Selasa, 03 Juli 2018

Para Penguasa di “Jantung” Uliaser --- pada masa Kolonial (1600an – 1942) --- (bag 12)


                                                                           Oleh : Ferdy Lalala
                                                 Pengoreksi Naskah : Adryn Anakotta


D.3. Masa Pemerintahan Hindia Belanda  (1803/1804 – 1810 dan 1817 – 1942)
§                    Periode II (1810 – 1942)
       (Masa Kekuasaan Hindia Belanda II di Maluku/Ambon : 25 Maret 1817 – 25 Maret 1942)

A.     Bagian XII (1922 – 1942)


III. CONTROLEUR  VAN SAPAROEA    

Fort Duurstede dalam tahun 1937

1)      Pieter. Reinking (13-02-1922 s/d 19251)

Pieter Reinking memulai karir sejak tahun 19212 saat menjadi Aspirant Controleur dan bertugas di Afdeling Ambon selama 1 tahun. Tahun 1922, pangkatnya menjadi Controleur dan memimpin Onderafdeling Saparoea. Ia berdinas di Saparoea selama 3 tahun, kemudian menjadi gewestelijk secretaris pada tahun 19253. Tahun 19344 ia mengakhiri tugasnya sebagai Controleur Leleaboe di Gubernemen Atjeh.
Pieter Reinking diketahui meninggal di Utrecht pada tanggal 12 November 19775

Tentang Keluarga :
Pieter Reinking lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 29 Agustus 18976. Ia adalah putra dari Leendert Reinking dengan istri keduanya, Anna Klasina Hillegonda van Rijgersma7.
Ayahnya menikah 2 kali, yang pertama dengan Neeltje Suzanna Akkersdijk dan yang kedua dengan Anna Klasina Hillegonda van Rijgersma.
Pernikahan pertama dengan Neeltje Suzanna Akkersdijk pada 9 Desember 1874 di Roterdam8. Dari pernikahan pertama ini, diperoleh 2 anak yaitu Jacoba Hermina Adriana Reinking (lahir 1878) dan Willem Hendrik Reinking (1879 – 1881)9. Istri pertama ini meninggal pada 3 April 187910.
Ia menikah lagi dengan Anna Klasina Hillegonda van Rijgersma pada 5 September 1881 di Surabaya11.
Pernikahan kedua ini memperoleh 10 anak, anak ke-9 adalah Pieter Reinking tersebut.
Ayah Pieter Reinking. Leendert Reinking lahir pada 6 Januari 1852 di Roterdam, meninggal 3 November 1917 di Kediri12,  sedangkan ibunya,  Anna Klasina Hillegonda van Rijgersma  lahir di Jawa Timur pada 20 Oktober 1861 dan meninggal di Surabaya pada 23 November 191813.
Pieter Reinking menikah dengan Adele Westrik pada 28 September 1920 di Utrecht, Belanda14. Istrinya ini, adalah putri dari Lucas Johanes Westrik dan Wilhelmina Frederika Nitzschke, yang lahir di Ngawi pada 26 Juni 1897 dan meninggal di Utrecht pada 12 Agustus 196615.
Adik dari istrinya, Philippine Diederike Hendrike Antonie Westrik menikah dengan adik Pieter Reinking juga, Gerardus Johannes Reinking16.

Pernikahan Pieter Reinking dengan Adele Westrik memperoleh 3 anak17, yaitu :
1.       Adelaida Wilhelmina Reinking (Ide) lahir tahun 1923
2.       Johan Charles Reinking (Han) lahir 1926
3.       Arnold Reinking (1931 – 1998)

Fort Duurstede dalam tahun 1928


2)      Hendricus.Jacob. Looman (1925 – 192618) : Pejabat

Tidak banyak yang diketahui tentang identitas pribadi figur ini, namun diduga19 2 orang anaknya bernama Wilhelmina Hillegonda (Wilie) Looman dan Martha Jana Maria (Marie) Looman. W.H. Looman lahir di Hindia Belanda pada 17 April 1925 dan meninggal 31 Agustus 2008 di Apeldorn, sedangkan M.J.M. Looman lahir di Ambon, pada 27 Juni 1929 dan meninggal di Apeldorn pada 29 April 2015



3)      Tanpa Pejabat (1926 s/d 15-10-192620)

Pemandangan dari Menara Masjid di  Negeri Siri Sori Islam (1928)


4)      J. Bouwens (15-10-1926 s/d 17-02-192821)

Tidak banyak yang diketahui tentang figur ini.



5)      H.E. Haak (17-02-1928 s/d 12-10-192922)

Saat menjadi Controluer Saparua, ia juga menjadi Gezaghbeber onderafdeling Amahai (oktober 1928 s/d 07-01-192923). Sebelum mengakhiri tugas di Saparua, ia telah di tunjuk menjadi Asisten Residen onderafdeling Ambon (22-05-1929 s/d 29-06-193124).

Controleur H.E. Haak dalam perayaan Koningsdag 1928 di Saparoea


6)      Johan. Christian. Winterwerp (12-10-1929 s/d 11-05-193325)

Selesai bertugas di Saparua, ia dimutasikan menjadi Gezaghebber Banda (1933 – 193526). Ia juga diketahui menjadi Resident Benkoelen /Bengkulu27
J.Ch. Winterwerp diketahui meninggal di Den Haag pada 15 Juli 198028.

Tentang Keluarga :
Johan Christian Winterperp “yunior” lahir di West-Terschelling pada 23 maart 1895 dari pasangan J.Ch. Winterwerp “senior” dengan istri pertamanya, Trientje Voorsmid29. Ia merupakan anak kedua dari pasangan ini.
Ayahnya, J.Ch. Winterwerp “senior” menikah 2 kali, yaitu yang pertama dengan Trientje Voorsmid pada 8 September 1886 di Groningen30.
J.Ch. Winterwerp “senior” lahir di Groningen pada 2 Maret 1859 dan meninggal pada 18 Juni 1945 di Zeist, sedangkan Trientje Voorsmid lahir 2 April 1859 di Groningen dan meninggal pada 4 Januari 190031. Orang tua Trientje Voorsmid adalah Arend Voorsmid en Geessien Runeman32.
Menikah kedua kali dengan Trijntje Scholten pada 23 Mei 1901 di Enkhuizen33. Istri kedua ini kelahiran Enkhuizen, 8 Februari 1872 dan meninggal pada 8 Maret 1922 di Gouda34. Orang tua dari Trijntje Scholten adalah Jan Scholten en Riemke Hoekstra35.
Seperti ayahnya, J.Ch. Winterwerp “yunior” juga menikah 2 kali. Yang pertama dengan Lucia de Jong pada 12 Januari 1921 di Bussum36. Istri pertama ini lahir di Amsterdam pada 31 Januari 1902 dan meninggal di Sibolga Sumatera Utara pada 20 Maret 194237. Lucia de Jong adalah putri dari Frederik Lambertus de Jong dan Frederika Anna Burgers38.
Pernikahan pertama ini memperoleh 4 anak39 yaitu :
a.       Max Henry Winterwerp  (1921 -2011)
b.       Johan Christian Winterwerp  (1922 -1925)
c.        Frits Jan Winterwerp  (1924 -1986)
d.       Silvia Anna Elizabeth Winterwerp  (1928 -1994)

Menikah kedua kali dengan Augusta Haag di Medan pada 5 Juli 194640. Istri keduanya lahir di Batavia 12 Juli 1914 dan meninggal pada 2 April 2004 di Den Haag41. Orang tua Augusta Haag adalah Johan Willem Haag dan Antonia Francisca Unger42. Augusta Haag sendiri adalah janda dari Antonie Nicolaas Molenaar43. Johan Willem Haag, mertua dari J.Ch. Winterwerp “yunior” adalah seorang Insinyur yang juga bekerja di Hindia Belanda44.
Pernikahan kedua memperoleh 245 anak yaitu :
a.       Johan Christian Winterwerp  (1951 -?? )
b.       Frans Willem Winterwerp  (1952 -?? )

Salah satu bekas anak mantunya (suami Silvia Anna Elizabeth Winterwerp), Siegfried Theodorus Buutveld adalah seorang Kopral Infanteri45



7)      G.M. van Wieren ( 11-05-1933 s/d 29-05-193546)

Sebelum menjadi kontrolir di Saparua, ia bertugas di Buru, bahkan sebelum menyelesaikan tugasnya, ia telah ditunjuk menjadi Kontrolir Saparua. Di Buru ia menjadi Gezaghebber onderafdeling Buru yang “bermarkas” di Namlea (25-09-1929 s/d 02-10-193347).
Onderafdeling Buru di masa ini, markasnya mengalami 2 kali perpindahan, dari tahun 1909 – 1912, markasnya di Kajeli, dan sejak 1912 – 1942, pindah ke Namlea48.

sebuah jalan ke Negeri Paperu (Waisisil) 1935

8)      W. Scheffer (29-05-1935 s/d 16-05-194049)

Pada tahun 1929 – 193350, ia menjadi Gezaghebber Onderafdeling Kei Eilanden. Kemudian dimutasikan menjadi menjadi Controleur Zuid Nieuw Guinea (1934 – 193551)  menggantikan L Wrede (1933 – 1934)
Ia kemudian bertugas di Saparua dalam 2 periode. Periode pertama dari tahun 1935 – 1938 dengan jabatan Gezaghebber, periode kedua sejak 1938 – 1940 dengan Jabatan Asisten Resident Tituler52.
Selesai bertugas di Saparua, ia bertugas di Karesidenan Ambon (16-05-1940 s/d 194253) dan juga menjadi anggota Ambon Raad/Dewan Kota (1936 – 194254)

Catatan Tambahan :
Sejak tahun 189855 oleh Pemerintaha Hindia Belanda, Wilayah Nieuw Guinea bagian Barat (Irian/Papua) dibagi menjadi 2 Afdeling yaitu Afdeeling Nieuw Guinea Utara yang bermarkas di Manokwari dan Afdeeling Nieuw Guinea Barat dan Selatan yang berpusat di Fak-fak. Kedua afdeeling itu menjadi bagian dari Karesidenan Ternate56.
Tanggal 18 Juni 1901 Afdeeling Nieuw Guinea Barat dan Selatan dimekarkan menjadi dua bagian yaitu Afdeeling Nieuw Guinea Barat dan Afdeeling Nieuw Guinea Selatan57



9)      Th. Nieuwenhuyzen (16-05-1940 s/d 194258)

Tahun 1936 – 193859 menjadi Controleur onderafdeling Midden Lombok, Afdeling Lombok. Ia juga dikenal sebagai seorang yang bergelar Doktor dalam bidang Hukum adat pada Fakultas Hukum, Universitas Leiden. Thesisnya tentang adat suku Sasak di Lombok, yang dipertahankan pada tanggal 28 November 193260, dengan judul Sasak Adatrecht.


------------------------ (bersambung ) ------------------------

§  Pada seri ke-12 ini, artikel panjang tentang Daftar para penguasa Duurstede telah selesai, sesuai dengan periode 1600an – 1942. Sejak 1942, seperti diketahui Jepang menaklukan Nusantara, dan Pemerintah Hindia Belanda menyerahkan wilayah kekuasaan mereka ke tangan Jepang. Periode pemerintahan Jepang tidak disertakan dalam artikel ini.
Meski begitu, penulis “sengaja” menulis kata bersambung pada akhir bagian ke-12 ini karena bagian ke-13 sebagai bagian penutup dari keseluruhan artikel, akan berisi “suplemen” yaitu Glosarium/Daftar Kata-kata “sulit” dalam artikel ini serta Bibliografi sebagai sumber yang digunakan dalam penulisan artikel ini.

B.   Penutup

Sejarah yang begitu panjang, lebih kurang 3 abad  tentunya “menciptakan” orang-orang di sekililing sejarah itu, bahkan menciptakan sejarah itu sendiri. Begitu juga dengan pemaparan pada artikel ini. Begitu banyak orang yang hadir, berkuasa, dengan seluruh karakter mereka. tentunya tiap orang yang berkuasa itu, memiliki sifat, pola pikir, pembawaan bahkan kebijakan mereka yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan  itulah yang secara otomatis turut mewarnai kehidupan masyarakat yang mereka pimpin. Respon masyarakat terhadap karakter, pola kemimpinan, dan suatu kebijakan menciptakan sejarah sosial yang khas, unik, bahkan mungkin juga humoris sampai ke tindak kekerasan.  Misalnya saja yang dialami oleh Residen Van Den Berg atau Letnan Henry Slingsby. Residen Lambertus Schmidt de Haart juga menampilkan “ wajah” lainnya. Ia terlibat korupsi dan perdagangan budak, yang mengakibatkan ia di copot dari tahtanya.
Namun sayangnya, pengkajian hal itu, bukan tujuan artikel ini. Artikel ini hanyalah berisikan daftar para penguasa yang pernah memimpin di daerah ini. Memang dalam pemaparan terhadap figur-figur sejarah itu, ada sedikit disinggung tentang hal-hal yang bisa dianggap sebagai pengakajian sebuah policy. Hal ini bisa dijadikan asumsi awal buat kita untuk membedah, menganalisis bahkan merekonstruksi sejarah sosial yang terjadi dalam rentang waktu kepimpinan mereka.
Mungkin dengan keburuntungan penulis yang tak kenal lelah dalam mencari sumber-sumber referensi yang berkaitan, suatu hari nanti maksud dalam pembedahan terhadap sejarah sosial itu bisa terwujud.
Sebagai penutup dari artikel ini, minimal kita bisa belajar, bahwa sejarah tidak terbentuk dari ruang hampa. Ada aktor-aktor yang turut menciptakan itu semua dalam kehidupan. Kehidupan yang dinikmati sekarang adalah hasil pergulatan yang panjang dari orang-orang itu. Kita juga bisa belajar, bahwa hidup tidak selalu harus dikotak-kotakan menjadi hitam dan putih, ada wilayah lain, wilayah abu-abu, yang turut memainkan perannya. Wilayah yang terkadang kita terjebak, bahkan terlibat jauh kedalamanya… ini semua mewarnai kehidupan yang seperti pelangi.
Pada sisi lain, semoga artikel ini membuat kita dewasa dalam bersejarah, mengerti sejarah kehidupan kita sendiri, menambah wawasan, pengetahuan kita sebagai makhluk sejarah.
Sebagai manusia yang selalu salah dan penuh keterbatasan, maka artikel ini tidak sempurna. Demi penyempurnaan itulah, maka tanggapan konstruktif dibutuhkan dalam kerangka itu.
Jika ada data tambahan, atau sumber2 baru yang diperlukan untuk menyempurnakan artikel ini, maka penulis dengan penuh kerendahan hati akan merevisi atau menyempurnakannya.

Semoga……………………………



Catatan Kaki
1.       Fraasen, Chr, Fr van en Jobse, P. Bestuursambtenaaren en militaire commandanten (dimuat dalam Bronen betreffende de Midden Molukken, 1900 – 1940, deel 4, Institut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997, , Hal 49)
2.       Fraasen, Chr, Fr van en Jobse, P. Bestuursambtenaaren en militaire commandanten (dimuat dalam Bronen betreffende de Midden Molukken, 1900 – 1940, deel 4, Institut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997, Algemeen Register, Hal 208)
Ø  Fraasen, Chr, Fr van en Jobse, P. Bestuursambtenaaren en militaire commandanten (dimuat dalam Bronen betreffende de Midden Molukken, 1900 – 1940, deel 4, Institut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997, , Hal 47)
3.       Fraasen, Chr, Fr van en Jobse, P. Bestuursambtenaaren en militaire commandanten (dimuat dalam Bronen betreffende de Midden Molukken, 1900 – 1940, deel 4, Institut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997, , Hal 44)
Ø  Fraasen, Chr, Fr van en Jobse, P. Bestuursambtenaaren en militaire commandanten (dimuat dalam Bronen betreffende de Midden Molukken, 1900 – 1940, deel 4, Institut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997, Algemeen Register, Hal 208)
4.       Graaf, M.G.H.A de en Tempelaars, A.M, Inventaris van de Memories van Overgave 1852 – 1963, National Archief, Den Haag, 1990, hal 83
8.       Idem
9.       Idem
10.    Idem
11.    Idem
12.    Idem
13.    Idem
15.    Idem
18.    Fraasen, Chr, Fr van en Jobse, P. Bestuursambtenaaren en militaire commandanten (dimuat dalam Bronen betreffende de Midden Molukken, 1900 – 1940, deel 4, Institut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997, , Hal 49)
Ø  Etmans, M.D., De bevolking van Saparoea van 1821 tot en met 1946 (deels t/m 2000); Europeanen en Inlandse Christenen, uit registers van kerk en burgerlijke stand en andere bronnen, gerangschikt in familieverband; met vermeldingen van buiten Saparoea (o.a. Ambon, Java en Nederland) wonende ouders en nazaten, en van vorige en volgende woonplaatsen, 2 dln. (Ferwert 2001), hal 640
(penulis menggunakan kata “diduga” karena membaca ketiga sumber di atas, ke-2 anak itu lahir di saat H.J. Looman bertugas di Ambon, ditambah lagi, H.J. Looman dan W.M. Looman disebutkan dalam sumber M.D. Etmans)
20.    Fraasen, Chr, Fr van en Jobse, P. Bestuursambtenaaren en militaire commandanten (dimuat dalam Bronen betreffende de Midden Molukken, 1900 – 1940, deel 4, Institut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997, , Hal 49)
21.    Idem
22.    Idem
23.    Fraasen, Chr, Fr van en Jobse, P. Bestuursambtenaaren en militaire commandanten (dimuat dalam Bronen betreffende de Midden Molukken, 1900 – 1940, deel 4, Institut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997, Hal 51)
24.    Fraasen, Chr, Fr van en Jobse, P. Bestuursambtenaaren en militaire commandanten (dimuat dalam Bronen betreffende de Midden Molukken, 1900 – 1940, deel 4, Institut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997, Hal 48)
25.    Fraasen, Chr, Fr van en Jobse, P. Bestuursambtenaaren en militaire commandanten (dimuat dalam Bronen betreffende de Midden Molukken, 1900 – 1940, deel 4, Institut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997,  Hal 49)
26.    Jonge, B.C, de. Herinneringen, Wolters- Noordhoff, Groningen, 1968 (hal 269 dan Register van Personen hal 495)
28.    Idem
29.    Idem
30.    Idem
31.    Idem
32.    Idem
33.    Idem
34.    Idem
35.    Idem
37.    Idem
38.    Idem
39.    Idem
40.    Idem
41.    Idem
42.    Idem
43.    Idem
44.    Idem
Ø  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1912, Batavia, 1912 hal 568
Ø  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1911, Batavia, 1911 hal 641
45.    Idem
46.    Fraasen, Chr, Fr van en Jobse, P. Bestuursambtenaaren en militaire commandanten (dimuat dalam Bronen betreffende de Midden Molukken, 1900 – 1940, deel 4, Institut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997,  Hal 49)
47.    Fraasen, Chr, Fr van en Jobse, P. Bestuursambtenaaren en militaire commandanten (dimuat dalam Bronen betreffende de Midden Molukken, 1900 – 1940, deel 4, Institut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997,  Hal 50)
48.    Fraasen, Chr, Fr van en Jobse, P. Bestuursambtenaaren en militaire commandanten (dimuat dalam Bronen betreffende de Midden Molukken, 1900 – 1940, deel 4, Institut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997,  Hal 49 - 50)
49.    Fraasen, Chr, Fr van en Jobse, P. Bestuursambtenaaren en militaire commandanten (dimuat dalam Bronen betreffende de Midden Molukken, 1900 – 1940, deel 4, Institut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997,  Hal 49)
50.    Graaf, M.G.H.A de en Tempelaars, A.M, Inventaris van de Memories van Overgave 1852 – 1963, National Archief, Den Haag, 1990, hal 146
Ø  Steenbrink, Karel. A. Catholics in Indonesia, 1808-1942: A modest recovery 1808-1903, hal 228
51.    Graaf, M.G.H.A de en Tempelaars, A.M, Inventaris van de Memories van Overgave 1852 – 1963, National Archief, Den Haag, 1990, hal 61
52.    Fraasen, Chr, Fr van en Jobse, P. Bestuursambtenaaren en militaire commandanten (dimuat dalam Bronen betreffende de Midden Molukken, 1900 – 1940, deel 4, Institut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997,  Hal 49)
53.    Fraasen, Chr, Fr van en Jobse, P. Bestuursambtenaaren en militaire commandanten (dimuat dalam Bronen betreffende de Midden Molukken, 1900 – 1940, deel 4, Institut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997, Algemeen Register, Hal 218)
54.    Idem
56.    ANRI, Besluit van den Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, No. 19, 5 Februari 1898.; ANRI, Staatsblad van Nederlandsch-Indie, No. 62, 1898; Staatsblad van Nederlandsch-Indie , No. 142, 1898.
Ø  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1899, Batavia, 1899 hal 253
57.    ANRI, Besluit van Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, No. 25, 18 Juni 1901, Bundel Algemeene Secretarie.
Ø  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1902, Batavia, 1902 hal 254
58.    Fraasen, Chr, Fr van en Jobse, P. Bestuursambtenaaren en militaire commandanten (dimuat dalam Bronen betreffende de Midden Molukken, 1900 – 1940, deel 4, Institut voor Nederlandse Geschiedenis, Den Haag, 1997,  Hal 49)
59.    Graaf, M.G.H.A de en Tempelaars, A.M, Inventaris van de Memories van Overgave 1852 – 1963, National Archief, Den Haag, 1990, hal 159
60.    Pompe, S. A Short Review of Doctoral Theses on The Netherlands –Indies accepted at The Faculty of Law of Leiden University in period 1850 – 1940, Hal 83 dan 95

2 komentar:

  1. Saya senang baca tentang karir Pieter Reinking, kakek saya.

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas apresiasinya...jika boleh, adakah foto kakek anda, Pieter Reinking, yg bisa dibagikan ke kami sehingga kami bisa mempostingnya dan juga sebagai koleksi kami??

    BalasHapus