Senin, 06 September 2021

Alkitab dan pembentukan negara : Distribusi Alkitab di Maluku pada awal abad ke-19


[Chr.G.F. de Jong] 

 

A.      Pengantar

Artikel berjudul Bijbel en Staatvorming : Bijbelverspreiding in de Molukken aan het begin der negentiende eeuw yang ditulis oleh Chr. G.F. de Jong ini, tentang kegiatan penggalangan dana yang dilakukan oleh Gubernemen Maluku dalam rangka membantu Het Medewerkend Bijbelgenootschap van Ambon atau Lembaga Alkitab di Ambon untuk memproduksi atau mencetak Alkitab dan mendistribusikan Alkitab ke wilayah Gubernemen tersebut. Kegiatan penggalangan dana berupa pengumpulan sumbangan uang dari figur-figur penting/terkemuka itu dilakukan sejak tahun 1824-1835.

Selain tentunya memberikan analisis tentang latar belakang, tujuan penggalangan dana, total uang yang dikumpulkan setiap tahun dan gambaran fluktuatif penerimaan, serta kesimpulan akhir dari usaha itu, ada hal unik lainnya, seperti yang disampaikan oleh de Jong. Ia menyebut dari daftar penyumbang sejak tahun 1824 – 1835, ada 2 daftar yang unik yaitu daftar penyumbang dari tahun 1830 dan 1835. Pada daftar penyumbang di kedua tahun ini, terdaftar secara eksplisit nama-nama Regent negeri Kristen di Gubernemen Ambon beserta tandatangan mereka, yang berasal dari wilayah Ambon, Lease, dan Hila-Larike.

Hal ini tentunya menarik bagi kita untuk melihat dan mengetahui siapa saja nama para regent tersebut, atau secara lebih khusus siapa nama “raja” negeri kita masing-masing, terlebih-lebih bahwa figur-figur “kaum elit” itu berasal dari periode yang belum lama setelah Perang Pattimura (1817). 

 

Meski demikian, perlu disampaikan bahwa daftar tersebut hanyalah berupa nama-nama pemimpin suatu negeri yang dikategorikan sebagai “negeri Kristen”, sehingga negeri-negeri Islam tentunya tidak ada. Selain itu, nama-nama mereka ada yang “unik”, hal ini mungkin dikarenakan de Jong “mengidentifikasi” nama-nama mereka hanya berdasarkan tanda tangan mereka saja di arsip, dan tidak berkonsultasi dengan sumber-sumber lainnya. Misalnya nama Radja Saparoea, pada artikel tertulis M.J. Titiweij, yang seharusnya adalah M.J. Titaleij atau Radja Tiouw, tertulis S. Pattuwaes yang seharusnya S. Pattiwael, dan beberapa lainnya. Namun, terlepas dari “setitik noda” itu, tetaplah daftar-daftar nama para radja ini sangat penting untuk kita semua.

Artikel ini sepanjang 16 halaman dengan 87 catatan kaki dan 2 gambar ilustrasi. Pada hasil terjemahan yang kami lakukan, akan kami tambahkan dengan beberapa gambar ilustrasi dan catatan tambahan, khususnya pada figur-figur yang muncul pada daftar, selain yang juga telah disampaikan oleh de Jong dalam catatan kakinya. Akhir kata selamat membaca.

 

B.       Terjemahan

Pendahuluan

                Arsip-arsip Gereja Maluku Tengah1, yang mencakup periode antara tahun 1800 dan 1942, hilang selama Perang Dunia II2. Oleh karena itu, untuk memperoleh wawasan tentang seluk beluk kekristenan pribumi di Ambon dan pulau-pulau sekitarnya pada abad ke-19, orang-orang di abad terakhir bergantung pada arsip-arsip pemerintah di Den Haag dan Jakarta, arsip Nederlandsche Zendeling Genootschap (NZG)3, laporan perjalanan yang diterbitkan, laporan tahunan dari pejabat administrasi, dan lain-lain. Arsip-arsip pemerintah sangat penting karena kekayaannya yang besar dalam hal sumber-sumber gerejawi. Meskipun Revolusi Perancis (1789) di Eropa telah memutuskan ikatan lama antara gereja dan rezim lama serta mengakhiri posisi istimewa dari VOC, dan memasukannya sebagai sebuah “jajahan” ke dalam pemerintahannya, pertama-tama gereja dan negara relasinya terjalin erat4. Keduanya berkenaan dengan kedudukan Gereja Hindia yang ditaklukan dalam hubungannya dengan negara, yang telah ada sejak Gubernur Jenderal VOC pada tahun 1643, Antonio van Diemen, memperkenalkan tatanan gereja, sebagai jalan kehidupan gereja sehari-hari, terutama kontinuitas dengan periode VOC yang menonjol tidak begitu banyak jeda. Meskipun tatanan gereja ini berakhir pada tahun 1795, pada abad ke-19 dan 20, Gereja Hindia Belanda tetap terikat pada negara dalam hal struktur, administrasi dan juga keuangan. Lembaga “komisaris politik” yang dilembagakan oleh peraturan gereja pada tahun 1643 untuk menjamin kekuasaan pemerintah atas gereja, berlangsung hingga di masa kekuasaan Inggris pada tahun 1811, dan kemudian menetapkan bahwa presiden/pemimpin (pada waktu itu) membentuk Dewan Gereja tertinggi di Batavia, akan menjadi anggota Raad van Indie, yang pada tahun 1835, dikurangi “atau anggota yang signifikan dan berpengaruh dari jemaat Protestan di Batavia”5.

                Meskipun setelah tahun 1800, negara secara formal netral dalam masalah agama dan tidak ada satu gereja atau komunitas agama yang diistimewakan, di Hindia Belanda kehidupan gereja dengan demikian berlangsung dalam kerangka sempit yang ditetapkan oleh pemerintah dan oleh kebijakan para pejabat, fungsionaris, dan organ gereja berada di bawah kendali tetap pengawasan pemerintah. Untuk hal-hal kecil, seperti mengecat pintu gereja, harus meminta izin kepada pemerintah. Situasi ini lebih-lebih disebabkan oleh ketidakmampuan negara untuk bergerak melampaui masa rezim lama, melainkan juga kombinasi dari, di satu sisi, kebutuhan untuk mengontrol, mengatur dan mendominasi, dengan tetap memperhatikan netralitas yang ketat di bidang agama, dan, di sisi lain, tugas mendidik penduduk pribumi yang dipaksakan sendiri, yang untuk itu agama diorganisasikan, yang dalam hal ini Gereja Hindia, merupakan instrumen yang sangat cocok. Oleh karena itu, gereja ini terus dibiayai oleh pemerintah, meskipun pembiayaan itu terbatas pada pengeluaran-pengeluaran yang paling diperlukan. Untuk sisanya atau lainnya, sepeti produksi dan pendistribusian Alkitab, sumber daya swasta harus digunakan, karena kebijakan pemerintah ditujukan untuk mendorong wilayah koloni untuk menghasilkan lebih dari biayanya6. Sudah lebih dari satu abad sebelum pemisahan antara gereja dan negara adalah suatu fakta : di bidang administrasi ini terjadi pada tahun 1930-an, setidaknya sejauh menyangkut Maluku dan Minahasa, di bidang keuangan pada tahun 1949, ketika Presiden Indonesia saat itu, Soekarno, “tali emas” yang menghubungkan gereja dengan negara itu, diputuskan. 

Jean Chritien Baud

                Pada awal abad ke-19, situasinya sedemikian rupa sehingga para pendeta Gereja Hindia, termasuk jemaat-jemaat Belanda di Ambon, direkrut, diangkat dan digaji oleh pemerintah. Dan meskipun baru pada tahun 1854 ditetapkan bahwa pengangkatan penatua (ouderlingen) dan diaken harus disetujui oleh otoritas wilayah/regional7, tidak ada pemegang jabatan gerejawi yang lebih rendah telah diangkat di Maluku sebelum itu, tanpa konsultasi terlebih dahulu dan mendapat persetujuan dari pemerintah. Pengurus gereja pertama yang diangkat di Ambon (tahun 1817) bahkan mendapat instruksi tertulis dari Gubernur8. Selain itu, banyak pejabat gereja dalam kehidupan sehari-hari adalah pejabat pemerintah atau bergantung pada pemerintah untuk bisnis dan mata pencaharian mereka. Pemerintah dan gereja (diakonia) bersama-sama mengawasi amal dan lembaga-lembaga gerejawi seperti dana miskin, panti asuhan dan lembaga ahli waris, lembaga misionaris, dan rumah yatim piatu. Pengangkatan dewan badan-badan ini, kecuali untuk lembaga misionaris, dibuat dengan keputusan pemerintah.

                Dan tak kalah pentingnya, ada pendidikan publik yang didanai oleh pemerintah, diantaranya pengelolaan sehari-hari sampai sekitar tahun 1870 berada di tangan Sub Komite Pendidikan, yang anggotanya terdiri dari pejabat pemerintah, misionaris/penginjil dan pendeta. Hingga tahun 1864, pejabat tertinggi untuk pendidikan publik di Maluku adalah seorang misionaris NZG : B.N.J. Roskott9.

                Pengelolaan keuangan dan properti gereja, juga sebagian besar berada di tangan pemerintah. Uang diakonia jemaat setempat, yang disimpan oleh jemaat di dalam kotak di depan pintu gereja, dikelola oleh pengawas, sedangkan pemimpin desa/negeri memegang kunci gereja, bukan misionaris/penginjil atau pendeta pribumi. Meskipun jemaat lokal memiliki dana gereja sendiri untuk untuk membiayai pengeluaran jemaat saat itu, yang dilakukan melalui pengumpulan selama kebaktian, mobil gereja, dan pengumpulan dari rumah ke rumah, mereka selalu bertanggung jawab terhadap audit kantor pemerintah.

                Apa yang benar bagi gereja adalah benar juga bagi misi/penginjilan. Dimulai dengan Joseph Kam (lahir 1770; bertugas di Maluku pada 1815-1833), misionaris Belanda di Maluku memang dikirim oleh NZG di Rotterdan dan dibayar oleh lembaga ini, tetapi mereka juga memiliki kontak sehari-hari dengan pemerintah dan perwakilannya, baik di ranah formal maupun informal. Baik itu pembayaran gaji pendeta jemaat, biaya perjalanan, ketersediaan tandu atau arumbai dengan “anak buahnya” (pendayung untuk kunjungan ke jemaat-jemaat yang jauh, penempatan kepala sekolah dan penerimaan misionaris yang baru atau acara perpisahan dengan misionaris, pengawasan kehadiran di gereja dan kehadiran anak-anak muda di sekolah minggu, mengatur pembangunan dan pemeliharaan serta penggunaan gereja desa – selalu dan dimana-mana para misionaris meminta bantuan atau izin ke kantor pemerintah terdekat atau regent (Radja, Patih, Orangkaya). Betapa susahnya seorang misionaris yang berurusan dengan seorang pemimpin, residen atau controleur yang tidak menyukai kegiatan gereja atau menentang kegiatan penginjilan di wilayah hukumnya itu!

                Secara garis besar, situasi yang sama juga berlaku pada relasi antara pemerintah dan Islam. Salah satu kaum Muslim yang memegang atau menduduki posisi kemasyarakatan yang tinggi, misalnya Imam Djafar Hatalaa di Ambon, yang merupakan anggota penasehat Peradilan Besar (Grote Landraad) pada tahun 1885. Pemerintah menunjuk para pejabat Islam, imam, kasisi, khatib dan modin, dan meskipun tidak ada pertanyaan tentang kedekatan antara sebagian besar pejabat pemerintah dan Islam serta pengetahuan tentang masalah Islam, sebagian besar pejabat tiak akan ragu-ragu untuk campur tangan jika situasi mengharuskannya. Misalnya, Residen Ambon, D.Heijting, pada tahun 1886 secara pribadi melakukan investigasi terhadap ajaran dan kehidupan kasisi di negeri Tulehu, setelah sebagian penduduk mengeluh  tentang menurunnya ortodoksi mereka, baik dalam iman/keyakinan maupun ritual yang dijalankan. Namun, sang Residen mendapati bahwa pandangan mereka sepenuhnya sejalan dengan ajaran Islam tradisional dan para pengadu itu tidak berhasil dalam usahanya10

Gijsbert Karel van Hogendorp

Agama sebuah masalah Negara : Het Medewerkend Bijbelgenootschap van Ambon

                Tetapi bukan hanya dalam hal-hal yang kurang lebih formal mengenai gereja, bahwa pengurus gereja telah mengambil alih. Terlepas dari persamaan agama dan netralitas negara, beberapa orang, baik di Belanda maupun di Hindia Belanda, juga melihat bahwa pembentukan peradaban berbasis Kristen di antara penduduk pribumi sebagai masalah negara, atau setidaknya sebagai masalah yang baik kepentingan rakyat maupun kepentingan pemerintah. Tokoh-tokoh penting berkomitmen pada cita-cita peradaban Kristen ini pada periode tahun 20an awal abad ke-19, termasuk Gubernur Jenderal Hindia Belanda, J.C. Baud (1789-1859, menjadi Gubernur Jenderal pada 1833 -1836), dan bangsawan Gijsbert Karel van Hogendorp (1761 -1834).

                Baud dan Hogendorp merupakan figur konservatif dan anggota aktif het Nederlandse Bijbelgenootschap (NBG) cabang Den Haag11, adalah kekuatan pendorong dibalik inisiatif yang dikembangkan lembaga tersebut pada tahun 1823 untuk melakukan penerjemahan dan distribusi Alkitab di Hindia Belanda. Menurut Baud, bantuan dan kerjasama pemerintah Hindia Belanda sangat diperlukan dalam hal ini, baik dalam kajian bahasa pribumi, yang harus mendahului penerjemahan Alkitab maupun dalam pendistribusiannya12.

                Peran yang besar dilakukan oleh Baud dan van Hogendorp bagi Gubernur Jenderal, G.A.G.Ph, Baron van der Capellen (1816-1826), yang oleh Baud, atas nama NBG, menjelaskan ide-idenya dalam catatan yang terperinci13. Baud cukup mengenal Baron van der Cappelen – [karena] dia {Baud) adalah sekretaris jenderal pemerintah Hindia Belanda dari tahun 1819-1821 – untuk mengetahui bahwa gagasannya tidak akan sia-sia, yang secara kebetulan, memiliki ide restorasi yang sama seperti Van Hogendorp pada khususnya. Memang, Van der Cappelen tidak mengecewakan mereka, ia bahkan melangkah lebih jauh dari yang dimaksudkan Baud dan Van Hogendorp. Ia tidak hanya membatasi diri pada Jawa saja, yang pada awalnya hanya terpikirkan oleh Baud dan Van Hogendorp, tetapi juga mengalihkan pandangannya ke daerah-daerah terluar. Fakta bahwa dia sedang melakukan perjalanan kerja ke wilayah timur besar (Groot Oost) pada saat itu, berguna dan terbukti memliki arti penting yang luas bagi Maluku, terlebih lagi karena tidak ada kebutuhan untuk studi bahasa yang memakan waktu di sini, atau untuk Alkitab yang akan ditulis dan diterjemahkan dalam bahasa daerah, seperti yang dibutuhkan di Jawa. Di Maluku, bahasa Melayu cukup dikenal di kalangan masyarakat luas, sehingga versi bahasa Melayu yang telah ada segera dapat disebarluaskan14

                Pada bulan Juni 1815, Lembaga Auxiliary Bible Society didirikan oleh pemerintah Inggris di Ambon15, dengan Residen Inggris, William Byam Martin (1811 – 1817), sebagai ketua dan Joseph Kam sebagai sekretaris16. Dengan penyerahan kembali Maluku kepada Belanda pada bulan Maret 1817, lembaga itu dibubarkan, tetapi pada tanggal 16 April 1824, di Ambon, atas inisiatif pendeta S. Roorda van Eysinga17 dan Van der Cappelen, dan di hadapan mereka, didirikan sebuah lembaga baru dengan tujuan yang sama, yaitu Ambonse Medewerkend Bijbelgenootschap18. Ketuanya, seperti pada masa pemerintahan Inggris, adalah Gubernur Maluku, yang dalam hal ini adalah P. Merkus (1822-1828), seorang pria progresif yang dalam beberapa hal memiliki semangat yang sama seperti Van der Capellen19.

                Anggota sisa dari lembaga baru ini direkrut dari anggota masyarakat Ambon yang paling terkemuka, seperti pejabat senior dan pengusaha, sebagian besar adalah orang yang sama yang pernah menjabat di dewan “badan amal” lainnya. Joseph Kam menjadi “perpustakaan” dari lembaga baru itu, yang berarti bahwa ia ditugaskan untuk penggalangan dana, pencetakan, pengelolaan dan pendistribusian Alkitab20.

                Tujuan dari lembaga ini diumumkan dalam surat edaran, yang notabene tidak menyebutkan tujuan politik kolonial dari para inisiatornya. Tujuan itu mencakup penggalangan dana untuk produksi Alkitab berbahasa Melayu dan pendistribusiannya di Maluku, “hingga melalui Alkitab yang mudah diperoleh dan distribusi yang memadai di antara orang-orang yang kurang tercerahkan dan yang disebut masyakat kecil,serta di antara mereka yang karena ketidakmampuan menemukan diri mereka sendiri, tidak mampu untuk membeli Alkitab, kepada orang-orang yang dermawan, pengetahuan tentang ajaran Kristen, dan akhirnya juga bagi mereka yang merasa perlu, melalui membaca dan mengamalkan Alkitab itu, untuk menemukan kelegaan dari bencana dan penderitaan mereka, dan dengan demikian menemukan, kedamaian, cahaya, dan pengetahuan21. Kebutuhan akan pendidikan, secara keliru, tidak disebutkan di sini, karena sejak zaman VOC, Alkitab telah menjadi pembelajaran, bahasa, dan bacaan yang paling penting di sekolah-sekolah. Ada beberapa sumber untuk mendapatkan dana. Kadang-kadang Joseph Kam menyumbang dari kantongnya sendiri, tetapi biasanya sumber daya yang diperlukan, diterima dari NBG dan NZG22. 

Pieter Merkus

Pengumpulan Dana tahun 1824 dan 1830-1835

                Cara penting untuk mengumpulkan uang adalah dengan mengadakan pungutan di antara penduduk, yang dilakukan di samping pengumpulan yang sudah ada secara teratur untuk gereja, diaken, penderita kusata, dana fakir miskin dan hal-hal amal lainnya. Pengumpulan dana untuk pertama kali bagi Het Medewerkend Bijbelgenootschap van Ambon diadakan pada bulan Mei dan Juni 1824, tidak lama setelah pendirian lembaga tersebut. Hasil total pengumpulannya tidak diketahui, tetapi hasilnya pasti tidak memuaskan karena itu digambarkan sebagai “contoh yang menarik untuk ditiru”23. Di Uliasser (atau kepulauan Lease – Saparua, Haruku, Nusalaut), satu-satunya wilayah yang hasil pengumpulannya diketahui yaitu f 709 berhasil dikumpulkan pada populasi Kristen yang berjumlah 12.000 jiwa (pada tahun 1830), yang berarti rata-rata sekitar 6 keping (sen) per orang24.

                Hasil pengumpulan berikutnya, yang diadakan (mungkin25) pada tahun 1830 adalah f 251 untuk seluruh karesidenan, yang merupakan bagian terbesar (f 187) dikumpulkan dari bagian “daftar kaum sipil dan militer”, pegawai pemerintah (indo eropa dan eropa), pengusaha dan pedagang serta kelompok pegawai. “Daftar penduduk”, yang untuk beberapa alasan yang tidak diketahui beredar sendirian di Pulau Ambon, sangat mengecewakan, “meskipun ada banyak teguran dari pendeta Kam”. 

Joseph Kam

                Tetapi pada tahun 1831, banyak yang dibuat baik : daftar itu menyebar ke wilayah-wilayah karesidan dan memperoleh f 822,16. Dari jumlah ini, wilayah Uliasser, dimana 500 penduduknya menyumbang mulai dari 25 keping hingga beberapa emas26, dan totalnya mencapai f 511,80, yang berarti turun menjadi hampir sekitar 4 keping per orang. Untuk alasan yang tidak diketahui, tahun ini, sejauh menyangkut di pulau Ambon, hanya terbatas pada sekitar 40 pejabat asal Eropa dan Indo-Eropa serta penduduk negeri. Penyumbang yang paling dermawan pada tahun-tahun ini, bukanlah gubernur, A.A. Ellinghuysenb (1829-1836), yang namanya berada pada urutan pertama dari daftar dan menyumbang f 25 – serta mendesak orang lain untuk memberi/menyumbang dengan murah hati, tetapi adalah Joseph Kam dengan f 50 – dan mengindikasikan bahwa dia akan melakukannya lagi di tahun depan. Juga di pulau-pulau lebih jauh dan miskin, 50 jiwa di pulau Manipa misalnya, seperti juga 30 jiwa di Boano yang berada di lepas pantai bagian barat pulau Seram, menyumbang dengan total f 9,35, dimana jumlah ini luar biasa karena sebagian besar anggota jemaat di sini termasuk kategori “burger”27 (58 jiwa dari 96 jiwa pada tahun 182528) – dan biasanya tidak ada yang diharapkan dari kaum burger, seperti yang akan terungkap di bawah ini.

                Pada tahun-tahun berikutnya, hasil pengumpulan dana menunjukan tren penurunan yang progresif, sedangkan untuk tujuan amal lainnya, jumlahnya tetap dipertahankan atau bahkan meningkat. Tahun 1832 dan 1833 dengan total pengumpulan sebesar f 405,50 dan f 396, masih bisa disebut “masuk akal”, tetapi hasil yang jauh lebih buruk dicapai pada tahun 1834 dan 1835, ketika hasilnya hanya sebesar f 300 yang terkumpul di semua karesidenan : mungkin dengan meninggalnya Kam pada tahun 1833 menjadi terlihat di sini, yang telah menjadi kekuatan inspirasi dibalik pekerjaan Het Medewerkend Bijbelgenootschap van Ambon sejak didirikan. Bagaimanapun juga, itu adalah kerelaan penduduk untuk menyumbang, karena pada tahun 1838 sejumlah f 3.213,29 dikumpulkan di wilayah Ulliaser untuk kepentingan orang miskin29.

Daftar Pengumpulan Tahun 1835

                Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, daftar tahun 1835 – dengan tahun 1831 – unik karena mencantumkan, di samping “daftar kaum sipil dan militer”, juga ada daftar nama-nama kepala negeri (Radja, Patih, Orang kaya) yang terdaftar sebagai orang Kristen, yaitu mereka yang penduduk seluruhnya atau sebagian besar terdaftar sebagai Kristen dan dimana biasanya guru sekolah dan gereja berada. Bahwa hanya nama-nama kepala negeri yang tercatat secara eksplisit, ini tidak berarti bahwa penduduk negeri lainnya juga tidak berkontribusi atau menyumbang, karena dalam kontribusi atau sumbangan dari kepala negeri mungkin juga termasuk sumbangan penduduk negeri, tetapi hal ini tidaklah pasti, dan mengingat hasil yang kecil dibandingkan dengan daftar tahun 1831, maka tidak mungkin juga.

                Ketika membandingkan pendapatan berbagai kelompok, terutama kelompok pejabat Eropa dan para regent kaum pribumi, perlu dingat bahwa fungsi para regent tidak dibayar. Pertanyaan yang menarik adalah sejauh mana para kepala negeri ini, mampu menolak sumbangan untuk persembahan yang sangat dianjurkan oleh Gubernur, mengingat bahwa meskipun mereka diangkat seumur hidup, prestise dan otoritas mereka sebagai administrator sangat berganting pada dukungan dari pemerintah dan peradilan pemerintah (melalui pegawai pemerintah, Dewan Peradilan, Grote dan Kleine Landraad). Agaknya kebebasan itu tidak besar, dan mungkin masyarakat dan pemerintah telah menggunakan fenomena ini untuk membuat pemimpin mereka memberikan kontribusi/sumbangan, betapapun sederhananya itu.

Hal lain yang mencolok adalah bahwa para regent dalam daftar ini hampir seluruhnya adalah pemimpin kaum pribumi, pemimpin kaum burger tidak muncul di daftar ini, juga tidak ada dalam daftar-daftar sebelumnya. Para regent ini adalah para pimpinan berbagai “tingkatan” dari yang “tertinggi” sampai yang “terendah” yang gelar-gelarnya yaitu Radja, Patih dan Orangkaya, sepanjang tidak turun temurun, diberikan oleh pemerintah kepada para Regent sesuai dengan tingkat kesanggupan, ketekunan dan kemahirannya30. Alasan untuk kasus kaum burger tidak diberikan di mana pun. Satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa sedikit atau tidak ada yang diharapkan dari kumpulan kaum burger yang terdaftar sebagai Kristen, karena mereka adalah kategori populasi yang keras kepala, dan keterlibatan mereka dalam gereja dan kekristenan, pada umumnya rendah31.

Dua regent dari 30 regent negeri-negeri pribumi “di bawah Ambon – yaitu semenanjung Leitimor di selatan, pantai Hitu di sepanjang teluk Ambon dan pulau Ambon bagian timur – terdaftar sebagai Kristen dalam cacah jiwa tahun 183332 berkontribusi pada tahun 183533. Hanya Regent van Ahusen dan Leahari yang tidak muncul pada daftar. Tidak ada alasan tentang ketidakmunculan regent-regent ini. Di bagian utara semenanjung Hitu, yaitu karesidenan Hitu dan Larike, tidak ada negeri yang seluruhnya atau sebagian besar penduduknya Kristen, - tidak seperti 2 abad sebelumnya -  orang-orang Kristen yang tinggal di sini sebagian besar berasal dari kaum militer yang menghuni “benteng” di kedua negeri, dan lebih jauh lagi penduduk burger, sebagaimana disebutkan sebelumnya, tidak dilibatkan34. Dari 4 regent negeri pribumi yang berada di bawah karesidenan Hitu dan Larike, 1 berasal dari Manipa, 1 dari Boano, dan 2 orang – keduanya tidak bisa membaca – berasal dari Seram Barat Daya. Semua regent lain di wilayah karesidenan ini adalah Muslim.

Kali ini kesediaan untuk menyumbang bahkan lebih besar di Uliasser daripada di Leitimor dan Hitu Selatan : kepala negeri yang terdaftar sebagai Kristen berjumlah 28 orang, dan semuanya berkontribusi/menyumbang35.

Daftar Penyumbang

                Ketuanya, Gubernur Ellinghuysen, merekomendasikan kegiatan pengumpulan dana tersebut untuk Het Medewerkend Bijbelgenootschap van Ambon pada tahun 1835 dengan kata-kata berikut :36

Dewan dari lembaga tersebut yang didirikan di sini, dengan ini menawarkan kepada semua pejabat, penduduk dan pegawai suatu daftar penyumbang untuk kepentingan dana dalam tahun berjalan. Sumbangan yang murah hati, yang selalu menyumbang di sini, adalah manifestasi dari minat dan keyakinan akan kegunaan lembaga yang mengilhami orang-orang kaya di sini, karena itu perlu bagi kita untuk memikirkannya dengan sungguh-sungguh. Dengan demikian, kami melalui ini mengundang anda untuk hal ini, yang tanpa ragu bahwa upaya kami akan didukung oleh sumbangan yang murah hati, untuk menunjukan bahwa sebuah lembaga yang didukung penuh semangat di antara semua bangsa beradab, masih dihargai di tempat ini.

         

Daftar 1 : Bagian Sipil di Ambon

                Yang bertanda tangan dibawah ini berkeinginan untuk berpartisipasi dalam upaya sumbangan untuk menyebarkan Firman Allah secara lebih luas, dan terutama untuk memenuhi kebutuhan akan Alkitab di kepulauan ini37, yang telah berkomitmen untuk itu dengan jumlah yang dinyatakan setelah nama mereka

Nama Penyumbang38                         Jumlah sumbangan tahunan                           Tandatangan penyumbang

 

A.A.Ellinghuysen39                                           f 25                                                                          Ellinghuysen

J.B. Timmerman40/c                                           f 10                                                                          J.B. Timmerman

A.H.Rijkschroef41/d                              f 10                                                                          A.H. Rijkschroef

J.Wauters42/e                                         f 10                                                                          J. Wauters

J.E. Bernard43/f                                     f 10                                                                          J.E. Bernard

G.C.C.Kohler44/g                                  -                                                                               -

F.T.T. de Riemer45/h                            f 10                                                                          d. Riemer

P.J.Timmerman46/i                              f 10                                                                          P.J. Timmerman

J.E. Twijsel47/j                                       f 10                                                                          J.E. Twijsel

G.C.D. Neumann48/k                           f 4                                                                           Neumann

H.den Hartog49/l                                   f 4                                                                           H.Den Hartog

L.H. Smits50/m                                       f 3                                                                            L.H.Smits

K.C. Twijsel51/n                                                       f 5                                                                            K.C. Twijsel

N.M.G. Renoult52/o                              f 1                                                                            Renoult

P. Keijser53/p                                         f 10                                                                          P. Keyser

J.Hoedt54/q                                             f 10                                                                          J. Hoedt

J.F. Zijlstra55/r                                       f 2                                                                            Zijlstra

J.A. Hoorn56/s                                        f 2                                                                            J. Hoorn

S.W.C. Laukens                                   f 1                                                                            Laukens

S.P. Hermanusz57                                f 1                                                                            Hermanusz

F.G. Walter                                           f 0,50                                                                      F.G. Walter

J.M. Nanlohy                                       f 1,50                                                                       J.M. Nanlohy

C. Helmus58                                          -                              -                                              gezien, C.Helmus

J.F. Hulstkamp                                     f 2                                                                            Hulstkamp

A.P. Mossembeker                              -                                                                              A.P. Mossembeker

S.Lopies                                                                                 f 0,40                                      S.Lopies

C.F. Schmidhammer59/t                     f 2                                                                            C.F. Schmidhammer

A.D. de Haan60/u                                  f 1                                                                            A. Dennie de Haan

E.van Hoven                                                                        f 1,50                                       E.van Hoven

A. Molle61/v                                           -                              -                                              gezien A.Molle

H.C. Scheepe                                       -                              -                                              gezien Scheepe

S.P. Tupamahuw                                                                  f 0,50                                      Tupamahu

C. Ariaanszx                                                                         f 0,50                                      C. Adriaansz

P.F. Ostrowsky62/y                                                               f 1                                            P.F. Ostrowsky

J. Leimena63                                                                                       f 0,50                                      J. Leimena

W. Stamm                                            f 1                                                                            W.Stamm

J.W. Doe Neijs                                     f 1                                                                            J.W. Doe Neijs

H.A. Meijnne64                                    f 1                                                                            H.A. Meijne

H.C. Guttigz                                         -                              -                                              gezien Guttez

F. Gebouwer                                                                         f 1                                            F. Gebouwer

J.J. Hendriksz                                                                       f 0,50                                      J.J. Hendriksz

A.H. Gaspersz                                      f 1                                                                            Gaspersz

J.J. Tokaija                                             f 1                                                                            J.J. Tokaija

D.F. Pietersz65/aa                                  f 1,50                                                                       Pietersz

F.B.W. Bernard                                                                    f 0,50                                      F.B.W. Bernard

J.N.B. Roskott66/bb                                f 8                                                                           B.N.J. Roskott

J.A. Kuuhl67/cc                                       -                              -                                              gezien Kuuhl

D.S. Hoedt68/dd                                     f 2                                                                            D.S. Hoedt

 

Total  f 176,28 =                                   f 171                         f 5,2869

 

 

Daftar 2 : Bagian militer di Ambon

[dari 22 militer dalam daftar, mulai dari Mayor hingga Letnan 2, 12 orang berkontribusi. Jumlah terbanyak adalah f 2,55 sedangkan terendah adalah f 0,50. Total pengumpulan sebesar f 20,86]

         

                                  

Daftar 3 : Para Regent di Amboina

Radja Ema                                             f 2                                                            J.F. De Fretes70/ee

Radja Latuhalat                                                                   f 1                            J.W. Salhuteru

Radja Kilang                                        f 2                                                            J. de Queljoe

Radja Hutumuri                                  f 2                                                            J. Tehoepeiorijff

Radja Soija                                            f 1                                                            J. Desilvagg

Pattij Seilale                                        f 1                                                            P.C. Lopies Soedah bajar71/hh

Pattij Soija boven                               f 1                                                            J.E. Pattijmahu

Pattij Hatoe                                                                         f 1                            M. Hihalatu

Pattij Nakoe                                         f 1                                                            A.J. Waas awrang toea

Pattij Soelij nog niet betaald                                           f 2                            J. Palawpessij

Pattij Liliboij                                                                       f 1                            W. Cattinjaii

Pattij Halong sudah bajar72              f 1                                                            J. Haloerijjj

Pattij Waaij                                          f 2                                                            J.L. Bakarbessijkk

Orangkaija Oerimessing                   -                              -                              P.Mattahena voor gezien

Orangkaija Amantelo                        f 1                                                            J.H. Tisera

Orangkaija Hatiwe Besar                  f 1                                                            A. Nunumete

Orangkaija Tawiri                              f 1                                                            E.H.E. Huwae

Orangkaija Hatalai                             f 1                                                            Js. Lopis

Orangkaija Rutong                                                            f 1                            J.J. Maspaitela

Orangkaija Amahusu                                                         f 1                            X het kruisje is Daniel Silooij

Orangkaija Passo                                f 1                                                            C.J. Simauwll

Orangkaija Tial Kristen                                                    f 1                            A.J. Silawanoebissij

Orangkaija Hatiwe Kecil                  f 1                                                            J. Timorosoamm

Orangkaija Rumahtiga                                                      f 1                            J. Sitahnn

Gezaghebber Nusaniwe                    f 1                                                            F. Desoysa

Gezaghebber Alang                           f 1                                                            M. Pattij

Gezaghebber Mardika                       f 1                                                            A. De Costa

Gezaghebber Hukurila                                                      f 1                            E.T. Desiretta radja Ema muda73

 


Daftar 4 : Para Regent di Saparoea dan Haroekoe

J.L.B. Engelhard74/oo                            f 6                                                           Engelhard

M.H. Schultsz75/pp                               f 1                                                            M.H. Schultsz

D.J. Paulusz76/qq                                    f 2                                                            D.J. Paulusz

P. Siegers77                                           f 1                                                            P. Siegers

H.D.C. van Capelle78                          f 1                                                            Van Capelle

P. Rieuwpassarr                                    f 1                                                            P. Rieuwpassa

Radja Saparoea                                    f 2                                                            M.J. Titaweijss

Radja Tiouw                                         f 2                                                            S. Pattuwaestt

Radja Porto                                          f 2                                                            G.J. Nanlohijuu

Radja Sirij Sorij                                    f 2                                                            J.M. Manusamavv

Radja Ulath                                          f 2                                                            M.I. Nikijuluwww

Radja Nolloth                                      f 2                                                            A.A. Huliselanxx

Radja Tuhaha                                       f 2                                                            E.T. Supusepayy

Radja Paperoe                                      f 2                                                            J. Latumairisa

Radja Booij                                           f 2                                                            J. Wasuasinazz

Radja Haria                                           f 2                                                            J. Leihitoeaaa

Pattij Ouw                                            f 2                                                            P.P. Nikijuluwbbb

Pattij Haria                                          -                              -                              -

Pattij Itawaka                                      f 2                                                            H.W. Wattimenaccc

Pattij Ihamahoe                                  f 2                                                            J.J. Lilipalijddd

Radja Haroekoe                                   f 1                                                            J.C. Ferdinanduseee

Radja Sameth                                       f 1                                                            H. Rieuwpassa

Radja Oma                                            f 3                                                            C.C. Pattinamafff

Radja Aboro                                         f 1                                                            Z. Usmanijggg

Gezaghebber Wassoe                         f 1                                                            S. Pattinamahhh

Pattij Carieuw                                     f 1                                                            J. Pattiradjawane

Pattij Hulalieuw                                 f 1                                                            A. Aisinaiii

Radja Titawaij                                      f 3                                                            J. Hietijahubessijjjj

Radja Aboeboe                                     f 2                                                            A.L. Manusamakkk

Radja Ameth                                        f 2                                                            A. Picaulijlll

Pattij Leinitoe                                     f 2                                                            S.A. Tanasalemmm

Pattij Sila                                              f 1                                                            A.L. Sosilisannn

Pattij Akoon                                        f 1                                                            A.C. Tuwankottaooo

Pattij Nalahia                                      f 1                                                            H. Siwakabessijppp

 

Daftar 5 : Para Regent di Hila dan Larike

J.R. Paape79/qqq                                                                      f 3                            Paape

R. Barber80/rrr                                                                        f 1                            Barber

J.J. Diassss                                                                               f 1                            J.J. Dias

M. Sartean                                                                            f 1                            Sartean

P. Breemer                                                                            f 1                            J.H. Breemer81

W. Latuasan                                                                         f 0,50                      W. Latuwasan

Orangkaija Tumalehuw82                                 f 0,50                      A. Helekotattt

Pattij Buano                                                                         f 0,50                      D. Hutuelijuuu

Orangkaija Piroe83                                                              f 0,50                      Gesteld {x} door F. Tilawano

Orangkaija Tanoenoe84                                                     f 0,50                      Gesteld {x} door C. Kuhuela

 

Gambaran umum pendapatan

Pengumpulan tahun 1835

 

Bagian Sipil di Ambon                                                                                   f 176,28

Bagian militer di Ambon                                                                              f  20,82

Para Regent di Amboina                                                                               f  3085

Para Regent di Saparoea dan Haroekoe                                                f  59

Para Regent di Hila dan Larike                                                                  f   9,50

 

Total                                                                                                                      f 296,60

Dikurangi nilai perangko untuk wesel (transfer)                                      f     0,60

 

Pada surat resmi tanggal 21 Desember jang lalu no 34

Di alihkan ke Direksi86 di Batavia                                                                  f 295

                               

Kesimpulan

                Faktor yang tidak dapat dengan mudah ditaksir terlalu tinggi yang menentukan perilaku memberi atau menyumbang dari sebagian penduduk Kristen adalah pandangan konservatif tentang dunia di sekitarnya, sesama dan akhirat, yang terwujud dalam keinginan untuk mempertahankan tradisi VOC yang ada, mewarisi infrastruktur budaya, agama dan pendidikan. Dalam hal ini, elemen barat dan timur tampaknya dengan mudah bergabung dan menyatu, yang berarti bahwa di satu sisi, setiap negeri/desa Kristen memiliki gereja sendiri, sekolah dan pendeta sekaligus kepala sekolah dan banyak rumah tangga memiliki Alkitab, buku Mazmur, dan buku khotbah karya Caron87 di rumah mereka, pembuangan sementara di samping banyak adat-istiadat pra-Kristen, nilai-nilai dan pandangan mengenai posisi kepala adat di gereja, nenek moyang, roh dan kekuatan baik dan jahat terus ada atau, kadang-kadang diubah sebagian, bahkan dihidupkan kembali di masa depan.

                Kekristenan Maluku yang konservatif ini merupakan bagian penting dari perekat ideologis dan politik, yang selama beberapa generasi menghubungkan daerah itu dengan “tanah airnya” yang jauh serta membuatnya tunduk kepadanya, dan bahwa, meskipun hubungan erat antara kekristenan dan pemerintah yang telah ada di bawah rezim kuno (VOC), yang secara resmi tidak ada lagi setelah tahun 1800, memungkinkan pemerintah di Ambon untuk melaksanakan tugas pendidikannya – meskipun persepsi tentang tugas tersebut semakin bergantung pada pandangan dan prakarsa tertentu dari kepala pemerintah daerah. Penduduk pribumi Maluku Tengah tidak menginginkan perubahan status quo politik dan agamapemberontakan Thomas Matulessy (Pattimura) pada tahun 1817, yang sebagian besar bertujuan untuk menghancurkan tatanan sosial yang ada, juga merupakan ekspresi dari hal ini.

Kesimpulan penting dari usaha penggalangan dana yang relatif berhasil untuk kegiatan pendistribusian Alkitab pada tahun 1824 – 1835 itu, adalah bahwa justru penduduk pribumi yang dengan murah hati telah memasok bahan baku untuk semen ini, dan dengan demikian memberikan kontribusi/sumbangan yang kuat pada pembentukan dan pemeliharaan hubungan kekuasaan kolonial yang kuat dan erat di bagian kepulauan Hindia itu.

==== selesai ===

Catatan Kaki

1.         “Maluku” adalah nama asli kolektif dari lima pulau di pantai barat Halmahera (juga Jailolo), yaitu Ternate, Tidore, Moti, Makian dan Bacan. Ini terkenal dengan cengkehnya. Orang Portugis menyebut daerah itu Maluquo atau Maluco, tetapi kadang-kadang juga menggunakan bentuk jamak "sebagai Malucas". Inggris dan Belanda kemudian memperkenalkan nama Mollucas, Molukken dan kepulauan Molukse. Dalam arti yang lebih luas, istilah Maluku (Molukken) juga digunakan untuk Ambon dan bahkan Kepulauan Banda, tempat asal rempah-rempah lainnya, pala dan fuli, serta pulau-pulau lain seperti Halmahera, Seram, Buru, Kepulauan Sula dan obi. Pada awal masa penjajahan Belanda (1800-1945/9) Pemerintah Kepulauan Maluku secara umum meliputi gugusan pulau yang terletak di antara Sulawesi, Nugini dan Timor.

2.        Tidak hanya arsip gerejawi Ambon, tetapi juga sebagian besar arsip karesidenan  Ambon, terutama dari tahun 1890-1942, telah hilang ditelan waktu. Penyebabnya selain kerusakan karena waktu, kebakaran kantor pemerintahan di Ambon pada tahun 1875 dan pengeboman Ambon oleh Sekutu pada Februari 1943 dan Agustus 1944. Arsip karesidenan Ambon sampai sekitar tahun 1890 dipindahkan ke Arsip Nasional di Batavia. Di sisi lain, arsip administrasi Saparua baru-baru ini ditemukan di loteng kantor lama controleur di Saparua. Namun, arsip ini belum dapat diakses.

3.        United Dutch Missions Corporations (VNZ), di mana NZG menjadi bagiannya setelah perang, diintegrasikan ke dalam Gereja Reformasi Belanda pada tahun 1951 dan dilanjutkan sebagai Council for Missions (RvdZ) dari NHK. Sejak itu, arsip NZG telah menjadi bagian dari Arsip RvdZ, yang disimpan di Arsip Negara di Utrecht.

4.        Lihat Th. van den End, “The nineteenth century as a category in Indonesian religious history”, DZOK 2000/2, 53-66.

5.        Een “burgerlijk lid”
 wel te verstaan. “Reglement op het bestuur der Prot. Kerk in Ned.-Indië”, vastgesteldbij Kon. besluit van 28 okt. 1840, nr 57, art. 7; Staatsblad van Nederlandsch-Indië 1844, nr 34; vgl.
Scheiding van Kerk en Staat in Nederlandsch-Indië, 4, sub art. 7.

6.       Tentang hal 5 ini, lihat, P.H. van der Kemp, “Mr. T.C. Elout als Minister van Koloniën, in zijne veroordeeling van het beleid der Regeering van den gouverneur-generaal baron Van der Capellen. Blijkens onuitgegeven stukken”, in: Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië, uitgegeven door het Koninklijk Instituut voor de Taal-Land- en Volkenkunde van Nederlandsch Indië, zevende volgreeks (deel LXII der gehele reeks) (1909) 1-476.

7.        Staatsblad van Nederlandsch-Indië, 1854, nr 99; vgl. Scheiding van Kerk en Staat in Nederlandsch-Indië, 51.

8.        N. Engelhard en J.A. van Middelkoop, Commissarissen tot de overname der Molukse Eilanden te Ambon,
“Instructie voor den Commissaris Politiek en Kerkmeester”, 21/7/1817, AA 236.

9.       1811-1873; 1835-1864 atas nama guru misionaris NZG di Ambon; kepala Institut, yang didirikan olehnya pada tahun 1835, untuk melatih kaum muda pribumi menjadi misionaris dan guru di Ambon; 1842-1864 pengawas (inspektur) pendidikan pribumi pemerintah di Maluku Tengah.

10.     D. Heijting, Resident van Ambon en Onderhorigheden, Algemeen verslag van de Residentie Ambon en
Onderhorigheden met uitzondering van de Assistent-Residentie Banda over het jaar 1885, s.l., s.a., AA 853.

11.       C.F. Gronemeijer, Gedenkboek van het Nederlandsch Bijbelgenootschap 1814-1914, (Amsterdam, 1914) 46.

12.      Akibatnya, sebuah pusat studi bahasa Jawa dibuka di Surakarta (Solo) di Jawa pada tahun 1832, dipimpin oleh ahli bahasa Jerman J.F.C. gericke. Zie Marije Plomp, “J.F.C. Gericke en het Instituut van de Javaanse Taal”, in: Woord en Schrift in de Oost. De betekenis van zending en missie voor de studie van taal en literatuur in Zuidoost-Azië. Onder redactie van Willem van der Molen en Bernard Arps, (Leiden, 2000) 89-105.

13.      Gepubliceerd in Mijer, Baud, 197-205

14.      Lihat catatan berikutnya. Van der Capellen's reisverslag in “Het journaal van den baron Van der Capellen op zijne reis door de Molukko’s”, in: Tijdschrift voor Nederlandsch Indië, jrg 17, deel 2 (1855) 281-315, 357-396; en “Beknopt Overzigt der Reize van den Gouverneur Generaal G.A.G.Ph. Baron van der Capellen, naar het Oostelijk gedeelte van den Indischen Archipel, in den Jare 1824”, in: Tijdschrift voor Neêrland’s Indië, jrg 2, dl 2 (1839) 648-658.

15.      Hal ini terjadi setelah contoh pembentukan Lembaga Alkitab di Batavia atas prakarsa penguasa Inggris Sir T.S. Raffles (1781-1826). Ini bekerja sama dengan British and Foreign Bible Society, yang didirikan di London pada tahun 1804. Pendirian Dutch Bible Society pada tahun 1814 diprakarsai oleh British Bible Society. Salah satu buah pertama dari kerja sama antara kedua masyarakat sebelumnya adalah untuk memenuhi kebutuhan besar di Hindia Belanda akan Alkitab, keduanya dalam bahasa Latin (Alkitab Melayu Tinggi karya Leijdecker-Werndly tahun 1731/1733 yang banyak digunakan dicetak ulang pada tahun 1821) sebagai karakter Arab (pendistribusian terjemahan Leijdecker-Werndly tahun 1758 yang kurang berhasil, dicetak ulang pada tahun 1819). British Bible Society juga berkontribusi pada terjemahan Alkitab bahasa Jawa (terjemahan Brückner, 1829; disita oleh pemerintah), terjemahan Alkitab Toba-Batak dan Perjanjian Baru Angkola-Batakse.  Zie C.F. Gronemeijer, Gedenkboek van het Nederlandsch Bijbelgenootschap 1814-1914, (Amsterdam, 1914) 44-73, 77-83.

16.     Pemerintahan sementara Inggris kedua di Maluku berlangsung dari 19 Februari 1810 sampai 25 Maret 1817. Para direkturnya adalah: 1810: E. Tucker; 1810-1811: M.H. Court; 1811-1817: W. Byam Martin. Martin dididik di akademi administrasi di Calcuatta dan merupakan murid misionaris Inggris William Carey di Serampore.

17.      S. Roorda van Eysinga; 1773-1829; 1818-1821 pendeta di Batavia; telah di tahun 1821-1824 perjalanan bersama sejumlah jemaat Protestan, yang membawanya ke Malaka, Makassar, Maluku, Ternate, dan Manado. Tentang kunjungannya ke Maluku, zie S. Roorda van Eysinga en P.P. Roorda van Eysinga, Verschillende reizen en lotgevallen van S. Roorda van Eysinga, II, (Kampen, 1831) 110-186.

18.      Direktur-direksi Lembaga Alkitab Kerjasama di Maluku, Surat Edaran No.1, ditujukan kepada Residen Banda, 13/7/1824, AB 105, menyebutkan tanggal 17 April; Enklaar, dalam Joseph Kam, memberikan tanggal 16 April, yang mungkin benar, karena Gubernur Jend mengadakan resepsi perpisahan yang dihadiri banyak orang pada 17 April. Dia pergi Ambon pada tanggal 18 April. “Het journaal van den baron Van der Capellen op zijne reis door de Molukko’s”, in: Tijdschrift voor Nederlandsch Indië, jrg 17, deel 2 (1855) 281-315, 357-396, tidak melaporkan peristiwa ini.

19.     Lihat, misalnya, P. Merkus sampai L.P.J. Viscount du Bus de Gisignies, 31/3/1827, La B, Arsip Min. oleh Kol. 606. Verbaal 14 Maret 1828, no.61, yang menunjukkan bahwa Merkus mendukung penuh reformasi administrasi Van der Capellen di Maluku.

20.    Bestuurders van het Medewerkend Bijbelgenootschap in de Molukken, Circulaire nr 1, gericht aan de
Resident van Banda, 13/7/1824, AB 105.

21.      Ibidem.

22.     Enklaar, Joseph Kam, 116-120.

23.     Bestuurders van het Medewerkend Bijbelgenootschap in de Molukken, Circulaire nr 1, gericht aan de
Resident van Banda, 13/7/1824, AB 105.

24.     Genoemd in “Extract uit het Register der Handelingen en Besluiten van den Hoofdadministrateur, J.H.J.
Moorrees, bij absentie van den Gouverneur der Moluksche Eilanden”, (P. Merkus), 4/3/1825, nr 1, AA
38/6. Moores juga wakil presiden dari Ambon Cooperative Bible Society. Sebagai perbandingan, satu pon tepung sagu, makanan pokok, berharga antara 0,5 dan 1,5 sen pada tahun 1842. Zie B.N.J. Roskott, “Iets over het Eiland Amboina wat aangaat deszelfs geographische en statistieke gesteldheid, zeden, gewoonten enz. enz.”, [januari 1842], ARvdZ 34/5.

25.     Ada kemungkinan bahwa pengumpulan juga terjadi pada tahun-tahun berikutnya, tetapi tidak ada indikasi untuk ini yang ditemukan dalam arsip.

26.    Pada saat itu, gulden India atau ropia bernilai sama dengan gulden Belanda. Ada 100 kepin dalam 1 emas atau gulden. Gb van 18 febr. 1826, Staatsblad van Ned.-Indië 1826, nr 7. Lihat tentang sistem mata uang di Hindia Belanda, J.P. Moquette, “De munten van Nederlandsch-Indië”, in: Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde, L (1908) 1-61; LI (1909) 1-94.

27.     Kaum Burger  atau orang bebas terdiri dari keturunan Eropa, Jawa dan orang-orang dari tempat lain di Hindia Belanda dan keturunannya, orang-orang yang dipindahkan dari kelas pribumi (misalnya sebagai bentuk penghargaan untuk tentara) dan budak yang dibebaskan dan keturunannya. . . Berbeda dengan penduduk pribumi, mereka dibebaskan dari semua jenis layanan masyarakat, tetapi mereka juga memiliki lebih sedikit hak. Pemimpin mereka menyandang gelar sersan, sersan kepala distrik dan kopral. Zie C.R. Bakhuizen van den Brink, “De inlandsche burgers in de Molukken”, in: Tijdschrift voor Indische Taal, Land- en Volkenkunde, deel 70 (1915) 595-649.

28.     Lihat misalnya J.F. Bormeister, Opgave van het aantal christenen in de negorij Tumalehu op Manipa per 15
Februari 1825, ARvdZ 29/2/G. Tidak jelas dari nama-nama dalam daftar pendaftaran tahun 1831 siapa yang kaum burger dan siapa yang termasuk penduduk 
pribumi.

29.    “Verslag van de Staat van de Residentie Saparua in 1838", januari 1839, AA 1142.

30.    Lihat pasal 81 dari  het Reglement op het binnenlandsch bestuur en dat der finantien op Amboina en
Onderhoorigheden (15 april 1824), in: Ch.F. van Fraassen en P. Jobse, bew., Bronnen betreffende de
Midden-Molukken 1900-1942. (4 Delen. Den Haag: ING, 1997) IV, 1-37.31.      Lihat, misalnya, laporan P. Keyser tentang kunjungannya ke desa borjuis Hila dan Larike pada tahun 1835, dimana dalam laporannya, Keyser secara negatif mendeskripsikan karakteristik masyarakat Hila dan Larike, di dalam : “Extract uit het dagboek van zendeling P. Keyser van 1 januari tot ultimo juni 1835" sa, ARvdZ 59/3. Roskott sama-sama negatif sepuluh tahun kemudian, dalam: B.N.J. Roskott, gedelegeerde van de Subcommissie van Onderwijs te Ambon, Verslag mijner inspectiereis langs de inlandse christenscholen in het jaar 1845, [28/4/1845], ARvdZ 34/5

32.     “Generaal Overzigt der Zielsbeschrijving van de Residentie Amboina en Onderhoorigheden onder Ulto
December 1833", 1/1/1834, AA 1101. Angka populasi dalam artikel ini diambil dari dokumen ini.

33.     Negeri Kristen tersebut berpenduduk berjumlah 8.372 orang Kristen, sementar 6 negeri Muslim di wilayah ini yaitu Batumerah, Tulehu, Tial Islam, Tengahtengah, Laha, dan Leinusa, berpenduduk 2.630 jiwa

34.     Di afdeeling Hila dan Larike, dengan tiga belas  Negri terletak di sepanjang pantai barat laut Hitu (Liang, Morela, Mamala, Hitulama, Wakal, Hila, Kayteto, Cheit, Lima, Uring, Asiluloh, Larike dan Wakasihu), per tahun 1833,  8.113 Muslim dan 213 Kristen, yang Kristen  ditemukan hampir secara eksklusif di antara kaum burger, beberapa Indo-Eropa dan segelintir pegawai pemerintah dari penduduk pribumi.  

35.     Terhitung 14.371 orang Kristen; Negeri Muslim di Uliasser, yaitu Kulor (Saparua), Pelauw, Kailolo, Kabauw dan Ruhumony (Haruku) berjumlah 4.107 jiwa.

36.    Intekenlijst voor het Medewerkend Bijbelgenootschap te Ambon voor het jaar 1835, 2/5/1836, AA 1080c.

37.     Di sini timbul kesan bahwa uang yang terkumpul akan dibelanjakan di Maluku. Namun, seluruh hasil ditransfer ke Bible Society di Batavia.

38.     Meskipun publikasi oleh Etmans tentang pembaptisan abad kesembilan belas dan daftar penduduk Ambon, Saparua dan Banda, yang telah digunakan dengan penuh terima kasih, tidak mungkin untuk memberikan rincian biografi lengkap dari semua penandatangan. Tapi itu tidak perlu untuk tujuan kita. Data yang direkam terbatas pada fungsi publik. Informasi tentang dengan siapa orang yang bersangkutan menikah dan dengan siapa anak-anaknya tidak disertakan.  M.D. Etmans, De doopregisters van de protestantse gemeente te Ambon. 2 Delen, Ferwert (Frl.), 1999; Idem, De bevolking van Banda van 1818-1920. 2 Delen, Leeuwarden (Frl.), 1998; Idem, De bevolking van Saparoea van 1821 tot en met 1946 (deels t/m 2000), Ferwert (Frl.), 2001.

39.    AA Ellinghuysen adalah Gubernur Kepulauan Maluku dari tahun 1829 sampai 1836.

40.    J.B. Timmerman (1790 -1846), anggota Medewerkend Bijbelgenootschap tahun 1824, pejabat pemerintah, o.m. ontvanger der Kollaterale Successiën, griffier van de Raad van Justitie, lid van de Wees- en Boedelkamer, secretaris en later voorzitter van het Medewerkend of Hulpzendelinggenootschap di Ambon dan menjadi Asissten Resident Hila-Larike hingga meninggal dunia.

41.      A.H. Rijkschroeff; 1798-1850; 1824 lid bestuur Medewerkend Bijbelgenootschap; 1825 provisioneel directeur van de Wisselbank en secr. van de Wees- en Boedelkamer. Deze laatste functie vervulde hij tot 1829. In 1826 werd hij lid van de Raad van Justitie en directeur van het Verwisselkantoor; van 1841 tot 1842 was hij wnd gouverneur van de Molukken. Tevens was hij vanaf de oprichting in 1828 lid van de Subcommissie van Onderwijs te Ambon.

42.     J. Wauters (Wouters); 1827 inspecteur der culturen.

43.     J.E. Bernard; 1824 lid bestuur Medewerkend Bijbelgenootschap; bekleedde sedert 1825 verschillende openbare functies, o.m. die van commies ter Administratie en secr. van het Kollegie voor Huwelijks- en Klein Geregtszaken. Te Hila volgde hij de in 1846 overleden J.B. Timmerman als resident op.

44.     G.C.C. Köhler; 1800-1838; 1824 civiel opziener Larike; 1826-1830 wnd ontvanger (vanaf 1829 kassier en ontvanger) van de Inkomende en Uitgaande Regten; was van 18 dec. 1836 (dood van Gouverneur Ellinghuysen) tot 14 juni 1837 (bestuursaanvaarding door wnd Gouverneur De Stuers) wnd Gouverneur der Molukken; 1838 assistent-resident.

45.     F.T.T. de Riemer was sedert 1835 lid van de Subcommissie van Onderwijs te Ambon.

46.    P.J. Timmerman; overl. 1858; 1824 lid bestuur Medewerkend Bijbelgenootschap; 1825-1826 lid van de Raad van Justitie; 1825 lid van de Wees- en Boedelkamer; 1826 pakhuismeester.

47.      J.E. Twijsel; 1796-1843; een der grootste ondernemers en handelaars van de Molukken; 1825-1826 lid van de Raad van Justitie; 1825 lid van de Wees- en Boedelkamer; bestuurslid van het Ambonse Hulpzendelinggenootschap

48.     G.C.D. Neumann; 1792-1864; 1848 1e commies; president van de Wees- en Boedelkamer; secr. Subcommissie van Onderwijs te Ambon.

49.    H. den Hartog; 1793-1842; deurwaarder, gezworen exploiteur van de Raad van Justitie; 1821-1843 bestuurslid van het Ambonse Hulpzendelinggenootschap.

50.     L.H. Smits; 1768/9-1847; 1824 lid bestuur Medewerkend Bijbelgenootschap; bekleedde vanaf 1825 enkele
openbare functies, als lid van de Wees- en Boedelkamer; lid van de Raad van Justitie; lid van het Kollegie
voor Huwelijks- en klein Geregtszaken; majoor van de Schutterij.

51.       K.C. Twijsel; 1798/9-1856; 1826 translateur der Maleise taal; 1826 benoemd tot “amanuensis” van het
Weeshuisbestuur te Ambon.

52.     N.M.G. Renoult; 1806-1887; 1834 klerk bij het beheer der pakhuizen; 1837 commies ter magistratuur; 1850
AR en Gouvernementssecr..

53.     P. Keyser; 1801/2-1840; 1832 NZG-zendeling en wnd predikant te Ambon; 1839 zendeling te Wai.

54.     Joh. Hoedt; 1791/2-1846; tot 1825 was hij wnd resident van Haruku; vervolgens 1ste commies bij de pakhuizen; ontvanger inkomende en uitgaande rechten; haven- en equipagemeester; griffier bij de Raad van Justitie; fiscaal bij de Grote Landraad. Daarnaast was hij lid van de kerkeraad van Ambon, van het bestuur van het Ambonse Hulpzendelinggenootschap en vanaf 1835 voorlezer der Nederduitse gemeente.

55.      J.F. Zijlstra; 1825 naar Ned.-Indië; tot 1833 onderwijzer gouvernements lagere school te Grissee; 1833 idem
te Ambon; 1835 oneervol ontslagen.

56.    J.A. Hoorn; 1826 wnd kassier en betaalmeester, alsmede wnd collecteur van het Klein Zegel te Ambon; 1828 notaris; 1838 tevens vendumeester.

57.     S.P. Harmanusz; 1798/9-1853; klerk van de Raad van Justitie te Ambon.

58.     Di masa ini di Ambon ada 2 figur dengan nama C. Helmus, yaitu : Carolus Helmus dan Carolis Helmus

59.    C.F. Schmidhamer; 1796/7-1847; 1826 1e klerk ter Administratie; 1829 secr. Wees en Boedelkamer te
Ambon; 1e commies beheer kas- en pakhuizen.

60.    AdamDennie de Haan; overl. te Ambon 1853.

61.     A. Molle; 1826 1e klerk ter magistratuur.

62.    P.F. Ostrowsky; 1795/6-1862.

63.    Er waren in deze tijd twee personen met deze naam.

64.    H.A. Meijnne; 1807/8-1842.

65.    D.F. Pietersz; 1813/4-1873; onderwijzer gouvernements lagere school; op het eind van zijn leven president
van de Wees- en Boedelkamer te Ambon.

66.    Ten rechte: B.N.J. Roskott.

67.     J.A. Kuuhl; 1806/7-1856; vendumeester.

68.    D.S. Hoedt; 1815-1893; gouvernementssecr.

69.    sic.

70.     “Regent di bawah Amboina” ini tidak dapat diidentifikasi lebih lanjut berdasarkan sumber yang tersedia saat ini. Tetapi untuk tujuan artikel ini cukup untuk mengetahui apakah mereka telah berkontribusi dalam kualitas mereka.

71.      yaitu sudah dibayar.

72.     yaitu sudah dibayar.

73.     yaitu wakil raja Ema.

74.     JLB Engelhard; 1802-1877; 1833 Asisten residen Saparua dan Haruku.

75.     MH. Schultsz; meninggal tahun 1842.

76.    Paulusz; 1802-1864; havenmaster (syahbandar).

77.     P. Siegers; 1786/7-setelah 1842.

78.     Henricus de Ceuninck van Capelle; 1801/2-1859; commisaris di Haruku.

79.    J.R. Paape; 1786-1838; memegang berbagai posisi di pemerintahan Ambon sejak 1822, termasuk sekretaris pemerintah (sejak 1822), pengawas sekolah (1825-1828), dan anggota Dewan Kehakiman (sejak 1826). Sejak tahun 1829 ia menjabat sebagai asisten residen, pertama di Ambon, dari tahun 1830 di Hila dan Larike, dan pada tahun 1838 di Haruku.

80.    R. Barber; 1797-1836; 1825 komisaris di Hila; 1831 asisten residen di Larike.

81.      Tanda tangan berbeda dengan nama yang dicatat oleh petugas di kolom kiri.

82.     Di pulau Manipa.

83.     Terletak di Teluk Piru, SW-Seram.

84.     Sama.

85.     Benar 32,-.

86.    I.e. van het bijbelgenootschap.

87.     Voorbeeldt des Openbaeren Godtsdiensts, Bestaende in de verhandelinge van de XII Articulen des Geloofs,
de Wet Godes, ‘t Gebedt des Heeren, Mitsgaders de Feest- Bid- en Danck-texten, ten dienste der Inlandtse
Christenen op Amboina, in 40 Praedicatien eenvoudelyk gestelt door Franchois Caron, Wel eer Bedienaer
des Goddelycken Woordts op Amboina in Oost-Indiën. Tsjeremin Acan Pegang Agamma, Itoula mengartinja deri Artigo XII deri Pitsajahan, Sabda Allah, Mintahan - Doa Tuan, Lagi Issinja deri Hari Raja Raja, Sombayang dan Poudjihan, Gouna orang Nassarani di Ambon, berator dalam 40 parracarra rewajat Deri pada Franchois Caron, Daulo pandita di Tanna Ambon, t’Amsterdam, Door ordre van d’E.E. Heeren Bewinthebberen der Oost-Indische Compagnie by d’Erfg. van Paulus Matthysz. in ‘t Muzyc-boek, gedrukt, 1693.

 

Catatan Tambahan

a.        Imam Djafar Hatala namanya tercatat sebagai Penghulu (Pangoeloe) sejak  tahun 1883

b.       A.A. Ellinghuysen bernama lengkap Adolph Andries Ellinghuysen, lahir di Gouda, 6 November 1787, dan meninggal di Ambon pada 16 Desember 1836, serta dimakamkan di Batu Gajah (Ambon)

c.        J.B. Timmerman bernama lengkap Jacobus Bernadus Timmerman, lahir di Ambon, 10 Juni 1790, dan meninggal di Hila, 25 Agustus 1846. Timmerman adalah putra dari Carel Laukens Timmerman dan Barbara Geetruida Twijsel. Ia menikah dengan Henriette Christina Blondell, putri dari Daniel Jacob Blondell dan Maria Augustina Knop. Ayah mertua Timmerman (Daniel Jacob Blondell) adalah opperhofd VOC Saparua (1785 – 1796 dan 1804 – 1807)

d.       A.H. Rijkschroef bernama lengkap Adriaan Hendrik Rijkschroef, lahir di Ambon 22 April 1798, dan meninggal di Ambon 12 April 1850. Ia adalah putra dari Rijk Adriaan Rijkschroef dan Maria Magdalena van Capelle.

e.        J. Wauters bernama lengkap Joseph Wauters, lahir di Sint-Jans-Gees pada 22 April 1782, dan meninggal di Batavia pada 27 April 1838. Ia adalah putra dari Jean Baptiste Wauters dan Anna Maria Villegia

f.         J.E. Bernard bernama lengkap Jacobus Everhardus Bernard, lahir di Ambon pada 6 November 1798, dan meninggal di Ambon 15 Februari 1870. Bernard adalah putra dari Bartholomeus Erasmus Bernard dan Wilhelmina Arnolda Koenes. Ia menikah dengan Carolina/Cornelia Petronella Harling

g.        G.C.C. Kohler bernama lengkap Gustav Carel Cristiaan Kohler, lahir 25 November 1800 di Rotterdam, dan meninggal di Ambon pada 1 Februari 1838. Menikah dengan Maria Elizabeth Slootman.

h.       F.T.T. Riemer bernama lengkap Fransiscus Theodorus Thesaurus Riemer, lahir 3 September 1802 di s’Gravenhage, serta meninggal di Surabaya 4 September 1848.

i.         P.J. Timmerman bernama lengkap Pieter Johanes Timmerman, lahir di Ambon 6 Mei 1787, dan meninggal di Ambon pada tahun 1858. P.J. Timmerman adalah putra dari Jacob Willem Timmerman dan Johanna Uniputij. Menikah dengan Louisa Catharina Hoedt

j.         J.E. Twijsel bernama lengkap Jacobus Everhardus Twijsel, lahir di Ambon pada 30 Oktober 1796, dan meninggal pada 3  Maret 1843 di Ambon. Ia adalah putra dari Johan George Twijsel dan Lea Elizabeth Kruger. Ayahnya (J.G. Twijsel) adalah Resident van Saparua (Maret – Mei 1803). J.E. Twijsel menikah dengan Maria Isabella Hoffman dan Maria Louisa Martens. Putri J.E. Twijsel yang bernama Sara Maria Elizabeth Twijsel menikah dengan B.N.J. Roskott (figur pada catatan kaki no 66)

k.        G.C.D. Neumann bernama lengkap Gotlieb Christiaan Diederich Neumann lahir pada 13 September 1792, dan meninggal di Ambon pada 2 Juni 1864. Ia menikah dengan Frederika Louisa Bruijns. Putra mereka yang bernama Frederik Jacobus Everhardus Neumann menikah dengan Margaritha Catharina Rijkschroef dan Gesina Gerbegt Rijkschroef, 2 putri dari Adrian Hendrik Rijkschroef (figur no 41 pada catatan kaki dan huruf d pada catatan tambahan)

l.         H.den Hartog bernama lengkap Hubertus den Hartog, lahir pada tahun 1793 di s’Gravenhage, serta meninggal di Ambon pada 20 Oktober 1842. Menikah dengan Anna Christina Schabe

m.      L.H. Smits bernama lengkap Laurens Hendrik Smits lahir di Ambon pada 1768 atau 1769 dan meninggal di Ambon pada 16 April 1847. Ia adalah putra dari Johannes Smits dan Johana Margaritha Glazemaker. Menikah dengan Ariantje Martijn

n.       K.C. Twijsel bernama lengkap Kruger Carel  Twijsel lahir tahun 1799 di Ambon. Ia adalah adik dari J.E. Twijsel (figur no 47 pada catatan kaki atau  huruf j pada catatan tambahan). Menikah dengan Adriana Hermina Bruijns

o.       N.M.G. Renoult bernama lengkap Nicolas Maria Gasper Renoult, lahir tahun 1806 di Wurtzburg, dan meninggal di Ambon pada 2 Juli 1887. Menikah dengan Johana Carolina Coijmans di Ambon pada 30 April 1830. Ia juga pernah menjadi penjabat Assisten Resident van Saparua (1839 – 1840)

p.       P. Keijser bernama lengkap Pieter Keijser, lahir di Amsterdam pada 23 Oktober 1801 dan meninggal di Ambon, 17 September 1840. Menikah dengan Marianne Cursham.

q.       J. Hoedt bernama lengkap Johannes Hoedt, lahir tahun 1792 di Ambon, serta meninggal pada 21 Februari 1846. Ia adalah putra dari Lodewijk Hoedt dan Maria Lea Dirks. Hoedt menikah dengan Petronella Magdalena Rabe. Putranya yang bernama Dirk Samuel Hoedt menikah dengan Sara Wilhelmina Rijkschroef, putri dari A.H. Rijkschroef (figur no 41 pada catatan kaki dan huruf d pada catatan tambahan)

r.        J.F. Zijlstra bernama lengkap Jeme Feikes Zijlstra, lahir pada 20 September 1802 di Franeker, serta meninggal pada 9 September 1843 di Batavia. Menikah dengan Elizabeth Dorothea Rosenquist di Gresik pada 4 Februari 1827.

s.        J.A. Hoorn bernama lengkap Jan Anthonie Hoorn, lahir pada 25 November 1787 di Mijdrecht, serta meninggal di Kampen pada 29 Mei 1882. Ia adalah putra dari Jan Ambrosius van Hoorn dan Catharina Johanna van der Laan. Menikah dengan 2 wanita yaitu, Juditha Reina du Mesnil de l’ Estrille dan Isabella Francoise Jeanne Bellemina van Weelderen. Adiknya yang bernama Jan Ambrosius Hoorn (lahir 19 Oktober 1787) adalah komandan militer Gubernemen Maluku (1818 – 1819)

t.         C.F. Schmidhammer bernama lengkap Carolus Friederich Hendrik Schmidhammer, lahir tahun 1797 di Banda, dan meninggal di Ambon pada 3 Januari 1847. Ia adalah putra dari Georg Gotlieb Schmidhammer dan Jacoba Dorothea Bastiaan. Menikah dengan 3 wanita yaitu Rosina Magdalena Dias, Johanna Anna Diederika Rittmuller dan Sophia Johana Feij. Ibu dari istri ketiga  atau ibu mertuanya (Leonora Carolina Blondell) ini adalah kakak perempuan dari Henriette Christina Blondell , istri J.B. Timmerman (figur no 40 pada catatan kaki atau huruf  c pada catatan tambahan)

u.       Adam Dennie de Haan, lahir di Ambon sekitar tahun 1802, dan meninggal pada 20 Agustus 1853 di Ambon. Menikah di Ambon dengan Elizabeth Adriaansz pada 8 Oktober 1841

v.        A. Molle bernama lengkap Adriaan Molle, lahir di Ambon sekitar tahun 1790, dan meninggal di Ambon pada 23 April 1863. Ia adalah putra dari Joseph Molle dan Anna Christina Sopaheluwakan. Ia menikah dengan Anna Fransina Samson.

w.      S.P. Tupamahu, mungkin adalah figur bernama Pieter Tupamahu yang menjadi schoolmaster di Tial pada tahun 1817

x.        C. Ariaansz bernama lengkap Cornelis Ariaansz, lahir di Ambon pada 9 Oktober 1796, dan meninggal pada 10 Maret 1846 di Ambon. Menikah dengan A.Catharina Joseph

y.        P.F. Ostrowsky bernama lengkap Pieter Frederik Ostrowsky, lahir tahun 1796 di Ambon, dan meninggal pada 25 Mei 1862 di Ambon. Ia adalah putra dari pendeta Johan Frederik Ostrowsky dan Margaritha Wolsgraad. Ia menikah dengan Johana Regina Jacoba Moores pada 6 Maret 1841. Istrinya ini kemudian menikah lagi dengan Daniel Frederik Pietersz  (figur no 65 pada catatan kaki) tahun 1869.

z.        H.C. Guttig  mungkin yang dimaksud adalah Hendrik Jacob Guttig atau H.J. Guttig.

aa.     D.F. Pietersz bernama lengkap Daniel Frederik Pietersz, lahir 27 Januari 1814 di Ambon, dan meninggal pada 7 September 1873. Ia adalah putra dari Abraham Pietersz dan Leijsia Josina Steenbok. Menikah dengan 2 wanita yaitu Sara Johana Barber dan Johana Regina Jacoba Moores (janda dari figur no 62 pada catatan kaki atau huruf y pada catatan tambahan)

bb.    B.N.J. Roskott (lihat catatan tambahan huruf j)

cc.     J.A. Kuuhl bernama lengkap Johan Adolph Kuuhl jonkher, lahir di Haruku pada 14 Desember 1806 dan meninggal di Ambon pada 6 Desember 1856. Ia adalah putra dari Johan Adolph Kuuhl senior dan  Catharina Magdalena Hauke. Ia menikah dengan 3 wanita yaitu Helena Carolina Martheze, Helena Leonara Abel dan  Gesina Petronela van Capelle

dd.    D.S. Hoedt bernama lengkap Dirk Samuel Hoedt, lahir pada 6 Juli 1815 di Ambon, dan meninggal pada 3 Januari 1893 di Ambon. Ia adalah putra dari Johannes Hoedt (figur no 54 pada catatan kaki atau huruf q pada catatan tambahan)

ee.     J.F. de Fretes adalah Johanis Frans de Fretes

ff.       J.Tehupeiorij adalah Jan Johanes Tehupeiorij

gg.     J. Desilva adalah Julius da Silva

hh.    P.C. Lopies adalah Paulus Cornelis Lopies

ii.        Seharusnya adalah W.Castanja atau Kastanya

jj.        Seharusnya J. Hahoerij

kk.     J.L. Bakarbessij adalah putra dari Pieter Mosez Bakarbessij, Pattij Waai (1797 – 1821)

ll.        C.J. Simauw adalah Christoffel Johannes Simauw

mm. Seharusnya adalah J. Timorason atau Timorasong

nn.    Seharusnya J. Titah

oo.    J.L.B. Engelhard bernama lengkap Johannes Lodewijk Benedictus Engelhard

pp.    M.H. Schultsz bernama lengkap Matheus Hendrik Schultsz, meninggal di Ambon pada 15 April 1842. Menikah dengan Wandarina Fransina Hendriksz

qq.    D.J. Paulusz bernama lengkap Daniel Jacob Paulusz, lahir pada 8 Juni 1802 di Ambon, dan meninggal di Ambon pada 21 Juli 1846. Ia adalah putra dari Johan Adam Paulusz dan Alida Voges. Menikah dengan 2 wanita yaitu Helena Siegers dan Carolina Elizabeth Pietersz. Istri kedua, adalah janda dari Lucas Pieter Tanasale, Patih van Leinitu.

rr.      P. Rieuwpassa mungkin adalah Philip Rieuwpassa, komisaris huwalijkzaken di Haruku

ss.      Seharusnya M.J. Titaleij atau Melianus Jacob Titaleij

tt.       Seharusnya S. Pattiwael atau Salomon Pattiwael

uu.    G.J. Nanlohij mungkin adalah George Nanlohij, yang meninggal sekitar tahun 1842.

vv.     J.M. Manusama adalah Johannes Marcus Manusama

ww.  M.I. Nikijuluw mungkin sebenarnya adalah Maurana Pieter Nikijuluw

xx.     A.A. Huliselan sebenarnya adalah Isaac Alfaris Huliselan

yy.     E.T. Supusepa adalah Enos. T. Supusepa

zz.     Seharusnya J. Pattiasina

aaa.  J. Leihitoe adalah Jeremias Leihitoe

bbb. P.P. Nikijuluw adalah Pieter. P. Nikijuluw

ccc.  H.W. Wattimena mungkin sebenarnya adalah Hermanus Matheus Wattimena

ddd. J.J. Lilipalij adalah Johannes Jeremias Lilipalij

eee.  J.C. Ferdinandus adalah Jacob Cornelis Ferdinandus

fff.     C.C. Pattinama adalah Christian Cristoffel Pattinama

ggg.  Z. Usmanij adalah Zacharias Usmanij

hhh. S. Pattinama adalah Salomon Pattinama

iii.      A. Aisina seharusnya Abraham Laisina

jjj.      J. Hietijahubessij adalah Josias (Jonas) Jacob Hitijahubessij

kkk.   A.L. Manusama adalah Abraham Leonard Manusama. Figur ini bersaudara kandung dengan figur pada huruf (vv) pada catatan tambahan

lll.      A. Picaulij mungkin sebenarnya adalah Jacob Abraham Picaulij

mmm.                    S.A. Tanasale seharusnya Leonard Abraham Tanasale

nnn.A.L. Sosilisa adalah Abraham (Amelius) Lodewijk Soselisa

ooo. A.C. Tuwankotta seharusnya Abraham Dominggus Tuwankotta

ppp. H. Siwakabessij seharusnya H. Leiwakabessij

qqq. J.R. Paape bernama lengkap Johanes Roelandus Paape, lahir pada tanggal 23 April 1786 di Delft, dan meninggal di Ambon pada 1 November 1838. Ia adalah putra dari Gerardus Paape dan Maria van Schie. Menikah dengan Sara van Schele. Ia pernah menjadi pejabat assisten residen Saparua (1837 – 1838)

rrr.   R. Barber bernama lengkap Robert Barber, lahir di Bengal, India, pada 5 Juli 1797, dan meninggal di Ambon pada 21 September 1836. Menikah dengan Elizabeth Strouws.

sss.   J.J. Dias, mungkin adalah figur yang bernama Johan Dias, klerk di kantor assisten residen Hila (1831 – 1833)

ttt.     A. Helekota adalah As Helakotta 

uuu.  D. Hutuelij adalah David Hutuelij

Tidak ada komentar:

Posting Komentar