Senin, 03 Maret 2025

Kapan Johan Robbert Titaley, Radja van Saparoea meninggal ? : Suatu rekonstruksi dan estimasi

[Adryn Anakotta]

   Pengantar

Sejarah sebuah negeri atau desa pentinglah untuk ditulis dan ditinggalkan serta diwariskan kepada generasi selanjutnya, untuk dibaca, dipelajari, diketahui, dipahami dan dimaknai sebagai bagian dari perjalanan sejarah kehidupan negeri/desa tersebut. Historiografi sebuah negeri atau desa, tidak hanya tentang pembentukan negeri/desa tersebut, hal-hal kebiasaan dan adat istiadat, tetapi juga mencakup figur-figur pemimpinnya, yang dalam konteks ini adalah seorang Radja. Periode pemerintahan mereka, bahkan biografi mereka sebaiknya dan seharusnya ditulis demi kepentingan dan ketersediaan sumber di masa depan.

Sungguhlah disayangkan bahwa yang terjadi di negeri Pisarana Hatusiri Amalatu, negeri/desa Saparua, hal-hal demikian tidak semuanya terpenuhi, baik dalam format tertulis dan terawat atau terpelihara dengan baik.  Hal yang menjadi tema dari tulisan sederhana dan pendek ini juga adalah karena persoalan demikian. Awal seorang Radja van Saparoea memerintah dan tanggal meninggalnya, sebagian besar tidak diketahui secara pasti, bahkan untuk kasus seorang Radja yang mulai berkuasa pada tahun 1907 hingga kematiannya pada tahun 1937. Pada kasus ini, Johan Robbert Titaley, seorang Radja van Saparua, adalah contoh paling jelas tentang “ketidaktahuan” itu. Kapan ia mulai memerintah negeri Saparua, dan kapan ia meninggal, tidaklah diketahui secara pasti. Hingga kini, berbagai sumber yang ditanyakan, serta sumber-sumber yang tersedia, belum memberikan jawaban yang memuaskan. Mungkin saja ada sumber “tersembunyi” di luar sana yang belum ditemukan yang nantinya akan menjawab persoalan ini. Tapi entah kapan.

Kasus sederhana inilah yang membuat kami menulis catatan sederhana ini, untuk menjawab persoalan yang dihadapi, meski bukanlah jawaban pasti, melainkan hanya berupa rekonstruksi dan estimasi tentang waktu meninggalnya Johan Robbert Titaley. Rekonstruksi dan estimasi yang dibuat ini tentunya berdasarkan sumber-sumber tertulis, yang dijadikan sebagai indikator atau kunci untuk menjawab pertanyaan penting ini. Rekonstruksi dan estimasi ini bersifat “sementara” dan “asumtif”, serta akan “gugur” dengan sendirinya, jika ditemukan sumber atau informasi yang secara eksplisit dan jelas menyebut tanggal kematian figur ini. Meski demikian, dengan ketiadaan data dan sumber itu, maka usaha rekonstruksi ini menjadi penting sebagai catatan awal tentang “historiografi” dimaksud.  

B.      Biografi Singkat Johan Robbert Titaley

Johan Robbert Titaley, lahir pada 8 Desember 1872, dibaptis pada 27 April 1873 di Saparua. Ia adalah anak pertama, sekaligus putra pertama dari 7 anak Radja van Saparoea, Lambert Titaley [1845/1846 – 1907] dengan Sophia Maria Ferdinandus [? – 22 Agustus 1900]. Berdasarkan register baptisan, pada saat J.R. Titaley dibaptis, status Lambert Titaley dan Sophia Maria Ferdinandus belum menikah resmi dan tertulis secara eksplisit, mereka belum menikah mungkin baik secara sipil maupun gerejawi. Pasangan ini pastilah telah menikah resmi sebelum 9 Januari 1876, dikarenakan pada saat membaptis adik J.R. Titaley yang bernama Albert Paulus Titaley pada tanggal itu, status mereka secara eksplisit tertulis telah menikah pada register baptisan. Lambert Titaley menikah resmi, mungkin dalam rentang tahun 1874 – 1875, dengan pertimbangan “moral” dan “hukum”. Lambert Titaley, berdasarkan sumber-sumber yang kami miliki, disebutkan telah menjadi Radja van Saparua dalam sumber paling awal tertanggal Februari 1875. Hal ini, memungkinkan Lambert Titaley telah menjadi Radja sekurang-kurangnya pada pertengahan – akhir tahun 1874. Maka dengan status Radja yang diembannya, adalah hal logis jika Lambert Titaley “dipaksa” untuk menikah resmi dengan alasan “moral” dan “hukum” yang melingkupi statusnya sebagai seorang Radja. 

 

Register baptisan J.R. Titaley

Tidaklah banyak diketahui tentang masa kecil Johan Robbert, namun pastilah sebagai seorang anak pada umumnya, ditambah dengan status sebagai anak Radja, ia bersekolah seperti anak-anak lainnya. Tentunya sebagai putra tertua, ia secara otomatis menjadi “pangeran” dan pewaris tahta ayahnya, dan dipersiapkan oleh ayah dan keluarga besarnya. Namanya secara eksplisit disebutkan dalam arsip resmi pemerintah tertanggal 2 April 1896, saat ia diangkat sebagai buitengewoond substituut griffier [wakil panitera luar biasa] pada Landraad di Saparua. Selain Titaley yang menduduki jabatan ini, telah mendahului Fredrik Pieter Marcus de Haas yang bertugas di jabatan ini sejak tahun 1890. Pada saat Titaley bekerja di Landraad Saparua ini, yang menjabat sebagai Adjunct Djaksa [Jaksa Pembantu] adalah Jacob Michel Manuhutu [sejak 19 Maret 1895], yang nantinya juga akan menjadi Radja van Haria. Titaley berdinas di bagian ini selama 1,5 tahun, dan dipromosikan sebagai Adjunct Djaksa [sejak 25 Oktober 1897] menggantikan Jacob Michel Manuhutu. 

 

Anggota-anggota Ambonraad tahun 1935

Titaley cukup lama, hampir tepat 10 tahun lamanya bertugas sebagai Adjunct Djaksa pada Landraad di Saparua, sejak 25 Oktober 1897 – 15 Oktober 1907.  Ia diberhentikan secara hormat melalui Besluit/Keputusan Resident Ambon bernomor 5330 tertanggal 15 Oktober 1907, berdasarkan surat Controleur van Saparua bernomor 918 tertanggal 10 Oktober 1907. Titaley diberhentikan menyusul meninggalnya sang ayah pada akhir September – awal Oktober 1907, dan pastinya harus menggantikan ayahnya menjadi Radja van Saparua. Sejak itulah, Johan Robbert Titaley menjadi Radja van Saparoea hingga meninggal pada tahun 1937. Selama 30 tahun masa pemerintahnnya, Titaley juga menduduki beberapa jabatan penting, di antaranya anggota Regenten Bond “Doea Serangkai” [semacam organisasi Latupati di masa sekarang] dengan status Komisaris dalam tahun 1919. Ia juga menjadi Bestuur Assistant [Assisten Administrasi] untuk wilayah Saparua pada periode 1922 – 1924, pejabat Regent van Tiouw pada periode 1924 – 1937, serta anggota Ambonraad pada periode 1920 – 1924, dan periode 1930 – 1937. Setelah Titaley meninggal dunia, jabatan Radja van Saparoea dan Tiouw, untuk sementara waktu dijabat oleh Matheus Ahasverus Kesaulija, Bestuur Asistent Saparua [sejak Agustus 1936]. 

Komposisi anggota Landraad Saparua, 1898

C.      Rekonstruksi waktu meninggal

Hingga kini kami tidak mengetahui secara persis kapan Johan Robbert Titaley, seorang Raja van Saparoea pada dekade-dekade awal abad ke-20 itu meninggal dunia. Sumber-sumber dari tetua adat negeri Saparua tidak lagi mengingatnya, kondisi yang sama terjadi pada sumber-sumber dari keluarga besar Titaley, sumber-sumber lain juga terbatas atau minim yang secara eksplisit menginformasikan hal ini. Mungkin ada sumber-sumber yang dimaksudkan tetapi sayangnya belum kami temukan. Namun ada sebuah sumber yang menjadi kunci untuk kami merekonstruksi tentang “periode” meninggalnya figur terkenal ini. 


Sumber yang kami maksud adalah sumber “sekunder” yang menginformasikan “ulang” kematian J.R. Titaley ini adalah surat kabar Ambon Baroe, edisi ke-22 [nomor 22] tahun ke-3, tertanggal 3 Juni 1939. Perlu diketahui bahwa surat kabar Ambon Baroe, pertama kali terbit pada tanggal bulan Juni 1937, dan bersifat mingguan [weekblad], yang berarti surat kabar ini terbit 1 x dalam 1 minggu setiap hari sabtu.  Surat kabar ini dikomandani oleh Johan Tupamahu selaku Redaktur dan JOR. Sitaniapessy selaku administratur, dan berkantor atau bermarkas di alamat Chineesche Straat, nomor 205, Amboina.

Surat kabar Ambon Baroe edisi bulan Juni 1937, ternyata hanya berisi 2 edisi [atau 2 nomor], dikarenakan pada edisi bulan Juli 1937, edisi pertama di bulan itu, yaitu edisi tanggal 3 Juli 1937, surat kabar tanggal ini [telah] bernomor 3. Sayangnya, kami tidak memiliki arsip Surat kabar Ambon Baroe  edisi bulan Juni 1937, sehingga kami tidak mengetahui tanggal terbit edisi nomor pertama dan edisi kedua. Pada edisi ke-22 [atau nomor 22] tahun ke-3 tertanggal 3 Juni 1939 yang disebutkan sebelumnya, diinformasikan bahwa tanggal 1 Juni 1937 adalah tanggal “lahir” surat kabar Ambon Baroe. Perlu diingat juga bahwa tanggal 1 Juni 1937 tersebut tepat jatuh pada hari Selasa. Hal ini bisa berarti, tepat tanggal 1 Juni itu, surat kabar ini pertama kali terbit atau menjadi edisi ke-1 [nomor 1] atau bisa juga bahwa tanggal 1 Juni ini adalah hanya acara “seremonial” dimulainya penerbitan surat kabar Ambon Baroe, meski nanti terbit pertama kalinya pada tanggal 5, 12 atau 19 Juni 1937, yang tepat jatuh pada hari Sabtu [sesuai pakem surat kabar, yang terbit tiap hari Sabtu]. Edisi ke-2 [atau nomor 2], pastilah terbit pada tanggal antara 12 Juni [dengan anggapan edisi pertama tanggal 5 Juni 1937] atau 19 Juni 1937 [dengan anggapan edisi pertama terbit tanggal 12 Juni 1937], dan diinformasikan pada edisi-edisi berikutnya, bahwa 2 edisi awal atau 2 nomor terbitan bulan Juni 1937 tersebut adalah edisi percobaan. 

 

potongan berita Ambon Baroe, tanggal 3 Juni 1939

Pada kolom pertama di surat kabar Ambon Baroe edisi ke-22 [nomor 22] tahun ke-3, tanggal 3 Juni 1939, oleh redaktur diinformasikan kepada pembaca bahwa surat kabar ini telah berusia 2 tahun, dan “mengingatkan” kepada para pembacanya bahwa di edisi pertamanya [bulan Juni 1937] memuat artikel-artikel atau tulisan serta kabar penting yaitu :

1.       Mutasi B.J. Haga, Resident Maluku, menjadi Resident Zuid-en Oosterafdeeling van Borneo, yang bermarkas di Banjarmasin

2.      Pengangkatan H.J. Jansen, Assisten Resident Zuid Bali, menjadi Resident Maluku [menggantikan B.J. Haga]

3.      Pengangkatan H.J.E. Moll, Assisten Resident afdeeling Ambon, menjadi Resident van Bali en Lombok

4.     Pengangkatan J.F. Dee, Assisten Resident afdeeling Tual dipindahkan ke Ambon [menggantikan H.J.E. Moll]

5.      Kematian Regent van Saparoea, J.R. Titaley

6.     Kematian Ds [Pdt] I. Thenu di Kutaradja [Aceh]

Dari informasi dan peristiwa-peristiwa penting yang disebutkan di atas [point 1 – 4 dan 6], kami mencoba  untuk merekonstruksi dan mengestimasi, kapan Johan Robbert Titaley meninggal dunia. Ini hanya berupa asumsi dan “kalkulasi” kami tentunya dengan mempertimbangkan beberapa kemungkinan yang tersedia.

1.        Bauke Jan Haga, Resident der Molukken, memerintah pada periode 1 Januari 1935 – 8 Mei 1937. Sebelumnya ia berstatus Gubernur der Molukken yang memerintah pada periode 13 Mei 1934 – 1 Januari 1935,   menggantikan R.J. Koppenol yang memerintah pada 3 Juli 1931 – 13 Mei 1934.

2.       Hermen Jan Jansen, Resident der Molukken, memerintah pada periode 8 Mei 1937 – 18 Februari 1942.

3.       H.J.E. Moll, sebelumnya adalah Assisten Resident afdeeling Amboina, yang memerintah pada periode 19 Februari 1936 – 19 Mei 1937

4.       J.F. Dee, Assisten Resident afdeeling Tual [23 Juli 1934 – 19 Mei 1937], menggantikan H.J.E. Moll dan memerintah pada periode 19 Mei 1937 – 8 Oktober 1938

5.       Ds [Pdt] Izaak Thenu meninggal di Kutaradja, Aceh pada tanggal 10 Mei 1937

Dengan memahami, mempertimbangkan, mengkalkulasi serta mengestimasi seluruh informasi dan peristiwa yang disebutkan di atas, rekonstruksi yang bisa kami lakukan, tentunya dengan asumsi yang didasari oleh fakta yaitu :

1.       Johan Robbert Titaley meninggal dunia sebelum tanggal 8 Mei 1937, sebelum B.J. Haga mengakhiri periode pemerintahannya sebagai Resident der Molukken [lihat point 1] dan sebelum H.J. Jansen mulai memerintah sebagai Resident der Molukken menggantikan B.J. Haga, serta sebelum meninggalnya Ds Izaak Thenu di Kutaradja : asumsi ini dimunculkan dengan alasan, bahwa informasi meninggal J.R. Titaley sebelum tanggal 8 Mei 1937 ini tetap “disimpan” oleh redaktur surat kabar Ambon Baroe dan baru dimuat oleh redakturnya pada edisi pertama  surat kabar mereka pada bulan Juni 1937, meski jaraknya hampir 1 bulan dari peristiwa meninggalnya J.R. Titaley

2.      Johan Robbert Titaley meninggal dunia diantara tanggal 11 Mei 1937 hingga 18 Mei 1937, yaitu setelah meninggalnya Ds Izaak Thenu di Kutaradja pada tanggal 10 Mei 1937, dan sebelum H.J.E. Moll mengakhiri tugasnya sebagai Assisten Resident dan sebelum J.F. Dee memulai tugasnya menggantikan H.J.E. Moll : asumsi ini dimunculkan dengan alasan, bahwa informasi meninggal J.R. Titaley di antara tanggal 11 - 18 Mei 1937 ini tetap “disimpan” oleh redaktur surat kabar Ambon Baroe dan baru dimuat oleh redakturnya pada edisi pertama  surat kabar mereka pada bulan Juni 1937, meski jaraknya hampir 2-3 minggu dari peristiwa meninggalnya J.R. Titaley

3.      Johan Robbert Titaley meninggal dunia diantara tanggal 19 Mei – 31 Mei 1937, setelah H.J.E. Moll mengakhiri tugasnya sebagai Assisten Resident dan J.F. Dee memulai tugasnya menggantikan H.J.E. Moll : : asumsi ini dimunculkan dengan alasan, bahwa informasi meninggal J.R. Titaley di antara tanggal 19 - 31 Mei 1937 ini tetap “disimpan” oleh redaktur surat kabar Ambon Baroe dan baru dimuat oleh redakturnya pada edisi pertama  surat kabar mereka pada bulan Juni 1937, meski jaraknya antara 1 hari hingga hampir 2 minggu dari peristiwa meninggalnya J.R. Titaley

4.     Johan Robbert Titaley meninggal dunia di antara tanggal 1 Juni – 4 Juni 1937 : dengan asumsi bahwa edisi pertama surat kabar Ambon Baroe terbit pada tanggal 5 Juni 1937, tepat hari sabtu sesuai pakem surat kabar yang terbit tiap hari sabtu.

5.      Johan Robbert Titaley meninggal dunia di antara tanggal 5 Juni – 11 Juni 1937 : dengan asumsi bahwa edisi pertama surat kabar Ambon Baroe terbit pada tanggal 12 Juni 1937, tepat hari sabtu sesuai pakem surat kabar yang terbit tiap hari sabtu.

6.     Johan Robbert Titaley meninggal dunia di antara tanggal 12 Juni – 18 Juni 1937 : dengan asumsi bahwa edisi pertama surat kabar Ambon Baroe terbit pada tanggal 19 Juni 1937, tepat hari sabtu sesuai pakem surat kabar yang terbit tiap hari sabtu.

7.      Johan Robbert Titaley meninggal dunia, TIDAKLAH MUNGKIN di antara tanggal 20 Juni – 25 Juni 1937 : dengan argumentasi bahwa tanggal 26 Juni 1937 yang tepat jatuh pada hari sabtu di bulan Juni itu adalah minggu terakhir, sehingga pada tanggal 26 Juni itu, adalah tanggal paling terlambat edisi ke-2 [nomor 2] surat kabar Ambon Baroe terbit, atau edisi kedua paling lambat diterbitkan pada tanggal 19 Juni 1937, namun faktanya bahwa informasi kematian J.R. Titaley secara eksplisit diberitakan pada edisi pertama surat kabar itu.

8.     Johan Robbert Titaley meninggal dunia, TIDAKLAH MUNGKIN terjadi pada tanggal 5 Juni, 12 Juni dan 19 Juni 1937 : dengan argumentasi bahwa tanggal-tanggal tersebut adalah hari sabtu dimana surat kabar Ambon Baroe terbit [dengan asumsi edisi pertama terbit pada tanggal-tanggal itu] sehingga kematian J.R. Titaley tidak mungkin diberitakan tepat bersamaan pada hari surat kabar itu diterbitkan, yang bisa adalah berita kematian itu diberitakan pada edisi berikutnya, namun faktanya bahwa informasi kematian J.R. Titaley secara eksplisit diberitakan pada edisi pertama surat kabar itu.

9.     Johan Robbert Titaley meninggal dunia, MUNGKIN BISA terjadi pada tanggal 5 Juni 1937 : dengan asumsi bahwa edisi pertama surat kabar Ambon Baroe terbit tanggal 12 Juni 1937 dan edisi keduanya terbit tanggal 19 atau 26 Juni 1937. 

10.    Johan Robbert Titaley meninggal dunia, MUNGKIN BISA terjadi pada tanggal 12 Juni 1937 : dengan asumsi bahwa edisi pertama surat kabar Ambon Baroe terbit tanggal 19 Juni 1937 dan edisi keduanya terbit tanggal 26 Juni 1937.

Rekonstruksi di atas, logis dan valid, meski ada beberapa argumentasi “bantahan”nya yang bisa dikemukakan. Point 1-3 dari rekonstruksi di atas, jika dipertimbangkan kembali memiliki “kelemahannya”, yaitu tanggal meninggalnya J.R. Titaley yang berjarak “cukup jauh” dari terbitnya edisi pertama surat kabar Ambon Baroe pada bulan Juni 1937. Meski berita kematian seorang regent itu penting untuk diinformasikan, tetapi dengan jarak yang “cukup jauh” atau “cukup lama” itu bisa dianggap “berita basi” bagi pembaca yang telah mengetahuinya, meski tetap bisa dianggap “baru” bagi pembaca yang belum mengetahuinya dan mengingat situasi dan konteks perkembangan informasi  pada masa itu. Point 1 – 3 rekonstruksi tersebut juga bisa diterima dalam konteks terlambatnya berita kematian J.R. Titaley dimuat pada surat kabar. Meski terlambat, namun tetap dianggap “informatif” dan “penting” diberitakan pada salah satu surat kabar yang beroperasi pada masa itu.

Rekontruksi point 4 – 6 dan 8 – 10 di atas memiliki kelemahan yaitu, kami tidak mengetahui secara tepat atau tanggal edisi pertama dan edisi kedua [nomor 1 dan nomor 2] dari surat kabar Ambon Baroe itu terbit, dikarenakan kami tidak memiliki arsip edisi pertama dan edisi kedua, yang kami miliki adalah edisi ke-3 [nomor 3] dan seterusnya. Point 7 dari rekonstruksi di atas agak “sulit dibantah” dengan argumentasi yang dijelaskan pada point itu. Di atas semuanya, seperti yang sebelumnya disampaikan bahwa edisi pertama surat kabar Ambon Baroe itu tidak kami miliki atau belum kami temukan. Hal ini membuat kami tidak bisa membaca informasi tentang kematian Titaley pada surat kabar itu, apakah di dalam informasi tersebut ada tertulis tanggal kematiannya, penyebab kematiannya, serta deskripsi upacara pemakamannya, yang biasanya dihadiri oleh para pejabat. Yang pasti adalah bahwa Johan Robert Titaley meninggal SEBELUM terbitnya edisi pertama surat kabar Ambon Baroe pada bulan Juni 1937. 

tulisan J.R. Titaley, 1924

Jika demikian, pertanyaan yang perlu dijawab, kapan tepatnya Johan Robbert Titaley meninggal dunia?. Kemunginan pertama adalah secara “umum”, yaitu Regent van Saparoea ini meninggal dunia pada rentang bulan Mei 1937, yang dimulai tanggal 1 – 31 Mei 1937.  Kemungkinan kedua adalah “secara khusus” yaitu J.R. Titaley meninggal pada minggu ke-4 atau minggu terakhir bulan Mei 1937, yaitu antara tanggal 24 Mei – 31 Mei 1937. Kemungkinan ketiga adalah “keyakinan kuat” dari kami bahwa Titaley meninggal antara tanggal 30 – 31 Mei 1937 dan edisi pertama surat kabar Ambon Baroe terbit pada tanggal 1 Juni 1937. Keyakinan ini didasari oleh pernyataan dari redaktur sendiri bahwa tanggal 1 Juni 1937 adalah tanggal “lahir” surat kabar itu, ini mengindikasikan hal kuat bahwa tanggal itu juga adalah tanggal terbit edisi pertamanya. Selain itu kami menemukan beberapa kebiasaan yang dilakukan oleh redaktur dimana kejadian paling “aktual”, paling “segar”, yang “baru” terjadi menjadi  berita atau informasi yang dimuat pada surat kabar pada minggu itu. Misalnya kejadian yang terjadi pada hari Jumaat atau 1 hari sebelum surat kabar itu dicetak/terbit, maka kejadian tersebut langsung dimuat dalam surat kabar. Kejadian yang bisa diberikan untuk menguatkan kebiasaan ini seperti pada surat kabar Ambon Baroe edisi ke-16 [nomor 16] tahun ke-3, tertanggal 22 April 1939, yang secara eksplisit menginformasikan bahwa : sehari dua lalu atau “ 1-2 hari lalu” telah terbit besluit pengangkatan Regent van Saparua atas nama Lambert Albert Titaley. Begitu juga dengan edisi ke-19 [nomor 19] tahun ke-3, tertanggal 13 Mei 1939, secara eksplisit menginformasikan bahwa : kalamarin hari Djoemat telah dilantikkan L. Titaley menjadi Regent dengan gelaran Raja. Tanggal 13 Mei 1939 tepat jatuh pada hari sabtu, dimana seperti biasa surat kabar itu terbit, maka implikasi logisnya bahwa pernyataan kalamarin hari Jumaat pastilah tanggal 12 Mei 1939 atau 1 hari sebelum surat kabar itu terbit, dan bukan kalamarin dalam pengertian hari Jumaat minggu sebelumnya atau tanggal 5 Mei 1939. Jika ini yang dimaksud, maka berita pelantikan Regent van Saparua akan diberitakan pada edisi ke-18 [nomor 18] tertanggal 6 Mei 1939, dan faktanya berita-berita pada edisi tanggal 6 Mei 1939 itu tidak memberitakan hal mengenai pelantikan itu. Hal ini menandakan bahwa jika peristiwa itu baru saja terjadi, meski baru 1 hari dan memungkinkan untuk dimuat sebelum surat kabar itu dicetak/terbit, maka pastilah peristiwa itu dimuat.  

 

Lambert Albert Titaley, putra J.R. Titaley

Selain itu, ada juga alasan “personal” dimana redaktur surat kabar itu adalah Johan Tupamahu, figur yang “besar” dan berkarir di negeri Saparua, sehingga memungkinkan ia memiliki jejaring informan yang bisa dengan cepat menginformasikan sebuah peristiwa yang terjadi negeri asalnya sendiri, dan hal itu bisa menjadi “prioritas” untuk diinformasikan atau dimuat dalam surat kabar yang ia komandoi sendiri.   

Jadi “kesimpulan sementara” dari rekonstruksi dan estimasi yang kami lakukan melalui tulisan ini adalah Johan Robbert Titaley, Radja van Saparoea, yang memerintah pada 1907 – 1937, meninggal dunia pada minggu/pekan ke-4 atau pekan terakhir di bulan Mei 1937, atau bisa juga pada tanggal 30 atau 31 Mei 1937. Kami juga “meyakini” bahwa edisi pertama [nomor 1] dari koran Ambon Baroe terbit pada tanggal 1 Juni 1937. Dengan demikian terbitan tanggal 1 Juni 1937 tersebut memberitakan kematian Titaley yang baru saja terjadi 1-2 hari sebelumnya.

D.     Penutup

Menyadari sepenuhnya bahwa manusia memiliki keterbatasan, begitu juga tulisan atau catatan sederhana ini, pastilah memiliki keterbatasan, tetapi ini yang bisa dilakukan dengan alasan-alasan yang telah dikemukan pada bagian pengantar. Sekali lagi perlu diperjelas, bahwa kesimpulan yang kami buat bersifat sementara dan asumtif berdasarkan pertimbangan dan pemahaman terhadap sumber-sumber yang digunakan.

Tujuan lain dengan penulisan ini adalah “memicu” para pembaca, terkhususnya generasi masa kini, untuk mulai belajar secara perlahan-lahan, berniat dan tergerak untuk menulis sejarah negeri/desa mereka sendiri, untuk menjadi pegangan atau warisan yang akan diturunkan untuk generasi berikutnya. Mungkin tidak lagi tepat dan efektif serta efisien untuk terus mempertahankan tradisi lisan yang hanya bersandar pada sebuah ingatan, kapasitas otak manusia secara biologis tidak terprogram untuk mengingat semua peristiwa, fakta, sepanjang hidup.

Semoga ini bisa bermanfaat terkhususnya dalam penulisan sejarah negeri Saparua itu sendiri, dan bagi pihak lain yang menjadikan ini sebagai faktor pendorong untuk tujuan lain yang disebutkan sebelumnya.

 

Bibliografi

§  Besluit Resident Ambon tertanggal 15 Oktober 1907

§  Bronnen Betrefende de Midden Molukken, 1902 – 1940, 4 deel [volume]

§  Koran Ambon Baroe, edisi tahun 1937 – 1939

§  Regeerings-Almanak voor Nederlandsch Indie untuk tahun 1895 – 1937

 Register baptisan [doopregister] Jemaat Saparua-Tiouw, tahun 1873 dan 1876


Tidak ada komentar:

Posting Komentar