Rabu, 01 Agustus 2018

Muar, Vull, Licer, Lijasser, Lyaser, Vleasser, Ulliasser, Honomoa hingga Saparoua


---- Jejak-jejak sebuah “nama” dalam Arsip dan Sumber
serta Perbincangan dalam ruang waktu ----
(Bag Ic)

Oleh 
Aldrin Anakotta & Kotje Novaria Anakotta/W
 

Agar penyajian artikel ini bisa dibaca secara kronologis, maka kita berhenti sebentar dan kembali ke surat-surat dari Para Misionaris Katholik Portugis

1.     Surat dari Lorenso Masanio kepada Frater Claudio Acquaviva tertanggal 30 April 1600 yang ditulis di Ambon1. Surat ini berisikan “12 point” dimana penyebutan kata Islas de Oma dan Liacer ada pada point 6.

 

Isi suratnya sebagai berikut :

 

Point (6) : ............Y con los dae islas de Oma y Liacer ...................


Peta Pulau Ambon oleh Jacob van Neck, 1601

2.  Surat Lorenso Masanio kepada Frater Pierentanio Spineli tertanggal 1 Mei 1602 dan ditulis di Ambon51. Surat ini berisikan “8 point” dimana ia menyebut Isole de Oma, Liacer dan Russalao pada point 52

Fragment surat itu sebagai berikut :

 

Point (5) : ..............se visitarno le isole de Oma, Liacer, di Russalao e queste Anboyno.......


3.   Surat Lorenso Masanio kepada Frater Nicolao Pimenta di Goa India tertanggal 10 Mei 1602, dan ditulis di Ambon3.

     Surat ini berisikan “30 point” dimana ia menyebut Ilha de Oliacer pada point ke-74 , Oma, Liacer dan Rosselao pada point 11 dan 135.

 

      Fragment surat tersebut adalah :

 

      Point (7) : A Primeira ves indo de capitao desta fortaleza pera a ilha de Oliacer............

      Point (11) : ..........dos lugares desta ilha e das outras de Oma, Liacer e Rosselao..........

    Point (13) : .......chegando a salvamento a ilha de Oma, dali a do Liacer e dahi a de Rosselao.............quatro na ilha de Oma, nove na do Liacer e sete na de Rosselao..........

 
Peta Pulau Ambon dan Lease tahun 1617

4.   Surat Alberto Laersio  kepada Frater Claudio Acquaviva tertanggal 13 Januari 16046. Surat ini ditulis dalam Bahasa Latin dan berisikan 20 Point dimana ia menulis atau menyebut insula Oma, Liacero dan Rocalano7 pada point 7.

 

Fragment isi surat tersebut sebagai berikut :

 

Point (7) : ..............videlicet in Oma curiae quattuor, in Liacero novem, septem Rocelano.............

 

5.      Surat Manuel Rodrigues  kepada Frater Claudio Acquaviva 15 Januari 16048.

Surat ini berisikan 35 point dan secara eksplisit menulis Oma, Liacer dan Rosselao pada point 159

 

6.  Surat Bishop Pedro de Agurto kepada King Spain  Philip III  tertanggal 30 Juni 160510 yang ditulis dari Cebu Philipina. Surat ini berisikan 15 point dan penyebutan islas del Liaser, Oma dan Rozelao pada point 611

 

Fragment dari surat itu sebagai berikut :

 

Point (6) ............ a la qual sujetas la islas del Liaser, Oma, Ruzelao........


Penulis membatasi surat-surat para Misionaris pada periode ini...... hal ini disebabkan pada Februari 1605, Portugis terusir dari wilayah Ambon, yang ditandai dengan jatuhnya benteng mereka. Sejak itulah, Belanda (VOC) mulai berkuasa, sehingga kita akan melihat sumber-sumber dari Belanda pada masa awal ini.

Seperti disebutkan sebelumnya, bahwa bulan Mei 1600 armada Steven van der Haghen tiba di pantai Hitu. Ini merupakan kunjungan pertama van der Haghen di wilayah itu. Kunjungan pertama kali ini juga dilaporkan dalam surat para Misionaris, tertanggal 23 Agustus 160012.

Kunjungan pertama ini juga disebutkan oleh Valentyn13, dan Tiele14.

Pada kunjungan pertama ini, van der Haghen tak mampu menaklukan benteng Portugis di kota Ambon, akhirnya ia mengadakan perjanjian dengan para pemimpin Hitu dan membangun sebuah benteng kecil di pantai Utara dekat negeri Kaitetu15. Ia juga meninggalkan 27 anak buahnya dibawah pimpinan Jan Dirks Sonnenbergh16.

5 tahun kemudian, dibawah pimpinan Steven van der Haghen, VOC menaklukan benteng Portugis di kota Ambon pada tanggal 23 Februari 160517.

Ia kemudian menempatkan Frederik de Houtman sebagai Gubernur VOC Ambon pertama (1605-1611)18

Hasil dari 2 kali kunjungan van der Haghen di perairan pulau Ambon dan sekitarnya, maka ia mendeskripsikan “kawasan Lease”. Pendeskripsian dari van der Haghen dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama, penulis hanya mengutip fragment-fragment yang berhubungan dengan isi artikel ini saja :

...................Dat lant van Ambona met die eylanden van Uliasseer sijn seer vruchtbaer van

sagu, dat so veel is offmen wilde seggen van coren................................ende int lant van Ambona ende op die eylanden van Uliasseer wast so veel van desen sagu dattet..............

............. Die Ambonesen ende die van deylanden van Uliasseer, diet van ouer veel jaren

met die Portugisen.......................... ende het meeste volck vandie eylanden van Uliasseer, hoe wel dat se Christenen ofte Mahometisten sijn........................ dat door commandement van den

Admirael vander Hagen int verseilen van Banda na Ambona int eylant Nossalao................ dorp ofte eylant,alwaert 4, 6, 8, 10 ofte 12 milen vandaer, gelijck het eylant Rossalao van Ambona leit................

Nu volgen die namen van die eylanden van Uliasseer................ Het eerste eylant is genaempt Oma...................... Op dit eylant Oma staen elff steden ende dorpen, die seuen daer van sijn Christenen ende die vier dat sijn Mahometisten, ende dit eylant Oma leit ontrent 4 milen vant casteel.

(Gugusan itu disebut kepulauan Uliasser.............Pulau Pertama bernama pulau Oma.......di pulau Oma terdapat 11 negeri, dimana 7 negeri Kristen dan 4 negeri Muslim. Pulau Oma berjarak 4 Mil dari Kastil atau Benteng (maksud Van Der Haghen adalah benteng Victoria di kota Ambon – catatan tambahan dari penulis)

Het tweede eylant is genaemt Vliasseer, daer op staen thien steden ende dorpen; dese natureele vant eylant sijn altemael Christenen datse al ouer veel jaren geweest hebben, dese presen die Portugisen oock seer hoe getrou datse haer altoos geweest hadden, al vanden beginne aff datse eerst int lant gecomen waren.......................

(Pulau kedua bernama Vliasseer (Uliaser), yang terdiri dari 10 negeri, yang ke-10 negeri itu adalah negeri Kristen..............................)

Het derde eylant is genaempt Rossalao, gelegen ontrent 12 milen vant casteel,

dwelck het grootste is van drien ende leit ontrent halff wegen Banda, ............

(Pulau ketiga bernama Rossalao, yang letaknya 12 mil dari kastil/benteng, “tak jauh” dari ketiga pulau besar itu, dan  terletak “tak jauh” dari pulau Banda..........)

 

Deskripsi bagian pertama ini dibuat pada tanggal 14 Maret tahun 160519.

Menarik membaca deskripsi kawasan Lease dari Van der Haghen pada bagian pertama ini, terkhusus tentang pulau Vliasser (Saparua). Disebutkan di Pulau Saparua ada 10 negeri Kristen di masa itu, sayangnya van der Haghen tidak merincinya.

Fragment bagian kedua sebagai berikut sebagai berikut20 :

..................als die eylanden van Liasseer ende deylanden van Banda te bevaren................. dwelck die luyden vanden landen Liasser also doen alse aent.....................Ende men sal oock verstaen dat veel Ambonesen van die eylanden Liasseer....................... Die eylanders van Liasseer dat plegen altemael menschen eeters te weesen enz............... ..............Alsulcken dranck brengen die eylanders van Liasser ende Rossalao aent casteel wel te vercopen.......................

 

Indonesian Archipelago, 1578


Penulis kembali membatasi hingga tahun 1605 ini dan mengkategorikan periode ini pada periode “sumber-sumber Portugis”, meskipun penulis memasukan deskripsi dari Steven van der Haghen yang notabene orang Belanda dalam periode ini. Periode selanjutnya adalah periode VOC (1605-1799) dan kekuasaan bangsa Portugis tidak lagi berkuasa.


==== bersambung ====

 

Catatan Kaki

1.  Hubert Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2 (1577-1606 ), Jesuit Historical Institute, Roma, 1980, chapter V (Documents), hlm 487 - 493

·      Wessels, C. De Geschiedenis der RK Missie in Amboina (1546 – 1605), Nijmegen Utrecht, 1926, Masonio, Lorenzo, hlm 191 no 6

2.  Hubert Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2 (1577-1606 ), Jesuit Historical Institute, Roma, 1980, chapter V (Documents), hlm 547- 551

3.      Idem (hlm 550)

4.  Hubert Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2 (1577-1606 ), Jesuit Historical Institute, Roma, 1980, chapter V (Documents), hlm 581- 591

·      Wessels, C. De Geschiedenis der RK Missie in Amboina (1546 – 1605), Nijmegen Utrecht, 1926, Masonio, Lorenzo, hlm 191 no 10

5.  Hubert Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2 (1577-1606 ), Jesuit Historical Institute, Roma, 1980, chapter V (Documents), hlm 584

6.      Idem (hlm 586)

7.   Hubert Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2 (1577-1606), Jesuit Historical Institute, Roma, 1980, chapter V (Documents), hlm 630 - 636

8.      Idem (hlm 633)

9.   Hubert Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2 (1577-1606), Jesuit Historical Institute, Roma, 1980, chapter V (Documents), hlm 645 - 655

10.  Idem (hal 651)

11. Hubert Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2 (1577-1606), Jesuit Historical Institute, Roma, 1980, chapter V (Documents), hlm 693-699

12.  Idem (hlm 696)

13. Hubert Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2 (1577-1606), Jesuit Historical Institute, Roma, 1980, chapter V (Documents), hlm 494, dan cat kaki no 3, hlm 494

14.  Valentyn, Francois Oud en Nieuw Oost-Indie, deel 1, hlm 178-179

15. Tiele, P.A. Documenten voor de geschiedenis der Nederlanders in het Oosten (dimuat pada Bijdragen en mededeelingen, deel 6, 1883,  hlm 163-166

16. Hubert Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2 (1577-1606), Jesuit Historical Institute, Roma, 1980, chapter V (Documents), dan cat kaki no 9, hlm 510

17.  Scheeptogt onder Steven van der Hagen (dimuat dalam De Jonge, J.K.J.De Opkomst van het Nederlandsch Gezag in Oost-indie (1595-1610), tweede deel, S’Gravenhage, Martinus Nijhoff, Amsterdam, Frederik Muller, 1864, hlm 463)

·        Lauts, G, Geschiedenis van de Vestiging, Uitbreiding,..................W. Van Bookeren, Groningen, 1852, Derde hoofdstuk, hlm 51

18.  Cort verhael van 't geene bij den Admirael Steuen vander Haghen tot Ambonen met de Portugesen ende Jesuyten gehandelt is .............(dimuat oleh P.A. Tiele dalam Bijdragen en mededeelingen, deel 6, 1883, hlm 281-292)

19. Hubert Jacobs, SJ, Documenta Malucensia, Vol 2 (1577-1606 ), Jesuit Historical Institute, Roma, 1980, chapter V (Documents), dan catatan kaki no 11, hlm 681

·    De Jonge, J.K.J.De Opkomst van het Nederlandsch Gezag in Oost-indie (1595-1610), derde deel, S’Gravenhage, Martinus Nijhoff, Amsterdam, Frederik Muller, 1865, hlm 147-148, cat kaki no 2, hlm 148

20.  Beschriuinge vant eylant van Ambona, gelegen int Oost-Indiën.............(dimuat oleh P.A. Tiele dalam Bijdragen en  mededeelingen, deel 6, 1883, hlm 328, 329, 330, 334-336)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar