Senin, 21 Januari 2019

Tjeritera/Sedjarah Pisarana Hatusiri Amalatu ---- sebuah catatan kritis ----


Bag. 2

Oleh: Adryn Anakotta


3.     Problematika Radja Majasang Simatauw

Halaman 9-11 dari salinan sejarah Pisarana ini, menceritakan tentang Radja Saparua bernama Majasang Simatauw. Secara eksplisit disebutkan bahwa Radja Majasang Simatauw adalah radja terakhir dari Matarumah Simatauw.

Fragment dari salinan itu sebagai berikut1 :

..........dan famili Simatauw jang djadi kepala pemerintah di negeri Saparua sampai famili Simatauw didjadikan radja di negeri Saparua terus sampai kepada radja Majasang Simatauw. Itulah kepala pemerintah negeri Saparua mulai dari Adjelis sampai Radja Majasang Simatauw baru habis pemerintah Saparua dari matarumah Simatauw (halaman 9).

Pembacaan narasi ini (halaman 9-11), penulis menduga bahwa mungkin dari sinilah asal dan dasar munculnya klaim matarumah parentah dari marga Simatauw.

Radja Majasang Simatauw pun seperti “terseret-seret” dalam perdebatan soal siapa yang paling berhak menjadi matarumah parentah di negeri Saparua.

Majasang Simatauw adalah figur misterius, samar-samar, dan dengan sangat berat hati penulis “meragukan” figur ini. Keraguan itu tentunya didukung oleh beberapa sumber yang bisa diverifikasi, dipikirkan dan tentunya harus dinalar dengan logis.

 

a.      Dari halaman 9-11, tidak disebutkan asal usul secara jelas tentang identitas Majasang Simatauw, siapa nama ayahnya, nama ibunya, tempat tanggal kelahirannya, serta status dirinya dengan Adjelis Simatauw, apa anaknya, apa cucunya, apa cicitnya atau generasi keberapa sejak dari Adjelis Simatauw.

 

b.      Pada halaman yang sama, tidak disebutkan secara jelas tentang periode pemerintahan raja Majasang. Sejak tahun berapa ia memerintah, ia menggantikan raja siapa, berapa lama ia memerintah dan seterusnya.

(ketidakjelasan ini membuat dan memaksa penulis harus melakukan pengandaian, karena faktor tidak jelasnya itu).

Misalnya saja kita harus memasukkan figur ini sebagai radja, pada periode kapan ia harus memerintah? Apa pada tahun 1400an? 1500an? 1600an? 1700an? 1800an? 1900an?...... dari enam  periode inipun, penulis tidak tahu harus menempatkan Majasang di periode mana, karena faktanya kita tidak tahu sama sekali tentang identitas figur ini (lihat poin a). Jika Majasang adalah anaknya Adjelis, maka kita bisa misalnya saja menempatkannya pada periode tahun 1400an-1500an, namun kita terbentur masalah lagi pada poin a, tidak disebutkan dengan eksplisit bahwa Majasang adalah anaknya Adjelis. Jika Majasang adalah cucu, cicit atau generasi seterusnya, kita terus terbentur masalah, karena salinan itu tidak secara eksplisit menyebut hubungan Majasang dengan Adjelis itu seperti apa. Secara implisit dari narasi sejarah itu, kita bisa menyimpulkan bahwa Majasang adalah generasi selanjutnya (entah keberapa). Namun penyimpulan ini pun mengalami masalah pada implikasinya. Generasi keberapa tepatnya? Jika kita tak bisa menjawabnya dengan tepat, maka bagaimana caranya kita bisa menentukan titik asal untuk menghitung periode pemerintahannya? Darimana kita harus memulai dan menjadikan sebuah informasi dirinya sebagai titik masuk untuk mengkaji, serta menghitung dan kemudian menempatkan periode hidupnya? Sangat sulit menjawabnya! dengan ketidakjelasan itulah, maka kita terpaksa melakukan pengandaian, dan pengandaian itu pun mengalami masalah, terbentur pada sejarah hidup yang tidak jelas. Jika pengandaian saja, tidak bisa menyelesaikan permasalahan, tidak “nyambung” bahkan terus terbentur masalah, bagaimana dengan yang sebenarnya? Padahal yang ditampilkan  itu hanyalah proses pengandaian saja. (seluruh permasalahan mengenai Majasang ini telah diurai pada artikel

 

“Pelatu dan Latuwaelaiti” Siapa Kaum Bangsawan/Raja sebenarnya? Tinjauan “historis” terhadap klaim Mata Roemah Parentah di Negeri Pisarana Hatusiri Amalatu)

 

c.       Jika demikian, apakah kita harus menempatkan figur Majasang dalam tradisi legenda yang sulit diverifikasi? Jika demikian, maka persoalannya telah selesai, dan tidak perlu analisa lebih lanjut, karena ia hanyalah figur legenda/mitologis. Namun, opsi ini pun bertentangan dengan narasi sejarah Pisarana sendiri. Majasang Simatauw bukanlah figur ahistoris, ia figur historis dan cerita di sekelilingnya adalah narasi historis yang bisa diverifikasi.

 

d.       Pada halaman 10, di sub judul: Kematian Radja Majasang Simatauw tertulis sebuah tahun 1789. Ini bisa dimaknai sebagai tahun kematian Radja itu. Penulisan tahun secara ekplisit bisa menjadi titik masuk untuk mengkaji tentang figur ini. Apakah tahun ini ditulis secara tepat dan benar ataukah tidak, kita pun tidak tahu, namun faktanya tahun itu ditulis. Kita anggap dan terima saja, bahwa tahun itu adalah benar tahun kematian Radja Majasang, namun persoalan pertama mulai muncul. Masalah pertama adalah tidak ditulis mulai tahun berapa ia memerintah? Berapa lama ia memerintah hingga kematiannya pada tahun 1789 itu? Apa 1 tahun? 5 tahun? 10 tahun? 20 tahun, 25 tahun, 30 tahun, 50 tahun atau hingga 100 tahun yang secara logika sulit diterima? Pertanyaan ini pun tidak mendapat jawaban, karena narasi sejarah itu tidak menulisnya secara eksplisit. Misalnya saja lama ia memerintah hanya 1 tahun, berarti periode pemerintahannya 1788-1789 ada pada akhir abad 18, yaitu masa kekuasaan VOC. Maka tentunya nama, periode pemerintahan haruslah ada atau disebut dalam arsip-arsip VOC di masa itu. Begitu juga dengan lama memerintah dari 5, 10, 20, 25 , 30, 50 hingga 100 tahun, jika dihitung mundur, tetaplah dalam masa kekuasaan VOC. Maka konsekuensinya adalah minimal nama radja ini ditulis atau disinggung. Persoalannya, sampai artikel ini ditulis, penulis belum menemukan nama Radja Majasang. Seluruh arsip-arsip VOC yang penulis miliki, tidak satupun menulis secara eksplisit nama Radja Majasang Simatauw. Ataukah mungkin saja ada arsip-arsip VOC lain yang menulis radja itu, namun tidak dimiliki penulis? Bisa saja kemungkinan demikian, dan penulis tidak menolaknya.

 

e.      Dari seluruh arsip, sumber VOC yang penulis miliki, memang ada nama Majasang sebagai radja. Namun Majasang ini, bernama lengkap Anthonij Majasang, radja van Oulath. Apakah figur ini yang dimaksud? Persoalannya, Anthonij Majasang secara eksplisit ditulis sebagai Raja Ullath, bukan Radja Saparua. Francois Valentyn menulis secara eksplisit namanya Anthoni Mayassan, Radja Oelat2. Valentyn menulis bahwa  Anthoni Mayassan raja Ullath ini sebagai Ouderling (penatua) untuk Honimoa (pulau Saparua) sejak tahun 1684 hingga meninggal pada 25 Februari 1704, dan digantikan oleh Isaac Pati Naya (Patinaya), Pati van Itawaka3.

Hendrik E Niemeijer dkk menulisnya Anthoni Mayassa, radja van Oulat4   yang menjadi Ouderling untuk Pulau Saparua (Honimoa) serta Joannes Pattykaihatoe, Pati van Titaway untuk pulau Nusalaut. Niemeijer dkk juga menulis bahwa Anthoni Mayassa adalah Ouderling untuk pulau Honimoa sejak tahun 1684 – tanggal kematiannya 25 Februari 17045.

Fragment dari sumber Niemeijer adalah sebagai berikut6 :

 

·        Rapport der visiten gedaan door den predikant Nikolaas Hodenpijll en ouderling Anthoni Mayassa, radja van Oulat, en Joannes Pattikayhatoe, patti van Titaway, omtrent de kerken en schoolen op de eylanden Honimoa, Nussalaut en Ceram, gesonden aan de Eerw. kerkenraad op Amboina den 7en january anno 1695

 

(Laporan kunjungan ke gereja dan sekolah di pulau Honimoa, Nusalaut dan Ceram oleh Pendeta Nicolaas Hodenpyl, Penatua Anthoni Mayassa Raja Ullath dan Johanes Pattykaihatu, Pati van Titawai)

 

f.   Apakah figur Anthoni Mayassan/Anthoni Mayassa dalam sumber Valentyn dan Niemeijer ini, yang dimaksud oleh narasi sejarah Pisarana itu? Maksudnya bahwa ada semacam “kesalahan identifikasi” terhadap seorang figur? Apakah mungkin Anthoni Mayassan sebenarnya bermarga Simatauw? Ataukah Anthoni Mayassan yang raja Ullath itu, pada periode bersamaan juga menjadi Raja Saparua? Semua kemungkinan itu bisa saja terjadi, namun ada beberapa fakta yang bisa membantahnya. Faktanya adalah Anthoni Mayassan adalah Raja Ullath, bukan Raja Saparua. Namanya secara eksplisit ditulis Anthoni Mayassan/Mayassa bukan Majasang Simatauw. Francois Valentyn yang menulis nama raja Ullath ini, adalah seorang predikant (pendeta) yang notabene pernah 3 x bertugas di Gubernemen VOC Ambon, yaitu 30 April-17 Juli 1686, 19/20 Mei 1688-7 Mei 1794 dan 14 Maret 1707-27 Mei 17127. Apakah mungkin, Valentyn yang pernah 3 x berdinas di Ambon, bisa salah mengidentifikasi figur Anthoni Mayassan? Apakah Valentyn salah mengenal Ouderling/Penatua, yang notabene bertugas dalam lingkup kerjaanya? Apakah mungkin Valentyn tidak bisa membedakan mana raja Ullath dan mana raja Saparua? Agak sulit membantahnya, jika Valentyn melakukan kekeliruan dalam mengenal dan mengidentifikasi seorang figur. Apalagi periode bertugasnya Anthoni Mayassan (1684-1704) bersamaan dengan periode kedua Valentyn bertugas. Jika Anthoni Mayassan merangkap jabatan, menjadi Raja Ullath dan Saparua, bisa saja terjadi, namun faktanya, Valentyn dalam bukunya yang terbit tahun 1724 menulis demikian8 :

 

Welke inlandsche Vergaderinge , op Saparoewa gehouden wordende, bestaat in 13 Persoonen , in rang gezeten , als hier volgt. Namentlyk na 't Opperhooft, als Voorzitter, zit:
Radja van Oelat.
Radja Paperoe. Radja Toeaha. Pati Sirisori. Pati Ouw. Pati Haria.
Pati Boy.
Pati Tiouw. Pati Itawakka. Radja Porto. Orangkay Nollot. Radja Saparoewa. Pati Ihamahoe.

 

(terjemahan garis besarnya, bahwa di pulau Saparua terdapat 13 penguasa di 13 negeri dengan nama-nama jabatannya/gelar) dari sumber di atas, kita bisa menyebut bahwa Valentyn tahu ada perbedaan antara negeri Ullath dan Saparua, dan keduanya memiliki penguasa berbeda atau sendiri-sendiri. jika Anthoni Mayassan adalah raja kedua negeri, maka Valentyn akan menulis Raja van Oelat en Saparoewa, tapi fakta dan sumber tertulis itu tidak menyebut/menulis demikian.


Fakta lainnya, kedua figur ini Anthoni Mayassan/Mayassa dan Majasang Simatauw hidup pada periode yang berbeda. Kedua figur ini terpisah hampir 1 abad lamanya. Anthoni Mayassan/Mayassa pada 1684-1704, sedangkan Majasang Simatauw pada 1780an (itupun jika kita menerima 1789 sebagai tahun kematiannya). Jika Majasang Simatauw misalnya saja hidup pada beberapa puluh tahun sebelum tahun 1789, kita pun terbentur masalah, karena kita tidak diberikan opsi tahun lain, yang kita baca adalah hanya tahun 1789 itu. Misalnya lagi, tahun 1789 itu adalah kekeliruan dalam penulisan, kita pun terbentur masalah lagi, bahwa Anthoni Mayassan/Mayassa dan Majasang Simatauw tetaplah orang yang berbeda sesuai penjelasan dan analisa sebelumnya. Fakta yang lain, bahwa Majasang Simatauw berbeda dengan Anthoni Mayassan/Mayassa, secara implisit ditulis sendiri dalam narasi sejarah Pisarana.



g.      Pada halaman 10 tertulis demikian: dan sesudah kematian radja Majasang, negeri Tiouw pemerintah negeri bukan radja hanja pati, dan di waktu itu juga Pati Tiouw dinaikkan raja oleh Tuan Fetar (yang benar tuan fetor/fewtor) Controleur SMENKY akan wakil negeri Saparua. Negeri Saparua diwakili pemerintah negeri Radja Tiouw begitu lama supaja..........,

Secara sederhana, kalimat di atas bermakna setelah kematian Radja Majasang, Patti Negeri Tiouw diangkat/ditunjuk oleh Kontrolir Smenky menjadi Radja Saparua, yang berarti berkuasa pada negeri Tiouw dan Saparua.

Informasi soal pengangkatan Patti Tiouw dan Controleur Smenky bisa jadi pintu masuk untuk membedah figur Majasang Simatauw. Kalimat di atas, tidak secara jelas menyebut berapa lama rentang waktu setelah kematian Majasang dan pengangkatan Patti Touw itu. Apa 1 tahun? 2 tahun? 5 tahun? 10, 15, 20, 30, 50 atau 100 tahun? Karena tidak disebutkan secara jelas, kita tidak tahu rentang waktu antara kematian Majasang dan pengangkatan Patti Tiouw itu.

Informasi lanjutan adalah pengangkatan Patti Tiouw menjadi Radja Saparua dilakukan oleh Tuan Fetor Controleur SMENKY. Apa Smenky ini nama orang?

Istilah Controleur yang digunakan/ditulis pada narasi sejarah ini secara langsung akan membantah sendiri tahun kematian Majasang.

Untuk memahami garis besar, kita harus memulai dengan latar belakang penggunaan istilah Contoleur.

Controleur adalah nama jabatan dalam sistim pemerintahan Hindia Belanda (1800-1942) yang berkuasa/memimpin sebuah wilayah tertentu. Istilah Controleur tidaklah dikenal pada masa VOC (1605-1799). Pada masa-masa awal VOC, pemimpin wilayah tertentu, disebut sebagai Opperhoofd/Opperhofden.

Pada awal masa VOC, di Gubernemen Ambon terdiri dari 5 wilayah “utama” yang bisa disebut “karesidenan”. Istilah karesidenan adalah istilah yang berasal dari sistim administrasi pemerintahan Bangsa Inggris, yang kemudian diadopsi dan secara umum digunakan pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Istilah Karesidenan tidak digunakan pada masa VOC, namun untuk lebih memudahkan pemahaman kita, kita gunakan saja istilah ini, meski sebenarnya tidak tepat. Pemimpin Karesidenan adalah Residen.

Pada masa awal VOC, wilayah “karesidenan” ini dipimpin oleh seorang Opperhoofd.

5 wilayah utama di Gubernemen VOC Ambon, adalah wilayah Honimoa/Saparua, wilayah Haruku, wilayah Hitu, wilayah Larike dan wilayah Buru9.

Jadi sejak awal, jabatan itu adalah Opperhoofd kemudian “berganti” menjadi Residen dengan wilayah yang sama.

Pada tahun 1825, status Karesidenan Saparua dan Haruku dimerger dan diturunkan statusnya menjadi wilayah afdeling dan dipimpin oleh seorang Assisten Resident10.
Status Asisten Resident ini bertahan hingga tahun 1867, kemudian Afdeling Saparua – Haruku dipimpin oleh seorang yang jabatannya bernama Controleur dengan spesifikasi kelas 1.

Jadi mulai 1867-1942, wilayah Afdeling/Onderafdeling Saparua dipimpin oleh seorang pejabat yang bergelar Controleur.

 

Dari latar belakang sejarah ini, maka secara sepintas bisa saja disebut bahwa periode pengangkatan/penunjukan Patti Tiouw menjadi Radja Saparua oleh Controleur Smenky, setelah kematian Radja Majasang, “haruslah” terjadi pada rentang waktu antara 1867-1942. Jika kita berpedoman pada sumber valid ini, dan mengandaikan saja bahwa Radja Majasang meninggal antara 10-25 tahun sebelum wilayah Saparua dipimpin oleh Controleur yang berarti pada tahun 1842-1857, tetaplah berbenturan dengan tahun kematian Majasang yang ditulis tahun 1789 itu.

Atau misalnya saja, tahun 1789 itu dianggap benar sebagai tahun kematian Majasang, hingga pengangkatan Pattih Tiouw oleh sorang Controleur, maka kita membutuhkan 77 tahun lamanya, dan selama waktu itu negeri Saparua dalam kekosongan penguasa. Apakah secara fakta berdasarkan arsip, Negeri Saparua tidak ada penguasa selama 77 tahun? Faktanya, tidak demikian adanya menurut sumber 180311, secara eksplisit ditulis Radja van Saparua adalah Pieter Titaleij.

 

     Fragment dari sumber 1803 itu adalah:

Nademaal den radja van de negorij Saparoua, Pieter Titaleij, sorteerende onder ditto comptoir, voorgedragen heeft 't verzoek van den Inlander Frans Anakota als capala soa en … stem van gem. Negorij aangesteld te mogen worden, en deze instantie door 't hoofd aldaar, den koopman C. van Aart, meede [op het] favorabelst ondersteund zijnde, zo is 't dat wij mitsdien, en om dat geen reeden is zulks van de hand te wijzen, goedvinden gem. Frans Anakotta als capala soa en … stem van de soa …in gem. negorij [aan testellen], onder dit bewijs, beveelende overzulx de negorijs volkeren gemelde F. Anakotta daar voor te erkennen en te respecteeren, terwijl wij dit tot de conservatie van de goede orde en ten meesten nutte der negorij zodanig vinden te behooren

 

Jadi jika tahun 1789 adalah tahun kematian Majasang hingga ke sumber tahun 1803 itu jika dihitung hanyalah berbeda 14 tahun. Misalnya analisa ini ditolak dengan alasan bahwa setelah tahun 1789, 1 tahun kemudian Controleur Smenky mengangkat Patti Tiouw, yang berarti itu terjadi ditahun 1790, dan selanjutnya Patti Tiouw memerintah dan kemudian muncul nama Pieter Titaleij menurut sumber 1803 itu. Hal ini pun bertentangan berdasarkan narasi sejarah Pisarana sendiri, di situ disebutkan bahwa setelah Patti Tiouw memerintah dengan cukup lama, karena cukup lama maka penduduk negeri Saparua sendiri bersungut-sungut dan akhirnya memilih Melianus Titaleij sebagai Radja Saparua (hal 11-12).

Lagipula tahun awal pemerintahan Pieter Titaleij diduga dimulai tahun antara tahun 1787-179612, yang berarti “bertabrakan” dengan tahun kematian Radja Majasang Simatauw, jika tahun 1787 itu adalah awal pemerintahan Pieter Titaleij.

Jika dianggap saja paling terlambat Pieter Titaleij mulai memerintah pada tahun 1796, itu berarti hanyalah terdapat rentang 7 tahun sejak kematian Majasang. Periode 7 tahun bisa dianggap periode yang cukup lama menurut sumber dari narasi sejarah Pisarana, dan tetaplah bertentangan dengan soal penyebutan Melianus Titaleij dengan Pieter Titaleij, yang namanya secara eksplisit ditulis pada arsip Hindia Belanda.

Jika tetap dipertahankan bahwa 1789 adalah benar tahun kematian Majasang, maka tetaplah bertentangan, karena pada periode ini penguasa wilayah Saparua disebut sebagai Opperhoofd bukanlah Controleur seperti yang disebut oleh narasi sejarah itu. Atau misalnya lagi, setelah tahun 1789, kemudian Patti Tiouw diangkat dan memerintah 7 tahun, yang berarti hingga tahun 1796, tetaplah bermasalah karena periode ini pun, jabatan penguasanya adalah Residen bukanlah Controleur dan bermasalah juga dengan dugaan awal pemerintahan Pieter Titaleij itu, serta penyebutan nama Melianus Titaleij dalam narasi sejarah Pisarana itu.

 

h.    Informasi tentang Controleur SMENKY, yang mengangkat/menunjuk Patti Tiouw untuk menjadi Radja Saparua juga bisa dianalisa untuk “meragukan” figur Majasang serta tahun kematiannya.

Sejak tahun 1605-1942, VOC dan Pemerintah Hindia Belanda secara “ketat” menulis dan mengarsipkan/mendokumentasikan arsip-arsip mereka salah satunya tentang nama para penguasa wilayah-wilayah VOC. Dengan arsip “ketat” inilah, maka Valentyn bisa menulis tentang daftar para Opperhoofd Honimoa (Saparua) sejak tahun 1619-172513, dilanjutkan dengan sumber Naamboekje  yang dimulai sejak tahun 1719-180714, dilanjutkan lagi dengan sumber Regering Almanak15 yang digunakan oleh Fraasen untuk bukunya yang meliputi periode sejak 1796-1902 dan 1902-194216.

Melihat sumber-sumber diatas, salah satu figur penguasa wilayah Saparua, yang namanya “mirip” dengan Smenky sesuai narasi sejarah Pisarana itu, hanyalah Wilhelm Schminke (lihat pada artikel serial para penguasa Duurstede bagian 8). Wilhelm Schminke berkuasa mulai 11 Juni 1854-185917. Ia menggantikan Hendrik Daniel Adriaan van der Goes (7 Juni 1848-185418) dan Wilhelm Schminke digantikan oleh Willem Duvelaar van Campen (14 Februari 1859-186119).

Dilihat dari tahun berkuasanya, maka proses penunjukan Patti Tiouw itu “haruslah” terjadi pada 1854-1859. Jika ini yang terjadi, maka kematian Majasang Simatauw “harus juga” terjadi beberapa tahun sebelumnya, yang berarti bisa tahun 1853, 1852, 1851 dan seterusnya.

Jika tetap berpatokan pada tahun 1789 itu, berarti ada rentang jarak 65 tahun (1789-1854) dan ini bermasalah karena pada tahun 1803 itu sudah ada Radja Pieter Titaleij itu, dan konsekuensi berikutnya adalah bermasalah dengan narasi sejarah Pisarana yang menceritakan tentang Radja Melianus Titaleij itu.

Selain itu, kita harus melihat kembali pada periode berkuasanya Wilhelm Schminke itu, apakah dalam periode pemerintahannya, ia disebutkan mengangkat/menunjuk Patti Tiouw menjadi Raja/Wali pemerintah negeri Saparua. Bukti-bukti ini harus ditunjukkan untuk menyetujui atau membantah narasi sejarah Pisarana itu. Jika ada bukti-bukti itu, maka kita harus dengan jujur menyetujui dan membenarkan informasi itu sebagian benar/seluruhnya benar. Namun jika tidak ditemukan, maka kita harus jujur menolak narasi sejarah itu, meski pahit.

Berdasarkan sumber-sumber yang dimuat oleh Fraasen, periode 5 tahun Willem Schminke memerintah sebagai Assisten Resident van Saparua – Haruku (1854-1859), tidak ada satupun arsip yang secara eksplisit menyebut bahwa ada penunjukkan/pengangkatan Patti Tiouw menjadi Radja/Wali negeri Saparua. Bahkan ada 1 arsip20 yang bisa “membantah” informasi pengangkatan Patti Tiouw itu menjadi Wali Negeri Saparua. Arsip ini bertanggal 21 dan 23 November 1857, yaitu Laporan Assisten Residen Saparua Wilhelm Schminke kepada Gubernur Maluku Carel Fredrik Goldman Jr (1855-1860), tentang ekspedisi ke negeri Mani, yang dilakukan oleh militer serta dibantu oleh para penduduk dari 10 negeri beserta kekuatannya dan dipimpin oleh penguasa negeri-negeri tersebut. 10 negeri itu adalah Tiouw, Porto, Oma, Ouw, Kailolo, Rohomoni, Saparua, Leinitu, Abubu dan Titawai. Disebutkan bahwa “pasukan” negeri Saparua dipimpin Radja van Saparoea, Jacob Isaac Jeremias Titaley beserta 87 laki-laki dan 44 geweren onder den..........,

Jadi berdasarkan arsip di atas, diketahui dengan eksplisit bahwa dalam tahun 1857 telah ada seorang Radja negeri Saparua yang bernama Jacob Isaac Jeremias Titaley. Itu berarti minimal pada tahun itu (1857) telah ada seorang Radja Negeri Saparua, atau 1-3 tahun sebelumnya, J.I.J. Titaley telah menjadi Radja Negeri Saparua

Misalnya lagi, ada bantahan dengan dalih bahwa bisa saja Patti Tiouw itu ditunjuk/diangkat pada tahun 1854 (sesuai tahun awal Schminke memerintah), kemudian 3 tahun ia memerintah (1854-1857) dan digantikan oleh seseorang dari keluarga Titaley (sesuai narasi sejarah itu), pada faktanya kemungkinan inipun bertentangan dengan fakta sebenarnya, karena yang menjadi Radja bukanlah Melianus Titaley seperti narasi sejarah itu, tetapi Jacob Isaac Jeremias Titaley.

 

i.        Jika pemaparan sumber-sumber di atas (poin h) semuanya bertentangan dengan isi narasi sejarah Pisarana itu, apakah mungkin maksud penulisan Controleur Smenky itu adalah keliru, maksudnya itu bukan nama orang atau nama pejabat. Kemungkinan ini pun terbantahkan sendiri oleh narasi sejarah Pisarana sendiri. Pada halaman 12, di sub judul Lamber Nitalessy tertulis bahwa Lamber Nitalessy yang bekerja sebagai Juru Tulis di Kantor Contoleur Saparua diangkat oleh Tuan Fetor Controleur Roos menjadi Radja Negeri Saparua. Pada narasi ini tidak ditulis dengan jelas, peristiwa ini terjadi pada tahun berapa.

Berdasarkan arsip-arsip yang bisa diverifikasi, Tuan Fetor Controleur Roos yang dimaksud ini, adalah Controleur Saparua Haruku, Karel Hendrik Ferdinand Roos yang memerintah sejak 1885-189321. Jika merujuk pada narasi sejarah Pisarana ini, maka peristiwa pengangkatan Lamber Nitalessy ini terjadi dalam rentang 1885-1893. Narasi ini benar pada satu sisi dan keliru juga pada sisi lainnya, karena jika dibandingkan dengan arsip yang menjelaskan tentang periode pemerintahan Lamberth Titaley (Nitalessy sesuai narasi sejarah Pisarana), disebutkan bahwa dalam tahun 1882, Lamberth Titaley telah menjadi Radja negeri Saparua. Arsip yang dimaksud bertanggal 30 November 188222, yaitu laporan Resident Ambon Johan Gerhard Frederich Riedel (1880-188323).

Ini berarti keliru jika Lamberth Titaley diangkat oleh Controleur Roos karena Roos baru berkuasa pada tahun 1885. Jika berpatokan pada laporan Riedel diatas, maka minimal Lambert Titaley itu diangkat oleh Controleur Saparua Johan Rudolph Abegg Jr (1881-188524) bukan oleh Karel Hendrik Ferdinand Roos atau jika mau mundur, ia diangkat pada masa Controleur Saparua Gerardus Adrianus Schouten (1880-188125) atau bisa saja di masa Controleur Saparua Fredrik August Hennige (1878-188026).

Fraasen dalam sumbernya, mengidentifikasi bahwa Lambert Titaley berkuasa minimal mulai tahun 1880-190027. Ia tentunya bisa menulis demikian dengan membaca, melihat sumber-sumber lain, bukan hanya tergantung pada arsip laporan Riedel itu saja.

Narasi sejarah Pisarana itu juga benar, karena Lambert Nitalessy memerintah negeri Saparua pada periode dimana salah satu periodenya Controleur Roos juga berkuasa.

Jika demikian berarti maksud dari kata Controleur Roos dalam narasi sejarah Pisarana itu adalah nama orang atau pejabat, bukan nama lembaga, yang berimplikasi pula pada penulisan tentang Controleur Smenky. Maksudnya bahwa Controleur Smenky juga adalah nama orang atau pejabat.


 

j.        Pemaparan pada poin h di atas, terbukti tidak ada indikasi penunjukkan Patti Tiouw oleh Controleur Smenky sebagai Wali Negeri Saparua dengan seluruh permasalahannya, apakah mungkin penulisan nama Controleur Smenky pada narasi sejarah Pisarana itu keliru? Maksudnya bahwa yang dimaksud sebenarnya adalah bukan Controleur Smenky, tapi nama yang lain (meski  secara “keliru” ditulis Smenky). Jika harus begitu, lalu tepatnya siapa yang dimaksud sebagai Controleur Smenky dalam narasi sejarah Pisarana itu?

Bisa saja terjadi kemungkinan ini, itu berarti implikasinya adalah kita harus  kembali melihat seluruh para penguasa wilayah Saparua sejak tahun 1619-1854.

Penulis membatasi hingga tahun 1854, karena kita sudah melakukan pengandaian bahwa Controleur Smenky yang ditulis oleh narasi sejarah Pisarana itu bukanlah Wilhelm Schminke.

Memperhatikan seluruh daftar para penguasa wilayah Honimoa (Saparua) sejak 1619-1854, memang ada beberapa figur yang “mirip” penulisan namanya dengan Controleur Smenky, meski haruslah diakui, hal ini seperti kita “dipaksa” hanya untuk “membenarkan” narasi sejarah Pisarana itu, yang faktanya bermasalah dengan seluruh pembahasannya di atas.

Beberapa figur yang “mirip” itu adalah sebagai berikut dengan tahun memerintah :

 

1)       Cornelis Sinkelaar (1746-175228)

2)       Gabriel Adrianus de saint Glain (1761-176529)

3)       Jhon Henry Slingsby (1798-179930)

4)       Charles Smith (1813-181431)

5)       Lambertus Schmid de Haart (Des 1817-182332)

6)       Willem Jan Maurits van Schmid (1840-184233) 

(seluruh nama-nama para penguasa wilayah Honimoa/Saparua bisa dilihat pada artikel Para Penguasa Duurstede seri 1-13 yang diposting di blog ini)

 

Berdasarkan tahun memerintah kita bisa mengklasifikasikan figur-figur di atas, figur nomor 1 dan 2 ada pada masa periode VOC, figur nomor 3 dan 4 ada masa pemerintahan Inggris jilid 1 (1796-1803), figur nomor 5 dan 6 berada di masa pemerintahan Hindia Belanda.

Kita akan mengkaji figur demi figur untuk melihat apakah narasi sejarah Pisarana itu sesuai dengan fakta sebenarnya atau malah bertentangan.

Secara sekilas, figur nomor 1 dan 2 itu bukanlah bergelar Controleur, mereka bergelar  Opperhoofd karena berada pada masa VOC. Lagipula, periode mereka memerintah “berjauhan” dengan tahun kematian Majasang pada tahun 1789 itu dan periode penunjukan/pengangkatan Patti Tiouw itu. Jika kita berpatokan pada “kebenaran” istilah Controleur yang digunakan pada narasi sejarah Pisarana, maka implikasinya, kedua figur nomor 1 dan 2, bukanlah orang yang dimaksud, karena kedua figur diatas gelarnya bukan Controleur, atau sebaliknya, jika kita berpatokan pada gelar kedua figur itu, yaitu Opperhoofd (ini yang benar), maka implikasinya penggunaan istilah Controleur itu keliru dan dipertanyakan, sehingga informasi keberadaan figur Majasang, penunjukan/pengangkatan Patti Tiouw dan nama pejabat yang melakukan proses itu juga dipertanyakan kebenarannya.

Lagipula periode pemerintahan figur nomor 1 dan 2 itu, berjauhan dengan tahun 1789 sebagai tahun kematian Majasang itu. Jarak pemerintahan mereka berjarak 24-47 tahun sebelum tahun kematian Majasang.

Misalnya, kehidupan Majasang harus “disesuaikan” dengan kedua figur diatas dengan asumsi bahwa kedua figur diatas adalah seperti yang dimaksud, maka tahun kematian Majasang harus pula “disesuaikan” yaitu dimundurkan. Ini pun menimbulkan permasalahan, karena faktanya kita hanya diberikan tahun 1789 itu, kita tidak diberikan informasi tentang tahun-tahun lain. Ini berarti pula, narasi sejarah itu perlu direvisi.

Figur nomor 3 dan 4 adalah orang Inggris yang berarti memerintah di masa pemerintahan Interegnum Inggris jilid 1 (1796-1803). Pada periode ini  mulai digunakan istilah Resident, jadi kedua figur ini bergelar Resident. Itu berarti pula, bahwa figur nomor 3 dan 4 juga bukan yang dimaksud, karena mereka bukanlah Controleur.

Tahun memerintah figur nomor 3 adalah 9 tahun setelah Majasang meninggal. Periode ini bisa saja dianggap sebagai “kemungkinan paling benar” periode yang dimaksud dalam narasi sejarah Pisarana itu, namun faktanya ini bertentangan dengan informasi soal dugaan Pieter Titaley sebagai radja (lihat poin g). 

Figur nomor 4 juga bergelar Resident bukan Controleur. Figur nomor 4 ini juga “bermasalah” dalam persoalan karirnya di Saparua (lihat artikel para penguasa Duurstede seri 5, figur no 2).

Jika orang ini yang dimaksud oleh narasi sejarah Pisarana itu, maka tahun memerintahnya (1813-1814) juga menjadi bantahan terhadap informasi soal pengangkatan Patti Tiouw itu, serta tahun memerintah Pieter Titaleij.

Periode pemerintahan Resident Inggris itu (1813-1814) adalah masa pemerintahan Melianus Jacob Titaley sebagai Radja Saparua. Apakah Melianus ini yang dimaksud oleh narasi sejarah Pisarana itu? Jika benar, maka narasi sejarah Pisarana itu telah “menyembunyikan” soal pemerintahan Pieter Titaleij yang memerintah beberapa tahun sebelumnya.

Melianus Jacob Titaleij sendiri adalah putra dari radja Pieter Titaleij dan Cornelia Pattiselano34.

Figur nomor 5 dan 6 berkuasa di masa pemerintah Hindia Belanda. Gelar mereka adalah Resident (figur no 5) dan Asisten Resident (figur no 6). Gelar mereka bukanlah Controleur, maka tentunya bukan mereka yang dimaksud oleh narasi sejarah Pisarana itu.

Masa berkuasanya figur nomor 5, saat Radja Saparua Melianus Jacob Titaley ditangkap karena terlibat dalam perang Pattimura. Pada tahun 1818, M.J. Titaleij/Titaley ini divonis pembuangan ke pulau Jawa35  dan meninggal disana pada tahun 182436. Seperti disebutkan sebelumnya bahwa M.J. Titaley ini adalah putra dari Radja Saparua sebelumnya, Pieter Titaley.

Memang benar, bahwa kita tidak mengetahui kapan Pieter Titaleij selesai memerintah, dan kapan dimulainya pemerintahan putranya.

Kita melakukan pengandaian kembali, misalnya saja Pieter Titaley selesai memerintah pada tahun 1804 dan putranya mulai memerintah mulai tahun 1817, itu berarti ada rentang 13 tahun. Rentang 13 tahun ini, bisa saja terjadi proses penunjukan Patti Tiouw itu. Namun ini juga bermasalah misalnya pada tahun 1804 Patti Tiouw diangkat/ditunjuk sebagai wali negeri Saparua, dan memerintah hingga tahun 1817 kemudian diganti oleh Melianus Jacob Titaley. Persoalan yang timbul dari pengandaian ini adalah orang yang menunjuk Patti Tiouw itu bukan bergelar Controleur, tapi Residen, serta namanya tidak mirip sama sekali dengan Controleur Smenky itu. Penguasa-penguasa wilayah Saparua pada periode ini adalah Cornelis van Aart (1803-180437), Daniel Jacob Blondel (1804-180738), Jan Willem Burghgraef (1807-181039), James Roy (1810-Des 181240).

Persoalan lain adalah pengandaian di atas juga bertentangan dengan isi narasi sendiri, disebutkan Majasang adalah Radja terakhir dari Matarumah Simatauw, itu berarti sederhananya adalah selesainya Pemerintahan Matarumah Simatauw, kemudian digantikan oleh Matarumah lain (dalam hal ini adalah Titaley). Maka “seharusnya” setelah selesai Radja Majasang, harusnya adalah Pieter Titaley, namun hal ini bertentangan dengan narasi sejarah Pisarana yang menyebut Melianus Titaley.

Jika demikian, maka narasi sejarah Pisarana entah sengaja atau tidak sepertinya “menyembunyikan” pemerintahan figur Pieter Titaley dan kemudian “meloncat” ke figur Melianus Jacob Titaley (dengan asumsi M.J. Titaley ini yang dimaksud oleh narasi itu).

Figur nomor 6 saat memerintah, bergelar Assisten Resident, yang berarti bukan Controleur dan tentunya bukan orang ini yang dimaksud. Lagipula tahun memerintahnya (1840-1842) sangat “jauh” dari tahun kematian Majasang Simatauw, dugaan pemerintahan Pieter Titaley, Melianus Jacob Titaley.

·      Yang penting diingat, bahwa 6 figur di atas, adalah figur alternatif atau figur yang “dipaksakan” saja.

 

k.     Atau apakah penulisan nama gelar/jabatan Controleur  pada narasi sejarah Pisarana itu adalah “keliru”? Maksudnya gelar itu bukan bernama Controleur tapi bernama lain tapi ditulis Controleur karena gelar ini lebih “familiar” dan diingat. Hal ini bisa saja terjadi, kita juga terkadang melakukan kesalahan “mendasar” ini, dan hal itu bisa diterima oleh penulis. Namun opsi ini pun bermasalah juga dengan “isi” dari poin j di atas. Seluruh orang yang bergelar bukan Controleur seperti yang dijelaskan di poin j, tidak “nyambung” dengan narasi sejarah Pisarana, terkhususnya dalam konteks figur Majasang Simatauw.

 

---- bersambung ----

 

Catatan Kaki:

1.        Marlissa, Buang (Josef). Tjeritera/Sedjarah Pisarana Hatusiri Amalatu, hal 9, Ambon, Juli 1972 (arsip pribadi)

2.  Valentyn, Francois, Omstandig Verhaal van de Geschiedenissen En Zaakenhet Kerkeyke Ofte Den Godsdienstbetreffende , Zoo In Amboina,Als In Alle De Eylanden, daar Onder Behoorende..........deerde deel, vyfde hoofdstuk, Joannes van Braam, Gerard onder De Linden,  Dordrecht en Amsterdam, 1726, hal 144

3.        Idem (hal 145)

4.    Rapport betreffende een visitatie van kerken en scholen op Saparua, Nusa laut en de zuidkust van ceram door ds. Nicolaas hodenpijl en de ouderlingen Anthoni Mayassa en Joannes Pattikayhatu. Saparua, juli 1695. ANRI, Archief Kerkenraad Batavia 136, bundel rapporten en extracten 1692-1705, ongefolieerd Afschrift. (dimuat  oleh Hendrik.E. Neimeijer, Th. Van den End dan G.J. Schutte dalam Bronnen Betreffende Kerk en School in de Gouvernemente Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC, 1605-1791,eerste deel, tweede band (1605-1789), hal 110-119, Huygens ING (Knaw) Den Haag 2015

5.        Catatan kaki no 182 : Ouderling van het eiland Honimoa (Saparua) 1684 tot zijn dood op 25 februari 1704

6.       Rapport Betreffende een Visitatie van Kerken en Scholen op Saparua, Nusa laut en Ceram door ds. Nicolaas Hodenpijl en de ouderlingen Anthoni Mayassa en Joannes Pattikayhatoe. Ambon 7 Januari 1695. ANRI, Archief Kerkenraad Batavia 136, bundel rapporten en extracten 1692-1705, ongefolieerd Afschrift. (dimuat  oleh Hendrik.E. Neimeijer, Th. Van den End dan G.J. Schutte dalam Bronnen Betreffende Kerk en School in de Gouvernemente Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC, 1605-1791,eerste deel, tweede band (1605-1789), hal 86-95, Huygens ING (Knaw) Den Haag 2015

§   Rapport betreffende een visitatie van kerken en scholen op Saparua, Nusa laut en de zuidkust van ceram door ds. Nicolaas hodenpijl en de ouderlingen Anthoni Mayassa en Joannes Pattikayhatu. Saparua, juli 1695. ANRI, Archief Kerkenraad Batavia 136, bundel rapporten en extracten 1692-1705, ongefolieerd Afschrift. (dimuat  oleh Hendrik.E. Neimeijer, Th. Van den End dan G.J. Schutte dalam Bronnen Betreffende Kerk en School in de Gouvernemente Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC, 1605-1791,eerste deel, tweede band (1605-1789), hal 110-119, Huygens ING (Knaw) Den Haag 2015

7.     Chronologische lijsten van Predikanten per gouvernment (dimuat  oleh Hendrik.E. Neimeijer, Th. Van den End dan G.J. Schutte dalam Bronnen Betreffende Kerk en School in de Gouvernemente Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC, 1605-1791,vierde deel, (1605-1789), hal 39 -40, Huygens ING (Knaw) Den Haag 2015)

§   Alfabetische lijst van predikanten in Ambon, Ternate Banda (dimuat  oleh Hendrik.E. Neimeijer, Th. Van den End dan G.J. Schutte dalam Bronnen Betreffende Kerk en School in de Gouvernemente Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC, 1605-1791,vierde deel, (1605-1789), hal 58, Huygens ING (Knaw) Den Haag 2015)

§   Valentyn, Francois, Omstandig Verhaal van de Geschiedenissen En Zaakenhet Kerkeyke Ofte Den Godsdienstbetreffende , Zoo In Amboina,Als In Alle De Eylanden, daar Onder Behoorende..........deerde deel, vyfde hoofdstuk, Joannes van Braam, Gerard onder De Linden,  Dordrecht en Amsterdam, 1726, hal 141

§   Generalle Missiven Gub Jend VOC, Joannes Camphuys tertanggal 28 Februari 1687, Kol. Arch. 1308, fol. 1015-1199

8.        Valentyn, Francois Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende......., Joannes van Braam, Dordrecht, tweede boek, vierde hoofdstuk, 1724, hal 90-91

§  S.Keijzer, Francois Valentijn’s Oud en Nieuw Oost Indie, tweede deel, tweede boek, vierde hoofdstuk , H.C. Susan, s’Gravenhage, 1856, Hal 97

9.       Knaap, Gerrit. J, Kruidnagelen en christenen; De VOC en de bevolking van Ambon 1656-1696. Leiden 2004,  hal 106.

§  Vanharverbeke, Maarten, Amboina, de VOC op Ambon in 1732 : een socio-economische analyse (skripsi di Universitas Gent, Hal 186)

10.     MAATREGELEN TOT REORGANISATIE VAN BESTUUR IN DE MOLUKKEN

Verbaal handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) in Rade 8 februari 1825 no. 19, Batavia.Afschrift. NA, Koloniën 2.10.01, 2787

§  VASTSTELLING VAN REGLEMENT OP BINNENLANDS BESTUUR VOOR AMBON

Verbaal handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) tijdens zijn reis door de Grote Oost 15 april 1824 no. 1, Ambon. Afschrift. NA, Koloniën 2.10.01, 2766. Extract in: NA, Koloniën 2.10.01, 473, vb. 25 dec. 1825 no. 84.

11.     Benoeming van soa-hoofden en andere functionarissen in de negorijen door de gouverneur van Ambon (Wieling), Ambon, november 1803. Afschrift. ARNAS, Ambon 730/a.

§  Eerste commissaris tot de overname en retablissering van 's Compagnies bezittingen in de Molukken (Cranssen) aan gouverneur-generaal (Siberg) en raden van Indië, Batavia, 20 december 1803. Afschrift. NA, collectie Van Alphen 2.21.004.19, 302.

12.     Eerste commissaris tot de overname en retablissering van 's Compagnies bezittingen in de Molukken (Cranssen) aan gouverneur-generaal (Siberg) en raden van Indië, Batavia, 20 december 1803. Afschrift. NA, collectie Van Alphen 2.21.004.19, 302

(Sumber ini berupa Laporan yang berisikan deskripsi serta point-point/item-item penting yang dilakukan oleh Willem Jacob Cranssen selaku Komisaris Pengambil alihan wilayah Maluku dari Pemerintahan Interegnum Inggris jilid I (1796 – 1803) pada bulan Maret 1803. Laporan itu didalamnya terdiri dari 347 item/point. Pada point 242 dijelaskan tentang daftar para regenten (raja/patih/orang kaya) dari negeri-negeri yang ada di Gubernemen VOC Ambon. Pada penjelasan itu, “dibagi” menjadi 2 bagian, yaitu daftar para regenten yang telah menjadi raja dimasa pemerintahan Inggris (1796-1803) dan daftar beberapa raja yang telah digantikan/ditunjuk pada tahun April 1803 setelah diadakan pengambilalihan itu.

Pada point 242 itu juga disebutkan bahwa daftar Raja-raja yang berkuasa di masa Pemerintahan Inggris itu adalah daftar yang telah di susun oleh Balthasar Smissaert sebagai Hoofdadministrateur dan Secunde (1787-1796) di masa Gubernur Johan Adam Schiling (1788-Mei 1794) serta Alexander Cornabe (Des 1795-Feb 1796), bahkan ia menjadi Penjabat Gubernur sendiri (Mei 1794-Des 1795). Daftar yang dibuat oleh Smissaert itu tetap digunakan di masa Pemerintahan Inggris jilid I (1796-1803) yang berarti para Raja itu tetap berkuasa di masa Inggris. Saat pengambilalihan pada bulan Maret 1803, daftar ini kemudian “diperbaiki” oleh C.Hoffman yang bertugas sebagai anggota Raad van Justitie dan Fiscal. Disebutkan bahwa mereka (W.J. Cranssen) tetap “melanjutkan”  daftar itu atau para raja yang berkuasa itu. 

Pieter Titaleij disebutkan dalam daftar yang dibuat oleh B. Smissaert itu dan tetap digunakan di masa Inggris. Ini berarti minimal Pieter Titaleij (dalam daftar ditulis Pieter Titalaij) menjadi Raja Saparua dalam tahun 1787-1796 atau paling terlambat, Pieter Titaleij menjadi Radja pada Februari 1796 sebelum pengambilalihan oleh Inggris itu. 

13.     Valentyn, Francois. Oud en Nieuw Oost Indie (twede deel) Beschyving van Amboina Vervattende, tweede deel, zevende hoofdstuk, hal 2-33 dan 36......., Joannes van Braam, Dordrecht, 1724.

14.     Naamboekje van de weled Heeren der Hooge Indische Regeering (tahun 1719-1807)

15.     Regering Almanaak

16.     Fraasen, Chr Fr. Bronnen Betreffende Midden Molukken (1796-1902), Bronnen Betreffende Midden Molukken (1900 – 1942)

17.     Assistent-resident van Saparua (Schminke) aan gouverneur der Molukken (Goldman), Paulohi, 21 en 23 november 1857.La A. Afschrift. NA, Koloniën 2.10.02, 5951, geh. vb. 23 oktober 1858 la K7 no. 17

§  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1856, Batavia, 1856, hal 108

§  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1857, Batavia, 1857, hal 113

§  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1858, Batavia, 1858, hal 126

§  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1859, Batavia, 1859, hal 131

18.     Besluit gouverneur-generaal (Duymaer van Twist) 6 augustus 1851 no. 30, Batavia.Afschrift. NA, Koloniën 2.10.02, 7124.

§  Besluit gouverneur-generaal (Duymaer van Twist) 7 december 1852 no. 3, Batavia.Afschrift. NA, Koloniën 2.10.02, 7140.

§  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1849, Batavia, 1849, hal 92

§  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1850, Batavia, 1850, hal 94

§  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1851, Batavia, 1851, hal 88

§  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1852, Batavia, 1852, hal 86

§  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1853, Batavia, 1853, hal 95

§  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1854, Batavia, 1854, hal 95

19.     Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1860, Batavia, 1860, hal 134

§  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1861, Batavia, 1861 hal 139

20.     Assistent-resident van Saparua (Schminke) aan gouverneur der Molukken (Goldman), Paulohi, 21 en 23 november 1857.La A. Afschrift. NA, Koloniën 2.10.02, 5951, geh. vb. 23 oktober 1858 la K7 no. 17

21.     Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1886, Batavia, 1886 hal 214

Ø  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1887, Batavia, 1887 hal 217

Ø  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1888, Batavia, 1888 hal 243

Ø  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1889, Batavia, 1889 hal 251

Ø  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1890, Batavia, 1890 hal 253

Ø  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1891, Batavia, 1891 hal 234

Ø  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1892, Batavia, 1892 hal 233

Ø  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1893, Batavia, 1893 hal 233

22.     Kort verslag van de resident van Ambon (Riedel) over de stand van zaken in de residentie over de maand november 1882, Ambon, 30 november 1882.Afschrift. NA, Koloniën 2.10.02, mr. 48/1883

23.     Jong, Chr.G.F. de. De Protestantse kerk in de Midden-Molukken vol 2 900 1942,  2 vol WGNZOK, (Zoetermeer 2004 dan Leiden 2006), Bijlage VI, Bestuurhoofden der Molukken 1800-1942, hal 646

Ø  Regering Almanak voor Nederlands – Indie 1881, Landsdrukerij, Batavia, 1881, Hal 265

Ø  Regering Almanak voor Nederlands – Indie 1882, Landsdrukerij, Batavia, 1882, Hal 182

Ø  Regering Almanak voor Nederlands – Indie 1883, Landsdrukerij, Batavia, 1883, Hal 197

24.     Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1883, Batavia, 1883 hal 198

Ø  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1882, Batavia, 1882 hal 257

Ø  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1884, Batavia, 1884 hal 205

Ø  Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1885, Batavia, 1885 hal 205

25.     Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1881, Batavia, 1881 hal 266

26.     Almanak en Naamregister voor Nederlandsch -  Indie voor het jaar 1880, Batavia, 1880 hal 255

27. Fraasen, Chr Fr. Bronnen Betreffende Midden Molukken (1796 – 1902), Huygen Knaw NL, 1997, Registername Titaley, Lambert

28. GM Gub Jend VOC Gustaaf Baron van Imhoff,  tanggal 31 Desember 1746 (GM Gouveneur Generaal en Raden aan Heeren XVII, deel 11, hal 365)

Ø  GM Gub Jend VOC Gustaaf Baron van Imhoff,  tanggal 31 Desember 1749 (GM Gouveneur Generaal en Raden aan Heeren XVII, deel 11, hal 769)

Ø  Naamboekje van de Weled. Heeren de Hooge Indische Regering..... Januari 1752, Gerrit Bos, Amsterdam,1753 (hal 58)

Ø  Naamboekje van de Weled. Heeren de Hooge Indische Regering..... Januari 1751, Gerrit Bos, Amsterdam,1752 (hal 58)

Ø  Naamboekje van de Weled. Heeren de Hooge Indische Regering..... Oktober 1748, Gerrit Bos, Amsterdam, 1752 (hal 49)

29.   Naamboekje van de Weled. Heeren de Hooge Indische Regering..... April 1762, Cornelis Wilt Amsterdam,1761 (hal 58)

Ø  Naamboekje van de Weled. Heeren de Hooge Indische Regering..... 1763, Cornelis Wilt Amsterdam,1764 (hal 57)

Ø  Naamboekje van de Weled. Heeren de Hooge Indische Regering..... April 1764, Cornelis Wilt Amsterdam,1765 (hal 54)

Ø  Naamboekje van de Weled. Heeren de Hooge Indische Regering..... Januari 1765, Cornelis Wilt Amsterdam,1766 (hal 48)

30.     Resident te Ambon (Jones) aan waarnemend gouverneur in Rade te Madras (luitenant-generaal Harris),Ambon, 27 november 1798.Afschrift. IOR, Madras Public Consultations 15 February 1799, P/242/10 f. 339-362 (dimuat oleh Fraasen, Chr. Fr, dalam :Bronen Betreffende Midden Molukken 1796-1902)

Ø  Fraasen, Chr. Fr, Bronen Betreffende Midden Molukken 1796-1902, Register Name Slingsby, Jhon Henry

Ø  Resident te Ambon (Farquhar) aan gouverneur in Rade te Madras (Clive), Ambon, 5 april 1799.Afschrift. IOR, Madras Public Consultations 12 July 1799, P/242/14 f. 2178-2213 (dimuat oleh Fraasen, Chr. Fr, dalam :Bronen Betreffende Midden Molukken 1796 – 1902)

Ø  Widjojo, Muridan Satrio, Cross-Cultural Alliance-Making and Lokal Resistance in Maluku during the Revolt of Prince Nuku, c. 1780 – 1810 (Disertasi Doktoral di Universitas Leiden, 12 September 2007), chapter eleven, pages 224

31.     Resident der Molukken (Martin) aan algemeen secretaris te Calcutta (Edmonstone), Ambon, 15 juni 1811.Afschrift. IOR, Bengal Public Consultations 28 March 1812 no. 26, P/8/1

32.     Besluit schout-bij-nacht commissaris-generaal Buijskes 18 December 1817 no. 136, Ambon.
Afschrift. NA: collectie Buijskes 1.01.47.05, 4; collectie Schneither 2.21.007.57, 128.

Ø  Almanak van Nederlands Indie voor het jaar 1819, Batavia, 1819

Ø  Almanak van Nederlands Indie voor het jaar 1820, Batavia, 1820

Ø  Almanak van Nederlands Indie voor het jaar 1821, Batavia, 1821

Ø  Almanak van Nederlands Indie voor het jaar 1822, Batavia, 1822

33.     Almanak van Nederlands Indie voor het jaar 1841, Batavia, 1841, hal 54

Ø  Almanak van Nederlands Indie voor het jaar 1842, Batavia, 1842, hal 54

34.     Fraasen, Chr Fr. Bronnen Betreffende Midden Molukken (1796-1902), Huygen Knaw NL, 1997, Registername Titaley, Melianus Jacob, Titaley Pieter, Pattiselano Cornelia

§  Etmans, M.D. De Bevolking van Saparua, hal

35.     BESLISSING OP DIVERSE REKESTEN

Verbaal handelingen en besluiten gouverneur-generaal (Van der Capellen) buiten Rade 10 februari 1825 no. 7, Batavia.

Afschrift. NA, Koloniën 2.10.01, 2480.

§  Fraasen, Chr Fr. Bronnen Betreffende Midden Molukken (1796-1902), Huygen Knaw NL, 1997, Registername Titaley, Melianus Jacob, Simatauw

36.     Idem

37.     Instructie voor kapitein Van Aart in verband met de door hem over te nemen comptoiren Lariké, Hila, Haruku enSaparua, opgesteld door commissarissen tot de overname en retablissering van 's Compagnies bezittingen in deMolukken (Cranssen, Wieling en Melissen), Ambon, 4 maart 1803.
Afschrift. NA, collectie Van Alphen 2.21.004.19, 299  (dimuat oleh Fraasen, Chr. Fr, dalam :Bronen Betreffende Midden Molukken 1796 – 1902)

Ø  Commissarissen tot de overname en retablissering van 's Compagnies bezittingen in de Molukken (Wieling en Melissen)aan gouverneur-generaal (Siberg) en raden van Indië, Ambon, 15 mei 1803.Afschrift. NA, collectie Van Alphen 2.21.004.19, 300.

Ø  Benoeming van een soa-hoofd in de negorij Porto door de gouverneur van Ambon (Wieling), Ambon, 23 september1803.Afschrift. ARNAS, Ambon 730/a.

Ø  Eerste commissaris tot de overname en retablissering van 's Compagnies bezittingen in de Molukken (Cranssen) aangouverneur-generaal (Siberg) en raden van Indië, Batavia, 20 december 1803.Afschrift. NA, collectie Van Alphen 2.21.004.19, 302.

Ø  Benoeming van M.P. Wattimena tot regent van Amahei door de gouverneur van Ambon (Wieling), Ambon, 29februari 1804.Afschrift. ARNAS, Ambon 730/a.

Ø  Benoeming van een soa-hoofd in de negorij Ulat door de gouverneur van Ambon (Wieling), Ambon, 9 maart 1804.Afschrift. ARNAS, Ambon 730/a.

Ø  Memorie van overgave van afgaand provisioneel gouverneur van Ambon C.L. Wieling, Ambon, 30 april 1804.Afschrift. NA, collectie Van Alphen 2.21.004.19, 305

38.     Benoeming van een soa-hoofd in de negorij Porto (?) door gouverneur van Ambon (Cranssen), Ambon, 16 oktober1804.Afschrift. ARNAS, Ambon 730/a299  (dimuat oleh Fraasen, Chr. Fr, dalam :Bronen Betreffende Midden Molukken 1796 – 1902)

Ø  Benoeming van regent voor de negorij Siri Sori Serani door gouverneur van Ambon (Cranssen), Ambon, 12 december1804.Afschrift. ARNAS, Ambon 730/a.

Ø  Dagregister van de saniri te Pamahu 8-28 april 1805, gehouden door E. Mazel.
Afschrift. ARNAS, Ambon 749/b, 749/c, 749/d

Ø  De gecommitteerden C. Hoffmann en A. da Costa met de residenten van Haruku (Mazel), Saparua (Blondeel), Hila(Burghgraef) en Lariké (Van Iperen) aan gouverneur der Molukken (Cranssen) over de geldheffing van de negorijen,Ambon, 15 mei 1805.Afschrift. ARNAS, Ambon 749/d

Ø  Benoeming van een kapitan in de negorij Ihamahu door gouverneur van Ambon (Cranssen), Ambon, 6 oktober1805.Afschrift. ARNAS, Ambon 730/a.

Ø  Naamboekje van de weled heeren der Hooge Indische Regeering zoo tot als buiten Batavia, Desember 1806,Pieter van Geeman, Batavia, 1806 (hal 73)

39.     Benoeming van een soa-hoofd in de negorij Amèt door gouverneur van Ambon (Cranssen), Ambon, 5 februari 1808.Afschrift. ARNAS, Ambon 730/a.

Ø  Benoeming van soa-hoofden in de negorij Abubu door gouverneur van Ambon (Cranssen), Ambon, 19 juni 1808.Afschrift. ARNAS, Ambon 730/a

Ø  Benoeming van een soa-hoofd in de negorij Amèt door gouverneur van Ambon (Cranssen), Ambon, 16 juli 1808.Afschrift. ARNAS, Ambon 730/a

Ø  Benoeming van soa-hoofden in de residentie Saparua door gouverneur van Ambon (Cranssen), Ambon, 12 december1808.Afschrift. ARNAS, Ambon 730/a.

Ø  Naamboekje van de weled heeren der Hooge Indische Regeering zoo tot als buiten Batavia, Desember 1807,Pieter van Geeman, Batavia, 1807 (hal 74)

40.     Militair en civiel gezaghebber te Ambon (kapitein Court) aan algemeen secretaris te Madras (Falconar), Ambon, 24juli 1810.Afschrift. IOR, Bengal Political Consultations 10 November 1810 no. 4, P/119/17; Bengal Political Consultations 15 January1811 no. 43, P/119/24.

Ø  Resident der Molukken (Martin) aan algemeen secretaris te Calcutta (Edmonstone), Ambon, 15 juni 1811.Afschrift. IOR, Bengal Public Consultations 28 March 1812 no. 26, P/8/1.

Ø  Resident der Molukken (Martin) aan algemeen secretaris te Calcutta (Edmonstone), Ambon, 15 juni 1811.Afschrift. IOR, Bengal Public Consultations 28 March 1812 no. 26, P/8/1.

Ø  Resident van Saparua (luitenant Roy) aan secretaris te Ambon (vaandrig Crossley), Saparua, 20 november1811.Afschrift. IOR, Bengal Civil Colonial Consultations 5 June 1813 no. 3, P/167/40.

Ø  Demografisch overzicht van Saparua en Nusalaut opgesteld door resident van Saparua (luitenant Roy),Saparua, 15 januari 1812.Afschrift. IOR, Bengal Civil Colonial Consultations 5 June 1813 no. 6, P/167/40.

Resident der Molukken (Martin) aan algemeen secretaris te Calcutta (Edmonstone), Ambon, 29 februari1812.Afschrift. IOR, Bengal Civil Colonial Consultations 5 June 1813 no. 1, P/167/40.

1 komentar: