Rabu, 28 November 2018

Muar, Vull, Licer, Lijasser, Lyaser, Vleasser, Luasse, Ulliasser, Honomoa hingga Saparoua


---- Jejak-jejak sebuah “nama” dalam Arsip dan Sumber
serta Perbincangan dalam ruang waktu ----
(Bag IIIb)
Oleh Adryn Anakotta




Artikel bagian 3b ini akan disajikan sumber-sumber yang berasal dari periode 1650an hingga tahun-tahun selanjutnya.

  1. Sumber-sumber “resmi” Gubernemen

1)       MOG Arnold de Vlaming van Oudshoorn tertanggal 24 Mei 16561
Pada MOG ini, sang Gubernur menulis kata Oma, Honomoa dan Noussalauw. Ia juga menyebut negeri Sirrisorri berada di eylandt Honimoa, penyebutan 8 negeri besar (konteksnya adalah soa) di wilayah Negeri Iha, juga ditulis Touaha, Paperouw,Nolut, Hitewacka


Fragment dari MOG tersebut adalah2 :
............want de meyninge van de Compagnie is de nagelen alleenich maer hier op haere eyge landerijen, Hitoe, Laytimor, Oma, Honomoa ende Noussalauw ende.............. ende die van de negerie Sorrisorri op het eylandt Honimoa............ Alle d'inwoonders op voorseyt eylandt sijn christenen, uytbesondert de negrije Sorresorri voorseyt, gelegen dicht onder Compagnies voorseyde hooftvestinge daer. Maer voor 4 jaeren plachten daer aen de noordtcant van het eylandt op een seer aeckelicken tafelberch, bijgenoemt Ihamauw off soo sommige seggen Ihalauw, gecombineert bijeen te woonen 8 groote negerijen met namen Iha,Mau, Nolut, Kollor, Pla, Sorresorri, Mateleti, Hataloy, alle mooren............ ende voort ingevolge die van Touaha, Paperouw, Nolut ende Hitewacka, welcke voor desen hier ende daer op het geberchte plachten te woonen, daer op de strangh tot bewaringh van dien kant van het eylandt bij Compagnies redoute Velsen geplaest

2)      MOG Gubernur VOC Ambon, Jacob Hustaert tertanggal 6 Juli 16623
Pada MOG ini, sang Gubernur menulis kata Honimoa, Nussalaut dan Oma. Ia juga menulis Sorresorrij, Paperou, Iha, Poorte, Haria, Touaha
Fragment dari MOG tersebut adalah4 :
Op Sorresorrij is t'onser aencomste den pattij overleeden,..................... 't Is U.E. bekent dat die van Paperou van hare oude residentie aen de reduyt tot Iha zijn verplaetst.................. Bij de reduyt Delff tot Poorte woondt eenen Anthonij, pattij van Haria, de welcke een stockout...................... Eenige christenen, nu onlangs uyt het moorsdom gecomen uyt de gewesen rebellen van Iha ende nevens die van Touaha ende Paperou aen de reduyt Velsen woonende........................ Voorheenen plachten d'inwoonders van Honimoa, Nussalaut, Oma ende elders...........

3)       Rapport/Laporan Gubernur VOC Ambon, Johan van Dam tertanggal 1 Mei 16645

Pada Laporan ini, sang Gubernur menulis tentang Honimoa dan Poorte (Porto)
Fragment dari laporan itu sebagai berikut6 :
............... de reduyten den ommeslagh op Honimoa en vervolgens en.................bysonder op de reduyt tot Poorte.......................


4)      MOG Gubernur VOC Ambon, Anthonio Hurdt tertanggal 24 April 16697
Pada MOG ini, sang Gubernur menulis Oma, Honimoa, Nussalaut. Ia juga menulis Sierisorrij, Oelat, Ouw.
Fragment dari MOG itu sebagai berikut8 :
een capitale aanplantinge te doen op d'eylanden Laytimor, Hitoe, Oma, Honimoa en Nussalaut..................Dergelijck is mede de negorij Sierisorrij op Honimoa over dat se ten tijde der begraeffenis van radjo Oelat op sekere geruchte questie, die haer pattij Francesco Mole met den pattij van Ouw en eenige andere orangkayen hadden...........


5)      Deskripsi penduduk pulau Honimoa, Nusselaut dan negeri-negeri di Pantai P. Seram tertanggal 3 September 16719


6)      Laporan Opperhoofd Uliaser, Adriaen van Lier kepada Gubernur VOC Ambon Jacob Cops,tertanggal 21 Januari 167210


Terlihat di sini, meski telah “resmi” para pegawai Gubernemen sudah menggunakan nama Honimoa sebagai nama sebuah pulau, masih ada juga yang menggunakan nama Uliaser sebagai rujukan nama pulau. Hal ini adalah “lumrah” karena beberapa tahun sebelumnya, nama Uliaser masih digunakan, sehingga adalah hal wajar, jika masih “tersisa” penggunaan nama itu.


7)       Laporan Opperhoofd van Honimoa, Joannes Moris kepada Gubernur VOC Ambon, Robbertus Padtbrugge tertanggal 19 April 168611




  1. Sumber-sumber Gereja

1)       Brief Kerkenraad van Ambon kepada Kerkenraad van Batavia tertanggal 23 September 165112

Pada brief ini, mereka menulis Ulliasser, Nossoulau, Oma. Fragment dari brief itu sebagai berikut13 :
als in ’t geberchte van Latimor, Ulliasser, Nossoulau, Oma.

2)      Brief Kerkenraad van Ambon kepada Kerkenraad van Batavia tertanggal 1 Mei 166114

Pada brief secara eksplist pihak Dewan Gereja telah “menamakan” pulau Uliaser dengan nama Honimoa, dan menggunakan Uliaser sebagai nama “gugusan”.
Fragment dari brief itu sebagai berikut15 :
so is goetgevonden dat D. Cornelius Walrant op ’t eylandt Honimoa in de Uliassers in de plaetse van D. Cornel
( menempatkan DS Cornelius Walrant di pulau Honimoa pada kepulauan (gugusan) Uliaser )


Terlihat dengan jelas bahwa sumber gereja pun “mengikuti” penggunaan nama resmi Honimoa sebagai nama pulau seperti yang dilakukan oleh pihak Gubernemen di atas

3)      Brief DS Johannes Sweerdius kepada Kerkenraad van Batavia tertanggal 30 Agustus 166416

Pada brief ini, sang pendeta menulis nama Honimoa sebagai nama pulau, “sejajar” dengan nama Nussalaudt dan Oma.
Fragment dari brief itu sebagai berikut17
der ledematen op Honimoa sijnde gewasschen tot 144, op Nussalaudt 182, op Ceram 11, op Oma 124, hebbende haer in d’jongst gedaene visite tot het gebruick van des Heeren H avondtmael laeten vinden t’Honimoa 118 persoonen, op Nussalaut 159, op Ceram 11, op Oma 94

Terlihat dengan jelas, dibandingkan sumber no 1, setelah 4 tahun, mereka telah menggunakan nama Honimoa sebagai nama pulau.

4)      Brief DS Johannes Sweerdius kepada Gubernur VOC Ambon, Pieter Marville, tertanggal 12 April 166618

Pada brief ini, Sweerdius menulis Honimoa sebagai nama tempat ia menulis brief/berita ini. ia juga menyebut Luassers (masyarakat/penduduk Luase/Lease) dalam konteks sebagai nama gugusan. Ia juga menulis nama negeri Siri Sori dalam 2 “varian” yaitu Sorri Sorry dan Sorsorry.
Fragment dari brief itu sebagai berikut19 :
Onder stondt: ende was geteykent: Johannes Sweerdius, terzijden stondt: Honimoa desen12en april 1666..................... Om U.Ed. een volcomen beright en openinge te geven van de ordre die van mij in de bedieninge mijnes ampts in de kercken in de Luassers gelegen gehouden wort, dient ge weten .................Dat aen mijn residentieplaets op Sorrisorry des sondaghs tweemael gepredikt wort, in den morgenstondt in het fortres Hollandia .........Dat alle drie maenden precys hier op Sorsorry gehouden wort des Heeren heylig


5)      Laporan hasil kunjungan ke gereja dan sekolah di Pulau Honimoa oleh DS Johannes Sweerdius dan Ouderling (Penatua) Fransisco Mole, tertanggal 30 Mei 166620.

Sang pendeta bersama penatua, melakukan kunjungan sejak tanggal 24 – 30 Mei 1666 pada beberapa desa di pulau Honimoa. Kronologis kunjungan mereka bisa disajikan sebagai berikut :
Ø  Tanggal 24 Mei : di negeri Ouw dan Ullath
Ø  Tanggal 25 Mei : di negeri Paperu,Tuhaha, Itawaka dan Nolloth (selama 3 hari, hingga tanggal 27 Mei, pada tanggal 27 Mei sebuah perahu dari negeri Booi datang menjemput mereka)
Ø  Tanggal 28 Mei : di negeri Booi
Ø  Tanggal 29 Mei : di negeri Tiouw
Ø  Tanggal 30 Mei : di negeri Porto dan Haria

Pada laporan ini, sang pendeta juga menulis tentang radja van Poorto, orangcay (Orang Kaija) van Haria dan Patty van Tiouw saat mereka berkunjung pada tanggal 30 Mei itu.

Fragment dari Laporan itu sebagai berikut21 :
Rapport over gedane visitatiën op het eyland Honimoa van den 24en may beginnende, en met den 30en eyndigende 1666.................. Maandag den 24en dito. In de negrij Ouw...... Dito op Oulat.........25en dito op Toehaha en Papperou. Dito op Itawacka en Nollot. ...........Den 28en dito. De oude champan van Boy hier gecomen sijnde om mij te halen.......... Den 29en dito op Tiouw. ........Den 30en dito op Poorto en Haria................ Heeft van te voren de radja van Poorto, den orangcay van Haria en den patty van Tiouw mij bekent gemaeckt....................


Dari pembacaan laporan sang pendeta diatas, maka bisa disimpulkan beberapa hal :
  • 10 negeri yang dikunjungi selama 6 hari itu adalah negeri-negeri yang lokasinya “berdekatan” atau “bertetangga”.
  • Ouw dan Ullath pastinya adalah 2 negeri yang “berdekatan” karena dikunjungi hanya dalam 1 hari (24 Mei). Tidaklah mungkin menyebut bahwa kedua negeri ini berjauhan, karena alasannya sangat sederhana, yaitu kedua negei ini dikunjungi hanya dalam 1 hari dan alasan situasi dan kondisi “perjalanan” pada tahun 1666 itu.
  • Hal yang sama juga berlaku untuk negeri Paperu dan Tuhaha yang dikunjungi pada tanggal 25 Mei kemudian dilanjutkan ke negeri Itawaka dan Nolloth pada tanggal yang sama. Perlu dijelaskan bahwa pada tahun ini negeri Paperu “baru”, telah berpindah ke bagian utara yang berdekatan dengan negeri Tuhaha. Paperu “lama” pada awalnya berdekatan dengan negeri Booi atau terletak di antara negeri Booi dan Tiouw (bandingkan laporan-laporan pada masa awal untuk memahami perubahan ini).
  • Perlu dijelaskan juga bahwa lokasi negeri Tuhaha dan Paperu pada laporan ini tidaklah sama dengan lokasi negeri Tuhaha yang kita pahami/tahu di masa sekarang. Pada masa ini, lokasi negeri Tuhaha terletak paling ujung di bagian utara dari jazirah Hatawano yang kita kenal sekarang. Jadi urutannya bisa disebut Tuhaha, Paperu, Itawaka (lokasi sekarang), Nolloth (lokasi sekarang), Iha, Ihamahu, dan negeri Saparua (lihat peta yang dibuat oleh Jan de Keyzer pada tahun 1747)
  • Negeri Booi, Tiouw, Haria dan Porto pastinya “berdekatan” karena dikunjungi dalam selang waktu 1 hari.


bersambung




Catatan Kaki
  1. Memorie  door Arnold De Vlaming Van Oudshoorn 24 Mei 1656. ARA: VOC 1216 fol. 1r-36r  (dimuat oleh Gerrit J. Knaap dalam Memories van Overgave van Gouverneurs van Ambon in de zeventiende en achttiende, Martinus Nijhoff, s’Gravenhage,1987, Hal 189 -203)
  2. Idem (hal 193,195,198,199)
  3. Memorie door Jacob Hustaerdt 6 juli 1662 ARA: VOC 1240 fol. 736-775; arsip: Ambon 717 (dimuat oleh Gerrit J. Knaap dalam Memories van Overgave van Gouverneurs van Ambon in de zeventiende en achttiende, Martinus Nijhoff, s’Gravenhage,1987, Hal 203 -218)
  4. Idem (hal 213,214,217)
  5. Rapport door Johan Van Dam 1 Mei 1664 ARA: VOC 1246 fol. 1243-1260 (dimuat oleh Gerrit J. Knaap dalam Memories van Overgave van Gouverneurs van Ambon in de zeventiende en achttiende, Martinus Nijhoff, s’Gravenhage,1987, Hal  218)
Ø  Chijs, J.A.van der, Daagh-Register gehouden int Casteel Batavia Anno 1664, Martinus Nijhoff, Nijmegen, 1893, hal 234 – 236
  1. Chijs, J.A.van der, Daagh-Register gehouden int Casteel Batavia Anno 1664, Martinus Nijhoff, Nijmegen, 1893, (hal 235, 236)
  2. Memorij door Anthonio Hurdt 24 April 1669. ARA: VOC 1271 fol. 422r-437r.( dimuat oleh Gerrit J. Knaap dalam Memories van Overgave van Gouverneurs van Ambon in de zeventiende en achttiende, Martinus Nijhoff, s’Gravenhage,1987, Hal  219 -239 )
  3. Idem (hal 221, 237)
  4. Beschrijvinge der landt volkeren vande eijlanden Honimoa, Nusselaut ende een gedeelte vande cust van Ceram, gedateerd 3 September 1671. (NA 1.04.02 1282 Ambon  folio 819 – 820)
  5. Rapport vanden coopman Adriaen van Lier opperhooft in de Uliassers eijlanden gedaen aen den gouverneur Jacob Cops dato 21 Januarij 1672 (NA 1.04.02 1286 Ambon folio 540 – 541)
  6. Verscheijde copie advijsen van 's Comp. bedienden en leden van den politicquen raet in Amboina behelsende ieders gevoelen over de nagelculture en den lantbouw et cetera nevens een extract uijt het Ambons daghregister onder dato 19 April 1686 mitsgaders een extract uijt de missive door het opperhoofd van Honimoa Joannes Moris den 29 Julij 1686 aen den gouverneur Padbrugge en raet geschreven raackende het selve subject. (NA 1.04.02 1523 Ambon 498 - 523v)
  7. Brief van de Kerkenraad Van Ambon aan de Kerkenraad Van Batavia. Ambon 23 September 1651. ANRI, Archief Kerkenraad Batavia 136, fol. 313-314.  (in Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel eerste band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 273-274)
  8. Idem (hal 273)
  9. Brief van de Kerkenraad van Ambon aan de Kerkenraad van Batavia. Ambon, 1 Mei 1661 ANRI, Archief Kerkenraad Batavia 137, fol. 5-7 (in Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel eerste band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 300-301)
  10. Idem (hal 300)
  11. Brief van ds. Johannes Sweerdius aan de Kerkenraad van Batavia. Ambon, 30 Augustus 1664. ANRI, Archief Kerkenraad Batavia 137, fol. 37-40. (in Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel eerste band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 313-315)
  12. Idem (Hal 313)
  13. Brief van ds. Johannes Sweerdius aan Gouverneur Pieter Marville. Saparua, 12 april 1666 (in Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel eerste band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 321-323)
  14. Idem (hal 321, 322)
  15. Rapport Betreffende een Visitatie van Kerken en Scholen Op Saparua door Ds Johannes Sweerdius en Ouderling Francisco Mole. Saparua, 30 Mei 1666. NA, VOC 1260, fol. 202-204. Afschrift (in Niemeijer, Hendrik.E, End, Th van den, Schutte, G.J. Bronnen Betreffende Kerk en School in de gouvernementen Ambon, Ternate en Banda ten tijde van de VOC (1605-1791), Eerste deel eerste band, HUYGENS ING (KNAW), Den Haag, 2015, hal 325-326)
                21. Idem (Hal 325)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar