1. Surat dari Lorenso Masanio kepada Frater Claudio Acquaviva tertanggal 30
April 1600 yang ditulis di Ambon1. Surat ini berisikan “12 point”
dimana penyebutan kata Islas de Oma dan Liacer ada pada point 6.
Isi suratnya
sebagai berikut :
Point (6) :
............Y con los dae islas de Oma y Liacer ...................
Peta Pulau Ambon oleh Jacob van Neck, 1601 |
Fragment surat
itu sebagai berikut :
Point (5) : ..............se visitarno le isole de Oma, Liacer, di Russalao e queste Anboyno.......
3. Surat Lorenso Masanio kepada Frater Nicolao Pimenta di Goa India tertanggal 10 Mei 1602, dan ditulis di Ambon3.
Surat ini berisikan “30 point” dimana ia menyebut Ilha de Oliacer pada point ke-74 , Oma, Liacer dan Rosselao pada point 11 dan 135.
Fragment surat tersebut adalah :
Point (7) : A Primeira ves indo de capitao desta
fortaleza pera a ilha de Oliacer............
Point (11) : ..........dos lugares desta ilha e das
outras de Oma, Liacer e Rosselao..........
Point (13) : .......chegando a salvamento a ilha
de Oma, dali a do Liacer e dahi a de Rosselao.............quatro
na ilha de Oma, nove na do Liacer e sete na de Rosselao..........
4. Surat
Alberto Laersio kepada Frater Claudio Acquaviva tertanggal 13
Januari 16046. Surat ini ditulis dalam Bahasa Latin dan berisikan 20
Point dimana ia menulis atau menyebut insula Oma, Liacero dan Rocalano7 pada
point 7.
Fragment isi surat tersebut
sebagai berikut :
Point (7) :
..............videlicet in Oma curiae quattuor, in Liacero novem,
septem Rocelano.............
5. Surat
Manuel Rodrigues kepada Frater Claudio Acquaviva 15 Januari 16048.
Surat ini berisikan 35 point dan
secara eksplisit menulis Oma, Liacer dan Rosselao pada point 159
6. Surat
Bishop Pedro de Agurto kepada King Spain Philip
III tertanggal 30 Juni 160510 yang ditulis dari Cebu Philipina.
Surat ini berisikan 15 point dan penyebutan islas del Liaser, Oma dan Rozelao
pada point 611
Fragment dari surat itu sebagai
berikut :
Point (6) ............ a la qual
sujetas la islas del Liaser, Oma, Ruzelao........
Penulis membatasi surat-surat para Misionaris pada periode ini...... hal ini disebabkan pada Februari 1605, Portugis terusir dari wilayah Ambon, yang ditandai dengan jatuhnya benteng mereka. Sejak itulah, Belanda (VOC) mulai berkuasa, sehingga kita akan melihat sumber-sumber dari Belanda pada masa awal ini.
Seperti disebutkan sebelumnya, bahwa bulan Mei 1600 armada Steven van der Haghen tiba di pantai Hitu. Ini merupakan kunjungan pertama van der Haghen di wilayah itu. Kunjungan pertama kali ini juga dilaporkan dalam surat para Misionaris, tertanggal 23 Agustus 160012.
Kunjungan pertama ini juga
disebutkan oleh Valentyn13, dan Tiele14.
Pada kunjungan pertama ini, van
der Haghen tak mampu menaklukan benteng Portugis di kota Ambon, akhirnya ia
mengadakan perjanjian dengan para pemimpin Hitu dan membangun sebuah benteng
kecil di pantai Utara dekat negeri Kaitetu15. Ia juga meninggalkan 27
anak buahnya dibawah pimpinan Jan Dirks Sonnenbergh16.
5 tahun kemudian, dibawah
pimpinan Steven van der Haghen, VOC menaklukan benteng Portugis di kota Ambon
pada tanggal 23 Februari 160517.
Ia kemudian menempatkan Frederik de Houtman sebagai Gubernur VOC Ambon pertama (1605-1611)18
Hasil dari 2 kali kunjungan van
der Haghen di perairan pulau Ambon dan sekitarnya, maka ia mendeskripsikan
“kawasan Lease”. Pendeskripsian dari van der Haghen dibagi menjadi 2 bagian.
Bagian pertama, penulis hanya mengutip fragment-fragment yang berhubungan
dengan isi artikel ini saja :
...................Dat lant van
Ambona met die eylanden van Uliasseer sijn seer vruchtbaer van
sagu, dat so veel is offmen wilde
seggen van coren................................ende int lant van Ambona ende
op die eylanden van Uliasseer wast so veel van desen sagu
dattet..............
............. Die Ambonesen
ende die van deylanden van Uliasseer, diet van ouer veel jaren
met die
Portugisen.......................... ende het meeste volck vandie eylanden
van Uliasseer, hoe wel dat se Christenen ofte Mahometisten
sijn........................ dat door commandement van den
Admirael vander Hagen int
verseilen van Banda na Ambona int eylant Nossalao................ dorp
ofte eylant,alwaert 4, 6, 8, 10 ofte 12 milen vandaer, gelijck het eylant
Rossalao van Ambona leit................
Nu volgen die namen van die eylanden
van Uliasseer................ Het eerste eylant is genaempt Oma...................... Op
dit eylant Oma staen elff steden ende dorpen, die seuen daer van sijn
Christenen ende die vier dat sijn Mahometisten, ende dit eylant Oma leit
ontrent 4 milen vant casteel.
(Gugusan itu disebut kepulauan
Uliasser.............Pulau Pertama bernama pulau Oma.......di pulau Oma
terdapat 11 negeri, dimana 7 negeri Kristen dan 4 negeri Muslim. Pulau Oma
berjarak 4 Mil dari Kastil atau Benteng (maksud Van Der Haghen adalah benteng
Victoria di kota Ambon – catatan tambahan dari penulis)
Het tweede eylant is
genaemt Vliasseer, daer op staen thien steden ende dorpen; dese natureele
vant eylant sijn altemael Christenen datse al ouer veel jaren geweest hebben,
dese presen die Portugisen oock seer hoe getrou datse haer altoos geweest
hadden, al vanden beginne aff datse eerst int lant gecomen waren.......................
(Pulau kedua bernama Vliasseer
(Uliaser), yang terdiri dari 10 negeri, yang ke-10 negeri itu adalah negeri
Kristen..............................)
Het derde eylant is
genaempt Rossalao, gelegen ontrent 12 milen vant casteel,
dwelck het grootste is van drien
ende leit ontrent halff wegen Banda, ............
(Pulau ketiga bernama Rossalao,
yang letaknya 12 mil dari kastil/benteng, “tak jauh” dari ketiga pulau besar
itu, dan terletak “tak jauh” dari pulau Banda..........)
Deskripsi bagian pertama ini dibuat pada tanggal 14 Maret tahun 160519.
Menarik membaca deskripsi kawasan
Lease dari Van der Haghen pada bagian pertama ini, terkhusus tentang pulau
Vliasser (Saparua). Disebutkan di Pulau Saparua ada 10 negeri Kristen di masa
itu, sayangnya van der Haghen tidak merincinya.
Fragment bagian kedua sebagai
berikut sebagai berikut20 :
..................als die eylanden van Liasseer ende deylanden van Banda te bevaren................. dwelck die luyden vanden landen Liasser also doen alse aent.....................Ende men sal oock verstaen dat veel Ambonesen van die eylanden Liasseer....................... Die eylanders van Liasseer dat plegen altemael menschen eeters te weesen enz............... ..............Alsulcken dranck brengen die eylanders van Liasser ende Rossalao aent casteel wel te vercopen.......................
Penulis kembali membatasi hingga
tahun 1605 ini dan mengkategorikan periode ini pada periode “sumber-sumber
Portugis”, meskipun penulis memasukan deskripsi dari Steven van der Haghen yang
notabene orang Belanda dalam periode ini. Periode selanjutnya adalah periode
VOC (1605-1799) dan kekuasaan bangsa Portugis tidak lagi berkuasa.
==== bersambung
====
Catatan Kaki
1. Hubert Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2
(1577-1606 ), Jesuit Historical Institute, Roma, 1980, chapter V
(Documents), hlm 487 - 493
· Wessels, C. De Geschiedenis der RK Missie in
Amboina (1546 – 1605), Nijmegen Utrecht, 1926, Masonio,
Lorenzo, hlm 191 no 6
2. Hubert Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2
(1577-1606 ), Jesuit Historical Institute, Roma, 1980, chapter V
(Documents), hlm 547- 551
3.
Idem (hlm 550)
4. Hubert Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2
(1577-1606 ), Jesuit Historical Institute, Roma, 1980, chapter V
(Documents), hlm 581- 591
· Wessels, C. De Geschiedenis der RK Missie in
Amboina (1546 – 1605), Nijmegen Utrecht, 1926, Masonio,
Lorenzo, hlm 191 no 10
5. Hubert Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2
(1577-1606 ), Jesuit Historical Institute, Roma, 1980, chapter V
(Documents), hlm 584
6.
Idem (hlm 586)
7. Hubert Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2
(1577-1606), Jesuit Historical Institute, Roma, 1980, chapter V
(Documents), hlm 630 - 636
8.
Idem (hlm 633)
9. Hubert Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2
(1577-1606), Jesuit Historical Institute, Roma, 1980, chapter V
(Documents), hlm 645 - 655
10. Idem
(hal 651)
11. Hubert
Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2 (1577-1606), Jesuit Historical
Institute, Roma, 1980, chapter V (Documents), hlm 693-699
12. Idem
(hlm 696)
13. Hubert
Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2 (1577-1606), Jesuit Historical
Institute, Roma, 1980, chapter V (Documents), hlm 494, dan cat kaki
no 3, hlm 494
14. Valentyn,
Francois Oud en Nieuw Oost-Indie, deel 1, hlm 178-179
15. Tiele,
P.A. Documenten voor de geschiedenis der Nederlanders in het Oosten (dimuat
pada Bijdragen en mededeelingen, deel 6, 1883, hlm 163-166
16. Hubert
Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2 (1577-1606), Jesuit Historical
Institute, Roma, 1980, chapter V (Documents), dan cat kaki no
9, hlm 510
17. Scheeptogt
onder Steven van der Hagen (dimuat dalam De Jonge, J.K.J.De Opkomst van
het Nederlandsch Gezag in Oost-indie (1595-1610), tweede deel, S’Gravenhage,
Martinus Nijhoff, Amsterdam, Frederik Muller, 1864, hlm 463)
· Lauts, G, Geschiedenis van de Vestiging,
Uitbreiding,..................W. Van Bookeren, Groningen, 1852, Derde
hoofdstuk, hlm 51
18. Cort
verhael van 't geene bij den Admirael Steuen vander Haghen tot Ambonen met de
Portugesen ende Jesuyten gehandelt is .............(dimuat oleh P.A. Tiele
dalam Bijdragen en mededeelingen, deel 6, 1883, hlm 281-292)
19. Hubert
Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2 (1577-1606 ), Jesuit Historical
Institute, Roma, 1980, chapter V (Documents), dan catatan kaki no 11, hlm 681
· De Jonge, J.K.J.De Opkomst van het Nederlandsch
Gezag in Oost-indie (1595-1610), derde deel, S’Gravenhage, Martinus Nijhoff,
Amsterdam, Frederik Muller, 1865, hlm 147-148, cat kaki no
2, hlm 148
20. Beschriuinge vant eylant van Ambona, gelegen int Oost-Indiën.............(dimuat oleh P.A. Tiele dalam Bijdragen en mededeelingen, deel 6, 1883, hlm 328, 329, 330, 334-336)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar