober 1818 no. 3, Batavia
Afschrift. NA, Koloniën 2.10.01, 2444.
Verbaal
handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) in Rade 24
december 1825 no. 11,
Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën
2.10.01, 2791.
129 – 131 Resident te Ambon (Farquhar) aan de gouvernementssecretaris te Madras
(Webbe), Ambon, 8 juli 1799.
Afschrift. IOR, Madras Public
Consultations 30 August 1799, P/242/15 f. 3035-3036.
Door
Thomas Matulessij opgestelde punten van beklag over het herstelde Nederlands
bestuur, Saparua, 29 mei 1817
132. Dorpsbestuur en overige mannen van Tuhaha
aan assistent-resident van Saparua en Haruku (Van der Eb),
Tuhaha, 25 februari 1829.
Afschrift.
ARNAS, Ambon 445.
133.
Verbaal handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) 29
oktober 1818 no. 3, Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën 2.10.01, 2444.
134
– 135. Verbaal
handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) in Rade 24
december 1825 no. 11,
Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën
2.10.01, 2791.
136. Vonnis van de raad van justitie te Ambon
jegens Anthonie Pattinaja, Ambon, 25 november 1818
Origineel. ARNAS, Ambon 133/1.
137.
I.O. Nanulaitta, Kapitan Pattimura (Jakarta 1985)
138. Besluit
schout-bij-nacht commissaris-generaal Buijskes 7 februari 1818 no. 195, Ambon.
Afschrift. NA: collectie Buijskes
1.01.47.05, 4; collectie Schneither 2.21.007.57, 128.
139-
141 Vonnis van de raad van justitie te Ambon jegens Anthonie Pattinaja,
Ambon, 25 november 1818
Origineel. ARNAS, Ambon 133/1.
142. Proces-verbaal van de rechtszitting der
grote landraad te Ambon in de zaak der samenzwering te Saparua, Ambon,
25-26 en 28 september 1829.
143.
Vonnis van de raad van justitie te Ambon jegens Anthonie Pattinaja,
Ambon, 25 november 1818
Origineel. ARNAS, Ambon 133/1.
144. Besluit
gouverneur-generaal (Rochussen) 2 februari 1850 no. 5, Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën 2.10.02, 7106.
145
– 148 Besluit schout-bij-nacht commissaris-generaal Buijskes 13 december
1817 no. 132, Ambon.
Afschrift. NA: collectie
Buijskes 1.01.47.05, 4; collectie Schneither 2.21.007.57, 128.
Besluit
schout-bij-nacht commissaris-generaal Buijskes 13 december 1817 no. 132, Ambon.
Afschrift. NA: collectie
Buijskes 1.01.47.05, 4; collectie Schneither 2.21.007.57, 128.
149.
Verbaal handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) in
Rade 24 december 1825 no. 11, Batavia.
Afschrift.
NA, Koloniën 2.10.01, 2791
150
– 152. Proces-verbaal van de rechtszitting der grote landraad te Ambon in de
zaak der samenzwering te Saparua, Ambon, 25-26 en 28 september 1829
153
Door Thomas Matulessij opgestelde punten van beklag over het herstelde
Nederlands bestuur, Saparua, 29 mei 1817
154.
I.O. Nanulaitta, Kapitan Pattimura (Jakarta 1985)
155.
Vonnis van de raad van justitie te Ambon jegens Anthonie Pattinaja,
Ambon, 25 november 1818
Origineel. ARNAS, Ambon 133/1.
156. Verbaal handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) in
Rade 24 december 1825 no. 11, Batavia.
Afschrift.
NA, Koloniën 2.10.01, 2791
157 – 158 Verbaal handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen)
29 oktober 1818 no. 3, Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën
2.10.01, 2444.
159.
Verbaal handelingen en
besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) in Rade 24 december 1825 no.
11,
Batavia.
Afschrift.
NA, Koloniën 2.10.01, 2791
160
– 161 Verbaal handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der
Capellen) 29 oktober 1818 no. 3, Batavia.
Afschrift. NA, Koloniën
2.10.01, 2444.
162.
Verbaal handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) in
Rade 24 december 1825 no. 11, Batavia.
Afschrift.
NA, Koloniën 2.10.01, 2791
Verbaal
handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) 29 oktober 1818
no. 3,
Batavia.
Afschrift.
NA, Koloniën 2.10.01, 2444
163.
Verbaal handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) 29
oktober 1818 no. 3, Batavia.
Afschrift.
NA, Koloniën 2.10.01, 2444
164 – 166 Benoeming van soa-hoofden en andere functionarissen in de
negorijen door de gouverneur van Ambon (Wieling), Ambon, november 1803.
Afschrift. ARNAS, Ambon
730/a.
Verbaal
handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) 29 oktober 1818
no. 3,
Batavia.
Afschrift.
NA, Koloniën 2.10.01, 2444
167. Verslag van beraadslaging van civiele en
militaire autoriteiten, gehouden in fort Nieuw-Victoria, Ambon, 21 mei 1817.
Afschrift. NA, Koloniën
2.10.01, 168, vb. 24 december 1817 no. 9363.
Verslag
van deelnemer aan expeditie van majoor P.J. Beetjes tegen opstandelingen te
Saparua,
te Ambon of aan boord van de Nassau, 2 juni 1817.
KB. Amsterdamse
Courant, 8 december 1817 no. 289, p. 2-3.
N.
Engelhard aan zijn zwager J. Siberg te Batavia, Ambon, 3 en 4 juni
1817.
Particulier. Minuut of
afschrift, eigenhandig. NA, collectie Van Alphen 2.21.004.19, 315
168. Verslag van kapitein-ter-zee J. Groot, commandant van het fregat
Maria Reijgersbergen, aan schout-bij-nacht Buijskes over de expeditie
tegen Saparua, Ambon, z.d.
Origineel. NA, collectie
Buijskes 1.01.47.05, 4.
169.
Kapitein-ter-zee J. Groot, commandant van het fregat Maria Reijgersbergen,
aan kapitein-ter-zee J. Sloterdijk, commandant der zeemacht in de Molukken,
aan boord van de Maria Reijgersbergen liggend voor het fort Duurstede, 11
augustus 1817.
No. 38 letter A. Origineel. ARNAS, Ambon
566.
Verslag
van kapitein-ter-zee J. Groot, commandant van het fregat Maria
Reijgersbergen, aan schout-bij-nacht Buijskes over de expeditie tegen
Saparua, Ambon, z.d.
Origineel. NA, collectie
Buijskes 1.01.47.05, 4.
170.
Verbaal handelingen en besluiten commissarissen-generaal (Elout en Van der
Capellen) 1 oktober 1817 no. 29, Surabaja.
Afschrift. NA, Koloniën
2.10.01, 2370.
Verslag
van kapitein-ter-zee J. Groot, commandant van het fregat Maria
Reijgersbergen, aan schout-bij-nacht Buijskes over de expeditie tegen
Saparua, Ambon, z.d.
Origineel. NA, collectie
Buijskes 1.01.47.05, 4.
171.
Journaal door adelborst 1e klasse D.G. Muller gehouden aan boord
van het linieschip Prins Frederik, 29 oktober – 30 november 1817.
Origineel, eigenhandig. NA, Admiraliteitscolleges
collectie Wolterbeek, 1.01.47.19, 82.
Verslag
van schout-bij-nacht en commissaris-generaal Buijskes aan de koning (Willem I)
inzake zijn verrichtingen in de Molukken, Ambon, 24 februari 1818.
Afschrift. NA, collectie
Goldberg 2.21.006.51, 152.
172.
Journaal door adelborst 1e klasse J.A. Zoutman gehouden aan boord
van het fregat Maria Reijgersbergen, 7 november – 16 december 1817.
Origineel, eigenhandig.
NA, Admiraliteitscolleges collectie Zoutman, 1.01.47.20, 10.
173.
Schout-bij-nacht en commissaris-generaal Buijskes aan
mede-commissarissen-generaal (Elout en Van der Capellen), Ambon, 9 december
1817.
No. 134. Afschrift. NA:
Koloniën 2.10.01, 2423; Koloniën 2.10.01, 193, vb. 8 september 1818 no. 37.
174.
Journaal door adelborst 1e klasse D.G. Muller gehouden aan boord
van het linieschip Prins Frederik, 29 oktober – 30 november 1817.
Origineel, eigenhandig. NA,
Admiraliteitscolleges collectie Wolterbeek, 1.01.47.19, 82.
Verslag
van schout-bij-nacht en commissaris-generaal Buijskes aan de koning (Willem I)
inzake zijn verrichtingen in de Molukken, Ambon, 24 februari 1818
Tambahan Bacaan :
1) Bronnen
betreffende de Midden-Molukken 1796 – 1902 Ch.F. van Fraassen
2) De Protestantse kerk in
de Midden-Molukken 1803-1900, tweede deel 1854-1900. Chr.G.F. de Jong ed.,
WGNZOK, (Leiden 2006).
3) Etmans, M.D., De
bevolking van Saparoea van 1821 tot en met 1946 (deels t/m 2000); Europeanen en
Inlandse Christenen, uit registers van kerk en burgerlijke stand en andere
bronnen, gerangschikt in familieverband; met vermeldingen van buiten Saparoea
(o.a. Ambon, Java en Nederland) wonende ouders en nazaten, en van vorige en
volgende woonplaatsen, 2 dln. (Ferwert 2001).
Maaf, beta punja email: mariandreas@gmail.com Hlamate..
BalasHapusAbang, klo beta butuh data, beta contek ee haha..
BalasHapusbeta pung email bluefeatherku@gmail.com
Silakan dengan senang hati mbak Manda. Semoga bisa membantu dan terus terkoneksi.
BalasHapusterimakasih dan sangat bermanfaat.. klo bisa mohon lampirkan rujukan refernsinya utk kita baca untuk menambah wawasan saya.. shaloom
BalasHapus