(bag 3)
Adryn Anakotta
B.3. Jazirah Leihitu “Pesisir Utara”
1. Negeri Hila
a. Orangkaija: Abdul Rachman alias Intje Tai (1670 – 1674)
b. Orangkaija: Aijlokoel (1675 – 1695)
c. Orangkaija: Bastiaan Latin (1675 – 1679)
Catatan
§ Pada periode 1675 – 1679, Negeri Hila sepertinya “dibagi” menjadi 2 “negeri” dimana Hila Kristen dipimpin oleh Orangkaija Bastiaan Latin (1675-1679) dan Hila Islam dipimpin oleh Orangkaija Aijlokoel (1675 - 1679), dan mulai tahun 1680 - 1695, sepertinya “disatukan” kembali menjadi 1 negeri dan dipimpin oleh Orangkaija Aijlokoel
2. Negeri Hitulama
a. Radja: Hongijlamma (1670 – 1687)
b. Radja: Pattij Rane (1688 – 1692)
c. Radja: Kilakeling (1693 – 1695)
d. Orangkaija: Boijgegir (1680 – 1695)
Catatan
§ Sejak tahun 1680 – 1695, Negeri Hitulama sepertinya “terbagi” dan dipimpin oleh 2 “pemimpin”, yaitu Radja dan Orangkaija, dimana Raja adalah Hongijlamma dan Orangkaija adalah Boijgegir
3. Negeri Kaitetu
a. Orangkaija: Pattij Laha Sicalessij (1670 – 1674)
b. Orangkaija: Wellijsoua Hehalessij (1675 – 1680)
c. Orangkaija: Welijhoua Hehalessij (1681 – 1695)
4. Negeri Wakal
a. Orangkaija: Tamiaman (1670 – 1672)
b. Orangkaija: Coupij (1673)
c. Orangkaija: Tamiaman (1674)
d. Orangkaija: Coupij (1675)
e. Orangkaija: Poutij Iman (1676 – 1678)
f. Orangkaija: Cinoua/Linoua Soa (1679)
g. Orangkaija: Poutij Iman (1680 – 1695)
5. Negeri Mamala
a. Radja: Halaeni (1670 – 1682)
b. Capitan: Pelacolan (1683 – 1685)
c. Orangkaija: Pelacolan (1686 – 1690)
d. Radja: Kakij Pattij (1691 – 1695)
Catatan :
- Menurut sumber dari Rumphius dan Valentijn, Negeri Mamala memiliki nama “lama” yaitu Latoe
6. Negeri Morela
a. Radja: Halaeni (1670 – 1674)
b. Orangkaija: Omorela (1675 – 1679)
c. Orangkaija: Oemarela (1693 – 1695)
Catatan
§ Sepanjang periode 1670 – 1675, Negeri Mamala dan Morela "sepertinya" dipimpin oleh 1 orang pemimpin yaitu Radja van Mamala. Kemudian periode 1675 -1679, negeri Morela memiliki 1 pemimpin tersendiri yaitu Orangkaija Omorela (1675-1679), dan tahun 1680 – 1692, Negeri Morela kembali dipimpin oleh “Radja” van Mamala, dan tahun 1693 – 1695 memiliki pemimpin sendiri yaitu Orangkaija Oemarela (1693-1695)
7. Negeri Seith
a. Orangkaija: Litoelicea (1670 – 1671)
b. Orangkaija: Latoe (1672)
c. Orangkaija: Litesoua Latoe (1673 – 1679)
d. Orangkaija: Healatoe (1680 – 1694)
e. Orangkaija: Sapaketij (1695 - ??)
8. Negeri Wakasihu
a. Orangkaija: Waijko (1670 – 1671)
b. Orangkaija: Kaijthia (1672 – 1688)
c. Orangkaij: Latoeheloe (1689 – 1695)
9. Negeri Ureng
a. Orangkaija: Alpatang (1670 – 1695)
10. Negeri Asilulu
a. Orangkaija: Louassel (1670 – 1679)
b. Orangkaija: Abdullah (1680 – 1683)
c. Orangkaija: Ibrahim (1684 – 1695)
11. Negeri Lima
a. Orangkaija: Kackiassal (1670 – 1675)
b. Orangkaija: Leliasou (1676– 1679)
c. Orangkaija: Hehalatoua (1680 – 1695)
Catatan
§ Berdasarkan sumber Rumphius dan Valentijn, Negeri Lima adalah “gabungan” dari 5 “negeri” yaitu Nau, Binau, Hennelehoe, Hennelale, dan Hennelatoea, yang merupakan bagian dari oeli/uli ke-6 yang disebut Nau Binau
§ Identitas yang kami tulis di atas (sebagai Orangkaija Negeri 5) sebenarnya adalah Orangkaija Hennelehoe, dan kami “memilih” figur tersebut sebagai “perwakilan” saja, meskipun dalam periode 1670 – 1695, masing-masing “negeri” memiliki Orangkaija-nya tersendiri.
12. Negeri Larike
a. Orangkaija: Ramelaan (1670 – 1685)
b. Orangkaija: Pattij Mata Ena (1687 – 1693)
c. Orangkaija: Kiaij Mas (1694 – 1695)
Catatan
§ Pada data tahun 1686, di negeri Larike, identitas pemimpinnya dibiarkan “kosong”, sehingga mungkin dalam tahun ini terjadi kekosongan pemimpin, yang nantinya di tahun 1687 kembali terisi
==== selesai ====
Tidak ada komentar:
Posting Komentar