Cerita singkat tentang figur
yang “terlupakan”
(bagian 5)
Oleh
Adryn Anakotta
A. Pembangunan Fort Duurstede
Salah satu Karya terbaik Nicolaas Schaghen adalah pembangunan Fort Duurstede di Negeri Saparua. Hal ini disampaikan oleh Valentyn, dengan menulis demikian1 :........................gaven Haar Edelheden last per jag’t de wiltschut, om spoedig eene nieuwe vesting op Honimoa te bouwen. Deze vesting isi een van zyn Ed.fraeiste voltoide werken geweest, waar van wy reeds in’t breede, onder ‘t comptoir Honimoa gesprooken hebben..................sang Gubernur memerintahkan dan “menuntut” untuk segera memulai pembangunan sebuah benteng baru di Honimoa/Saparua. Benteng ini merupakan salah satu karya terbaik yang diselesaikannya, dimana kami (maksudnya Valentyn dan yang lainnya) menyebutnya benteng merah yang luas di Camptoir Honimoa yang pernah ada.
Meski ditulis secara eksplisit seperti ini, namun hingga kini masih saja ada kekeliruan yang timbul tentang periode dan nama pembangun benteng ini2.Berikut ini akan dijelaskan tentang proses pembangunan fort itu, sesuai kronologis histori yang bersumber dari arsip, sumber-sumber valid yang bisa dibaca dan dikaji bersama-sama. Setelah VOC mengusir Portugis dari Ambon, dengan ditandai oleh takluknya benteng Portugis (kemudian dinamakan Victoria) pada Februari 1605, maka VOC mulai berkuasa di Ambon dan sekitarnya. Sejak saat itu hingga periode berikutnya, VOC mulai membangun redout, fort/kastil di wilayah ini.
Di gugusan Uliaser, VOC juga mulai membangun objek-objek vital ini. berdasarkan brief/berita/laporan dari Gubernur van Ambon Herman van Speult (1618 – 1624) tertanggal 9 September 16223. Pada brief itu, Speult menulis demikian4 :..................... de velheijt der plaetsen, als nieuwe fort op Seram, Omma, Aboro, Ulat, Honnoma, Nousselao, Amblau...........pendirian benteng baru di Seram, Oma (Haruku), Ullath, Honimoa (Siri Sori), Nusalat, Ambalau...........
Fort di Oma inilah yang
menjadi cikal bakal benteng Zeelandia, di Nusalaut ini yang menjadi benteng
Beverwijk, di Ullath bekas reruntuhannya masih ada, sedangkan di
Honnoma/Honimoa adalah cikal bakal benteng Hollandia. Pada tahun ini (1622), benteng Hollandia ini masih berbentuk “gubuk” kayu yang berfungsi sebagai gudang5. Arsip tertanggal 16 September 16246, menyebut bahwa gudang kayu ini dijaga oleh 6 serdadu.
Pada tahun 1626, gubuk kayu ini “dilengkapi” dengan pagar kayu yang runcing7. 1 tahun kemudian gudang kayu ini direnovasi, dengan pondasi berbatu sesuai arsip tertanggal 6 Agustus 1627 dari Gubernur van Ambon Jan van Gorcum (1625 – 1628)8.
Pada tahun 1644, “benteng kecil” berbatu ini rusak parah akibat perang Ambon (Ambonsche oorlog) jilid 3.
Redout Hollandia di pantai Honimoa |
Setelah selesai perang Ambon jilid 5 (1652 – 1654), benteng kecil ini dipugar dan diperbaiki hingga menamakan benteng kecil itu redout Hollandia9, dimasa Pejabat Gubernur Simon Jacobszoon Cos (1654 – 1656)
Pada periode ini (1654 – 1656), juga dibangun redout Delft di Porto (1656), Velsen di pantai Nolloth (1655), begitu juga dengan redout di Nusalaut.
Pada tahun 1669, dimasa Pejabat Gubernur Anthonio Hurdt (1667 – 1669), redout Hollandia kembali dipugar, dindingnya dibuat tinggi dan digali parit2 di sekelingnya10
2 tahun kemudian, pada 17 -18 Oktober 1671 terjadi gempa bumi “awal” yang menghancurkan redout Hollandia dan redout Velsen. Valentyn menulis bahwa pada tanggal itu, sementara dilakukan pelayaran hongi oleh kora-kora di sepanjang pulau Ceram dan gugusan Lease terkhususnya pulau Honimoa11. Begitu juga hal yang sama terjadi pada benteng Victoria di Ambon, hingga 1 bulan lamanya, puing puing tetap dibiarkan karena beratnya kerusakan yang terjadi. Pada Desember 1671 terjadi lagi gempa bumi yang semakin memperparah kondisi redout Hollandia dan Velsen yang baru terjadi 2 bulan sebelumnya12.
Selama 1 tahun berikutnya (1672), pihak Gubernemen memutar otak untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi di beberapa benteng/redout mereka.
Pada 12 Juni 1673, diputuskan untuk merenovasi benteng Victoria lebih dulu13.Pada tanggal 13 September 1673, Georg Everhardus Rumphuijs sebagai pegawai senior di Gubernemen, memberikan advis dan pertimbangan tentang project pembangunan benteng Victoria.
Pada 13 November 1673, Christoffel Otto Corlee(s), seorang Insinyur yang juga militer (Letnan) memberikan saran bahwa lebih baik pembangunan redout Hollandia, lokasinya dipindahkan ke klip Saperoea14.
Namun rencana kedua ahli ini belum sempat dilaksanakan karena terjadi lagi gempa bumi yang mengakibatkan tsunami pada Februari 167415.
Menurut rencana, Christoffel Corlee(s) akan mengunjungi Ambon dalam tahun 1674, namun ia mendadak meninggal di Batavia pada tahun itu.
Pada akhir 1674, Insinyur bernama Pieter Dombaaer datang ke Ambon untuk mengadakan observasi terhadap beberapa benteng yang rusak akibat gempa bumi pada akhir 1671 dan Februari 1674 itu.
Menurut laporan Gubernur Jenderal VOC tertanggal 23 November 167516, disebutkan bahwa Pieter Dombaar memberikan pertimbangan “teknis” tentang renovasi pembangunan benteng di Gubernemen Banda dan Ambon.
Sejalan dengan itu, Valentyn menulis bahwa pada sekitar awal hingga pertengahan tahun 1675, ide tentang lokasi klip Saperoea sebagai lokasi pembangunan benteng baru pengganti redout Hollandia “dimunculkan” kembali.
..........Alzoo nu Honimoa niet langer zonder vesting blyven kon, belasten zy ook de zelve op de klip van Saparoewa , volgens t’ontwerp van den bouw-kundigen Heer Corle te begrypen, en die ten eersten langwerpig vierkant te maken, dog in December belasten zy weer 'er langzaam mede voort te gaan......Begitu juga yang terjadi di Honimoa, sekian lama tidak ada “benteng” disana (1671 – 1675), sehingga pembangunan benteng baru penggantinya itu sendiri direncanakan di klip negeri Saparoewa, menurut saran serta rencana dan desaian arsitek Tuan Corlee, rencana itu harus segera diwujudkan, dan bentuknya berupa persegi (bujur sangkar), namun hingga Desember, rencana itu tidak berlanjut/terwujud.
Dari deskripsi ini, dan membaca sumber pada akhir November 1675 itu, maka bisa disebut bahwa Pieter Dombaar juga menyetujui saran/pertimbangan dari Christoffel Corlee(s), bahkan yakin dengan usulan tersebut.
Menurut sumber tertanggal 28 November 167618, 2 mega project di Gubernemen Ambon “dipresentasikan” di Batavia yaitu kepada Hoge Regering. 2 mega project itu adalah renovasi kastil Victoria dan pembangunan benteng baru di Saparua dan Hila. Disebutkan bahwa saran teknis dari Dombaaer mendapat perhatian serius.
Valentyn pada sumber lain, menulis bahwa sepanjang tahun 1676 (18 Jan – 18 Des 1676), pihak Gubernemen telah merencanakan pembangunan benteng baru pengganti redout Hollandia, namun hingga akhir tahun itu tidak pernah terwujud. Valentyn menulis seperti ini19 :
..........in’t jaar 1690 den 15 Februari, belasten zy de reduyten met pannen tedekken er ordonneerden ‘t jaar daar aan den 6 Maart die van Honimoa, hun nieuw vesting (na dat zy va ‘t jaar den 18 januari al bevolen hadden, die op Saparoewa te begrypen, en den 18 december ‘er bygevoegt, die wat langsaam te voortgaan) nu eindelyck eens te beginnen.............
Menurut laporan tertanggal 5 Juli 167720, disebutkan bahwa Pieter Dombaar memulai proses pembangunan benteng baru di Saparua.
Namun entah bagaimana, tiba-tiba Pieter Dombaaer diprojeksikan menjadi Secunde Gubernemen Maluku di masa pemerintahan Gubernur Roberth Padtbrugge (1676 – 1683), dan meninggal pada 22 November 1677.
Pada 15 November 1677, rencana pembangunan yang akan berlangsung secara mendadak diusulkan untuk dihentikan karena pembangunan itu dirasa merugikan, sehingga jika pembangunan tetap berjalan namun dengan sedikit anggaran dan hasilnya sangat mengecewakan karena kekuatan daya tahan pengganti redout Hollandia “diragukan”.
Dengan pembatalan rencana ini, maka lokasinya kembali diperdebatkan lagi. Hal ini disebutkan pada arsip tertanggal 31 Mei 1678 yaitu Memori van Overgave Gubernur van Ambon Anthonio Hurdt (1672 – 1678)21, disebutkan bahwa pembangunan benteng baru pengganti redout Hollandia, dipertimbangkan tidak jauh dari redout Velsen yaitu di utara Pulau Saparua, atau jazirah Hatawano.
Di masa pemerintahan Gubernur Robert de Vicq (1678 – 1682), lokasi pembangunan benteng baru pengganti redout Hollandia, diperdebatkan diantara negeri Paperu atau di tebing negeri Saparua.
Menurut arsip tertanggal 7 Maret 168122, yaitu daagregister castle van Batavia, disebutkan bahwa pada pagi tanggal itu, Raad van Indie membicarakan hal penting, salah satunya adalah soal lokasi pembangunan redout Hollandia, yaitu opsi lokasinya yaitu klip Saperoea. Tertulis seperti ini :
..........voraaf de lang geprojecteerde vierkante fortresse op Honimoa op klip Saperoea...........
(........tentang project pembangunan benteng berbentuk bujur sangkar di Honimoa, di tebing (negeri) Saperoea/Saparua.......)
Menurut arsip tertanggal 19 Maret 168323, yaitu Laporan Gub Jend Cornelis Speelman, bahwa mereka mempertimbangkan berbagai kemungkinan apakah lokasinya di hoek oudt Paperoe atau di klip Saperoea, salah satunya soal cadangan air minum yang sulit jika dibangun di hoek oudt Paperoe, atau kondisi sepi jika di klip Saperoea.
Cornelis Speelman dalam laporannya menulis demikian :
......................
had ook bezigtigt de situatie van de klip tot Saperoea, alwaar het project
heeft gelegen om een nieuw fort in stede van het qualijk gestelde Hollanda te
bouwen, dog daaromtrent verscheyde gebrecklijkheden aangeraeret en sig veel
dienstiger toeschenen de hoek van oudt Paperoe, zoo daar slegts drinckwater
konde gevonden werden, om waaraf preuve
te nemen op drie distincte plaatsen onderstaan wiert putten te graven, gelyck
dat.............ook tamelyck wel succedeerde.
Fort Duurstede oleh Johannes Hogeboom (1693) |
Arsip pertanggal 31 Desember 168324, menyebut bahwa Gubernur van Ambon Robert Padtbrugge (1683 – 1687), setelah mengadakan inspeksi memberikan 2 opsi kepada Hoge Regering, yaitu klip (tebing) Saperoea atau boven (lembah) Paperoe sebagai pengganti hoek oudt Paperoe di Utara Pulau Saparua.
.........de klip Saperoea de beste daartoe te sijn, preferende deselve met ons verre boven Paperoe.............
tebing di (negeri) Saperoea/Saparua atau di (teluk) negeri Paperoe/Paperu, itulah yang menjadi pilihan terbaik untuk (pembangunan) itu...........
Namun usul ini, ditolak oleh Hoge Regering secara resmi pada 8 Oktober 1685, mereka menyebut bahwa pembangunan benteng baru menghabiskan banyak biaya, maka opsinya adalah renovasi benteng Hollandia saja25.
Pemerintahan tertinggi VOC di Belanda yaitu Heeren 17 memutuskan agar semua proyek pembangunan benteng segera ‘dilupakan’ saja karena alasan pertimbangan biaya yang sangat tinggi dan beberapa alasan mendasar lainnya yang “tak disebutkan”. Menurut mereka redout Hollandia “masih layak”. Meski sudah ada keputusan agar pembangunan benteng baru dilupakan, namun rencana itu “secara diam-diam” masih dibahas dan diperdebatkan, apakah lokasinya di utara Hatawano perbatasan negeri Paperu dan Tuhaha ataukah di tebing batu negeri Saparua?. Padbrugge tidak setuju lokasinya di negeri Saparua karena menurutnya daerah selatan ‘tidak strategis’ karena terlalu sunyi dan kurang layak sebagai pusat pemerintahan nantinya. Penolakan ini didukung oleh Secunde Jeremias van Vliet yang juga menantunya. Hal ini terlihat secara eksplisit dalam memorie van overgave dirinya tertanggal 18 Agustus 1687 kepada penggantinya Dirk de Haas26
............Op dit Eyland is mede niet aanhalenswaerdig, zijnde ook in tamelijke rust en vrede............
........di wilayah ini, kurang padat/jarang (penduduknya), tidak ramai dan terlalu “sunyi”......
Pada akhir tahun 1690, insinyur Marcus Bayonville tiba di Batavia, karena sejak April – mei 1690, Heeren XVII mengijinkan lagi pembangunan benteng baru di Gubernemen van Ambon27. Tahun 1690 hingga awal tahun 1691, Gubernur van Ambon Dirk de Haas (1687 – 1691), terus mendiskusikan pembangunan benteng baru dengan insinyur Marcus Bayonville. De Haas tetap tidak menyetujui lokasi benteng di negeri Saparua, pada sisi yang lain Bayonville tetap teguh dengan pendiriannya pada lokasi klip Saperoea dengan memberikan pertimbangan agar lingkungan di sekitar lokasi baru benteng itu diperluas. Namun hingga de Haas mengakhiri jabatannya, proyek pembangunan tidak pernah dimulai28.
Klip Saperoua oleh Johannes Hogeboom |
Pada Maret 1691, Nicolaas Schaghen tiba di Ambon dan secara resmi mengganti Dirk de Haas pada pertengahan bulan itu (14 Maret 1691). Arsip bertanggal 24 Maret 1692 menyebutkan bahwa insinyur Marcus Bayonville mulai melakukan pembangunan beberapa objek vital29, termasuk pembangunan benteng baru di klip Saperoea/Saperoua. Hal ini “sejalan” dengan informasi yang disebutkan oleh Valentyn30, dan ia menulis demikian......in dit zelve jaar den 6 Maret gaven Haar Edelheden last per jag’t de wiltschut, om spoedig eene nieuwe vesting op Honimoa te bouwen.........pada tanggal 6 Maret tahun yang sama (1692), sang Gubernur memerintahkan dan “menuntut” untuk segera memulai pembangunan sebuah benteng baru di Honimoa/Saparua. Rentang sejak Schaghen mulai berkuasa hingga dimulainya pembangunan benteng baru itu, “memakan” waktu hampir setahun lamanya. Mungkin dalam rentang waktu ini, Schaghen berusaha meminta ijin dan meyakinkan Raad van Indie di Batavia agar proyek ini disetujui. Hal ini terlihat dari 3 laporan yang disampaikan dalam periode ini, yaitu laporan/missive tertanggal 22 Mei 1691, 6 dan 19 September 169131. Keputusan Schaghen untuk segera memulai pembangunan benteng baru, pasti karena telah menerima penjelasan teknis dari Marcus Bayonville, yang selama tahun 1691 terus menerus meyakinkan Dirk de Haas untuk membangun benteng baru itu. Ditambah lagi, Schaghen pastilah tahu tentang perdebatan penentuan lokasi pembangunan benteng baru itu. Seperti disebutkan diatas, bahwa tanggal 19 Maret dan 31 Maret 1683, pihak Hoge Regering memberikan pertimbangan soal lokasi pembangunan benteng baru itu. Kedua tanggal ini, berada dalam periode dimana Schaghen menjadi anggota ekstraordinair Raad van Indie dimasa Gubernur Jend VOC Cornelis Speelman. Nama Schaghen tertulis secara eksplisit dalam Generale Missive Gubernur Jenderal VOC kepada Heeren XVII sejak 1 Maret 1683 – 31 Mei 168432. Maka pastilah Schaghen tahu luar dalam mengenai isu “sensitif” ini dan ketika ia menjadi Gubernur van Amboina, ia telah tahu lokasi mana yang “cocok” serta tinggal mengeksekusi project itu.
Plattegrond fort Duurstede (1700) |
Arsip bertanggal 11 Desember 169233, secara eksplisit mendeskripsikan “profil” benteng baru itu :
..........ende daarop heeft beginnen te bouwen een soo-genoemde ringmuur, 11 ½ voeten hoog ende 12 d.osdik, uytgenomen dat se, daar het geschut ende de strijkweeren leggen sullen, 24 voeten dick sal sijn, sullende daarin alle de nodige woningen ende packhuysen met eene verdieping gemaakt werden ende het werk alsoo in plaats van een redout, gel. de meening verleden jaar was, nu wel een fotres genoemt mogen werden; de voorsz.ringmuur, batterijen etc waren voor ultimo may al tot hare behoorlijke hoogte gebragt, d’inlanders ondertusschen besig zijnde de overschietende en oonodige gront van die klip af te breeken ende af te branden, genietende ieder 2 strs ende 1 rijs daags, ‘tgene men oordeelde met het springen door boscruyt gefaciliteert ende van langsamerhand seer wel tot perfectie gebragt soude konnen werden, gelijk men ook verhoopte, dat de gebouwenende al het verdere tegen het aanstaande nagelwas gereet souden sijn, sulx ook alle den omslag van het oude Hollandia op 25 Juli na Saperoua overgebragt is, alwaar het opperhooft ende de soldaten bij provisie logeren in een pallisade – pagger met het overgebragte canon vorsein, uytgenomen 1 corporael en 10 soldaten, die het oude werk bewaren, todat de materialen van daer mede overgebragt ende de gragten gedempt sullen sijn.................
Jika kita melihat deskripsi di atas, maka terlihat dengan jelas bahwa, penonaktifan kegiatan di redout Hollandia dan awal penggunaan fort baru itu, disebutkan pada 25 Juli 1692. Itu berarti pembangunan fort baru itu, sekitar 4 bulan lebih (6 Maret – 25 Juli 1692).
Deskripsi profil benteng baru oleh Hoge Regering di atas, karena Schaghen tentunya mengirim laporan yang berisikan deskrispi pembangunan benteng baru itu, hal ini bisa terlihat dari beberapa laporan yang dikirim sebelum periode desember 1692 itu, misalnya34 tanggal 12 Mei, 31 Mei, 4 Juli, 21 September, 9 Oktober.
Laporan-laporan dari Nicolaas Schaghen terkhususnya tentang “desain”benteng baru itu ditanggapi Hoge Regering dengan sikap tidak suka.
Pada laporan umum Gub Jend VOC tertanggal 9 Februari 169335 Hoge Regering juga menyampaikan :
.................... de Hoge Regering is niet tevreden over het bouwen op Saparua van een stenen fortje van vreemde vorm............
Hoge Regering tidak puas dengan bentuk benteng baru yang “aneh”
Nada ketidaksukaan Hoge Regering secara eksplisit tertulis pada halaman selanjutnya, dan menulis demikian36
..............op het derde seggen wij, bij de overgekomene papieren niet gelesen te hebben, dat den Gouverneur Nicolaes Schagen in sijne korten tijt andere reysen en visites gedaan heeft, als die sij e. en passant waarnam, wanneer sijn e. tot besigten der fortrese na Saperoua vertrock en kort weder na’t hooftcasteel keerde. Dat sijn e.nu ontrent de dorpen aan de stranden off anders een gemeene passagie is, geen soodanig begroeyde bomen gesien heeft, dat het de vrugtbaarheyt soude konnen schaden, geeft geen gevolg, dat het ook soodanig in de ver afgelegene bosschen gestelt soude sijn, want men behoefde sijn e. maar te vragen, welk van beyden ligter was...............
point ketiga : kami perhatikan bahwa berita-berita yang sampai kekami, tidak menceritakan tentang perjalanan/kunjungan Gubernur Nicolaas Schaghen yang singkat dalam rangka pembangunan benteng baru itu, hingga selesai pembangunannya. Selain itu, fakta tidak adanya “gugatan” atau “keluhan” dari negeri-negeri dan masyarakat disekitar lokasi itu,tidak ada laporan tentang “kerusakan” lingkungan sekitar, serta dampak-dampak yang dialami secara luas karena pembangunan itu, tetapi malah mempertanyakan “kerugian” jika tidak segera dibangun.
Pada laporan Gubernur Jenderal VOC Tertanggal 9 Desember 169337, Hoge Regering juga mempermasalahkan soal membengkaknya pembangunan benteng di Gubernemen van Amboina, salah satu sebabnya adalah pembangunan benteng baru di negeri Saparua itu, mereka menulis demikian :
......de grotere kosten zijn deels een gevolg van de nieuwe vesting op Saperoea............
biaya pembangunan lebih membengkak, sebagian karena pembangunan benteng baru di Saperoea.
pada laporan ini juga, disebutkan bahwa Nicolaas Schaghen dalam briefnya menyatakan bahwa benteng di Saparua telah siap/diresmikan, dan akan bermanfaat nantinya. Bentuk benteng baru yang “aneh” itu terbentuk/didesain untuk “mengadopsi” bentuk batu karang yang menjadi landasan/pondasinya.
Peta benteng di Saparua oleh Isaac de Graaf (1695) |
Arsitek Marcus Bayonville menjelaskan bahwa38, ia merancang seperti itu, karena batu karang yang menjadi pondasinya telah terbentuk seperti itu, dan ada “celah/retakan” akibat gempa tahun 1671. (de vesting op Saparua is gereed, volgens Schaghen een nuttig gebouw, de vorm zou door de gedaante van de rots bepaald zijn, Bayonville verklaart geen advies gegeven te hebben, daar hei fort bij zijn kornst reeds vrijwel gereed was, in de rots is een scheur, veroorzaakt door de aardbeving van 1671)
Hoge Regering juga menulis39 :........Harde proceduren van thien weeken etc, swack, krank ende onmagtigh geworden was om te schrijven, dierhalven voorsprake bij den gouverneur versoght ende gepraesenteert alle gedesidereerde satisfactie aan zijn e. te geven................prosedur –prosedur yang sulit selama 10 minggu ini, keletihan, kondisi yang menurun, dan lain-lain membuat kemampuan menulis sang Gubernur berlebih-lebihan/Hiperbolis dalam deskripsi laporannya serta kepuasannya yang bisa diberikan melalui pendirian benteng baru itu.
Pada arsip tertanggal 8 Februari 169640, Hoge Regering menulis tentang ketidaksukaan Heeren XVII (pemimpin tertinggi VOC di Belanda) dengan pembangunan benteng di Saparua...dat de fortressen en besettingen overaal soo seer vermeerdert zijn ende sooveele militairen, lasten en reparatien behalven hare eerste en dickwils verkeerde opbouwinge requireren, dat het uyt de verminderde winsten niet langer gehaelt kan werden en daerom is het al lang tijd geweest om te denken, hoe dat men een groot gedeelte soude mogen intricken in plaat van nieuw casteelen aen te bouwen ..........
........bahwa benteng dan pekerjaan telah meningkat di mana-mana dan terlepas dari begitu banyak tentara........, beban, dan perbaikan yang mengakibatkan pembengkakan biaya akibat kesalahan konstruksi serta penurunan laba tidak dapat ditoleransi lagi dan oleh karena itu sudah lama menjadi pertimbangan untuk bagaimana sebagian besar dari hal itu dapat dikembalikan lagi daripada hanya membangun benteng baru.............
Pada periode 1692 – Desember 1696, benteng baru itu hanya disebutkan fort/fortrese nieuw op klip Saperoea/Saperoua menurut laporan-laporan umum Gubernur Jenderal VOC dan Raad van Indie. Barulah pada laporan tertanggal 19 Februari 169741, benteng baru itu telah “bernama”. Pada sumber itu mereka menulis demikian ...........onder Honimoa de nieuwe steene vestingh Duursteede op de klip Saparoua...........di wilayah Honimoa ada benteng baru (bernama) Duursteede yang berlokasi di tebing (negeri) Saparoua.
Pada kata Duursteede, W.Ph. Coolhas memberi catatan kaki bernomor 7, ia menulis demikian:
..... Duurstede, de reeds herhaaldelijk ter sprake gekomen vesting op de aangegeven plek.................
Duurstede : benteng yang telah dibahas berulang kali pada halaman-halaman sebelumnya di lokasi yang telah ditunjukan/dibicarakan.
Jika merujuk laporan Hoge Regering, penyebutan nama Duurstede baru secara eksplisit disebutkan pada dokumen sejak Februari 1697, namun nama Duurstede telah disebutkan 2 tahun sebelumnya.
Pada arsip gereja tertanggal 7 Januari 169542, telah disebutkan secara eksplisit nama itu. Arsip ini tentang laporan kunjungan gereja dan sekolah di pulau Honimoa/Saparua, Nusalaut dan Seram oleh Pendeta Nicolaas Hodenpijl bersama Ouderlingen (Penatua), Anthoni Mayassa (Radja van Oulath) dan Johannes Pattykaihatu (Radja van Titaway) sejak 4 Oktober 1694 – 5 Desember 1694. Pada kunjungan ini, mereka mengunjungi negeri Saparua sebanyak 2 kali, yaitu pada tanggal 27 Oktober dan 5 Desember 1694. Pada kunjungan kedua ini, mereka secara eksplisit menulis demikian ....Den 5en dito de morgens reden we na het fortres Duurstede, daar we die voormiddag predikte voor guarnisoen...........Pada 5 Desember itu di pagi hari,kami mengunjungi benteng Duurstede, selanjutnya pada siang hari, kami mengunjungi tempat garnisun.......
Membaca laporan ini secara cermat, maka nama Duurstede telah “ada”, minimal pada akhir tahun 1694 itu, yang berarti pula bahwa nama Duurstede dinamai oleh sang pembangunnya sendiri, yaitu Nicolaas Schaghen yang notabene pada tahun itu, masih menjadi Gubernur van Ambon (1691 – 1696). Jadi benar, kalau beberapa referensi menyebut bahwa nama benteng itu dinamai Duurstede karena merujuk pada tempat lahirnya Nicolaas Schaghen sendiri. Valentyn sendiri secara eksplisit menyebut nama benteng baru itu Duurstede dan yang membangunnya adalah Nicolaas Schaghen....... ia menulis pada halaman lain demikian43.........Deze plaats is in aanzien merkelyk toegenomen, zedert het Opperhooft, dat een Koopman is, by het bouwen van de vesting Duurstede, van Sirisori, daar wel eer de vesting Hollandia plag te zyn, hier is verplaats. De Heer Schaghen lietze, op ordre van haar Edelheden, hier ontrent den jare 1691. Op een rots bouwen, van waar zig de selve, gelyk ook het dorp Saparoewa, zeer vermakelyk van buiten vertoont. ........Menurut Opperhooft van Honimoa, yang juga seorang koopman (pedagang), dengan dibangunnya benteng Duurstde sebagai pengganti benteng Hollandia di Sirisori, wilayah ini telah “berkembang”. Yang Mulia Nicolaas Schaghen yang menjadi Gubernur sejak tahun 1691, telah memerintahkan pembangunan benteng itu. Berdiri di atas batu karang, dan negeri Saparoewa seperti “mengelilinginya” membuat pemandangan benteng itu terlihat “menawan”.
Selain berdasarkan pada sumber tertulis, pada inkripsi plakat yang terpahat di “tudung” atap benteng itu tertulis secara eksplisit nama pembangunnya.......inkripsi itu tertulis............
DVVRSTEDE
Gebout onder de Regeringe van
Mr. Nicolaes Schagen Ext/ Raedt
van India den Gouverneur Dese Provintie
eerste steen [geleyt........]
Door Jan Paul Schaghen mynt wel zoon
[voltoyt ?..................................................................]
[.......................................................................]
Terjemahan :
Duurstede : dibangun di masa
pemerintahan/atas perintah/instruksi (oleh) Tuan Nicolaes Schaghen, anggota
ekstraordinair Raad van Indie dan Gubernur Provinsi (Ambon), dan peletakan batu
pertama oleh Jan Paul Schaghen, putraku......
[............................................................................]
[............................................................................]
Catatan tambahan :
Ada 2 baris kalimat didalam tanda
kurung siku, yang “sulit” dimengerti, namun dugaan kami, kemungkinan itu adalah
kata-kata dalam bahasa latin.
Pada periode ini (abad 16 – 17),
umumnya para pembesar yang mendirikan sesuatu objek, selalu “menghiasi”
inskripsinya dengan bahasa latin.
Meski telah dibangun pada tahun 1692, nama Duurstede tidak disebutkan secara eksplisit pada 2 memori van overgave Gubernur definitif pengganti Nicolaas Schaghen.
Nicolaas Schaghen meninggal disaat masih menjabat, sehingga kita tidak akan menemukan memori van overgave miliknya. Saat ia meninggal, untuk sementara waktu ia digantikan oleh Cornelis Stull, sang secunde sejak 7 Juli 1696 – 2 April 1697.
Cornelis Stull memerintah hingga secara resmi menyerahkan kekuasaan kepada gubernur definitif Willem Oem van Wijngaarden (1697 – 1701).
Willem Oem van Wijngaarden berkuasa selama 4 tahun, dan menyerahkan kekuasaan kepada Balthasar Coijet/Coyet (1701 – 1707). Balthasar Coijet memerintah selama 6 tahun, dan digantikan oleh Adriaan van der Steel (1707 – 1720). Adrian van der Steel memerintah selama 13 tahun dan meninggal saat masih menjabat pada 13 Oktober 1720, sehingga kita juga tidak akan menemukan memori van overgave miliknya. Posisi Adriaan van der Steel untuk sementara waktu dijabat oleh sang secunde, Rochus Holaar hingga 12 April 1721. Ia kemudian secara resmi digantikan oleh Pieter Gabrij (1721 – 1725).
Dari kronologis diatas, maka penyebutan nama Duurstede secara eksplisit tidak disebutkan pada memori van overgave milik gubernur Willem Oem van Wijngaarden (1697 – 1701) dan Balthasar Coijet (1701 – 1707). Pada memori van overgave milik gubernur Pieter Gabrij (1721 – 1725) tertanggal 22 Mei 1725, nama Duurstede disebutkan secara eksplisit. Pada MOG tersebut tertulis demikian...............bij hooge en dat eenelijk voor de fortresse Duursteden op Saparoua of de rendouyt Zeelandia op Haroeko......
Pada MOG Gubernur Willem Fockens (1764 – 1767) tertanggal 30 September 1767, nama Duurstede disebutkan lagi...........die bij overkomst ter fortresse Duurstede aen het Saparouas opperhoofd over te geven.............
Berdasarkan arsip-arsip yang disebutkan di atas, tidak terlihat penceritaan “proses” pemilihan negeri Saparua sebagai lokasi didirikan benteng Duurstede itu. Proses yang dimaksud adalah sejarah asal usul pemilihan lokasi itu, siapa yang menginisiasi, mengapa “tiba-tiba” Christoffel Corlee(s) memilih klip Saperoea, dan bagaimana proses pembelian wilayah lokasi itu.
Sejarah proses ini, bisa dicermati dari tradisi lisan orang negeri Saparua. Tradisi ini sempat ditulis oleh Willem Jan Maurits van Schmid, Assisten Resident van Saparua (1840 – 1842).
Saat bertugas
di Saparua inilah, ia mengumpulkan banyak informasi dan menulis beberapa
artikel. Salah satu artikel panjangnya berjudul : Aanteekeningen nopens de zeden , gewoonten en gebruiken ,
benevens de vooroordeelen en bijgeloovigheden der bevolking van de eilanden
Saparoea ,Haroekoe , Noessa Laut , en van een gedeelte
van de' zuid - kust van Ceram , dan dimuat dalam Tijdschrift voor Nederlands Indie vijfde
jaargang, yang diterbitkan di Batavia pada tahun 184344.
Artikel panjang
ini terbagi menjadi “2 bagian” dan
dimuat pada hal 491 -530 (bag 1) dan 583 – 622 (bag 2). Artikel ini ditulis
pada 31 Oktober 1843 di Pasuruan.
Pada artikel inilah (hal 619 – 621),
ia menulis tulisan pendek yang diberi
judul De Draak van Saparoea.
Tulisan pendek itu tentang legenda Negeri Saparua, tentang Kapitan Rian Santuwa Titaleij, Njai Sahele Simatauw, Nahuwerij Simatauw, Leluhur Ana Kota, Simatauw dan Ririnama, serta “proses” pembelian wilayah lokasi pendirian benteng Duurstede itu. Pada halaman 619 – 620, van Schmid menulis seperti ini.......Toen ter tijd bestond er nog geen fort te Saparoea, maar wel te Siwij Sowij, hetwelk echter door den Admiraal Arnoldus de Vlaming werd afgebroken omdat aldaar geene goede ankerplaats voor de schepen der Compagnie was. Hij beproefde een nieuw fort te Paperoe te bouwen, doch aldaar werd op de eene plaats geen en op andere brak of zout water aangetroffen. Gemelde Admiraal verscoht daarna Rian Santuwa Titaleij oom aan hem den grond aftestaan, hetwelk hij deed, en waarvoor hij ten geschenke kreeg 9 stukken wit linnen, 9 stukken rood linen, 9 vaten rijst en 9 schotels..............
Secara garis besar terjemahan deskripsi diatas adalah sebagai berikut : Arnold de Vlaming van Oudsthoorn berkeinginan mendirikan sebuah benteng baru sebagai “markas” berlabuhnya kapal-kapal VOC, meski telah ada redout Hollandia di Siri Sori, dan mencari lokasi untuk mewujudkan rencana tersebut........... semula ia ingin mendirikan benteng baru itu di Paperu, namun terbentur masalah tidak tersedianya sumber air yang memadai..... maka ia menggunjungi Rian Santuwa Titaleij dan bernegosiasi soal lokasi itu, negosiasi itu akhirnya disepakati dan sebagai “tanda” kesepakatan, lokasi itu “dihargai” dengan 9 potong kain linen putih,9 potong kain linen merah, 9 barel beras dan 9 piring porselin.
Catatan tambahan : 9 vaten rijst atau 9 barel beras
jika dikonversi menjadi kira-kira 1430an kg beras,
atau hampir 1,5 ton beras (1 barel = 159 liter, 1 liter = 0,98 kg)
Fort Duurstede oleh C.W.M. van der Velde |
Jadi proses pembangunan benteng Duurstede dapat dijelaskan secara kronologis sebagai berikut :
1. Pada 17 – 18 Oktober 1671, terjadi gempa bumi yang menghancurkan
redout Hollandia dan Velsen di Pulau Honimoa
2. Pada Desember 1671,
terjadi lagi gempa bumi yang semakin memperparah kondisi redout Hollandia dan
Velsen. Kemungkinan untuk pembangunan kembali Hollandia semakin “berat”. Usulan
penggantian redout Hollandia mulai muncul
3. Pada September 1673, Rumphius
memberikan pertimbangan teknis tentang renovasi benteng Victoria. Arsitek
Christoffel Corlee(s) juga memberikan pertimbangan teknis agar pembangunan
benteng baru pengganti redout Hollandia, lokasinya dipindahkan ke klip/tebing
negeri Saparua, serta desainnya berbentuk langwerpig vierkant (bujur sangkar)
4. November 1675, arsitek
Pieter Dombaar menyarankan hal yang sama terhadap lokasi pembangunan benteng
baru pengganti redout Hollandia. Pieter Dombaar tetap “setia” mengikuti desain
dari Corlee(s)
5. Awal – pertengahan 1676, 2
project pembangunan benteng di gubernemen Ambon dipresentasikan di hadapan Hoge
Regering di Batavia
6. Juli 1677, Pieter Dombaar
mulai melakukan proses 2 project itu
7. November 1677, secara
mendadak project pembangunan benteng baru di Saparua dihentikan dengan alasan
merugikan jika tetap dilanjutkan
8. Penghentian project ini,
kembali memunculkan perdebatan ulang soal lokasi yang lebih “cocok”, apakah di
hoek (tanjung) negeri Paperu (utara Hatawano) atau di klip Saparua
9. Sepanjang 1678 – awal 1691,
perdebatan soal lokasi tetap berlangsung tanpa ada keputusan yang jelas.
10. Maret 1691, Nicolaas
Schaghen tiba di Ambon dan pada 14 Mei 1691 secara resmi menjabat gubernur
menggantikan Dirk de Haas (1687 – 1691)
11. Sepanjang 6 bulan (Mei –
Desember 1691), Nicolaas Schaghen berusaha meyakinkan Hoge Regering tentang
pembangunan benteng baru
12. Arsitek Marcus Bayonville
memberikan pertimbangan teknis tentang desain bentuk benteng baru, yang
berbentuk berlian karena mengikuti bentuk pondasi batu karang
13. 6 Maret 1692, Nicolaas
Schaghen menginstruksikan dimulainya project “duurstede”
14. 25 Juli 1692, penonkatifan
kegiatan di redout Hollandia, sekaligus dimulainya aktivitas di benteng
“duurstede”
15. Hoge regering
“mempermasalahkan” soal bentuk “aneh” dan membengkaknya pembangunan benteng
baru selama periode desember 1692 – awal 1696
16. 7 januari 1695, nama
Duurstede sebagai nama benteng di klip Saparua disebutkan secara eksplisit
dalam arsip gereja
17. 17 Februari 1697, untuk
pertama kalinya nama Duurstede disebut secara eksplisit dalam laporan Hoge
regering Batavia
18. 22 Mei 1725 untuk pertama
kalinya nama Duurstede disebutkan secara eksplisit dalam nota serah terima
jabatan gubernur van ambon (memorie van overgave)
Varia
(informasi tambahan)
Seperti
disebutkan di atas, bahwa pembangunan benteng Duurstede dalam prosesnya
“didalangi” oleh 3 arsitek, yaitu :
1.
Christoffel Oto Corlee(s)
Francois Valentyn menulis namanya sebagai Heer Corle seorang bouw
kundigen (arsitek)45, Gerrit J Knaap menulis namanya Christoffel
Corles seorang ingenieur (insinyur teknik)46, W.Ph Colhaas menulis
namanya Christoffel Corlee seorang Lieutenant -Ingeniuer47,
sedangkan Marijke Donkersloot-de vrij menulis namanya Christoffel Oto Corlee48,
merujuk pada arsip yang secara eksplisit menulis namanya49.
Christoffel Oto Corlee(s) berdinas di Batavia pada periode 1672 –
167450. Ia diketahui memberikan pertimbangan teknis terhadap
pembangunan benteng Belgica di Banda, Rotterdam di Makasar, Victoria di Ambon,
dan (duurstede) di Saparua51. Ia meninggal di Batavia dalam tahun
167452
2. Pieter Dombaer (van der Gouw)
W.Ph Colhaas dan Gerrit J Knaap menulis namanya Pieter Dombaer, sedangkan
Marijke Donkersloot-de vrij menulis namanya Pieter Dombaer (van der Gouw)
Ia bertugas di Batavia sejak 1665 – 1677 kemudian di Makasar dan
Ternate, meninggal di Ternate pada November 1677.
Pieter Dombaer diketahui merancang Castle of God Hope di Africa pada tahun 166553.
Ia merancang benteng ini dalam bentuk pentagonal atau dengan 5 bastion (5
menara/sudut) dan pekerjaannya dibantu oleh Adrian van Brackel seorang carpenter
(tukang kayu) dan Douwe Gerbrant Steyn seorang mason (tukang batu)54.
3. Marcus de Bayonville
Ia berasal dari Tiel, mulai bertugas di Batavia sejak 1690
akhir/1691 awal hingga 170555. Pada tahun 1694 ia menjadi Kepala
Fabriken Batavia hingga tahun 1705 menggantikan Ewout Verhagen (1688 – 1694)
dan digantikan oleh Willem Joris van de Velde (1705 – 1716)56.
---- BERSAMBUNG ----
Catatan Kaki
1. Valentyn,
Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyvinge van Amboina Vervattende.......,
Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 bag 2, derde boek, vyfde hoofdstuk (hal 250)
§ Doren, van J.B.J. De Moluksche Laandvoogden van het
jaar 1605 tot 1818, J.D.Sybrandi, Amsterdam, 1808 (hlm 110)
(lihat
catatan kaki no 1 pada artikel bagian pertama dari serial artikel ini)
3.
Brief Herman van Speult, Amboina 9 September 1622 (dimuat oleh
W.Ph. Coolhas dalam Jan Pieterszoon Coen, Bescheiden omtrent zijn bedrief in
Indie, zevende deel, Martinus Nijhoff, S’Gravenhage, 1952, hlm 1006 – 1019)
4. Ibid (hlm 1012)
5.
www.atlasofmutualheritage.nl>Fort Duurstede/
Honimoa/Hollandia
§ Artus Gijsels, Gouverneur van Ambon aan den Gouv-Gen, Jacques Specx, 23
Mei 1632 (dimuat oleh P.A. Tiele dalam Bouwstoffen
voor geschiedenis der Nederlanders in den Maleischen Archipel, Tweede deel,
Martinus Nijhoff, 1890, hlm 195)
§ Den Voortreffelijcken, Aensienlijcken Ende
Vermaerden Staat Van Amboyna ' Door Anthonio Van Den Heuvel, 30 augustus 1633. ARA: VOC 1110 fol. 557
r-601 r. Dit stuk behandelt niet alleen Ambon, maar ook de gouvernementen Banda
en de Molukken. Het gedeelte over Ambon is fol. 557r -573r
(dimuat oleh Gerrit. J. Knaap dalam Memorien van Overgave van Gouverneurs van
Ambon in den zeventiende en achtiende eeuw, S’Gravenhage, Martinus Nijhoff,
1987, hlm 94)
§ Remonstrantie
aen d'ed. Heer Gouverneur Generael ' door Artus Gijsels 21 oktober 1635.
ARA: VOC 1118 fol. 312r-378v. Het
gedeelte over Ambon is te vinden op fol. 312r-352v. Ook aanwezig in de Badische
Landesbibliothek te Karlsruhe, collectie Gijsels nr 477 fol. 5r-50r (dimuat oleh Gerrit. J. Knaap dalam Memorien
van Overgave van Gouverneurs van Ambon in den zeventiende en achtiende eeuw,
S’Gravenhage, Martinus Nijhoff, 1987, hlm 123)
6. Brief Herman van Speult aan den Gouverneur Generaal Pieter de
Carpentier, 15 Mei 1624 (dimuat
oleh P.A.Tiele dalam Bouwstoffen voor geschiedenis
der Nederlanders in den Maleischen Archipel, tweede deel, P.A. Tiele, Martinus
Nijhoff, 1890, hlm 9 -22)
7.
www.atlasofmutualheritage.nl>Fort Duurstede/
Honimoa/Hollandia
8. Brief Jan van Gorckum, Amboina 6 Augustus 1627 (dimuat oleh W.Ph.
Coolhas dalam Jan Pieterszoon Coen, Bescheiden omtrent zijn bedrief in Indie,
zevende deel, Martinus Nijhoff, S’Gravenhage, 1952, hlm 1099 –
1113, terkhususnya hlm 1110)
9. Rumphius, George Everhard, Ambonse Historie, tweede gedelte, hal 74
§ Memorien van Overgave Gub Amboina
Jacob Hustaert 6 Juli 1662 : ARA: VOC 1240 folio 736—775, Arsip : Ambon 717 (dimuat oleh Gerrit. J. Knaap dalam Memorien van
Overgave van Gouverneurs van Ambon in den zeventiende en achtiende eeuw,
S’Gravenhage, Martinus Nijhoff, 1987, hlm 213)
10. MOG Gub Amboina Anthonio Hurdt 24
April 1669 : ARA: VOC 1271 folio 422r—437r,
Arsip : Ambon 717 (dimuat oleh Gerrit. J. Knaap dalam
Memorien van Overgave van Gouverneurs van Ambon in den zeventiende en achtiende
eeuw, S’Gravenhage, Martinus Nijhoff, 1987, Hal 227)
11. Valentyn,
Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina
Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 bag 2, derde boek, vyfde
hoofdstuk (hlm 230)
12. Generale
Missiven Gub Jend VOC, Joan Maetsuycker tertanggal 31 Juli 1672, NA 1175, folio
68 – 83, deel 3, hlm 815 (terkhusus folio 69)
13. Catatan Kaki no 11, hlm 230
14. Ibid, Halaman 240
§ Generale
Missiven Gub Jend VOC, Joan Maetsuycker tertanggal 31 Januari 1674, 1181, folio 71 – 92 (terkhusus folio 77v)
§ Rapport van
luytenant Christoffel Otto Corlee van Macassar wegens de fortificatiën in
Amboina, Banda en Macassar in dato 13 November 1673 : file 2476, folio 618
15. Waerachtig verhael van de Schriklijke Aardbevinge Nuonlanghs eenigen tyd
herwerts, ende voor naemntlijck op den 17 February de jaers 1674.voorgevallen
in/en ontrent de eylanden van Amboina, sebuah buku yang ditulis berdasarkan
laporan yang dibuat. G.E. Rumphuijs tahun 1675
§ Generale
Missiven Gub Jend VOC, Joan Maetsuycker tertanggal 31 Juli 1672, NA 1175, folio
68 – 83 (terkhusus folio 69)
16. GM Gub Jend
Joan Maetsuycker tanggal 23 November 1673 ( GM Gouverneur General en Raden aan
Heeren XVII, deel 4, hlm 47)
17. Catatan Kaki
no 14
18. GM Gubernur Jenderal Joan Maetsuycker tanggal 28 November 1676 ( GM Gouverneur General en Raden aan
Heeren XVII, deel 4, hlm 126)
19. Valentyn,
Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina
Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 bag 1, derde boek, vierde
hoofdstuk (hal 312)
20. GM Gubernur Jenderal Joan Maetsuycker tanggal 5 Juli 1677 ( GM Gouverneur General en Raden aan
Heeren XVII, deel 4, hlm 171)
21. MOG Gubernur Amboina Anthonio Hurdt 31
Mei 1678 : ARA: VOC 1334 folio 653v—671v,
Arsip : Ambon 716 c (dimuat oleh Gerrit. J. Knaap dalam
Memorien van Overgave van Gouverneurs van Ambon in den zeventiende en achtiende
eeuw, S’Gravenhage, Martinus Nijhoff, 1987, hlm 249)
22. Haan, F,de.
Daagh-register gehouden in’t Casteel Batavia Anno 1681, Batavia Landsdrukerij,
s’Gravenhage, Martinus Nijhoff, 1919, hlm 158
23. GM Gub Jend Cornelis
Speelman tanggal 19 Maret 1683 ( GM Gouverneur General en Raden aan Heeren
XVII, deel 4, hlm 500, 503)
24. GM Gubernur Jenderal Cornelis
Speelman tanggal 31 Desember 1683 ( GM Gouverneur General en Raden aan Heeren
XVII, deel 4, hlm 603)
25. GM Gubernur Jenderal Joannes
Camphuys tanggal 13 Desember 1686 ( GM Gouverneur General en Raden aan Heeren
XVII, deel 5, hlm 27)
26. MOG Gubernur Amboina Roberth Padtbrugge
17 Agustus 1687 : ARA: VOC 1437
folio 48v—91v, terkhusus folio 70r-v (dimuat
oleh Gerrit. J. Knaap dalam Memorien van Overgave van Gouverneurs van Ambon in
den zeventiende en achtiende eeuw, S’Gravenhage, Martinus Nijhoff, 1987, hlm 259)
27. GM Gubernur Jenderal Willem
van Outhoorn tanggal 26 Maret 1691 ( GM
Gouverneur General en Raden aan Heeren XVII, deel 5, hlm 389)
§ GM Gub Jend
Willem van Outhoorn tanggal 31 Januari
1692 ( GM Gouverneur General en Raden aan Heeren XVII, deel 5, hlm 442)
28. GM Gubenur Jenderal Willem
van Outhoorn tanggal 31 Januari 1692 (
GM Gouverneur General en Raden aan Heeren XVII, deel 5, hlm 442)
29. GM Gubernur Jenderal Willem
van Outhoorn tanggal 24 Maret 1692 ( GM
Gouverneur General en Raden aan Heeren XVII, deel 5, hlm 493)
30. Valentyn,
Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina
Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 bag 2, derde boek, vyfde
hoofdstuk (hlm 250)
§ Doren, van J.B.J. De Moluksche Laandvoogden van het
jaar 1605 tot 1818, J.D.Sybrandi, Amsterdam, 1808 (hlm 110)
31. Missive door
den gouverneur Nicolaes Schagen en den raet tot Amboina aen den Gouverneur
Generael en de Raden van Indien geschreven gedateert 22 Maij 1691 (NA.1.04.02
1497 Ambon, folio 2-44)
32. GM Gubernur Jenderal Cornelis
Speelman tanggal 1 en 9 Maret 1683 (GM
Gouverneur General en Raden aan Heeren XVII, deel 4, hlm 496)
§ GM Gub Jend Cornelis
Speelman tanggal 19 Maret 1683 (GM
Gouverneur General en Raden aan Heeren XVII, deel 4, hlm 498)
§ GM Gub Jend Cornelis
Speelman tanggal 31 Desember 1683 (GM
Gouverneur General en Raden aan Heeren XVII, deel 4, hlm 600)
§ GM Gub Jend Joannes
Camphuys tanggal 19 Februari 1684 (GM
Gouverneur General en Raden aan Heeren XVII, deel 4, hlm 651)
§ GM Gub Jend Joannes
Camphuys tanggal 31 Mei 1684 (GM
Gouverneur General en Raden aan Heeren XVII, deel 4, hlm 684)
33. GM Gubernur Jenderal Willem
van Outhoorn tanggal 11 Desember 1692 (GM
Gouverneur General en Raden aan Heeren XVII, deel 5, hlm 576 – 578)
34. Missive door
den raet Desember 1692 ( GM Gouverneur General en Raden aan Heeren XVII, deel 5, hlm 512) extraordinaris den gouverneur Nicolaes Schagen en den raat in Amboina
aen den Gouverneur Generael en de Raden van Indien geschreven gedateert 12 Maij
1692 (NA.1.04.02 1516 Ambon, folio 2-7)
§ Missive door
den raet extraordinaris den gouverneur Nicolaes Schagen en den raat in Amboina
aen den Gouverneur Generael en de Raden van Indien geschreven gedateert 31 Maij
1692 (NA.1.04.02 1516 Ambon, folio 9-47)
§ Missive door
gouverneur Nicolaes Schagen en den raet den generaal en raden geschreven
in dato 4 Julij 1692. (NA.1.04.02
1516 Ambon, folio 95-101)
§ Missive door
gouverneur Nicolaes Schagen en den raet den generaal en raden geschreven
in dato 21 September 1692. (NA.1.04.02 1516 Ambon, folio 110-137)
§ Missive door
gouverneur Nicolaes Schagen en den raet den generaal en raden geschreven
in dato 9 Oktober 1692. (NA.1.04.02
1516 Ambon, folio 155-158)
35. GM Gub Jend Willem
van Outhoorn tanggal 9 Februari 1693 (
GM Gouverneur General en Raden aan Heeren XVII, deel 5, hlm 576)
36. Ibid (hlm 577 – 578)
37. GM Gub Jend Willem
van Outhoorn tanggal 8 Desember 1693 (
GM Gouverneur General en Raden aan Heeren XVII, deel 5, hlm 605)
38. NA.1.04.02.1516
Ambon folio 140 – 142 (Rapport van gecommitteerdens Schaffert, Rumphuis en
Baijoncille nopende een nieuw besteck van’t Castel Victoria in dato 2 September
1692)
39. Catatan kaki
no 35 (hlm 606)
40. GM Gubernur Jenderal Willem
van Outhoorn tanggal 8 Februari 1696 (
GM Gouverneur General en Raden aan Heeren XVII, deel 5, hlm 747)
41. GM Gubernur Jenderal Willem
van Outhoorn tanggal 19 Februari 1697 (
GM Gouverneur General en Raden aan Heeren XVII, deel 5, hlm 823)
42. Rapport
betreffende een visitatie van Kerken en Scholen op Honimoa, Nussalaut, en Ceram
door DS. Nicolaas Hodenpijl en Ouderlingen Anthoni Mayassa en Joannes
Pattykayhatoe, Ambon 7 Januari 1695, ANRI, Archief Kerkenraad Batavia 136,
bundel rapportenen en extracten 1692 – 1705, ongefolieerd Afschrift (dimuat oleh Hendrik.E. Neimeijer, Th. Van den End
dan G.J. Schutte dalam Bronnen Betreffende Kerk en School in de Gouvernemente
Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC, 1605-1791,eerste deel, tweede
band, hal 94, Huygens ING (Knaw) Den Haag 2015)
43. Valentyn,
Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina
Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 bag 1, eerste boek, vierde
hoofdstuk (hal 88)
44. Tijdschrift voor Nederlands Indie
vijfde jaargang, Landsdrukerij Batavia,1843 (hal 491-530 dan 583-622
45. Valentyn,
Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina
Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 bag 2, derde boek, vyfde
hoofdstuk (hal 230)
46. Gerrit. J. Knaap, Memorien van Overgave van Gouverneurs
van Ambon in den zeventiende en achtiende eeuw, S’Gravenhage, Martinus Nijhoff,
1987, Hal 435, register name)
47. W.Ph Colhaas, Generale Missiven Gouverneur Generaal
VOC en Raad van Indie, deel 3 dan 4
48. Marijke Donkersloot
– de Vrij, Repertorium van Nederlandse Kaartmaker 1500 – 1900, Utrecht, 2003,
halaman 45
49. Rapport van
luytenant Christoffel Otto Corlee van Macassar wegens de fortificatiën in
Amboina, Banda en Macassar in dato 13 November 1673 : file 2476, folio 618
50. Catatan Kaki
no 48
51. Catatan Kaki no
49
52. Catatan Kaki
no 48
§ Generale
Missiven Gub Jend VOC, Joan Maetsuycker tertanggal 17 November 1674, 1187, folio 41 – 132
53. Schrire, Carmel, History,
Architecture and Archeology of selected VOC sites at the Cape (dimuat dalam
buku : Historical Archeology in South Africa : Material Culture of the Dutch
East, USA, 2014)
§ Theal, George McCall, History of
Africa South under the Administration of the Dutch East India Company (1652 tot
1795), volume 1, London, 1897, hlm 142)
§ Mountain, Alan, An Unsung
Heritage : Perspective on Slavery, David Philipis Publishers, South of Africa,
2004, hlm 136
§ Scientia Militaria, South Africal
Journal of Military Studies, volume 2 Nr 2. 1970
§ Davenport, Jade. Major milestone
for of Good Hope, September 2016 (https://www.engineeringnews.co.za/article/major-milestone-for-castle-of-good-hope-2016-09-16)
54. Mountain, Alan, An Unsung
Heritage : Perspective on Slavery, David Philipis Publishers, South of Africa,
2004, hlm136
§ Scientia Militaria, South Africal
Journal of Military Studies, volume 2 Nr 2. 1970
55. Marijke
Donkersloot – de Vrij, Repertorium van Nederlandse Kaartmaker 1500 – 1900,
Utrecht, 2003, hlm 14
56. Valentyn,
Francois, Beschrijvinge van Groot Djava ofte Java Major....vierde deel, eerste
boek,tiende hoofdstuk, Joanne van Bram en Gerard onder de Linde, Dordrecht en
Amsterdam, 1726, hlm 382
Tidak ada komentar:
Posting Komentar