Minggu, 09 September 2018

Muar, Vull, Licer, Lijasser, Lyaser, Vleasser, Luasse, Ulliasser, Honomoa hingga Saparoua


---- Jejak-jejak sebuah “nama” dalam Arsip dan Sumber
serta Perbincangan dalam ruang waktu ----
(Bag IIc)


Oleh
Adryn Anakotta




6)      Brief Artus Gijsels tertanggal 27 April 16351

Pada periode ini, Artus Gijsels adalah Komisaris untuk Gubernemen Ambon dan Banda. Brief ini ditujukan kepada Gub Jend VOC Hendrick Brouwer
Pada brief ini ia menyebut tentang Raja Ullath (Radja Oulat) dan “penjelasan” bahwa Oulat berada di pulau Uliassers2

Fragment brief tersebut adalah :
............................ Den Coninck van Saulouw segt men door Radja Oelat, op Oulat in de
Uliassers
woonachtich.....................
 
P. Ceram dan sekitarnya (1651)

7)       “Brief” Arend Gardenijs tertanggal 25 Juli 16363

Arend Gardenijs adalah Komisaris untuk Gubernemen Ambon pada periode ini.
Pada brief/laporan ini ia menyebut Oma, Uliassers, Nosselauw4, juga menyebut tentang Radja Oulath, Radja Pappera, Radja Touwaha, Patih Harmen (Patih Herman – Sirisori), Patih Haria (Anthonij Haria), Honimoa5

Fragment dari brief itu adalah :
....................... Die van Oma, d'Uliassers, Nosselauw, de hoofden van de Camer ende alle anderen...................in’t jongste van junij ver scheen radja Oulath, radja Pappera ende radja Touwaha, pattij Härmen ende Anthonij Haria, diverse pattijs ende mindere hoofden met jacht Waterlandt commende van Honimoa aen't casteel, eenelijck


8)      Laporan (Brief) Gub Jend VOC Antonio van Diemen tertanggal 30 November 16406

Laporan ini ditujukan kepada Heeren XVII di Belanda.
Pada brief ini, van Diemen merinci jumlah personel VOC di tiap fort/benteng mereka.
Daftar itu sebagai berikut (penulis hanya menyajikan untuk daerah “lease”)
a)      Op redoubt Oma eijlant Boangbessij   : 11 coppen
b)      Op Honomoa in eijlant Uliassers         : 16 coppen7


Terjemahan :
Pada redout/fort di negeri oma, pulau boangbessij : 11 serdadu/tentara
Pada redout honomoa di pulau uliassers              : 16 serdadu/tentara

Pada brief ini terlihat van Diemen menulis kata Boangbessij sebagai nama “lain” dari pulau Oma/Haruku.
J.E. Heeres memberikan catatan kaki pada kata ini8: een derde naam vor het eiland Haroekoe of Oma
(salah satu nama dari 3 nama  yang ditujukan untuk pulau Haruku atau pulau Oma)

Sepengetahuan penulis kata Boangbessij pertama kali disebut dalam arsip VOC, yaitu pada Laporan Artus Gijsels tertanggal 21 Oktober 16359, dimana Gijsels menulisnya sebagai Boanbessie.
Penulis pun belum mengetahui sejarah asal usul nama ini, serta mengapa nama ini diberikan sebagai “nama lain” dari Pulau Haruku yang kita kenal sekarang.


9)      MOG Gerard Demmer tertanggal 3 September 164710

Gerard Demmer adalah Gubernur VOC Ambon yang ke-13 dan memerintah pada 1642-1647. MOG ini “ditujukan” kepada Gubernur yang baru, Arnold de Vlaming van Oudsthoorn (1647 – 1650)
Pada MOG ini, Demmer menyebut negeri muslim Iha dan Mau di pulau Uliassers, eylant Boanbessi, Honomoa11

Fragment dari MOG itu sebagai berikut :
........... de groote ende stercke negrie met d'ondergehoorige minder moorse dorpen van Iha ende Mauw in d'Uliassers, de vier moorse negrijen op 't eylandt Boanbessi als Hatuwa, Cabauw, Caylolo ende Oliliouw (Hulaliu – red)
...................... ende alleene seer stercke ende volckrijcke plaets Iha ende Mauw in d'Uliasser....................opt eylandt Boanbessij de vier moorse  negerijen Hatuha, Cabauw, Cailolo en Olilieuw ende in d'Uliassers: Iha, Mauw met derselver cleyne aengehorige dorpen.................... onse vrunden ende onderdanen op d'affgelegen eylanden Boanbessij, Uliasser, Noussalouw, etc. Hebben................................... hebben tot dien eynde in d'Uliasser op Honomoa bij de redoubt woonen.....................


J.E. Heeres dalam artikelnya12, yang didalamnya “melampirkan” MOG Gerard Demmer secara lengkap, mendaftarkan nama-nama “negeri” di gugusan lease.

Op ‘t eylandt Boanbessij : Oma, Harouco, Sammet, Aboro, Cariou, Wasaou,Hatuaha, Cabauw, Cailolo, Oulilihou (Hulaliu – red)
Op ‘t eylandt Uliasser  : Oulat, Touaha, Titawacca, Appalilj, Honimoa, Ouw, Tituwalou, Paperou, Tiouw, Haria, Boy, Iha, Mahou (Ihamahu – red), Nolo (Nolloth – red), Ourou, Matalet (Matalete – red), Hatala, Sorisorj
Op ‘t eylandt Noussalaouw : Tutuway, Amet, Abobo, Lainotou, Nalahaj, Sila, Coon Noulaan (Akoon – red)

Menurut MOG Arnold de Vlaming van Oudshoorn tertanggal 24 Mei 165613, Iha, Mahou (Ihamahu – red), Nolo (Nolloth – red), Ourou, Matalet (Matalete – red), Hatala, Sorisorj ditambah Pia (Pla) adalah 8 soa yang merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Iha.
P. Buru, Ceram, Ambon dan Lease (1669)
Ourou mungkin adalah Koelor yang kita kenal sekarang, Sorisorj bukan negeri Sirisori yang sekarang. Sorisorj yang ini adalah nama soa yang ada dalam wilayah kerajaan Iha. Sedangkan negeri Sirisori biasanya dirujuk menggunakan nama Honimoa/Honomoa.


Lalu bagaimana dengan sumber-sumber dari para zending yang periodenya hampir bersamaan? Apa yang disampaikan oleh mereka tentang kawasan “lease”?


1)      Verslag admiraal Steven van der Haghen tahun 1605

(Hendrik E.Niemeijer, Th van den End dan M.G. Schute memasukan dokumen ini dalam buku mereka, karena isinya “berkaitan” dengan deskripsi awal tentang kekristenan di Gubernemen VOC Ambon).
Pada dokumen ini, van der Haghen menyebut Russiloa (Nusalaut), Doulata (negeri Ullath)14.
Fragment dari verslag van der Haghen sebagai berikut :
.......................... met hem brengende de gesanten ofte gecommitteerden van het eylant Russiloa14 ende Doulata,15 gelijck hij lestmael met den coninck van Oma....................

Neimeijer dkk, memberikan catatan kaki pada kata yang digaris bawahi (no 14 dan 15)
Russiloa : Nusalaut serta Doulata : Ulath op het eiland Saparua
                                      

2)      Brief DS Sebastian Danckaerts tertanggal 4 Juni 161815

Berita/Laporan ini ditujukan kepada DS (Dictus) atau pendeta Adriaan Hulsebos dan ditulis dari Ambon. pada brief ini, Danckaerts menyebut Lyassers (penduduk pulau Lyaser/Uliasser)16.
Fragment dari brief itu :
....................... ende W.D. Duyrcant, die uut de Lyassers (om zijn ontuchtich leven)......


3)       Brief DS Johannes de Praet tertanggal 5 September 162517

Brief ini ditujukan kepada Chamber/Kamar dagang Amsterdam dan ditulis di Ambon. pada brief ini de Praet menyebut eyland Eleassers (Uliasser)18
Fragment dari Brief itu :
.................. vernomen hebbende datter op sekeren eylanden, genaempt d’Eleassers, seker sieckentrooster resideerde...........................


4)       Akta Dewan Gereja (Kerkenraad) Ambon bertarikh akhir tahun 162519

Pada akta dewan gereja ini, mereka menyebutkan Ouleassers20, dan fragment dari akta tersebut :
Domine Rogier Hendericksen uut de eylanden Ouleassers geropen sijnde om sijn ervarentheyt in de Maleytsche tale


5)       Brief Dewan Gereja (Kerkenraad) Ambon tertanggal 10 September 162721

Pada brief ini, dewan gereja menyebut Ouliassers dan Uliassers22, dan fragment dari brief itu :
In de eylanden Ouliassers en hebben wij noch niet connen gaen...................... bij sooverre bij de E. broeders enighe persoonen om in de Uliassers te stellen waeren

 
P. Ambon dan sekitarnya



6)      Ordonasi (peraturan) untuk pengunjung (pengawas) sekolah tertanggal 1 Agustus 162823

Ordonasi ini dibuat oleh Gubernur VOC Ambon, Philip Lucaszoon (1628 – 1631), dan ditandatangani oleh dirinya sendiri
Pada ordonasi ini, disebutkan tentang eylandt Oma, (negeri) Oma, Abora (Aboru), eylandt Nosselauw, (negeri) Titteway, Amette (Ameth), eylant Uliasser, Hannemoyt, Oulatt (Ullath)24

Fragment dari ordonasi itu sebagai berikut :
Ende sijn namentlijck dese:
op ’t eylandt Amboyna: Hativa, Soya, Ema, Kilangh, Nacco, Hatela, Oucconale, Baguale, Ottemoury, Soully, Way, Hattouw, Lilleboy, Alangh
op ’t eyland Oma: Oma, Abora
op ’t eylandt Nosselauw: Titteway, Amette
op ’t eylant Uliasser: Hannemoyt, Oulatt293


Neimeijer dkk memberikan catatan kaki pada kata Uliasser, Hannemoyt dan Oulatt (no 293)
Mereka menulis demikian :
Liasser hier gebruikt voor het eiland Saparua, destijds Honimoa geheten; Ulat is gelegen op de oostzijde, de plaats waar de eerste Nederlanders gevestigd waren; ‘Hannemoyt’ kan staan voor de naam Honimoa. Aanvankelijk was dat de naam van het strand nabij de negorij Saparua. Het eiland was volgens Valentijn naar dat strand genoemd (Oud en Nieuw Oost-Indiën II, 88). Mogelijk is daarna de naam van het dorp Saparua voor het gehele eiland gebruikt. Het aanzien van deze plaats (voorheen klein en ook op verschillende strandlocaties gelegen) nam aanzienlijk toe door de bouw van
de vesting Duurstede ten oosten van het dorp


Terjemahan garis besarnya :
(kata) Uliasser/Liasser disini merujuk pada nama dari pulau Saparua (sekarang), dimana terkadang disebut juga Honimoa. (negeri) Ulat terletak pada sisi timur (dari pulau itu), adalah sebuah tempat yang merupakan tempat pertama orang-orang Belanda beraktivitas (dalam konteks zending/penginjilan – red).
Kata Hannemoyt merujuk pada nama Honimoa. Nama ini sebenarnya nama sebuah lokasi (pantai) yang dekat (menuju) ke arah negeri saparua. Menurut Valentyn, negeri Saparua berdekatan  dengan lokasi (pantai) yang disebutkan ini (pantai honimoa – red).
Nama dari negeri Saparua ini, diberikan untuk nama pulau itu sekarang, dan di negeri itulah lokasi berdirinya benteng duurstede, yang terletak pada sisi timur (dari negeri itu) 



Catatan Kaki


1.       A r t u s G ij s e l s , Visitateur der kantoren van Ambon en Banda, aan den Gouv.-Gen. Hendrik
Brouwer, 27 April 1635 (1632 (
dimuat oleh P.A.Tiele dalam Bouwstoffen voor geschiedenis der Nederlanders in den Maleischen Archipel, tweede deel, P.A. Tiele, Martinus Nijhoff, 1890, hal 269 -274)
2.       Idem (hal 272)
3.       Cort Verhael Van Den Jegenwoordigen Standt Ende Gelegentheyt ' Door Arend Gardenijs 25 Juli 1636 (in Knaap, Gerrit.J. Memorie van Overgave van Gouverneur van Ambon in de zeventiende en achtiende eeuw, ‘S Gravanhage, Martinus Nijhoff, 1987 Hal 141 – 154)
4.       Idem (hal 144)
5.       Idem (hal 147)
6.       Anthonio van Diemen en Raad van Indie aan bewindhebbers der O.I. Compagnie, 30 November 1640 (dimuat oleh J.E. Heeres, Bouwstoffen voor geschiedenis der Nederlanders in den Maleischen Archipel, deerde deel, , Martinus Nijhoff, 1895, hal 1-12)
7.       Idem (hal 8)
8.       Idem (catatan kaki no 3, hal 8)
9.       Remonstrantie aen d'ed. Heer gouverneur generael ' door Artus Gijsels 21 oktober 1635 (in Knaap, Gerrit.J. Memorie van Overgave van Gouverneur van Ambon in de zeventiende en achtiende eeuw, ‘S Gravanhage, Martinus Nijhoff, 1987, Hal 133)
10.    'Memorie ' Door Gerard Demmer 3 september 1647 (in Knaap, Gerrit.J. Memorie van Overgave van Gouverneur van Ambon in de zeventiende en achtiende eeuw, ‘S Gravanhage, Martinus Nijhoff, 1987, Hal 154 - 189)
11.    Idem (hal 155, 161, 175)
12.    Heeres, J.E. Ambon in 1647 (dimuat dalam Bijdragen tot de Taal, Land en Volkenkunde van Nederlandsche Indie vol 47, 1897, hal 556-557 dan 562)
13.    Memorie ' Door Arnold De Vlaming Van Oudshoorn 24 mei 1656 ((in Knaap, Gerrit.J. Memorie van Overgave van Gouverneur van Ambon in de zeventiende en achtiende eeuw, ‘S Gravanhage, Martinus Nijhoff, 1987, Hal 198)
14.    Verslag van het optreden van admiraal Steven van der Haghen tegen de Portugezen en
Jezuïten na de verovering van Ambon. Z.p., 1605. (in
Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel eerste band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 5)
15.    Brief van ds. Seb. Danckaerts aan ds. Adriaan Hulsebos. Ambon, 4 juni 1618 (in Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel eerste band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 28 -34 )
16.    Idem (hal 29)
17.    Brief van ds. Johannes de Praet aan de kamer amsterdam. Ambon, 5 september 1625 . (in Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel eerste band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 79 -82 )
18.    Idem (hal 80)
19.    Acta van de Kerkenraad van Ambon. Ambon, einde 1625 (in Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel eerste band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 82 -89 )
20.    Idem (hal 82)
21.    Brief van de Kerkenraad van Ambon aan de Kerkenraad van Batavia. Ambon, 10 september 1627 (in Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel eerste band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 94 -97 )
22.    Idem (hal 95)
23.    Ordonnantie Voor De Schoolopzieners In Ambon. Ambon, 1 augustus 1628 (in Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel eerste band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 99 -102 )
     24.   Idem (hal 100)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar