Cerita singkat tentang figur
yang “terlupakan”
(bagian 4)
Oleh Kutu Busu
Bagaimana
kisah Nicolaas Schaghen saat menjadi Gubernemen van Ambon, apa saja yang
dilakukan, pembangunan fort Duurstede, hingga kematian
mendadaknya..........................???
Mungkin pada akhir 1690, Nicolaas
Schaghen ditunjuk oleh Hoge Regering menjadi Gubernur VOC Ambon. Penunjukan ini
mungkin “peranan” dari Willem van Outhoorn, yang pernah menjadi atasannya. Pada
tahun 16831, Nicolaas Schaghen pernah berdinas di Raad van Justitie
(Vice President) saat Presidennya adalah
Willem van Outhoorn (1682 – 16892). Pada tahun 1689, van Outhoorn
ditunjuk menjadi Direktur Jenderal Perdagangan VOC, menggantikan Anthonio Hurdt. Setahun menjabat
di posisi itu, pada 17 Desember 16903, ia ditunjuk menjadi Gub Jend
VOC menggantikan menggantikan Joannes/Johannes Camphuys. Meski telah ditunjuk pada Desember 1690, namun
serah terima jabatan baru resmi dilakukan pada 24 September 16914.
Willem van Outhoorn sendiri lahir di
Larike, Pulau Ambon pada 4 Mei 1635, putra dari Cornelis Willemsz van Outhoorn5,
bekas Opperhoofd VOC Larike (1633 – 16416), dan Gubernur VOC Banda
(1647 – 16537).
Selain “peranan” dari Willem van
Outhoorn, penunjukan Nicolaas Schahgen mungkin juga upaya “penyingkiran” lawan
–lawan politik Joannes Camphuys.
Teman-teman baik Schaghen, Anthonio
Hurdt dan Maarten Pit telah meninggal beberapa waktu sebelumnya.
Anthonie Hurdt meninggal pada 8
Desember 16898 dan Maarten Pit pada 21 Mei 16909. Mungkin
dengan meninggalnya kedua teman baiknya, ditambah pernah bermasalah pada tahun
1687 itu, maka Nicolaas Schaghen “disingkirkan” ke Ambon.
Pamela McVay dalam artikel berjudul Private Trade and Elite Privilege. The Trial
of Nicolaas Schaghen, Director of Bengal10 memberikan catatan
kaki no 42 pada artikel itu dan menulis demikian :
The reader
may find that ‘Governor of Ambon’ seems a higher title than ‘Director of
Bengal’. In fact, the position was a demotion, but most importantly, Ambon was
territory controlled entirely by the Company and offered little scope for
private trade. It was a less profitable and therefore less desirable position.
McVay
menyebut bahwa jabatan Gubernur VOC Ambon mungkin “berkelas” dari Direktur VOC
Bengal, namun faktanya posisi itu sebenarnya adalah “masuk kotak”. Wilayah
Ambon sepenuhnya dalam kontrol ketat VOC dan situasi demikian membuat lalu
lintas buat perdagangan ilegal sulit dilakukan. Itu berarti tidak menguntungkan
dan posisi/jabatan di wilayah itu tidak diinginkan.
Kerry
Ward dalam bukunya11 sembari mengutip McVay, menulis : setelah
Nicolaas Schaghen melunasi ganti rugi, ia “dikirim” ke wilayah “kering” (a less
profitable) di Ambon.
Nicolaas Schaghen
berangkat dari Batavia menggunakan kapal Hendrik Maurits pada tanggal 4 Januari
1691, dan tiba pada 8 Maret 1691 di Ambon12. Juga bersamanya, ada
Abraham Patras, seorang asisten yang bertugas di Gubernemen Ambon. Ia bertugas
sebagai Assisten selama 4 tahun, baru pada tahun 1695 (1695 – 1698), ia
dipercayakan oleh Schaghen sebagai Secre van de Chinese boedel mester, kemudian
menjadi Secre van kleijn en huwelijken zaaken (1698 – 1700), Secre Raad van
Justite (1700 – 1703). Abraham Patras inilah yang nantinya menjadi Gubernur
Jend VOC (1735 – 1737)
Meski telah tiba pada awal
Maret itu, namun baru pada pertengahan Mei serah terima jabatan itu
dilaksanakan secara resmi dengan Dirk de Haas13. Dirk de Haas
kembali ke Batavia dengan kapal Hendrik Maurits dan tiba pada 21 Juli 169114.
Valentyn melukiskan
“profil” Nicolaas Schaghen dalam bukunya itu, disebutkan bahwa Schaghen .........zyn komst 50 jaaren oud, fluks en moedig van
gang, levendig van gesicht en een Heeren van veel verstand...........seorang
yang berusia 50 tahun, ramping, tinggi dan “ceria”15.
Sedangkan istrinya, Sara
Aleta van Genegen adalah..........een
zeer fraeje, vrolyke en verstandige Mevrouwe.... wanita yang paling
“hangat” dan pandai bergaul dengan wanita-wanita Belanda di Ambon16.
Kuartrain Nicolaas Schaghen untuk Rumphius |
Saat Schaghen tiba di
Ambon, telah terjadi pergantian Secunde, Secunde sebelumnya Henrik Crudop yang
meninggal pada 8 Februari 169117, digantikan oleh Johanis Moris,
bekas Opperhoofd Hitu (1689 – 169118) serta bekas Opperhofd
Honimoa/Saparua (1681 – 168919).
Baru sebulan Schaghen memerintah,
bawahannya Francois van Schure yang juga Opperhoofd van Honimoa/Saparua
meninggal pada 05/15 Juni 169120.
Posisi Francois van Schure
digantikan oleh Isaac de Visscher pada September 169121, bekas
Opperhoofd van Haroeko (Sept 1690 – Sept 1691).
Francois Valentyn sedikit
“memuji” apa yang dilakukan oleh Schaghen dalam 5 tahun pemerintahannya itu. Apa
yang ditulis oleh Valentyn, bisa dianggap benar, karena Valentyn bertugas di
Ambon dalam periode ini.
Valentyn menulis demikian22
:
Schaghen
dan istrinya adalah pasangan yang sangat ceria, membawa kehidupan yang sama
sekali berbeda di Ambon. Ia juga telah berkontribusi sangat banyak untuk
mengembalikan keceriaan kehidupan masyarakat yang selama ini tidak puas.
Ia
adalah seorang yang suka membangun dan merawat jalan setapak, jalan raya,
jembatan dan sebagainya. Ia juga suka menanam banyak pohon di semua tempat
untuk memperindah lingkungan, sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh Gubernur
de Haas, jadi andaikata Schaghen adalah pengganti dari Gubernur Padtbrugge, kota
Ambon akan ditata lebih indah dan berbeda.
Untuk
pertama kalinya, Schaghen membangun jembatan yang kuat di Mardika dan Halong
sehingga dapat berkeliling disepanjang kota dengan kereta, sesuatu rekreasi
yang menyenangkan.
Ia
juga memperluas/melebarkan jalan dari Rodenberg (Batu Merah) yang bisa dilewati
dari Halong menuju ke Waitomo (wilayah sekitar Mapolda Maluku sekarang) dan Olifant
(Batu Gajah). Ia juga membuat taman dan kandang kuda dibelakang rumahnya dengan sangat
indah...............ia juga membuat beranda sepanjang 100 kaki (kira-kira 30M)
dan menghiasinya dengan tanaman-tanaman hijau yang indah, misalnya labu panjang
sehingga mirip dengan Saucois de Boulogne (taman indah di kota Boulogne Billancourt kota Paris pada abad 16)...
Terkadang beberapa hari, Schaghen pergi sendirian tanpa membawa istri dan anak-anaknya,
terkadang pergi ke Laha atau Baguala (Passo) atau ke Hative Kecil di tanah milik Tuan Engel (Joachem Engel, seorang Burger23)
untuk berkumpul bersama teman-temannya sambil bersenang-senang.
Dimasa pemerintahannya, dalam tahun ini dan tahun-tahun berikutnya, ada juga masalah persengketaan pohon cengkih diantara penduduk,
namun semuanya bisa diselesaikan dengan baik sebagai bagian dari pelayanan masyarakat yang memuaskan.
Pada masa ini, rumah sakit yang masih ada diperbaharui sehingga menjadi sebuah “karya” yang patut dihargai.
Seperti yang kami (maksudnya Valentyn) laporkan sebelumnya bahwa pada masa ini,
tidak ada perang sama sekali tetapi sebaliknya, situasi sangat aman, sehingga Gubernur Schaghen berkonsentrasi dan mengisi hari-harinya dengan kerja yang penting,
misalnya membuat Undang-undang dan Peraturan serta mengumumkan kepada para penduduk, namun ada juga beberapa yang perlu diperbaharui.
Ia menghabiskan tahun-tahun terakhir pemerintahannya dengan hal-hal seperti ini.
misalnya perubahan/revisi peraturan, peringatan, tata cara dan pengumuman dari masa sebelumnya,
seperti revisi aturan tentang pelarangan perkelahian yang berakibat kematian menurut aturan pertanggal 7 Juli 1631 (di masa Gubernur Gijsels),
pertanggal 16 November 1644 (di masa Gubernur de Vlaming van Outshoorn) dan pertanggal 21 Desember 1683 (di masa Gubernur Padtbrugge)
serta peraturan lain yang sejenis itu.
Salah satu karya terakhir Gubernur Schaghen adalah renovasi Gereja Melayu yang sebelumnya
hanya berukuran panjang 90 kaki diperpanjang hingga 100 kaki (30 M) lebar 60 kaki (25 M),
balkon di kedua sisi selebar 15 kaki (3 M) dan bagian tengah gereja selebar 30 kaki (6 M).
Gereja ini dibangun pada tahun 1695 namun tidak diselesaikannya karena Gubernur Schaghen meninggal,
dan diselesaikan pada tahun 1697 di masa Tuan Stull (Pejabat Gubernur).
Meski dipuji Valentyn, faktanya Schaghen “bertikai” dengan beberapa figur bawahannya.
a) Henrik Willem Gordon (1664 – 171624)
Seorang pendeta dari Classis van Hoorn, tiba di Batavia pada 8 Januari 1691,
tiba di Ambon dan bertugas sejak 12 Maret 1691 hingga akhir 1692/awal 1693.
Schaghen menuduh pendeta ini “menggelapkan” dana gereja di Haruku
b) Isaac de Visscher (1661 – 169625)
Isaac de Visscher berdinas di Gubernemen VOC Ambon,
saat menjadi Vaandrig sekaligus Opperhoofd van Boeroe (1681 – 1681),
Secr. Raad van Justitie van Ambon (1682 – Maret 1682),
Secr Raad van Politie van Ambon (1682 – 1684), Soldijboekhouder (1684 – 1685),
Opperhoofd van Larike (1685 – Sept 1690), Opperhoofd van Haroekoe (Sept 1690 – Sept 1691),
Opperhoofd van Honimoa/Saparua (Sept 1691 – Mei 1692, 1693 – Juli 1696).
Pada Mei 1692, Schaghen “memulangkan” de Visscher ke Batavia untuk
menghadapi persidangan Raad van Justite Batavia tentang
masalah pengawasan pohon-pohon cengkih di Honimoa dalam skala besar.
c) Matheus Schenkenberg (1607 – 170926)
Dalam 5 tahun pemerintahan Nicolaas Schaghen,
ia terbukti membangun/merenovasi beberapa bangunan yang “monumental” pada masa itu.
a.
Wacht Huis van de Mistise Burger27
Bangunan sejenis rumah
“pemantau” atau “mabes” untuk para kapitan kaum mestiso/burger, menurut
Valentyn bangunan ini dilakukan peletakan batu pertama pada 29 Oktober 1691
oleh Jan Paul Schaghen dan Gebrand Schaghen, putra-putra Nicolaas Schaghen
(J.P. Schaghen berusia 7 tahun lebih, sedangkan G. Schaghen berusia 4 tahun
lebih pada peristiwa ini)
Het Nieuw Ziekenhuis (Rumah sakit baru) |
b.
Zieken Huis/Hospitalaer Huis
tahun 169428
Bangunan ini merupakan
bangunan pengganti dari Oud Ziekenhuis (rumah sakit lama) yang dibangun oleh Gubernur
Arnold de Vlaming van Oudshoorn pada tahun 1648, rumah sakit ini hancur karena
gempa bumi pada 17 Februari 1674, kemudian direnovasi oleh Gubernur Robbert de
Vicq pada tahun 1679.
Pada tahun 1694, Nicolaas
Schaghen memutuskan untuk mendirikan bangunan baru sebagai penggantinya di
lokasi yang tidak jauh dari lokasi bangunan lama. Bangunan lama ini kemudian
digunakan untuk kantor Raad van Justitie, Raad van Weeskamer, Commissarissen
der Huwelijkzaken dan Raad van Landraad, sebagian ruangan lain digunakan
sebagai rumah tempat tinggal Opperchirurgijn (dokter bedah militer).
Nieuw Ziekenhuis (rumah
sakit baru) Terletak di Waytomo rivier straat (jalan kali waitimo) serta arah
tenggara dari Mardyker straat (jalan mardika), lebarnya 150 kaki (42,3 meter),
berbentuk persegi panjang, dinding bangunan tingginya 14 kaki (4 meter),
disebelah tenggara rumah sakit terdapat areal pekuburan.
Di lokasi bangunan baru
ini, juga dibangun rumah untuk dokter dan pegawai rumah sakit.
Inskripsi pada dinding
bangunan tertulis dalam bahasa latin :
SUMPTIBUS
NOBILISS. SOCIETATIS,
BATAVORUM.
SUPREMI. CONSESSUS. INDICI
DECRETO
AD. PIOS. USUS. EXTRUI. CURAVIT
NICOLAUS SCHAGHEN.
GUB. AMB.
BATAVORUM.
SUPREMI. CONSESSUS. INDICI
DECRETO
AD. PIOS. USUS. EXTRUI. CURAVIT
NICOLAUS SCHAGHEN.
GUB. AMB.
Dat is:
De Heer Nicolaus Schaghen , Ambons
Landvoogd', beest dit {Huys) op kosten der
E. Maatschappy tot een Godvrugtig gebruik
doen Bouwen
De Heer Nicolaus Schaghen , Ambons
Landvoogd', beest dit {Huys) op kosten der
E. Maatschappy tot een Godvrugtig gebruik
doen Bouwen
Het Oud Ziekenhuis (Rumah sakit lama) |
c.
Gereja Melayu tahun 169529
Awalnya gereja ini adalah
gereja yang dibangun pada masa Portugis oleh Father Bernadino Ferari dari kaum
Jesuit30. Menurut Knaap gereja awal ini bernama St Paul31,
namun menurut Huberts Jacobs namanya St James dan St Thomas (2 gereja yang
dijadikan 1 saja32).
Saat Portugis terusir dari
Ambon Februari 1605, gereja ini disebutkan dalam laporan Steven van der Haghen,
meski ia tidak menyebutkan namanya secara eksplisit33, kemudian gereja
tersebut menjadi Gereja Protestan Calvinis. Pada akhir tahun 1620an gereja ini
runtuh akibat badai. Tahun 1658, gereja ini hancur karena kebakaran,
tahun-tahun berikutnya VOC membangun gereja ini dengan struktur kayu/bangunan
kayu.
Pada tahun 1695, Nicolaas
Schaghen merenovasi gereja ini, namun
tidak selesai karena ia meninggal mendadak, dan dirampungkan oleh pejabat
Gubernur Cornelis Stull pada tahun 1696.
Gereja Melayu yang
sebelumnya hanya berukuran panjang 90 kaki diperpanjang hingga 100 kaki (30 M)
lebar 60 kaki (25 M), balkon di kedua sisi selebar 15 kaki (3 M) dan bagian
tengah gereja selebar 30 kaki (6 M).
Bagian
bawah dari tembok gedung gereja terbuat dari batu dan sisanya dari kayu yang
merupakan sumbangan penduduk negeri-negeri di Leitimor. Dalam gereja baru
tersebut terdapat sebuah mimbar yang terbuat dari kayu pilihan (kayu langoa dan
eboni). Di hadapannya terdapat kursi-kursi khusus untuk para pejabat seperti
gubernur, oppercoopman (kepala urusan administrasi), capitein dan
anggota-anggota dewan pemerintahan (politike raad) dan untuk anggota-anggota
jemaat disediakan bangku-bangku yang juga terbuat dari kayu langoa.
Terdapat
di sebelah barat antara jalan
Chinesestraat (kini bernama jalan A.J. Patty), letak gereja Melayu berada tepat
di gedung PUSKUD
d.
Fort Duurstede tahun 1692
( dibahas tersendiri pada
bagian ke-5 dari serial artikel ini)
Selain membangun beberapa
bangunan monumental, Nicolaas Schaghen juga merevisi ordonansi/aturan. Schaghen merevisi ordonansi para Gubernur van
Ambon sebelumnya seperti ordonansi milik Gubernur Anthoni Hurdt, Robertus
Padtbrugge, Gerard Demmer, Dirk de Haas, Arnold de Vlaming van Oudsthoorn, Jacob
Hustaart, Willem van der Beek, Robbert de Vicq, Pieter Marville, Jan van
Ottens, Johan van Dam, Anthonie van den Heuvel, Artus Gijsels. Ordonansi revisi
ini ditandatangani pada 28 Juli 169334
Seperti yang disebutkan
oleh Valentyn, bahwa tahun-tahun terakhir Schaghen diisi oleh kerja untuk
“menata” Gubernemen hingga ia mendadak meninggal pada 7 Juli 1696. Karya
terakhir dari Nicolaas Schaghen adalah renovasi gereja Melayu pada tahun 1695,
namun Schaghen tak bisa melihat karya terakhirnya itu, karena mendadak
meninggal.... renovasi ini diselesaikan oleh Cornelis Stull, pejabat pengganti.
A. Varia
(Tambahan Informasi)
1)
Wapenschild Nicolaas Schaghen
(Lambang Keluarga)35
Menurut P.F.L.C. Lach de
Berre, lambang keluarga Nicolaas Schaghen ini berupa “desain” 2 ekor burung
elang yang kepalanya berpaling ke arah kanan. 1 ekor burung elang besar
“seperti” memegang perisai berwarna merah yang didalamnya terdapat gambar 1 ekor burung
elang kecil.
Ada tulisan berbahasa
Latin didalam wapenschild ini, di sebelah atas tertulis : NASCIMUR ET
MORIMUR.... KITA LAHIR DAN AKHIRNYA MATI.......di sebelah bawah tertulis
IMORTALITATI .... KEABADIAN
Wapenschild Familie Nicolaas Schaghen |
2)
Gaji dan Tunjangan Nicolaas Schaghen36
Gaji Nicolaas Schaghen
sebagai Gubernur van Ambon adalah 200 f perbulan, ditambah kostgeld (uang
meja), 75 f dan uang “dapur” sebesar 60
f perbulan. Juga memperoleh provisi dari akvitas ekonomi di Gubernemen
3)
Pemilik Budak37
Schaghen diketahui memiliki
banyak budak, dalam sumber Knaap disebutkan bahwa Nicolaas Schaghen memiliki
budak sebanyak 92 orang
4) Pencipta
Kuartrain untuk Georg Everhard Rumphius38
Menurut E.M. Beekman, pada
ulangtahun Rumphuis yang ke-68 (1695), sebuah lukisan wajah Rumphius dibuat
oleh Putranya Paulus Agustinus Rumphius (1664 – 1706) dan pada lukisan itu
tertulis kuatrain bahasa latin yang dibuat oleh Nicolaas Schaghen.
Kuatrain tersebut tertulis
seperti ini :
Effigies
Georgii Everhardii Rumphii, Hanoviensis Aetat LXVII
Cacus Habens Oculos tam gnavae mentis acutos
Ut nemo melius delegat aut videat
Rumphius hie vultu est Germanus origines, totus
Belga fide et calamo : caetera dicet opus
ex
tempore posuit
N.S.
Gub.Amb
5)
Pernikahan
kaum elit di Gubernemen van Amboina
Beberapa anak buah
Gubernur Nicolaas Schaghen, pada kenyataannya menikah dengan figur-figur penting
atau atau menikah dengan figur yang memiliki keterkaitan.
a.
Matheus Schenkenberg sang Secunde
(September 1692 – Juni 1694) menikah dengan Lea Huysman, putri dari Maarten
Huysman yang juga teman Nicolaas Schaghen. Ibu Matheus Schenkenberg, Henriette
Chasteleijn adalah saudara perempuan dari Magdalena Chasteleijn, istri dari
Maarten Huysman.
b.
Ernst Kniping, Secretary Raad van
Justitie (1696 – 1701) menikah dengan Maria Dirks, putri mereka Gehesia Kniping
menikah dengan Abraham Patras, figur yang datang bersama Nicolaas Schaghen
untuk menjadi Gubernur van Ambon. Abraham Patras kemudian bertugas di
Gubernemen van Ambon dan menjadi Assisten
c.
Salomon Storm, Soldijboekhouder (1694
– 1695), Cassier (1695 – 1697) menikah dengan Anna Elisabeth Roselaar, putri
dari Pieter Roselaar, Secunde (1694 – 1695)
d.
Anthoni Snaats, Soldijboekhouder
(1690 – 1692), Opperhoofd van Haroekoe (1692 – 1694) memiliki saudara perempuan
bernama Cornelia Snaats menikah dengan (suami ke-3) Francois Valentyn,
predikanten yang berdinas di Gubernemen Ambon (1686 – 1694)
e.
Pieter Agustinus Rumphius, putra
dari Opperkoopman Georg Everhardus Rumphius menikah dengan Anna Molkman, putri
dari Matthys/Matheus Molkman, Opperchirurgijn Kastil Victoria (1688 – 1692).
Anna Molkman menikah lagi dengan Hendrik Leydecker, putra Cornelia Snaats
dengan suami kedua atau Hendrik Leydecker adalah anak tiri dari Francois
Valentyn
6)
Para Gouverneur di wilayah lain
Di masa pemerintahan Nicolaas
Schaghen sebagai Gubernur van Amboina (1691 – 1696), di beberapa wilayah
kekuasaan VOC lainnya juga diperintah oleh figur-figur sebagai berikut :
1.
Gouvernment van Banda
§ Cornelis
Stull (1691 – 1691)
§ Johannes
Cops (1691 – 1694)
§ Balthasar
Coijet (1694 – 1696)
2.
Gouvernment van Moluccas/Ternate
§ Pieter
Buys (1690 – 1691)
§ Cornelys
van der Duyn (1691 – 1692)
§ Salomon
Le sage (1692 – 1696)
3.
Gouvernment van Ceylon
§ Laurens
van Pyl (Desember 1679 – 1693)
§ Thomas
van Rhee (10 Januari 1693 – 22 Februari 1697)
Ø
Kelahiran wijk Duurstede 16
Desember 1634, menikah dengan Henrietta van Kriekenbeek pada 1 Agustus 1661.
Henrietta van Kriekenbeek lahir di wijk Duurstede, 1 Oktober 1640, meninggal di
Colombo, 24 Oktober 1696.
4.
Gouvernment good the cape
§ Simon
van der Stel (Juni 1691 – September 1697)
Ø
Putra keduanya, Adrian van der
Stel menjadi Gubernur van Amboina (1706 – 1720)
5.
Gouvernment van Malaca
§ Thomas
Slicher (1689 – 1691)
§ Gelmer
van Voosburgh (1692 – 1696)
6.
Direktur van Surat
§ Gelmer
van Voosburgh (1685 – 1692)
§ Louis
de Keiser (1692 – 1692)
§ Adriaan
van Omen (1692 – 1695)
§ Pieter
Ketting (1695 – 1699)
7.
Direktur van Bengal
§ Arnoldus
Muykens (1688 – 1696)
§ Pieter
van Dischoek (1696 – 1701)
8.
Gouvernment van Coromandel Coast
§ Laurens
Pit de jonge (1687 – 1698)
9.
Opperhoofd van Japan
§ Cornelis
van Outhoorn (1691 – 1692)
§ Henrik
van Buytenham (1692 – 1693)
§ Gerrit
de Heere (1693 – 1694)
§ Hendrik
Djikman (1694 – 1695)
§ Cornelis
van Outhoorn (1695 – 1696)
§ Hendrik
Djikman (1696 – 1697)
10. Commandant
van Malabar
§ Isaac
van Dielen (1687 – 1693)
§ Alexander
Wigman (1693 – 1694)
§ Adriaan
van Omen (1694 – 1696)
11. Direktur
van Perzie (Irak)
§ Adrian
Verdonk (1693 – 1695)
§ Alexander
Berganje (1695 – 1697)
-------- bersambung -----
Catatan
Kaki
1.
Valentyn,
Francois, Oud en Nieuw Oost Indie, vierde deel...Beschryvinge van het Eyland
Groot Djava ofte Java Major, Vyfde Boek, agtste hoofdstuk, Joannes van Braam,
Dordrecht en Gerard onder der Linden, Amsterdam, 1726, Hal 385
2.
Ibid,
Halaman 384
§ Kloot, M.A.Rhede van
der. De Gouverneurs-Generaal en Commissarissen-Generaal van Nederlandsch Indie
1610-1888, Historisch Genealogisch Beschreven, S’Gravenhage,
W.P. van Stockum en Zoon, 1891, halaman 71
3.
Kloot,
M.A.Rhede van der. De Gouverneurs-Generaal en Commissarissen-Generaal van
Nederlandsch Indie 1610-1888, Historisch Genealogisch Beschreven, S’Gravenhage, W.P. van Stockum en Zoon, 1891, halaman 71
4. Ibid
5.
Ibid
6. Valentyn, Francois,
Oud en Nieuw Oost Indie, vierde deel...Beschryvinge van het Eyland Groot Djava
ofte Java Major, Vyfde Boek, agtste hoofdstuk, Joannes van Braam, Dordrecht en
Gerard onder der Linden, Amsterdam, 1726, Hal 384
7.
Gouverneurs-Generaal
en Gouverneur van Ambon, Ternate en Banda Banda (dimuat oleh Hendrik.E. Neimeijer, Th. Van den End
dan G.J. Schutte dalam Bronnen Betreffende Kerk en School in de Gouvernemente
Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC, 1605-1791,vierde deel, hal 32,
Huygens ING (Knaw) Den Haag 2015)
8. Molhuysen, P.C dan Blok, P.J, Nieuw Nederlandsch biografisch
woordenboek. Deel 8. A.W.
Sijthoff, Leiden 1930 (Hal 891-892)
Sijthoff, Leiden 1930 (Hal 891-892)
§ Generale Missiven
Governors Generaal VOC, Joannes Camphuys tertanggal 30 Desember 1689 (dimuat oleh W.Ph. Coolhas dalam Generale
Missiven Governors Generaal VOC, vyfde deel, hal 347)
9. Generale Missiven
Governors Generaal VOC, Joannes Camphuys tertanggal 10 Desember 1690 (dimuat oleh W.Ph. Coolhas dalam Generale
Missiven Governors Generaal VOC, vyfde deel, hal 386)
§ www.geni.com>people>Maarten Pit
§ Register de Volgende wapens
hangende binens Holandsche Kerk (in De Navorscher, zeventiende jaargang, C.M
van Gogh, Amsterdam, 1867, ( Lett B. Aan de noordzijde, Hal 28)
10. McVay, Pamela,
Private Trade and Elite Privilege. The Trial of Nicolaas Schaghen, Director of
Bengal
§ Artikel ini adalah adaptasi dari bab1 disertasinya yang berjudul : I Am the Devil's Own:
Crime, Class, and Identity in the Seventeenth-Century Dutch East Indies’
(University of Illinois Champaign-Urbana 1995)
11. Ward,
Kerry. Networks of empire : Forced Migration in The Dutch East India Company,
chapter3, hal 89, Cambridge University Press, New York, 2009
12. Valentyn, Francois.
Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende.......,
Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, hal 250)
§ Maignien, Edmon,
Abraham Patras, Gouverneur General de indes Neerlandaises et sa famille,............
Grenoble 1892, halaman 9
§ Bosch, van den R.P.
Ceylon, tijdens het Nederlandsch bestuur onder de Oost Indie Compagnie, van
1656 tot en met 1796 (dimuat dalam de Wapenheraut Maandblad gewijd aan.......1e
jaargang, S’Gravenhage, 1897, ( hal 53))
§ Generale Missiven
Governors Generaal VOC, Joannes Camphuys tertanggal 26 Maret 1691 (dimuat oleh W.Ph. Coolhas dalam Generale
Missiven Governors Generaal VOC, vyfde deel, hal 388)
§ Ludeking, E.A.W. Lijst van Gouverneurs
van Ambon, Tijdschrift
voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde 14
(1864), pp. 534
§ Doren, van J.B.J. De Moluksche Laandvoogden van het
jaar 1605 tot 1818, J.D.Sybrandi, Amsterdam, 1808 (hal 109)
13. Generale Missiven
Governors Generaal VOC, Willem van Outhoorn tertanggal 31 Januari 1692 (dimuat oleh W.Ph. Coolhas dalam Generale
Missiven Governors Generaal VOC, vyfde deel, hal 439)
§ Valentyn, Francois.
Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende.......,
Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, hal 248)
§ Doren, van J.B.J. De Moluksche Laandvoogden van het
jaar 1605 tot 1818, J.D.Sybrandi, Amsterdam, 1808 (hal 109)
§ Ludeking, E.A.W. Lijst van Gouverneurs
van Ambon, Tijdschrift
voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde 14
(1864), pp. 534
( Coolhas dan Doren berbeda dalam menentukan
tanggal serah terima Schaghen sebagai Gubernur, Coolhas menyebut tanggal 19 Mei
1691, namun Doren menulis pada halaman 108, bahwa Dirk de Haas kembali ke
Batavia pada tanggal 6 Mei 1691, sedangkan Ludeking hanya menulis pada Mei 1691
de Haas kembali ke Batavia. Berdasarkan
arsip bernomor NA.1.04.02.1497 folio 5-33 tertanggal 14 Mei 1691, telah
disebutkan Dirk de Haas sebagai Oudt Gouverneur – bekas Gubernur/Gubernur lama)
14. Ibid
15. Valentyn, Francois.
Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende.......,
Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, hal 249 -250)
§ De Vos, F.H. Notes
and Queries (in Journal of the Dutch Unio Burger of Ceylo, vol 3, 1910, hal 73)
§ Bosch, van den R.P.
Ceylon, tijdens het Nederlandsch bestuur onder de Oost Indie Compagnie, van
1656 tot en met 1796 (dimuat dalam de Wapenheraut Maandblad gewijd aan.......1e
jaargang, S’Gravenhage, 1897, ( hal 53))
16. Ibid
17. Valentyn, Francois.
Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende.......,
Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, hal 22 dan 34)
18. Generale Missiven
Governors Generaal VOC, Willem van Othoorn
tertanggal 31 Januari 1692
(dimuat oleh W.Ph. Coolhas dalam Generale Missiven Governors Generaal
VOC, vyfde deel, hal 439)
§ Catatan Kaki no 1
tentang Johanis Moris oleh W.Ph Coolhas (hal 439)
§ Valentyn, Francois.
Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende.......,
Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, hal 21- 22 dan 35)
19. Valentyn, Francois.
Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende.......,
Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, hal 18- 21 dan 35)
20. Valentyn, Francois.
Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende.......,
Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, hal 21- 22 dan 36)
§ GM Gub Jend Willem
van Outhoorn tanggal 31 Januari 1692. Archief 1379 Folio
10-456 (dimuat
oleh W.Ph. Coolhas dalam Generale Missiven Governors Generaal VOC, vyfde deel,
hal 439)
§ Valentyn menyebut
Francois van Schure meninggal pada 15 Juni 1691, sedangkan W.Ph. Coolhas
menyebut tanggal 5 Juni 1691
21. Valentyn, Francois.
Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende.......,
Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, hal 22 dan 38)
22. Valentyn, Francois.
Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende.......,
Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, hal 249 -250)
§ Doren, van J.B.J. De Moluksche Laandvoogden van het
jaar 1605 tot 1818, J.D.Sybrandi, Amsterdam, 1808 (hal 108 - 112)
23. Mungkin yang dimaksud
oleh Valentyn sebagai Heer Engel adalah Joachim/Jochem Engel, seorang Kapten
Kaum Burger Ambon (1683 – 1684)
§ Brief van de Kerkenraad
van Ambon aan De Kerkenraad van Batavia. Ambon, 24 september 1685. ANRI,
Archief Kerkenraad Batavia 137, fol. 177-183. (dimuat oleh Hendrik.E. Neimeijer, Th. Van den End
dan G.J. Schutte dalam Bronnen Betreffende Kerk en School in de Gouvernemente
Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC, 1605-1791,eerste deel, hal 558, catatan
kaki no 1, Huygens ING (Knaw) Den Haag 2015)
§ Valentyn, Francois.
Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende.......,
Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, zevende hoofdstuk, hal 45)
§ Knaap, Gerrit J. A.
City of Migrants : Kota Ambon at the end of the seventeenth century, Halaman
125
(Knaap dalam artikelnya ini, menulis bahwa dalam tahun
1694, Nicolaas Schaghen, Pieter Nuyts, Jochem Engel adalah beberapa orang yang
memiliki jumlah budak lebih dari 40 orang budak. Ia menyebut Engel adalah
pemilik budak yang sangat kaya)
24. Alfabetisch lijst van
Predikanten in Ambon, Ternate en Banda (dimuat
oleh Hendrik.E. Neimeijer, Th. Van den End dan G.J. Schutte dalam
Bronnen Betreffende Kerk en School in de Gouvernemente Ambon, Ternate en Banda
ten tijde van de VOC, 1605-1791,vierde deel, hal 50, Huygens ING (Knaw) Den
Haag 2015)
§ Bruijn de, C.A. L van
Troostenburg, Biographisch Woordenboek van Oost-Indische Predikanten, P.J.
Milborn, Nijmegen, 1893 Hal 147 – 148
§ Aarnoutse,
A.W., ‘De treurgeschiedenis van H.W. Gordon’, in Jakob ging zijns weegs.
Opstellen voor Jaap van Gelderen, G. van Klinken e.a. (red.), Kampen 2006, 49-66
Opstellen voor Jaap van Gelderen, G. van Klinken e.a. (red.), Kampen 2006, 49-66
25. GM Gub Jend Willem
van Outhoorn tanggal 8 Februari 1696 ( GM Gouverneur General en Raden aan
Heeren XVII, deel 5, hal 746)
§ Valentyn, Francois.
Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende.......,
Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 bag 2, tweede boek, zevende hoofdstuk (hal
24 dan hal 36)
27. Valentyn, Francois.
Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende.......,
Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 1, eerste boek, vierde hoofdstuk, hal 130)
28. Ibid (halaman 130 –
132)
29. Ibid (halaman 130)
§ Valentyn, Francois.
Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende.......,
Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, deerde boek, vyfde hoofdstuk, hal 259)
30. Heuken, Adolf, S.J. Catholic Converts in the Moluccas, Minahasa and
Sanghe-Talaud 1512 – 1680 (dimuat oleh Jan Aritonang dan Karel Steenbrink dalam
: A History of Christianity in Indonesia, Brill, Leiden, 2008, Halaman 44)
§ S.J. Wessel, C. De Geschiedenis der RK Missie in Amboina, J.W. van
Leeuwen, Nijmegen, 1926, Halaman 71
§ Surat Fr Bernadino Ferari to Fr Everard Mercurian, Ambon 12 Mei 1581 (
dimuat oleh Hubbert Jacobs dalam Documenta Malucensia volume 2 (1577 – 1606),
Roma, 1980, halaman 97 – 106 dan catatan kaki no 9, halaman 100)
31. Knaap, Gerrit J. A City of Migrants : Kota Ambon at the end of the
seventeenth century, ( dimuat dalam Indonesia, no 51, April 1991, Halaman 105 –
128, terkhususnya Halaman 108)
32. Surat Fr Bernadino Ferari to Fr Everard Mercurian, Ambon 12 Mei 1581 (
dimuat oleh Hubbert Jacobs dalam Documenta Malucensia volume 2 (1577 – 1606),
Roma, 1980, halaman 97 – 106 dan catatan kaki no 9, halaman 100)
33. Van der Haghen, Steven. Beschrijvinge van ‘t Eylant, Stad en de Castelen
van Ambona.......... (dimuat oleh P.A. Tiele : Documenten voor Geschiedenis der
Nederlanders in het Oosten pada Bijdragen en Mededeelingen van het Historisch
Genootschap, deel 6, Utrecht, 1883, terkhususnya dokumen 9, Halaman 363)
§ Knaap, Gerrit J. Memories van Overgave van Gouverneur van Ambon in de
zeventiende en achttiende eeuw, Martinus Nijhoof, s’Gravenhage, 1987, halaman 7
§ Verslag
van het optreden van admiraal Steven van der Haghen tegen de Portugezen en
Jezuïten na de verovering van Ambon. Z.p., 1605. (in Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel eerste band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 8)
Jezuïten na de verovering van Ambon. Z.p., 1605. (in Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel eerste band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 8)
34. Valentyn, Francois.
Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende.......,
Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, deerde boek, vyfde hoofdstuk, hal 251
- 258)
§ Kan, J.van. Uit de Rechtsgeschiedenis der Compagnie, A.C. Nix and Co,
Bandoeng, 1935, Halaman 9 - 13
35. De Bere, Lach P. F.L.C, Gedenktekeenen en grafschriften in Indie (in
Maandblad van het Genealogisch-Heraldiek Genootschap de Nederlandsche Leeuw, no
9 jaargang XXI, 1903,hal 182)
36. Knaap, Gerrit J. A City of Migrants : Kota Ambon at the end of the
seventeenth century, ( dimuat dalam Indonesia, no 51, April 1991, Halaman 105 –
128, terkhususnya Halaman 115 - 116)
37. Ibid (halaman 125)
38. Beekman, E.M. Paradijzen ven weleer : Koloniale literatuur uit
Nederlands-Indie, 1600 – 1950, Promotheus, Amsterdam, 1998, Halaman 108
§ Veldkamp, J.F. Georgius Everhardus Rumphius (1627 – 1702), the blind
seer of Ambon (dimuat dalam Garden’s
Bulletin Singapore No 63, 2011, Halaman 1-15, (untuk sumber gambar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar