Cerita singkat tentang figur
yang “terlupakan”
(bagian 6 - selesai)
Oleh Kutu Busu
- Kematian mendadak yang “aneh”
Nicolaas
Schaghen van Wijk Duurstede meninggal saat masih menjabat pada tanggal 7 Juli
1696 jam 12 siang1.
Kematian
sang Gubernur secara mendadak dan “aneh” dilukiskan oleh Valentyn2.......Ao 1696, den 3 Juli, s’morgens zynde dingsdag, was de Heer Schaghen nog inde
Raad van Justitie, en donderdags daar aan nog in de Malaytse Kerk geweest, om
na een graf van zyn Ed: tezien, van ‘t welke zyn Ed zeide, dat de kelder wat
grooter zyn moest, alzo ‘er in ‘t korte een bykomen konde.
‘s avonds den vyfden
kreeg zyn Ed een schielyck overval, en is den sevenden, na dat een dag of twee
als in een dieper slaap, en zo buiten verstand gelegen had, en na een bestier
van ruim vyf jaaren overleden...
.........pada 3 Juli
1696 di hari rabu pagi, Yang Mulia Schaghen masih berkunjung ke Raad van
Justitie dan pada kamisnya masih menginspeksi pembangunan/renovasi gereja Melayu serta sempat memeriksa
pembangunan makam untuk diri dan keluarganya (kebiasaan yang lumrah di masa itu
– catatan tambahan). Yang Mulia sempat “bercanda” bahwa makam itu seharusnya
diperluas, karena tidak lama lagi, seseorang akan dimakamkan disitu.... pada
hari ke-5 (tanggal 5 juli, hari jumaat), Yang Mulia terkena kelumpuhan secara
mendadak dan dan pada hari ke-7 (tanggal 7 Juli) setelah 2 hari terbaring kaku
tanpa penyebab yang pasti, Yang Mulia meninggal dunia setelah 5 tahun lebih
memerintah.
J.B.J.
van Doren yang mengutip Valentyn sedikit “mendramatisir” peristiwa kematian
Schaghen dan menulis demikian3 :.................Hij gelastt, dat de kelder wat grooter moest
zijn, alzoo er binnen kort een lijk zoude bij komen, uit welk gezegde te
veronderstellen was, dat Zed een zeeker vor gevoel voor zijn sterven
had...........Yang Mulia memerintahkan agar makam itu diperluas, karena tidak
lama lagi suatu jenazah akan ditempatkan disitu....dari kejadian itu, bisa
dikatakan bahwa Yang Mulia telah berfirasat akan kematiannya
sendiri............
Arsip
gereja tertanggal 16 Juli 1696 yang berisikan berita dari Dewan Gereja Ambon
kepada Dewan Gereja Batavia, juga menyampaikan berita kematian sang gubernur. Arsip
gereja ini, lebih “lengkap” dalam kronologis peristiwa dan “melengkapi”
sumber-sumber yang lain.
Arsip
gereja itu menulis4 ..............De mededeeling, soo van ’t nieuws als ’t
verd’re waarom we versogt hadden, verpligt ons tot dankbaarheid, vallende van
hier tegenwoordig niet anders te berigten als ’t schielijk overlijden van den
Edele Heer Mr Nicolaus Schaghen, gewesen gouverneur deser provincie, welke op
donderdag den vijfden deser, ’s avonds de klok half seven uuren, soo als sijn
overval Edelheyt na ’t gebed stond te gaan, in ’t hoofd een groote duyseling,
en oogen seker van verduystering, en daarop van blindheid gevoelende, niet lang
daarna in een lethargus, die met sterke hertkloppingen verselt was, viel, en
alsoo den sevende dito op de middag, op of even voor twalef uuren, stierf,
werdende voorts sijn Edelheyts lijk, met de vereiste statelijkheid, den negende
dito daaraan, den schoot der aarde aanbevolen, in verwagting van een saalige
opstanding, die hem en ons d’Algenoegsaame ter bestipter tijd genadelijk be
lieve te verlenen.
(..........tidak
seperti kematian mendadak mantan Gubernur, Yang Mulia Nicolaas Schaghen....pada
hari kamis sore tanggal 5, sekitar jam setengah enam sore itu, Yang Mulia akan
berdiri untuk pulang setelah selesai berdoa/beribadah, secara mendadak
kepalanya terasa pusing, pandangan mengabur dan terasa buta, tidak lama
kemudian dalam kondisi letargi, yang dipercepat oleh palpitasi yang hebat, Yang
Mulia terjatuh............hingga pada hari ketujuh (tanggal 7) kira-kira jam 12
siang...akhirnya Yang Mulia wafat.......dan sesuai tata cara yang disyaratkan,
Ia dimakamkan pada tanggal 9 bulan itu, dengan upacara resmi serta tembakan
salvo kehormatan dan penghormatan dari kami semua.......)
F.H. de Vos dalam artikel singkatnya, mungkin
setelah membaca dan memahami lebih jauh sumber-sumber ini.....”menyimpulkan”
penyebab kematian Nicolaas Schaghen... juga menceritakan hal “aneh” dalam
peristiwa kematian Nicolaas Schaghen5.....a curious incident in life of the Governor of Malacca was that he
inspected the building of a vault for his burial on the morning of the 3 Juli
1696 and said that is was to much too small and that soon there would be an
occupant for itu. On the 5th he was seized with a sudden stroke of paralysis
and died on the 7th......... sebuah peristiwa aneh terjadi dalam hidup Gubernur Malaka itu, saat ia memeriksa pembangunan
kubah makam untuk dirinya di pagi tanggal 3 Juli 1696..... dan mengatakan bahwa
kubah makam itu terlampau kecil “karena”
tidak lama lagi ada penghuni yang akan menempati ruangan itu...... pada tanggal
5 Juli, Ia tiba-tiba terkena serangan stroke paralisis dan meninggal pada
tanggal 7 Juli.............
Catatan
tambahan :
a.
Arsip
gereja menyebut 2 istilah medis dalam kronologis peristiwa kematian Nicolaas
Schaghen yaitu Letargi dan Palpitasi.
Letargi6 adalah adalah suatu
keadaan di mana terjadi penurunan kesadaran dan pemusatan perhatian serta
kesiagaan. Kondisi ini juga seringkali dipakai untuk menggambarkan
saat seseorang tertidur lelap, dapat dibangunkan sebentar namun kesadaran yang
ada tidak penuh, dan berakhir dengan tertidur kembali. Pada saat
mengalami letargi, penderita mungkin akan mengalami kebingungnan yang disertai
dengan mengigau, tetapi masih mempunyai
sedikit kemampuan untuk berkomunikasi.
Palpitasi7 adalah kondisi yang muncul ketika jantung terasa berdebar dan berdetak
lebih cepat daripada biasanya.
b.
F. H. de Vos menyebut
bahwa Nicolaas Schaghen terkena stroke paralisis.
Stroke paralisis8
adalah kelumpuhan yang berwujud ketidakmampuan otot atau sekelompok otot
untuk bergerak/berfungsi secara otomatis
Setelah
meninggal pada tanggal 7 Juli sekitar jam 12 siang, Nicolaas Schaghen
dimakamkan pada tanggal 9 Juli 16969 dengan upacara kehormatan dalam
statusnya sebagai seorang pejabat10.
Menurut
Valentyn11, yang kemudian dikutip oleh van Doren12 dan van
den Bosch13, bahwa untuk menghormati wafatnya Nicolaas Schaghen,
pihak Gubernemen membuat koin emas (gouden peningen).
Sesuai
sumber dari Valentyn, koin emas itu tertulis sebagai berikut :
Goude Peningen Nicolaas Schaghen |
Ter
gedagtenis van
Den Edle
Heer Mr
Nicolaas
Schaghen
Raad
Ext van India
Gouverneur
in Amboina
overleden den 7 Juli 1696.
Oudt 52
jaren,
2 maanden en
22
dagen
Dalam kenangan......
Yang Mulia Mr Nicolaas Schaghen
Ekstraordinair Raad van Indie
Gubernur (Provintie) Ambon
Wafat pada 7 Juli 1696
(dalam) Usia 52 Tahun 2 Bulan 22 Hari
Seperti terlihat pada inskripsi yang tertulis di koin emas itu,
Nicolaas Schaghen meninggal dalam usia 52 tahun, 2 bulan dan 22 hari.
Usia Nicolaas Schaghen ini benar karena jika dihitung dari tanggal
lahirnya (15 Mei 1644) hingga tanggal kematiannya (7 Juli 1696) maka usianya
adalah 52 tahun 2 bulan 22 hari.
1 hari setelah pemakamannya, secunde Cornelis Stull secara resmi
menggantikan Nicolaas Schaghen sebagai Pejabat Gubernur. Cornelis Stull
menjabat hingga 2 April 1697 dan secara resmi menyerahkan jabatannya kepada
Gubernur definitif Willem Oem van
Wijngaarden (1697 – 1701).
- Penutup
Seperti inskripsi pada lambang keluarga Nicolaas Schaghen yang
tertulis Nascimur et Morimur14.... kita dilahirkan dan (akhirnya) mati.......... seperti itulah kita
manusia.....!!!
Nicolaas Schaghen, seorang figur yang “jarang” dipublikasikan
dalam narasi sejarah benteng Duurstede di Saparua.
Menurut M. Dankersloot-de Vrij15, Schaghen kemungkinan adalah
lulusan fakultas hukum Universitas Utrecht, jika merujuk pada gelarnya Mr
(Meester in de rechten) dan mulai berpikir ke dunia timur (Nusantara) sejak
usia 17 tahun.
Berdinas di Batavia sejak Februari 1683, menduduki beberapa posisi
penting karena jaringan pertemanan, terkena kasus, tersingkir, bertikai dengan
beberapa figur penting, membangun monumen-monumen “indah” dan akhirnya
hidupnya berujung pada maut yang datang menyergap dan membawanya kembali
pada sang penciptanya............
Hanya 13 tahun berdinas di VOC, suatu rentang waktu yang tak lama
dibanding beberapa sahabat karibnya..... mungkin begitulah “takdir”
manusia..... kita lahir, bergulat dalam pasang surut pengalaman hidup,
menciptakan monumen-monumen pengalaman dan pada akhirnya hilang seperti awan
tipis.............. mungkin seperti itulah Nicolaas Schaghen.......ia telah
pulang 3 abad lalu..............dan monumen hidupnya masih tertinggal buat
dilihat, dikunjungi, dinikmati dan mungkin jadi tempat untuk memamerkan narsis manusia........wilayah
pamer buat kita yang mungkin saja belum memahami teks-teks dari masa
lalu....teks-teks yang menjahit masa kini.......mungkin begitulah takdir
monumen hidup itu..........monumen yang bernama................DUURSTEDE !!!!
----
SELESAI ----
c.
Lampiran
Birokrasi
Gouvernment VOC Ambon Periode 1691 – 1696
(Masa
Pemerintahan Nicolaas Schaghen)
Selama
5 tahun masa pemerintahan Nicolaas Schaghen sebagai Gubernur VOC Ambon, terjadi
beberapa mutasi pada birokrasinya. Di bawah ini adalah daftar birokrasi
Gubernemen VOC Ambon selama masa kekuasaan Nicolaas Schaghen.
Daftar
ini diolah dari sumber Francois Valentyn, Gerrit J Knaap, W.Ph Colhaas, Hendrik
E Niemeijer, dan berbagai sumber lainnya.
- Gouverneur : Nicolaas Schaghen (19 Mei 1691 – 7 Juli 1696)
- Secunde :
1) Johannes
Moris (Februari 1691 – September 1692)
2) Matheus
Schenkenberg (September 1692 – Juni 1694)
3) Pieter
Roselaar (Juni 1694 – Juni 1695)
4) Cornelis
Stull (Juni 1695 – Maret 1701)
- Kapten Kastil Victoria :
1) Pieter
Schafer (Juni 1684 – 26 November 1693)
2) Caspar
Tabaart (November 1693 – November 1704)
- Secre Raad en Politie :
1) Cornelis
Beernink (1691 – 1692)
2) Jan
du Ryn (1692 – 1696)
3) Ernst
Kniping (1696 – 1701)
- Secre Raad Justitie :
1) Jan
du Ryn (1691 – 1692)
2) Johannes
de Visscher (1692 – Juni 1693)
3) Ernst
Kniping (1693 – 1696)
4) Joost
van Costenobel (1696 – 1698)
- Secre Landraad :
1) Dirk
Rauscher (1688 – 1693)
2) Martinus
van Sprankhuizen (1693 – 1697)
- Fiscal :
1) Pieter
de Bocq (Mei 1691 – 1692)
2) Cornelis
Beernink (1692 – 1693)
3) Pieter
de Bocq (Mei 1693 – 1696)
4) Johan
van Hoorn (1696 – 1701)
- Soldijboekhouder :
1) Anthoni
Snaats (1690 – September 1692)
2) Pieter
van der Poort (September 1692 – Juni 1693)
3) Johannes
de Visscher (Juni 1693 – 1694)
4) Salomon
Storm (1694 – 1695)
5) Jacob
Cloek (1695 – 1697)
- Winkelier :
1) Pieter
van der Poort (1691 - September 1692 )
2) Salomon
Storm (September 1692 – 1694)
3) Johannes
Brakel (1694 – 1695)
4) Salomon
Storm (1695 – 1697)
- Secre van Huwelijken Zaaken :
1) Martinus
van Sprankhuizen (1691 – 1692)
2) Jan
de Molier (1692 – 1693)
3) Johannes
Suydster (1693 – 1698)
- Cassier :
1) Salomon
Storm (1690 – 1692)
2) Johannes
van Brakel (1692 – 1 September 1695)
3) Joost
van Costenobel (1 September 1695 – 1 Juli 1696)
4) Johannes
van Brakel (1 Juli 1696 – 1698)
- Dispensiers :
1) Johan
van Dam (1691 – 1692)
2) Jan
van Rees (1692 – 1698)
II. Para Opperhoofd
A.
Honimoa :
1) Francois
van Schure (Feb 1689 - Juni 1691)
2) Isaac
de Visscher (Juni 1691 – Mei 1692)
3) Pieter
de Bocq (Mei 1692 – 1693)
4) Isaac
de Visscher (1693 – 27 Juli 1696)
B.
Haroeko :
1) Isaac
de Visscher (1690 – Juni 1691)
2) Huig
Pieterszoon Koek (Juni 1691 – September 1692)
3) Anthoni
Snaats (September 1692 – September 1694)
4) Joost
van Costenobel (September 1694 – 1695)
5) Johannes
de Visscher (Juni 1695 – Januari 1698)
C.
Hitoe :
1) Pieter
Roselaar (Februari 1691 – Juni 1694)
2) Paulus
Augustinus Rumphius (Juni 1694 – 1695)
3) Pieter
de Vos (1695 – 1701)
D.
Larike :
1)
Paulus Augustinus Rumphius (1690 – Juni 1694)
2)
Johannes de Visscher (Juni 1694 – 1695)
3)
Paulus Augustinus Rumphius (1695 – 1702)
E.
Boeroe :
1) Ernst
Kniping (1691 – 1693)
2) Dirk
Rauscher (1693 – Desember 1706)
III. Para Pendeta (Predikanten)
- Cornelius van Brussel (April 1687 – September 1691)
- Francois Valentyn (April 1686 – Mei 1694)
- Petrus van der Vorm (Juli 1689 – Mei 1698)
- Hendrik Willem Gordon (Maret 1691 – Awal 1693)
- Andreas.Lambertus. Loderus (April 1691 – Mei 1692)
- Johannes Stampioen (Maret 1692 – Mei 1693)
- Abrahamus Feylingius (Maret 1692 – Juni 1694)
- Petrus Bierman (April 1693 – Oktober 1698)
- Hermanus Colde de Horn (April 1693 – Mei 1702)
- Cornelius Couterier (April 1694 – Juni 1694)
- Chr. Fred Nucella (Januari 1694 – Juli 1703)
- Nicolaus Hodenpijl (April 1694 – Awal Oktober 1698)
- Lodevicus de Mey (Mei 1696 – April 1700)
IV. Opperchirurgijn
a)
Di Kastil Victoria
- Matthys Molkman (1683 – 1692)
- Adrian Boekhout (1692 – 1693)
- Bartholomeus Coek (1693 – 1694)
- Lodewyk van Barthem (1694 – 1694)
b)
Di Siekenhuis/Hospital
1.
Adrian Boekhout (1682 – 1692)
2.
Henrik de Wind (1692 – 1700)
c)
OnderChirurgijn
1.
Andries Bineman
Catatan Kaki
- GM Gub Jend VOC Willem van Outhoorn tanggal 19 Januari 1697, K.A. 1463 folio 17 – 368, terkhusus folio 20v (GM deel 5, halaman 779)
§ Brief van de Kerkenraad
van Ambon aan de Kerkenraad van Batavia. Ambon, 16 juli 1696. ANRI, Archief
Kerkenraad Batavia 137, fol. 293-294 ( dimuat oleh Niemeijer, Hendrik.E,
End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de
gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste
deel bag 2, Hal 124, HUYGENS
ING (KNAW), Den Haag, 2015)
2.
Valentyn, Francois. Oud en Nieuw Oost Indie
(twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende......., Joannes van Braam,
Dordrecht, 1724 (bag 2, eerste boek, vyfde hoofdstuk, hal 259)
- Doren, J.B.J. De Moluksche Landvoogden van het jaar 1605 tot 1818, J.D. Sybrandi, Amsterdam, 1868, Halaman 112
- Brief van de Kerkenraad van Ambon aan de Kerkenraad van Batavia. Ambon, 16 juli 1696. ANRI, Archief Kerkenraad Batavia 137, fol. 293-294 ( dimuat oleh Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel bag 2, Hal 124, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015)
5.
De Vos, F.H. Notes and Queries (in Journal of
the Dutch Unio Burger of Ceylon, vol 3, 1910, hal
73)
- https://id.wikipedia.org/wiki/palpitasi
- https://www.stroke.org/we-can-help/survivors/stroke-recovery/post-stroke-conditions/physical/paralysis/
- Catatan Kaki no 4
§ Ludeking, E.W.A.
Lijst der Gouverneurs van Amboina zoo ten tijde der Portugezen als onder de
Nederlansche heerschappij, met aanteekeningen, loopende tot het jaar 1817,
(dimuat dalam Tijdschrift voor Indische Taal, Land en Volkenkunde, 4e
serie, deel V, s’Gravenhage, Martinus Nijhoff, 1864, Halaman 534)
10. Catatan Kaki no 4
11. Valentyn,
Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina
Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724 (bag 2, eerste boek, vyfde hoofdstuk, hal 259)
- Doren, J.B.J. De Moluksche Landvoogden van het jaar 1605 tot 1818, J.D. Sybrandi, Amsterdam, 1868, Halaman 112
13. Bosch, van den R.P. Ceylon, tijdens het Nederlandsch bestuur onder de Oost
Indie Compagnie, van 1656 tot en met 1796 (dimuat dalam de Wapenheraut
Maandblad gewijd aan.......1e jaargang, S’Gravenhage, 1897, ( hal
53))
- De Bere, Lach P. F.L.C, Gedenktekeenen en grafschriften in Indie (in Maandblad van het Genealogisch-Heraldiek Genootschap de Nederlandsche Leeuw, no 9 jaargang XXI, 1903,hal 182)
15. Dankersloot-de Vrij, Marijke. Plattegrond der Vesting Duurstede
Tidak ada komentar:
Posting Komentar