Selasa, 07 Agustus 2018

The First Ladies of Amboina (bag - 18 - Selesai)


Pemerintahan Hindia Belanda
Oleh
Adryn Anakotta

Resident Maluku, H.J. Jansen saat inspeksi di pelabuhan Ambon


I.             Bagian XI (1935 – 1942) : Resident der Molukken


1.       Bauke Jan Haga (1935 – 19371)
a.       Neeltje.Grietje. van Witzenburg

      (lihat figur ini pada artikel sebelumnya, bagian ke-17 figur no 4)
 
Bauke Jan Haga

2.       Hermen.Jan. Jansen (Mei – Nov 19372)
a.       Anna van Brouwer (1894 - 1954 )3

Hermen Jan Jansen lahir pada 14 Agustus 1892 di Zwole4 dan meninggal pada 18 Februari 1942 di Ambon5. Ia adalah putra dari Willem Jansen dan Johana Maria Zwart6.
Menikah dengan Anna van Brouwer pada tanggal 18 September 1914 di Sneek, Netherland7.
 
Hermen Jan Jansen saat menikah 



Istrinya ini adalah putri dari Pieter Brouwer (1868 -??) dan Maike Meyer (1871 – 1910), lahir pada tanggal 9 Mei 1894 di Leerbroek, serta meninggal pada 19 Februari 1954 di Utrecht8
 
H.J. Jansen, Anna Brouwer dan ke 6 anak mereka

Pernikahan mereka dikaruniai 6 anak, yaitu9 :
a.       Willem Pieter Jansen (16 November 1915 - ??)
b.       Maike Johana Maria (28 Maret 1917 - ??)
c.        Petronella Adriana Jansen (10 April 1919 - ??)
d.       Cornelis Jansen (1921 - ??)
e.       Johana Elisabeth Jansen (1923 - ??)
f.         Anna Elisabeth Jansen (1925 - ??)

§  Hermen/Herman Jan Jansen dimakamkan di pemakaman Belakang Soya, Ambon10.


3.       P. Brouwer (Nov 1937 – Maret 193811) Pejabat
a.       xxxxx

H.J. Jansen bersama para pegawai di Ambon


4.       H.J. Jansen (Maret 1938 – Feb 194212)
a.       Anna van Brouwer (1894 – 1954)

       (lihat figur no 2 di atas)
 
H.J.Jansen, istri dan anak-anak mereka




Catatan Penjelasan
Pada tanggal 1 Februari 194213, Kota Ambon diserang oleh Jepang dan akhirnya takluk. Sejak saat itu, kekuasaan Hindia Belanda berakhir dan digantikan oleh Jepang.



    J.  Penutup
       
         Sejarah kekuasaan Belanda yang panjang diselingi 2 kali pemerintahan Inggris menghadirkan begitu banyak cerita, salah satunya adalah perkawinan. Seperti terlihat pada artikel panjang ini, para wanita yang menjadi “the first ladies” dan menjadi figur “sentral” berasal dari lingkaran “kekuasaan” itu sendiri. Para wanita itu adalah putri, cucu, keponakan, cicit dan atau memiliki hubungan keluarga dengan figur-figur berkuasa.
Selain berasal dari “strata” itu, para wanita lain juga “menyusup” dalam kehidupan para Gubernur, mereka berasal dari kaum pribumi. Meskipun tidak menikah resmi serta dijadikan nyonya rumah, namun pengaruh mereka pun turut menciptakan “kehidupan sosial” yang unik.
Keturunan mereka yang setengah bule hadir dan jadi bagian “integral” dari kehidupan sosial di masa itu hingga sekarang.
“Panorama” kehidupan model ini, yang kemudian diulas oleh sejarahwan Gerrit J Knaap dalam artikelnya, A City of Migrants: Kota Ambon at the end of the seventeenth century14.
Pola kehidupan ini juga berkelindan dan terhubung serta memunculkan “figur-figur” lokal, kaum burgher Ambon yang “masuk” dan akhirnya bertugas di “pemerintahan” menjadi Pegawai Negeri.
Cerita ini pun diulas dengan menarik oleh sejarahwan Universitas Indonesia asal Maluku, Richard. Z. Leirissa dalam Social Development in Ambon during the 19th century : Ambonese Burger15.  
Sejarah sosial yang demikian panjang, mungkin menjadi salah satu faktor terbentuknya pola pikir dalam “budaya” orang-orang Ambon.
Pola pikir yang “merujuk” pada keberhasilan seorang anak jika ia menjadi pegawai negeri, atau seorang anak disebut “menjadi orang” jika ia berseragam dinas dan menjadi pegawai pemerintahan. Pola pikir ini masih tetap awet hingga sekarang.

---------- SELESAI --------





Catatan Kaki
1.        Jong, Chr.G.F. de. De Protestantse kerk in de Midden-Molukken vol 2 1900 1942,  2 vol WGNZOK, (Zoetermeer 2004 dan Leiden 2006), Bijlage VI, Bestuurhoofden der Molukken 1800 – 1942, hal 647
Ø  Fraasen, Ch, F. Van, en Jobse, P.  Bestuurshoofden, gouvernementsambtenaren en militaire commandanten, 1900 – 1942 (dimuat dalam Bronnen Betreffende de Midden-Molukken 1900 – 1940, deel 4, Instituut voor Nederlandse Geschienis, Den Haag, 1997, hal 43)
2.        Idem
3.        AlleFriezen in Leeuwarden (Netherlands), Civil registration marriages
Burgerlijke Stand Sneek - Tresoar, Bron: boek, Part: 2053, Period: 1914, Sneek, archive 30-34, inventory number 2053, September 18, 1914, Huwelijksregister 1914, record number 63
Ø  Jansen, Petronella Adriana (Nellie), Memoires van Nellie Jansen voor mijn kleinkinderen, 2004, hal 10,12, 20
  1. https://www.genealogieonline.nl/en/genealogie-brouwer/I20756.php
Ø  Jansen, Petronella Adriana (Nellie), Memoires van Nellie Jansen voor mijn kleinkinderen, 2004, hal 10,209
  1. https://oorlogsgravenstichting.nl/persoon/70464/hermen-jan-jansen
Ø  Jansen, Petronella Adriana (Nellie), Memoires van Nellie Jansen voor mijn kleinkinderen, 2004, hal 165,168,209
Ø  Heldersche Courant | 1945 | 10 oktober 1945 | pagina 4 (sumber koran yang berisi pemberitahuan kematian H.J. Jansen, Resident van Molukken)
6.        AlleFriezen in Leeuwarden (Netherlands), Civil registration marriages
Burgerlijke Stand Sneek - Tresoar, Bron: boek, Part: 2053, Period: 1914, Sneek, archive 30-34, inventory number 2053, September 18, 1914, Huwelijksregister 1914, record number 63
7.        AlleFriezen in Leeuwarden (Netherlands), Civil registration marriages
Burgerlijke Stand Sneek - Tresoar, Bron: boek, Part: 2053, Period: 1914, Sneek, archive 30-34, inventory number 2053, September 18, 1914, Huwelijksregister 1914, record number 63
  1. National Archives / Archives South Holland in Den Haag (Netherlands), Civil registration births
    Leerbroek, May 10, 1894, record number 9
Ø  The Utrecht Archives in Utrecht (Netherlands), Civil registration deaths
-, Utrecht, archive 1221-1, inventory number 1981, February 22, 1954, record number 441
9.        Jansen, Petronella Adriana (Nellie), Memoires van Nellie Jansen voor mijn kleinkinderen, 2004
10.     Jansen, Petronella Adriana (Nellie), Memoires van Nellie Jansen voor mijn kleinkinderen, 2004, hal 168,209
11.     Jong, Chr.G.F. de. De Protestantse kerk in de Midden-Molukken vol 2 1900 1942,  2 vol WGNZOK, (Zoetermeer 2004 dan Leiden 2006), Bijlage VI, Bestuurhoofden der Molukken 1800 – 1942, hal 647
Ø  Fraasen, Ch, F. Van, en Jobse, P.  Bestuurshoofden, gouvernementsambtenaren en militaire commandanten, 1900 – 1942 (dimuat dalam Bronnen Betreffende de Midden-Molukken 1900 – 1940, deel 4, Instituut voor Nederlandse Geschienis, Den Haag, 1997, hal 43)
12.     Idem
13.     Chauvel, Richard, Nationalist, Soldier and Separatist: The Ambonese Island from the Colonialism to revolt, 1880 – 1950, KITLV Press, Leiden, 1990, Chapter IX, hal 173
14.     Knaap, Gerrit, J. A City of Migrants: Kota Ambon at the end of the seventeenth century
15.     Leirissa, R.Z. Social Development in Ambon during the 19th century : Ambonese Burger (dimuat dalam Jurnal Cakalele vol 6, 1995)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar